uefau17.com

Review Menu Makanan Jemaah Haji 2024, Kontras dengan Konsumsi Tahun Lalu - Lifestyle

, Jakarta - Jemaah haji 2024 berangsur-angsur diberangkatkan ke Tanah Suci dan sebagiannya sudah sampai di Makkah. Menjelang puncak ibadah, banyak di antara mereka yang berkegiatan hingga sempat mengulas makanan yang diberikan Kementerian Agama (Kemenag) RI. 

Katering untuk jemaah haji adalah salah satu hal yang kerap disorot, karena sebelumnya makanan yang diterima dinilai kurang layak. Kontras dengan ulasan tahun lalu, banyak review positif di musim Haji 2024.

"MasyaAllah banyak yang tanya katanya lauk haji cuma tempe aja atau terlalu sederhana, kita dapat lauk tempe baru dua kali dan itu sangat kami nantikan. Untuk lauk tidak pernah tempe saja, selalu ada pendamping seperti di video ini," tulis akun @reynand di TikTok, Minggu, 2 Juni 2024. 

Ia memperlihatkan nasi kotak berisi nasi dengan ikan dori fillet yang digoreng tepung. Tak lupa, ada pula tempe goreng yang sangat dinantikan jemaah yang kangen dengan menu khas Indonesia. 

"Kalo beli sendiri terbilang ga murah, setiap hari lauk selalu ganti antara ayam, ikan fillet, ikan goreng atau daging. MasyaAllah kita tamu Allah bener-bener dijamu sebaik itu. Jadi mari tidak berprasangka buruk pada pelayanan PPIH Indonesia," sambungnya lagi di keterangan video. 

Jemaah haji lain dengan akun @pecandumicin mengungkap isi menu makan malam yang diterimanya. "Eh mewah gaes, teri kacang dan daging ikan air tawar," sebutnya ketika membuka kotak makannya. 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diberi Jatah Makan 3 Kali Sehari

"Makanan ibadah haji seperti apa? jangan takut lapar di Tanah Suci, pemerintah sudah menyiapkan segala sesuatunya," ungkap akun @e.kopurwanto di TikTok yang diunggah pada 14 Mei 2024.

Ia memberi tahu bahwa setiap jemaah haji akan mendapat jatah makan tiga kali. Orang yang ditugaskan mengambil makanan di restoran adalah karom dan karu, yaitu koordinator yang akan membagikannya langsung ke kamar jemaah.

Untuk sarapan, makanan akan didistribusikan maksimal pukul 05.00--07.00. Sementara makan siang pada pukul 12.00--14.00 dan makan makam pukul 17.00--19.00, waktu Arab Saudi.

Makanan yang didapat dianjurkan untuk dikonsumsi segera, karena ada batas waktu yang tertera pada kemasan. Ia mengingatkan jemaah untuk tidak memilih-milih makanan, sebab saat ibadah haji diperlukan energi yang ekstra supaya fisik tetap sehat dan kuat.

"Kita akan banyak berjalan dan waktu tidur yang sedikit," terangnya sambil menambahkan untuk berdoa lebih dulu sebelum makan agar makanan yang dikonsumsi bisa membawa berkah. 

3 dari 4 halaman

Tanggapan Warganet

Konten tentang katering haji tersebut pun mendapat beragam tanggapan dari warganet, terutama dari jemaah haji yang akan diberangkatkan ke Makkah. Di antaranya juga berdoa semoga bisa mencicipi menu tersebut dan diundang untuk berhaji.

"Kalorinya tidak dicantumkan fixed ini katering dari Indonesia," tulis warganet.

"Kemarin lewat cuma tempe sama gorengan. Masih kalah jauh dengan nasi kotak pekerja di Taiwan isinya lengkap ada sayur bisa 3 macam 2 macam misal ayam sama tahu apa telur apa ikan," yang lain memberi tahu.

"Sebenarnya laiknya selalu ada ayam, ikan atau daging, nggak pernah kak tempe aja, aku pernah dapat tempe tapi ada lauk lain," balas pembuat konten. "Alhamdulilah.. saat 2012 naik haji makan cari sendiri di Mekkah," yang lain menimpali. "Alhamdulilah semoga mabrur," doa warganet.

"Sekali-kali jajan aja,, makanan di sana enak2," yang lain memberi saran. "Zaman saya patin melulu sampai bosan, tapi disyukuri saja Alhamdulilah," tulis warganet.

4 dari 4 halaman

Katering Jemaah Haji Pakai Produk Indonesia

Mengutip kanal News , 7 September 2023, Kemenag terus memaksimalkan penggunaan produk Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Salah satunya dengan mengharuskan penggunaan produk Indonesia dalam penyediaan katering jemaah haji.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan, biaya penyelenggaraan haji sangat besar, mencapai Rp19 triliun setiap musim. Salah satu kebutuhan yang sangat besar adalah penyediaan katering jemaah haji, yaitu sekitar Rp2 triliun.

Karena itu, lanjut Hilman, perlu dilakukan kontrak kerja sama yang setara dan saling menguntungkan dengan vendor terkait. "Dapur penyedia katering kita dorong untuk menggunakan sebanyak mungkin produk Indonesia. Coret dapur yang tidak mau menggunakan produk Indonesia," ucap Hilman dalan Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/2023 M di Bandung,  7 September 2023.

"Dapur yang sudah bagus, cek dan perpanjang. Dapur yang tidak kooperatif, tidak mau beli produk kita, coret saja," katanya lagi.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat