, Jakarta - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa dunia sedang menghadapi ancaman krisis air global yang semakin tidak terkendali. Hal ini adalah akibat permintaan air yang terus meningkat dan dampak krisis iklim yang semakin parah, sehingga memberikan tekanan besar pada sumber daya air.
Menurut Laporan Perkembangan Air Dunia PBB yang dirilis pada Selasa, 21 Maret 2023, dalam Konferensi Air PBB 2023 di New York, penggunaan air telah meningkat sekitar satu persen per tahun selama 40 tahun terakhir karena pertumbuhan populasi dan pola konsumsi yang berubah.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari CNN pada Kamis, 23 Maret 2023, laporan tersebut juga memperkirakan bahwa jumlah orang di kota-kota yang menghadapi kelangkaan air akan hampir dua kali lipat dari 930 juta orang pada 2016 menjadi 2,4 miliar pada 2050. Permintaan air perkotaan diperkirakan akan meningkat sebesar 80 persen pada 2050.
Tanpa tindakan untuk mengatasi masalah kelangkaan air, “pasti akan terjadi krisis global,” kata Richard Connor, penulis utama laporan tersebut, pada konferensi pers peluncuran laporan.
Laporan PBB juga menunjukkan bahwa akses air yang aman sudah menjadi masalah besar. Dua miliar orang saat ini tidak memiliki akses ke air minum yang aman dan 3,6 miliar orang kekurangan akses ke sanitasi yang dikelola dengan aman. Sekitar 10 persen dari populasi global saat ini tinggal di negara-negara dengan tekanan air yang tinggi atau daerah kritis.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Menuju Kelangkaan Air
Pertumbuhan perkotaan, industri, dan pertanian memperparah krisis air global. Sektor pertanian sendiri sudah menggunakan 70 persen pasokan air dunia.
Laporan PBB juga memperkirakan bahwa kelangkaan air musiman akan semakin meningkat di beberapa daerah yang saat ini masih memiliki pasokan air yang melimpah, seperti Afrika Tengah, Asia Timur, dan sebagian Amerika Selatan. Sementara itu, kelangkaan air akan semakin parah di Timur Tengah dan kawasan Sahel di Afrika yang pasokan airnya sudah sangat sedikit.
Kekeringan ekstrem yang semakin sering terjadi akibat krisis iklim, akan semakin memperburuk kekurangan air di beberapa daerah, dan akan memberi tekanan pada ekosistem. Hal itu akan menimbulkan "konsekuensi mengerikan" bagi spesies tumbuhan dan hewan.
Richard Connor menyatakan bahwa solusi untuk mengatasi masalah kelangkaan air ini adalah kerja sama internasional yang lebih baik untuk menghindari konflik atas air. Untuk itu, perlu tindakan yang cepat dan tepat guna mengatasi masalah kelangkaan air global ini sebelum krisis yang tidak terkendali terjadi.
Advertisement
Diperlukan Kerja Sama Internasional
Dalam upaya untuk mencegah krisis air global yang semakin memburuk, para ahli memperingatkan perlunya tindakan segera untuk mengendalikan banjir dan polusi, berbagi data, serta mengurangi tingkat polusi yang menyebabkan pemanasan global. Hal ini harus dibarengi dengan upaya untuk meningkatkan akses ke dana air, serta membuka pintu untuk kolaborasi lebih lanjut.
Menurut Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO, badan budaya PBB, "Ada kebutuhan mendesak untuk membangun mekanisme internasional yang kuat untuk mencegah krisis air global agar tidak terkendali."
Azoulay menegaskan bahwa air merupakan masa depan kita bersama, dan penting untuk bertindak bersama-sama untuk membaginya secara adil dan mengelolanya secara berkelanjutan. Memperkuat kerja sama lintas batas adalah alat utama untuk menghindari konflik dan meningkatnya ketegangan. PBB mencatat bahwa saat ini 153 negara berbagi hampir 900 sungai, danau, dan sistem akuifer, dan lebih dari setengahnya telah menandatangani perjanjian kerja sama.
Kontroversi Investasi Air
Dilansir dari situs resmi PBB, Johannes Cullmann, penasihat ilmiah Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), mengatakan "masalah ini adalah pertanyaan tentang berinvestasi dengan bijak".
Investasi dalam pengelolaan sumber daya air harus ditingkatkan empat kali lipat agar dapat memenuhi target 600 miliar hingga 1 triliun dolar AS yang diperlukan untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG) 6 tentang air dan sanitasi. Namun, 18 pakar independen dan pelapor khusus PBB mengingatkan bahwa air adalah hak asasi manusia dan harus dikelola sebagai barang bersama, bukan sebagai komoditas.
Jika air dipandang sebagai peluang bisnis, hal ini akan membuat mereka yang tidak dapat mengakses atau membayar harga pasar terpinggirkan. Komodifikasi air akan "menggagalkan pencapaian SDGs dan menghambat upaya untuk mengatasi krisis air global".
Para ahli juga menambahkan bahwa kemajuan SDG 6 hanya dapat terjadi secara efektif jika komunitas dan hak asasi mereka menjadi pusat diskusi. Mereka berpendapat bahwa ktia perlu menghentikan pendekatan teknokratis terhadap air dan mempertimbangkan gagasan, pengetahuan, dan solusi masyarakat adat dan komunitas lokal untuk memastikan keberlanjutan agenda air.
Terkini Lainnya
Tanggal 22 Maret Diperingati sebagai Hari Air Sedunia, Ternyata Ini Sejarahnya!
4 Cara Membuat Saringan Air yang Benar, Kenali Jenis-Jenisnya
10 Manfaat PBB bagi Indonesia, Pahami Tujuan Didirikannya Organisasi Ini
Menuju Kelangkaan Air
Diperlukan Kerja Sama Internasional
Kontroversi Investasi Air
Banjir
krisis air
PBB
United Nations
Perubahan Iklim
Kekeringan
kelangkaan air
New York
Krisis Air Global
Air
Rekomendasi
Megawati Ingatkan Soal Krisis Air di Bali Saat Penutupan Rakernas V PDIP
Presiden WWC: Penyelesaian Isu Air Harus Diiringi Solusi untuk Krisis Pangan
Indonesia Dorong Global Water Fund Guna Atasi Krisis Air, Bakal Libatkan Sektor Swasta
Jalur Gaza Krisis Air Bersih, Presiden WWC: Tak Seorang Pun Boleh Kekurangan Air Selama Perang
PBB Desak Pemerintah Dunia Jadikan Air Sebagai Isu Prioritas
Habiskan Belanja Militer Rp 38,3 Kuadriliun, Konflik Geopolitik Dunia Bikin Orang Lupa Krisis Air
World Water Forum Ke-10, Elon Musk Ungkap Syarat Atasi Krisis Air
Elon Musk Singgung soal Alien di Pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali, Apa Katanya?
Uni Eropa Lanjutkan Kerja Sama Global Atasi Persoalan Air melalui World Water Forum 2024 di Bali
Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
TOPIK POPULER
Populer
Influencer Bagikan Resep Sunscreen Buatan Rumah, Pakar Tegaskan Bahayanya
Antrean Panjang Pengunjung Indofest 2024, Naik Gunung dan Kemping Masih Jadi Aktivitas Luar Ruang Terfavorit
6 Fakta Menarik Gunung Jailolo di Maluku Utara yang Memiliki Sumber Air Panas
Daftar Bridesmaid Pernikahan Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar, Mahalini sampai Azizah Salsha
Marak Joki Strava Tawarkan Jasa Gara-Gara FOMO Ikutan Tren Lari
Heboh Thariq Halilintar Bergelar Pangeran Brunei, Warganet Sarkas: Jadi Selama Ini Saingannya Pangeran Mateen?
Ini 3 Rekomendasi Blush On yang Cocok untuk Kulit Orang Indonesia
Pengantin Habiskan Bujet Katering Pernikahan Rp216 Juta, Menunya Sushi Tei sampai Kopi Kenangan
Polisi China Kini Bisa Geledah Isi Ponsel Pribadi, Wisatawan Korea Diminta Hati-hati
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Mengenal Aplikasi KTP Digital, Pahami Langkah-langkah Penggunaannya
Dibangun Sejak 2018, Terminal Bus Demak Akhirnya Bisa Selesai Tahun Depan
MentariTV Fest Ceria 2024 Hadirkan Kemeriahan Tanpa Henti, Ada Cipung hingga Pikachu
11 Cara Mengolah Daging Sapi Kurban yang Benar, Marinasi dengan Rempah
Bawa Spirit Pancasila, UU Cipta Kerja Dinilai Wujudkan Kebijakan yang Berkeadilan Sosial
Shalawat Nariyah dan Keutamaannya, Simak Juga Tata Cara dan Waktu Pelaksanaan
Terbang dari Abu Dhabi, Maskapai Etihad Airways Mendarat Perdana di Bali
Surat Terbuka Angger Dimas untuk PN Jakarta Timur, Minta Sidang Kasus Kematian Dante Digelar Terbuka
Top 3 Tekno: 33 Juta Nomor Ponsel Pengguna Authy Dicuri Hacker Jadi Sorotan
Kisah Siasat Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Hadapi Kelompok Takfiri yang Suka Picu Konflik
600 Ribu Ton Sampah Hanyut ke Sungai Berujung di Laut, 4 Juta Ton Dibakar Cemari Udara
Top 3: Zodiak yang Menyendiri Saat Sedang Kesal
Pencairan KJP Plus Dipercepat, Saat Ini Masuk Tahap Verifikasi Akhir