, Jakarta - Kasus tewasnya Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tewas dibunuh masih buram. Sosok pelaku pembunuhan mahasiswa Srata Satu UI Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) jurusan Biologi angkatan 2013 itu masih juga belum terungkap.
Akseyna ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga, Univesitas Indonesia, pada 26 Maret 2015. Saat ditemukan, Akseyna mengenakan baju hitam lengan panjang dan tas cokelat. Adapun di dalam tasnya terdapat lima batu konblok.
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra, mengatakan penyidik masih berupaya mengungkap kasus ini. Hingga kini, 28 orang dimintai keterangan sebagai saksi.
Advertisement
Asep menerangkan, Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah, bahkan kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Penyidik masih lakukan upaya penyelidikan," kata Asep di Mabes Polri, Senin (3/2/2020).
Kasus ini akan genap lima tahun pada 26 Maret 2020 mendatang. Kasus ini terjadi sejak Kapolres Depok dijabat Kombes Pol Ahmad Subarkah.
Kemudian berganti ke Kombes Pol Dwiyono, lalu Kombes Pol Harry Kurniawan, selanjutnya Kombes Pol Herry Heryawan, berikutnya Kombes Pol Didik Sugiarto, hingga Kombes Pol Azis Andriansyah belum juga menemukan titik terang.
Dugaan awal, Akseyna Ahad Dori bunuh diri karena depresi. Hal itu berdasarkan keterangan dari 15 saksi yang diperkuat dengan temuan di lapangan seperti kondisi jasad dan ditemukan sepucuk surat di rumah kos Akseyna dengan tulisan, "Will not return for eternity, please don't search for existence, my apologies for everything".
Namun demikian, hipotesis awal itu terbantahkan setelah Polres Metro Depok menggandeng Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri untuk turut mengusut kasus ini. Akseyna dipastikan tewas karena dibunuh.
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya saat itu Kombes Pol Krishna Murti menyebut, surat wasiat yang ditemukan rekan Akseyna, Jibril, di kamar kos korban terindikasi bukan tulisan tangan Akseyna sepenuhnya.
Dia juga membeberkan analisisnya bahwa pelaku membawa tubuh Akseyna yang pingsan dengan cara menyeretnya ke tepi danau.
Setelah itu, pemuda yang akrab disapa Ace ini ditenggelamkan dengan cara memasukkan batu ke dalam tas yang diikatkan ke tubuhnya sebagai pemberat.
"Ada sepatu korban saat ia ditemukan. Bagian ujung belakang sepatunya robek dua-duanya, kiri dan kanan. Kemungkinan analisis kami korban diseret masuk ke dalam danau," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 4 Juni 2015.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dari hasil penyidikan sementara, Akseyna Ahad Dori diduga bunuh diri akibat depresi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ditemukan Luka Lebam
Selain itu, ditemukannya sejumlah luka lebam di bagian wajah Ace mengindikasikan dia dianiaya hingga tidak sadarkan diri, sebelum akhirnya diseret dan ditenggelamkan.
"Ada luka yaitu bibir lebam, telinga dan kepala juga lebam yang mengindikasikan terjadi penganiayaan sebelum pembunuhan terjadi," sambung Krishna.
Dia menambahkan, malam saat Akseyna ditenggelamkan, situasi danau UI tidak ramai oleh pemancing seperti hari-hari biasa. Ini karena Kota Depok diguyur hujan deras sepanjang malam. Kondisi sepi tersebut dimanfaatkan pelaku untuk menghabisi nyawa pemuda asal Yogyakarta itu.
Dia menjelaskan, kedalaman Danau Kenangan UI hanya 1,65 meter dari permukaan, sehingga tidak logis jika Akseyna sengaja menenggelamkan diri di tempat dangkal. Seandainya benar ia berniat bunuh diri, ia masih memiliki kesempatan untuk menyelamatkan diri jika berubah pikiran.
Sementara itu, AKBP Hendy F Kurniawan saat menjabat Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengaku menghadapi beberapa kendala dalam menyingkap tabir misteri kematian Akseyna.
Polisi kesulitan mencari jejak pelaku saat olah TKP dilakukan 2015 lalu. Menurut Hendy, TKP kos Akseyna sudah tidak murni lagi. Apalagi beberapa orang diketahui telah memasuki kos tersebut lantaran Akseyna semula sempat diduga tewas bunuh diri.
Hendy menjelaskan, pengungkapan perkara ini dibangun dari beberapa asumsi, seperti asumsi pelaku, modus operandi, waktu dan sebagainya. Asumsi tersebut kemudian dikaitkan dengan alat-alat bukti untuk mendukung pembuktian.
Advertisement
Sandingkan dengan Kasus Novel
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis sebelumnya menyebut kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori belum juga bisa diungkap penyidik. Idham mengatakan, kasus Akseyna masuk kategori yang sulit diungkap.
"Meski sudah 28 saksi diperiksa dan barang bukti, sampai 3,5 tahun belum terungkap," kata Idham saat menyandingkan kasus Novel Baswedan dan Akseyna.
Hal itu diungkapkan Idham saat rapat bersama Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Terkait kasus Novel Baswedan, dia menyatakan pihaknya telah berupaya keras mengungkap kasus penyerangan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
"Polri telah melakukan kerja maksimal," tutur Idham.
Idham menerangkan, setiap kasus memiliki karasteristik masing-masing termasuk kasus Novel Baswedan dan Akseyna. Ada yang tergolong kasus besar, tapi pada akhirnya mampu terungkap. Begitu pula sebaliknya.
"Seperti kasus pembunuhan satu keluarga di Pulomas. Karena ada CCTV dan mampu dikenali," jelas dia.
Terkini Lainnya
8 Tahun Berlalu, Polisi Kembali Usut Kasus Kematian Mahasiswa UI Akseyna Ahad Dori
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ditemukan Luka Lebam
Sandingkan dengan Kasus Novel
Akseyna Ahad Dori
Akseyna
Mahasiswa UI
Euro 2024
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Swiss Percaya Diri Jinakkan Tim Tiga Singa Inggris
Infografis Jadwal Euro 2024 dan Copa America 2024 Fase Final: Perempat Final, Semifinal, Final
Copa America 2024
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Copa America 2024 Argentina Vs Ekuador: Tim Tanggo Didukung Rekor Apik
Infografis Jadwal Euro 2024 dan Copa America 2024 Fase Final: Perempat Final, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
Bobby Nasution Terima Pinangan PKB Jadi Bakal Cagub di Pilkada Sumut 2024, Cari Cawagub Perempuan
Survei Indikator: Ridwan Kamil Ungguli Dedi Mulyadi dan Ilham Habibie di Pilkada Jabar
TOPIK POPULER
Populer
Hasyim Asy'ari Dipecat karena Cabul, KPU Jamin Tak Ganggu Tahapan Pilkada Serentak 2024
CAT Alami Gangguan Kesehatan Usai Hubungan Badan dengan Hasyim Asy'ari
Gantikan Hasyim Asy'ari, Afifuddin: Jadi Ketua dan Anggota KPU Sangat Berat
5 Fakta Terkait DKPP RI Resmi Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Segera Keluarkan Keppres
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Pemprov Jateng dan BNPT Siap Penuhi Kebutuhan 40 Penyintas Tindak Pidana Terorisme
Pria Tewas di Kantor RW Koja Diduga Bunuh Diri, Polisi Temukan Surat Wasiat
Jadi Kader Gerindra, Ketum Logis 08 Siap Perjuangkan Kedaulatan Rakyat
Gempa Hari Ini Kamis 4 Juli 2024: Terjadi di Duruka Sultra, Berkekuatan Magnitudo 2,8
Effendi Simbolon DPR Sebut Menkominfo Harusnya yang Mundur Bukan Dirjen Aptika
Ketua KPU
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Hormati Putusan DKPP Pecat Ketua KPU RI, Jokowi Pastikan Pilkada Serentak Berjalan Baik
Gantikan Hasyim Asy’ari, Intip Kekayaan Plt Ketua KPU Mochammad Afifuddin
Berita Terkini
Sering Diremehkan Orang Lain? Hindari 8 Sikap Menyebalkan Ini
Jangan Lewatkan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Kamis 4 Juli 2024 Pukul 21.30 WIB, Simak Sinopsisnya
Begini Modus Sindikat Narkoba Transaksi di Parkiran RS Fatmawati, 45 Bungkus Sabu Disita
BPOM Ingatkan Kadar Bromat Air Minum Dalam Kemasan Tidak Boleh Melebihi Ambang Batas
Terbangun Tengah Malam dengan Kondisi Lapar, Ini 8 Makanan yang Bisa Dikonsumsi Tanpa Khawatir Berat Badan Naik
Hoaks Pembagian Uang Mencatut Tokoh Terkenal, Berikut Daftarnya
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Cinta Tulus Seorang Mangaka, Film Anime Look Back Telah Dirilis
6 Potret Gilga Sahid saat Manggung, Konon Bayarannya Bareng GildCoustic Mencapai Rp300 Juta Sekali Tampil
Lampaui Amerika Serikat, China Punya Paten AI Generatif Terbanyak Dunia
4 Resep Daging Kambing Ungkep Santan Gurih, Bumbu Meresap
Bukan BUMN Sakit, Anak Buah Erick Thohir Tegaskan PMN Buat Jalankan Penugasan
Kirim 29 Atlet ke Olimpiade Paris 2024, Menpora Beber Persiapan Kontingen Indonesia Jelang Keberangkatan
6 Ciri-Ciri Weton Tulang Wangi yang Dikaitkan dengan Malam 1 Suro