, Konawe Utara - Jejak manusia perahu di Indonesia, salah satunya pernah ditemukan di Teluk Morombo, Konawe Utara. Pesisir pantai yang kaya nikel tersebut, sempat menjadi persinggahan manusia kuno itu menuju wilayah Sulawesi Tengah dan Maluku.
Manusia perahu di Teluk Morombo merupakan kelompok suku Bajo. Salah satu suku di Indonesia yang kemampuan melautnya boleh jadi sejajar dengan bangsa Viking atau geng pelaut tangguh seperti di film Pirates of Carribean.
Di jajaran pulau-pulau kecil yang terserak di wilayah itu, mereka hidup berbeda dengan keturunannya yang berdiam di sana sekarang. Kini, meskipun mereka masih ada, tetapi hampir tidak terlihat warga lokal dan pendatang.
Advertisement
Baca Juga
Tercatat ada sejumlah pulau tempat berdiamnya manusia perahu, yakni Pulau Meong Desa Tapunggaya, Pulau Burung, Desa Lambas, dan Pulau Bawulu, Kecamatan Lasolo Kepulauan.
Gaya hidup mereka seperti manusia umumnya. Sudah memakai baju dan celana, serta makan menggunakan piring keramik atau logam.
Mereka disebut manusia perahu karena mereka benar-benar hidup selama 24 jam di atas perahu layar. Perahu berbahan kayu cendana sepanjang 10-15 meter, mereka tata seperti rumah lengkap dengan perabotannya.
Ada toilet darurat, tempat berbaring, dapur tempat masak, dan tempat berkumpul. Beratapkan daun rumbia, perahu mereka kerap terlihat warga lokal berjalan beriringan selama puluhan tahun di wilayah ini.
Sebelum awal tahun 2000, banyak yang mengatakan mereka belum tersentuh teknologi. Mereka tak seperti nelayan umumnya yang sudah menggunakan mesin dan kapal berbahan fiber.
Hal ini, diakui oleh Cumpolo, mantan manusia perahu yang kini hidup menetap di pesisir Teluk Morombo. Berusia sekitar 50 tahun lebih, Cumpolo bahkan tak tahu di mana dan kapan dia dilahirkan.
"Dulu kami hanya pakai perahu layar, mata pancing dan jerat, belum ada perahu mesin dan pukat," ujar Cumpolo.
Dengan bermodalkan mata pancing, tombak dan perahu, mereka sudah bisa menangkap kima, gurita, dan kerang-kerang yang hidup di dasar lautan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ketakutan Manusia Perahu terhadap Gurita Raksasa
Suku bajo, terkenal dengan kemampuan berenang di lautan berombak besar. Bahkan, mereka sering mampu menyelamatkan diri dari kepungan ombak ganas meskipun hanya dengan perahu kecil.
Ternyata, di balik keberanian mereka di laut, manusia perahu ini gentar terhadap gurita raksasa. Gurita raksasa, kadang memunculkan diri di hadapan mereka pada waktu-waktu tertentu. Saat ada aturan laut yang dilanggar manusia, saat itulah manusia perahu waspada.
"Membuang air sisa minum kopi di tengah laut luas, paling pamali (pantang) kami lakukan di laut," ujar Cumpolo.
Sebab, gurita pasti akan muncul. Jika sudah muncul, jika bukan kapal yang tenggelam, maka akan ada korban jiwa.
Salah seorang manusia perahu lainnya, Ramantan (60) mengatakan, hanya dengan memegang perahu menggunakan sebuah tentakelnya, gurita mampu menarik perahu mereka tenggelam hingga ke dasar lautan.
"Sisa makanan di darat, jangan dibuang ke laut," katanya.
Kadimu (45), istri Cumpolo mengatakan, jika seorang perempuan datang bulan maka pantang baginya membuang kotorannya di lautan. Sedapat mungkin mencari daratan dan membersihkan kotorannya di sana.
"Penjaga laut akan marah. Pernah kami lihat gurita raksasa itu, makanya kami tak mau melanggar perintah orang tua," ujar Kadimu.
Hari Jumat, juga menjadi pantangan untuk melaut. Sebab, cerita turun-temurun, dahulu negeri mereka diserang dan diporakporandakan sekelompok bajak laut karena melanggar kesakralan hari Jumat.
Advertisement
Terkucil Karena Tambang
Manusia perahu yang mulai berdiam di pinggiran teluk Morombo sejak 2006 mulai terkucilkan. Tambang nikel menghabisi mata pencaharian sebagian nelayan. Perusahaan nikel masuk di wilayah itu sejak 2008. Sejak 10 tahun lalu sampai hari ini, sampah mereka memusnahkan biota laut di Teluk Morombo.
Dahulu sebelum tambang masuk, Cumpolo mengatakan, mereka tinggal membuang pancing di teluk, sudah bisa mendapat banyak ikan. Setelah hadirnya tambang, mereka butuh tenaga ekstra untuk keluar bermil-mil jauhnya dari teluk.
"Teluk airnya sudah merah, semua karena tambang. Jadi, kami butuh perahu yang lebih baik, mesin dan pukat, sebab ikan sudah jarang di teluk," ujar Cumpolo.
Teluk Morombo kini telah berubah. Pantauan , air di teluk berwarna kemerah-merahan. Terlebih musim hujan, warna air makin pekat karena tanah sisa galian tambang menuju ke laut.
"Ikan-ikan mati semua. Tetapi, hampir tidak ada pemerintah yang perhatikan kami di sini," ujar Cumpolo.
Cumpolo curhat, dirinya tak akan mungkin kembali menjadi manusia perahu. Sebab, di mana-mana laut sudah rusak dan kehidupan di laut susah.
"Mereka yang punya mesin mungkin cukup bagus hidupnya, kami ini yang cuma mengandalkan pancing ya kasihan," ujar Cumpolo.
Sekitar awal tahun 2000, Dinas Sosial Sulawesi Tenggara, pernah memberikan bantuan berupa pembangunan rumah tinggal bagi puluhan mantan manusia perahu. Namun, rumah tinggal itu kini sudah roboh dan tidak berfungsi lagi.
Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara, mengaku tidak mampu berbuat banyak terkait masalah manusia perahu. Meskipun, selama ini pihaknya mengandalkan dana CSR dari perusahaan tambang di sekitar.
"Ketika laut sudah kotor seperti itu, memang sudah tanggung jawab perusahaan. Pihak Dinsos hanya membantu mendorong pengajuan mereka ke perusahaan," ujar Kadis Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara, Arminanto.
Dia mengatakan, sejauh ini perusahaan harusnya memberikan bantuan berupa perahu dan pukat bagi mereka. Namun, penyalurannya bisa melalui perusahaan langsung atau melalui dinas terkait.
"Mudah-mudahan Dinsos Kabupaten Konawe Utara bisa menemui pihak perusahaan. Kami hanya sebatas mendorong kepada perusahaan," tambah Arminanto.
Simak video pilihan berikut ini:
Terkini Lainnya
Pelukan Terakhir Korban Ledakan Bom Surabaya bagi Sang Anak
Disenyumi Pramugari, Balasan Kakek di Bandara Riau Bikin Penerbangan Tertunda
Komentar soal Bom Surabaya Picu Perdebatan, Dosen USU Diperiksa Polda Sumut
Ketakutan Manusia Perahu terhadap Gurita Raksasa
Terkucil Karena Tambang
Manusia Perahu
konawe utara
konawe
perahu
gurita raksasa
Rekomendasi
Cek Fakta: Hoaks Foto Gurita Raksasa Terdampar di Pantai Bali
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Copa America 2024 Argentina Vs Ekuador: Tim Tanggo Didukung Rekor Apik
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
Bobby Nasution Terima Pinangan PKB Jadi Bakal Cagub di Pilkada Sumut 2024, Cari Cawagub Perempuan
TOPIK POPULER
Populer
Kerupuk Kulit Ikan Patin UMKM Sumut Go Internasional, Ekpor Perdana 2.500 Kg ke Malaysia
Tekad Pustakawan Lolitasari Ingin Perpusnya Membaca Dunia dan Dibaca Dunia
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Pemeran Drakor Dare To Love Me, Lee Yoo Young Umumkan Pernikahan dan Kehamilan Anak Pertama
Kebakaran Hanguskan Ruko Beserta Mobil di Kotarih Sergai, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta
Maria Husnun Mendobrak Tradisi: Perpustakaan Kampus Bukan Tempat Eksklusif
3.43 Hektare Terumbu Karang Dirusak Reklamasi di Anambas
Jakarta BIN vs Pertamina Enduro Mengawali Empat Besar PLN Mobile Proliga 2024
Ambung Gila, Permainan Mistis yang Libatkan Roh
Untuk Pecinta Tahu, Kota Bandung Gelar Festival Kuliner Serba Tahu: Ada Moci hingga Donat Tahu
Ketua KPU
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Berita Terkini
Momen Gus Baha Bertemu Muslimah yang Tak Berbusana Islami di Masjid, Reaksinya jadi Sorotan
Penampakan Afif Maulana saat Pose Memegang Pedang Panjang
Video Viral Pemilik Restauran di Hanoi Vietnam Mengusir Influencer Yahudi untuk Tunjukan Dukungan pada Warga Palestina
Wahana Banana Boat di Pantai Pasir Putih Trenggalek Dihentikan Buntut Wisatawan Terjatuh dan Meninggal
Daya Rusak Sama dengan Narkoba, Ini Kata PP Persis Soal Judi Online
Mengenal 55 Cancri e, Planet Berlian
Karen Agustiawan Pernah Menang Kasasi Lawan Kejagung, KPK Tak Mau Kecolongan
Ayu Ting Ting Putus Pertunangan, Bagaimana Hukum Batal Nikah setelah Lamaran dalam Islam?
Tergiur Emas Milik Korban Ternyata Imitasi, Sepasang Kekasih jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Wanita di Sukabumi
Mengapa Food Testing Sebelum Pesta Pernikahan Penting Dilakukan Calon Pengantin?
Polisi Buru 2 DPO Terkait 45 Kg Sabu yang Disimpan dalam Mobil di Parkiran RS Fatmawati
Mau Cepat Kaya? Coba Amalkan Ini Tiap Jumat dari Guru Sekumpul, Rezeki Datang Tak Terduga
Pengantin Habiskan Bujet Katering Pernikahan Rp216 Juta, Menunya Sushi Tei sampai Kopi Kenangan
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Ambung Gila, Permainan Mistis yang Libatkan Roh