, Jakarta - Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana kembali menjadi sorotan publik di Tanah Air. Setelah menggegerkan Mahkamah Konstitusi dengan bocoran sistem pemilu, Ia kini mengklaim mendapat info bahwa KPK akan menetapkan Anies Baswedan sebagai tersangka.
Mantan Wamenkumham tersebut mengaku mendapatkan kabar tersebut dari seorang anggota DPR. Dalam informasi yang diterimanya, menyebutkan bahwa seluruh pimpinan KPK sudah sepakat dan telah dilakukan 19 kali ekspose.
Baca Juga
Pernyataan Denny Indrayana itu pun mendapat tanggapan banyak pihak. Ada yang menilai kabar itu sebagai warning bagi perjalanan gerbong Koalisi Perubahan dan Persatuan, dan ada juga yang meragukan keshahihannya. Namun begitu, kabar ini tetap menjadi perbincangan hangat dari para elite partai.
Advertisement
Anggota Tim Delapan Koalisi Perubahan, Sudirman Said, meyakini informasi yang didapatkan Denny Indrayana bukan karangan. Ia menganggapnya sebagai peringatan dini.
"Prof Denny itu hampir seluruh yang dikatakan menjadi kebenaran ya. Ya dia seorang intelektual, seorang akademisi lah tidak mungkin ngarang-ngarang. Dan kita memberi apresiasi karena yang disampaikan Prof Denny Indrayana semacam early warning, jangan sampai itu terjadi, gitu," ujar Sudirman di kantor Sekretariat Perubahan, Jakarta, Rabu (21/6/2023).
Sudirman berharap informasi yang disampaikan Denny tidak akan kejadian. Meski ia menyayangkan upaya penjegalan pencapresan Anies Baswedan masih terjadi.
"Pokoknya kita berdoa itu tidak terjadi, hal buruk tidak terjadi. Penyalahgunaan hukum tidak terjadi dan semua memperoleh perlakuan yang adil. Semua mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi, bukan sama-sama tidak suka kemudian digunakan segala cara," ujar Sudirman Said.
Upaya penjegalan tersebut, kata Sudirman Said, harus dilawan. Ia harap publik memberikan dukungan kepada Anies untuk melawan ketidakadilan yang dilakukan penguasa.
"Tetapi kalau itu bagian dari langkah politik penjegalan orang atas hak politiknya, itu harus dilawan. Dan cara melawan dengan opini publik karena ini ranahnya publik bukan pribadi," kata Sudirman.
"Jadi kita apresiasi kepada Prof Denny karena terus memberikan ingatan terhadap lembaga-lembaga hukum dari waktu ke waktu, sehingga kalau sudah mengalami diskursus publik maka mudah-mudahan seluruh aparat lebih hati-hati," Sudirman Said menambahkan.
Sementara itu Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni menanggapi santai terkait kabar itu. Ia berharap informasi yang diembuskan Denny Indrayana tidak benar. Sebab proses hukum masih berjalan di KPK.
"Itu kan dari kemarin kan. Denny Indrayana kan selalu bersuara, terkait dengan mungkin dapat informasi yang tidak tepat, tapi apapun itu semua kan berjalan, proses penegakan hukum dilakukan oleh KPK yang terkait dengan formula E misalnya, kan berjalan terus," kata Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni, kepada wartawan, dikutip Kamis (22/6/2023).
Sahroni mengaku partainya lebih baik menunggu proses selanjutnya dari KPK ketimbang berandai-andai.
"Nah kita tunggu proses selanjutnya bagaimana. Tapi kalau Denny Indrayana ngomong kan biasa kan ngomong-ngomong aja dia. Ya namanya, mungkin, dapat informasi ya belum tentu bener, belum tentu salah juga," ujarnya.
Namun, kata Sahroni, upaya politik memang selalu dinamis dan tidak selalu lurus dan benar.
"Tapi yang namanya upaya politik kan selalu dinamis, tidak selalu mulu arahnya selalu benar, tidak. Dinamis sekali lah," ucap dia.
"Ini kita lihat nanti, dua bulan terakhir misalnya langkah-langkah partai politik mengambil sikap misalnya menentukan dalam situasional saya yakin yang terbaik nanti," imbuhnya.
Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengingatkan agar Denny Indrayana tidak menambah masalah. Sebab, informasi sebelumnya yang Denny sebarkan tidak benar.
Informasi Denny sebelumnya yakni terkait bocoran putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sistem pemilu yang disebut menjadi proporsional tertutup atau coblos caleg.
"Saya pikir Pak Denny Indrayana harus meluruskan dahulu apa yang dia sampaikan beberapa waktu lalu, ternyata itu tidak benar, itu dulu. Jadi jangan nambah-nambah masalah," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6/2023).
Tak hanya itu, Habiburokhman juga meminta Denny Indrayana tidak menyebarkan informasi yang akan berdampak memunculkan polemik di masyarakat. Apalagi, apa yang disampaikan tidak didasari dengan bukti yang kuat.
"Nanti kamu kasihan juga Beliau repot sendiri. Sekarang aja dilaporin orang ke mana-mana, kan. Kita enggak mau lah teman kita repot," ujar Habiburokhman.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kata KPK Soal Kabar Anies Baswedan Bakal Tersangka
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron enggan mengomentari lebih jauh soal kabar bakal calon presiden Partai Nasdem Anies Baswedan yang akan menjadi tersangka kasus korupsi. Kabar ini sempat diembuskan Mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana.
Meski demikian, Ghufron menyebut sebelum menjerat seseorang sebagai tersangka, KPK harus memiliki minimal dua alat bukti.
"KPK adalah penegak hukum. Semua proses hukumnya berdasarkan hukum dan alat bukti. Jadi kita tidak sedang menegakkan dan merespons komentar-komentar," ujar Ghufron dalam keterangannya, Kamis (22/6/2023).
Terkait dengan pernyataan Denny yang menyebut KPK sudah menggelar 19 kali ekspose untuk menjerat Anies Baswedan, lagi-lagi Ghufron enggan menanggapi.
"Itu kan katanya Pak Denny, ya, jadi saya kira yang bisa mengklarifikasi, membenarkan adalah Pak Denny saja, bukan kami," kata Ghufron.
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek meminta Denny tidak campur aduk politik dan hukum.
“Seringkali campur adukkan politik dan hukum, sebagai praktisi hukum harusnya asumsi-asumsinya berdasar kerja hukum bukan berdasar persepsi politik. Ada hal yang dipertanyakan, mempertersangkakan Anies itu kan asumsi dan tidak berdasar fakta hukum sama sekali, faktanya KPK masih tahap penyelidikan,” kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (22/6/2023).
Awiek mengingatkan agar Denny Indrayana tidak membuat gaduh. Selain itu dia menjelaskan, apabila politik dan hukum di campur, maka sebuah kasus dari semula terang benderang menjadi seolah gelap.
“Jadi kalau ada proses hukum yang proses hukum, bukan politik. Jadinya ketika anatra hukum dan politik dicampuradukkan, membuat sesuatu yang terang benderang menjadi seolah tak terang. Sebaiknya Denny tidak buat kegaduhan,” jelas dia.
Advertisement
Denny Indrayana Dapat Info Anies Bakal Jadi Tersangka KPK
Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana mengungkapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menetapkan bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, akan menjadi tersangka.
Kabar itu Denny dapatkan dari seorang anggota DPR. Menurut Denny, anggota DPR yang dia tidak sebutkan namanya mengatakan, seluruh pimpinan KPK sudah sepakat dan telah dilakukan 19 kali ekspos.
"Setelah KPK 19 kali ekspos, ini pemecah rekor, seorang anggota DPR menyampaikan, Anies segera ditersangkakan. Semua komisioner sudah sepakat," ujar Denny dalam keterangannya, Rabu (21/6/2023).
Upaya penetapan Anies menjadi tersangka menjadi bagian untuk menjegal mantan gubernur DKI Jakarta itu maju sebagai calon presiden (capres) pada pemilu 2024.
Menurut Denny, terbaca alasan pimpinan KPK era Firli cs diperpanjang satu tahun sampai 2024. Ia menuding, pimpinan KPK era saat ini ingin menyelesaikan tugasnya untuk melawan kelompok oposisi pemerintah.
"Makin terbaca, kenapa masa jabatan para pimpinan KPK diperpanjang MK satu tahun. Untuk menyelesaikan tugas memukul lawan-oposisi, dan merangkul kawan-koalisi, sesuai pesanan kuasa status quo," ujar Denny.
Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM itu berharap, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghentikan cawe-cawe untuk menjegal Anies Baswedan. Ia menilai hal tersebut malah mengundang kegaduhan yang bisa berujung pada penundaan pemilu 2024.
"Saya berharap Presiden Jokowi menghentikan cawe-cawenya, termasuk mentersangkakan dan menjegal Anies," ujar Denny.
"Kalau masih diterus-teruskan, menjadi pertanyaan apa maksud dan tujuannya? Salah satu hipotesis yang tidak terhindar terlintas di kepala saya adalah, Presiden Jokowi justru mengundang ketidakpastian dan kegaduhan, yang ujungnya menunda pemilu dan memperpanjang masa jabatannya sendiri. Semoga hipotesis saya keliru," tuturnya.
![Infografis Manuver Pertemuan Anies Baswedan dan Surya Paloh](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/lj6rEDRr79TOogNZnF0Uq0bY-hk=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2864780/original/021875400_1564143386-Infografis_Manuver_PERTEMUAN_SURYA_PALOH-ANIES_BASWEDAN__1_.jpg)
Terkini Lainnya
Viral Plang Jakhabitat Era Anies di Rusunami Cilangkap Hilang, Begini Kata Pemprov Jakarta
PKB: Cuma Anies yang Punya Elektoral di Jakarta, Ridwan Kamil Enggak Ada Nama
PKS Tegaskan Duet Anies-Sohibul Tidak Bisa Diubah
Kata KPK Soal Kabar Anies Baswedan Bakal Tersangka
Denny Indrayana Dapat Info Anies Bakal Jadi Tersangka KPK
Anies Baswedan
KPK
DPR
Anies Tersangka KPK
Denny Indrayana
Rekomendasi
PKB: Cuma Anies yang Punya Elektoral di Jakarta, Ridwan Kamil Enggak Ada Nama
PKS Tegaskan Duet Anies-Sohibul Tidak Bisa Diubah
Hoaks Foto Tokoh Sedang Baca Buku Tertentu, dari Ronaldo hingga Presiden Jokowi
PKB Akui Ida Fauziyah Potensial Jadi Cawagub Anies, Tapi Ingin Fokus DPR
PKB Sebut PDIP Oke dengan Anies di Pilgub Jakarta, Tapi Masih Pertimbangkan Cawagub
PKB Minta PKS Bersabar Soal Cawagub untuk Anies di Pilkada Jakarta: Duduk Bareng Dulu
Syaikhu Tegaskan Anies Harus Gandeng Sohibul Iman Jika Ingin Bersama PKS di Pilgub Jakarta
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Foto Anies Baswedan Membaca Buku Disunting untuk Dijadikan Hoaks, Simak Daftarnya
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Judi Online
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
TOPIK POPULER
Populer
Dipecat DKPP, Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Terima Kasih Telah Membebaskan Saya dari Tugas Berat
Kemnaker Buka Peluang Kerja Sama Bidang Ketenagakerjaan dengan RRT
Bukan Minyak dan Air, PKS dan PDIP Sudah Sering Koalisi di Pilkada
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
SBY Bakal Tampil di Konser Musik Pestapora 2024
Menkominfo Didesak Mundur Usai PDN Diretas, Jokowi: Sudah Dievaluasi
Polri Bantah Ada Masalah Koordinasi dan Supervisi dengan KPK, Ini Buktinya
USANITA Malaysia Bangun dan Perkuat Kerja Sama dengan Industri Kreatif di Indonesia
Pimpinan MPR Temui Zulhas, Minta Pandangan soal Amandemen UUD 1945
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Legenda Jerman Remehkan Skuad Spanyol di Euro 2024, Dianggap Tim Bau Kencur
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Berita Terkini
Ayu Ting Ting Batal Nikah padahal Sudah Lamaran, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Melacak Rekam Jejak Civitas Akademika Universitas Brawijaya Melalui Pameran QR Art
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Rekrutmen Pimpinan KPK Sepi Peminat, Ancaman Bagi Pemberantasan Korupsi?
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Bus Ranau Indah Masuk Jurang, Seorang Pemotor Meninggal Dunia
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Malam Tari Inai, Prosesi Penting dalam Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Timur
Begini Bentuk Kunci Dekripsi Ransomware yang Dikasih Brain Cipher ke PDN
Saatnya Ibu-Ibu Berjaya di Dunia Digital, Berkreasi dengan Teknologi AI
Bukan Air Galon, Psikolog Klinis Ungkap Penyebab Autis Pada Anak
Ini Penyebab Mobil Ford Terbakar di Depan Pos Polisi Masjid Cut Meutia Jakarta