, Jakarta - Ada banyak cara untuk menurunkan dan mempertahankan berat badan, salah satunya adalah dengan menerapkan diet rendah karbohidrat. Namun, menurut sebuah penelitian terbaru yang membandingkan lima jenis diet rendah karbohidrat, kualitas dari makanan yang dikonsumsi juga berpengaruh untuk mencapai berat badan ideal yang didambakan.
Dilansir dari CNN, Kamis, 28 Desember 2023, studi tersebut menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi makanan rendah karbohidrat yang tidak sehat dan berbasis daging mengalami kenaikan berat badan seiring berjalannya waktu. Riset itu membandingkannya dengan mereka yang menerapkan diet makanan nabati yang lebih sehat.
Baca Juga
"Ketika orang mengonsumsi makanan yang menekankan karbohidrat dari biji-bijian, minyak nabati non-tropis yang sehat, dan protein nabati, mereka berpeluang lebih besar untuk mencegah kenaikan berat badan berlebih," kata penulis senior studi tersebut, Dr. Qi Sun, profesor asosiasi dari nutrisi dan epidemiologi di Harvard T.H. Chan School of Public Health di Boston, Amerika Serikat.
Advertisement
Studi tersebut membandingkan pola makan rendah karbohidrat secara keseluruhan dengan lima jenis pola makan rendah karbohidrat lainnya. Kelimanya adalah pola makan yang terutama menggunakan protein dan lemak hewani; pola makan yang berfokus pada protein dan lemak nabati; diet rendah karbohidrat sehat yang berfokus pada konsumsi lebih sedikit karbohidrat olahan dan lebih banyak protein nabati, serta lemak sehat seperti minyak zaitun; dan terakhir pola makan tidak sehat yang didefinisikan sebagai pola makan yang mencakup konsumsi lemak tidak sehat, lebih banyak protein hewani, dan biji-bijian olahan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pola Makan Berbasis Daging Berdampak pada Kenaikan Berat Badan
![Daging](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/BQyaNqfTpqwlreWSi3RivNmuuu8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3517889/original/004615900_1626947272-pexels-becerra-govea-photo-5774154.jpg)
"Sepengetahuan saya, meneliti dampak penurunan berat badan jangka panjang dari berbagai varian (pola makan) rendah karbohidrat adalah hal baru," kata Dr. David Katz, spesialis pengobatan pencegahan dan gaya hidup yang mendirikan organisasi nirlaba True Health Initiative, sebuah koalisi pakar global yang didedikasikan untuk pengobatan gaya hidup berbasis bukti, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Semua pola makan tersebut mengurangi konsumsi karbohidrat menjadi sekitar 38--40 persen dari asupan kalori harian. Namun, orang yang mengonsumsi makanan karbohidrat tidak sehat yang kaya akan protein dan lemak hewani akan mengalami kenaikan berat badan dalam jangka panjang, dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi lebih banyak buah, biji-bijian, dan sayuran non-tepung, serta lebih sedikit mengonsumsi susu, daging merah, daging olahan, dan gula seperti minuman manis, permen, dan makanan penutup.
"Mereka yang menerapkan diet rendah karbohidrat tidak sehat sebagai strategi utama, memperoleh rata-rata kenaikan berat badan sekitar 2,3 kg, atau 5,1 pon, selama 4 tahun," ungkap Binkai Liu, asisten peneliti di departemen nutrisi Harvard T.H. Chan School of Public Health.
Advertisement
Meneliti 67.000 Orang
![Sering Ditemukan di Dapur, Makanan-Minuman Ini Tanpa Disadari Bisa Memicu Darah Tinggi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/bUCccW25eHWi2uo1E8-yuNbOk7U=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4691305/original/095227100_1702966745-flesh-3139641_1280.jpg)
"Mereka yang menerapkan diet rendah karbohidrat yang sehat sebagai strategi utama kehilangan rata-rata, sekitar 2,2 kg, atau 4,9 pon, dengan rata-rata selisih bersih antara keduanya sebesar 10 pon (sekitar 4,5 kg)," ungkap Liu melalui email.
Studi yang diterbitkan pada Rabu, 27 Desember 2023, di jurnal JAMA Network Open, meneliti data lebih dari 67.000 responden dalam tiga studi longitudinal yang sudah mapan, yaitu Studi Kesehatan Perawat yang dilakukan antara 1986 hingga 2010; Studi Kesehatan Perawat II yang dilakukan antara 1991 hingga 2015; dan Studi Tindak Lanjut Profesional Kesehatan yang dilakukan antara 1986 hingga 2018.
"Ini tentu saja merupakan studi observasional, dan tidak dirancang untuk menetapkan sebab-akibat; sebaliknya, mereka mengungkapkan hubungan," kata Katz. "Namun ketika hubungan yang diamati bersifat kuat, responsif terhadap dosis, sulit dijelaskan dan terikat pada mekanisme yang masuk akal, sebab-akibat terkadang dapat disimpulkan," tambahnya.
Semua peserta dalam tiga penelitian tersebut adalah orang-orang yang sehat, berusia di bawah 65 tahun dan tidak memiliki penyakit kronis sebelumnya. Penurunan atau penambahan berat badan dilaporkan secara mandiri dalam interval empat tahun.
Hasil Penelitian
![Ilustrasi daging protein seperti ayam dan ikan. (Unsplash/Yulia Gusterina)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/RDiBbHzdga-SMBrWJCU1a9v56YA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4369835/original/089738600_1679630866-Thumbnail_-2.jpg)
Penelitian tersebut mencatat bahwa diet rendah karbohidrat yang menekankan "makronutrien berkualitas tinggi dari makanan nabati yang sehat" dikaitkan dengan penurunan berat badan yang lebih sedikit. Sementara, diet rendah karbohidrat yang "menekankan protein dan lemak hewani atau karbohidrat olahan dikaitkan dengan lebih banyak penambahan berat badan."
Penelitian tersebut menemukan bahwa hubungan tersebut lebih terlihat pada orang-orang yang lebih muda, lebih gemuk, dan kurang aktif.
"Intinya adalah bahwa dalam kurun waktu 4 tahun, menerapkan pola makan 'rendah karbohidrat' secara umum TIDAK dapat dikaitkan dengan penurunan berat badan yang bertahan lama di antara mereka yang mencoba menurunkan berat badan. Sedangkan, menerapkan pola makan rendah karbohidrat nabati dan/atau berkualitas tinggi dikaitkan dengan penurunan berat badan yang berkelanjutan," jelas Katz melalui email.
Meskipun penelitian ini berfokus pada pola makan rendah karbohidrat, pentingnya kualitas makanan adalah kunci dalam diet apa pun, kata Sun, yang juga direktur Laboratorium Biomarker Nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health. "Selalu bijaksana untuk memilih pola makan (yang) menekankan buah-buahan segar dan sayuran tidak bertepung, biji-bijian, kacang-kacangan, polong-polongan, minyak zaitun dan minyak nabati lainnya, kopi, teh atau hanya air putih, anggur merah secukupnya jika diminum, makanan rendah sodium, dan bahan-bahan sehat lainnya," ujar Sun.
![Infografis Macam-Macam Diet](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/5Uh0h4DoOnfS9soyk14jwZEFORE=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4276656/original/040560200_1672324224-WhatsApp_Image_2022-12-29_at_21.19.35.jpeg)
Terkini Lainnya
6 Diet Terbaik untuk Kesehatan Jantung, Patut Dicoba
Pilih Diet Intermittent Fasting, Ade Rai Ungkap 5 Makanan yang Bikin Berat Badan Sulit Turun
Diet Ekstrem Mantan Idol Korea Lee Mijoo, Hanya Makan Salad Sekali untuk Seharian
Pola Makan Berbasis Daging Berdampak pada Kenaikan Berat Badan
Meneliti 67.000 Orang
Hasil Penelitian
Diet
Diet Rendah Karbohidrat
daging
Pola Makan
Menurunkan Berat Badan
Berat Badan
Studi
protein
Rekomendasi
Pilih Diet Intermittent Fasting, Ade Rai Ungkap 5 Makanan yang Bikin Berat Badan Sulit Turun
Diet Ekstrem Mantan Idol Korea Lee Mijoo, Hanya Makan Salad Sekali untuk Seharian
Kiat Marshanda Turunkan Berat Badan hingga 15 Kg dalam Setahun
Penurunan Berat Badan Usai Gastric Balloon Bersifat Sementara, Perlu Komitmen Pasien untuk Jalani Gaya Hidup Sehat
Rahasia Diet Prilly Latuconsina hingga Bablas Turun 10 Kg
5 Kebiasaan Pagi yang Bikin Kurus, Cocok Buat Kamu yang Ingin Turunkan Berat Badan
Aurel Hermansyah Dirawat di Rumah Sakit Jelang Ibadah Haji, Atta Halilintar Sebut Istrinya Diet Terlalu Ketat
Bahaya Diet untuk Anak Dihubungkan Status Gizi dan Body Goals Menurut Ahli
Kapan Kita Perlu Ikut Program Diet dengan Pengawasan Ahli dan Dokter Gizi?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
TOPIK POPULER
Populer
Kisah Peselancar Belgia Memilih Hidup di Pulau Terpencil di Indonesia, Rela Tinggalkan Rumah dan Pekerjaannya
Istri Kanye West Digugat karena Dugaan Mengirimkan Film Porno ke Staf Yeezy
Istri Pratama Arhan, Azizah Salsha Ikut Kelas Dance di Studio yang Melatih Koreografer dan Artis K-Pop
Tanggal Merah Bulan Juli 2024, Ada Berapa Hari Libur Nasional?
Lisa BLACKPINK Tampilkan Ladyboy di MV ROCKSTAR, Salah Satunya Disebut Tercantik di Thailand
Mengenal Grandma Core, Tren Fashion ala Nenek-nenek yang Lagi Ramai Digandrungi Gen Z
Layanan Sewa Mobil di Hotel untuk Mudahkan Tamu Bisnis dan Jalan-Jalan, Berapa Tarifnya?
3 Resep Praktis Makanan Serba Kelapa Parut, dari yang Manis hingga Gurih
Tak Roboh Saat Perang Saudara, Patung Lilin Abraham Lincoln di AS Meleleh Akibat Panas Ekstrem
Konde Berbalon Seorang Pengantin Perempuan Bikin Heran Warganet, Buat Apa?
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Antraks adalah Penyakit Infeksi Bakteri dari Hewan Ternak, Pahami Penularannya
CIMB Niaga Bakal Sasar Nasabah Millenial dan Gen Z Pasarkan KPR Hijau
Profil Zhang Zhi Jie, Atlet Bulutangkis China yang Meninggal Dunia Saat Bertanding
Ragam Atraksi Meriahkan HUT ke-78 Bhayangkara di Banda Aceh
Anak Perusahaan Bank Mandiri Group, Go Beyond! Berhasil Catatkan Kinerja Positif di Kuartal I 2024
Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia, PBSI Klaim Tim Medis Sudah Sesuai Prosedur
Harga Beras Mahal, Petani Makin Sejahtera?
Turis Asing Melancong ke Indonesia Sentuh 1,15 Juta pada Mei 2024, Wisman Ini Mendominasi
Kode Redeem FF Hari Ini 1 Juli 2024: Dapatkan Item Menarik dan Gratis di Free Fire!
Daftar Tanggal Merah Juli 2024, Berapa Banyak Hari Libur?
Cak Imin: Anies Masih Terkuat untuk Maju Pilkada Jakarta
Momen Davina Karamoy Bertemu Alice Norin, Auto Dikira Anak Kembar
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Merek China Diprediksi Rebut 33 Persen Pasar EV Dunia pada 2030
Jumlah Denyut Nadi Normal Sesuai Usia, Simak Cara Tepat untuk Menghitungnya