, Jakarta - Perkembangan jamu Nusantara tak terlepas dari sejarah masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Bahkan melalui catatan dan artefak yang ditemukan, dapat diketahui teknologi pembuatan jamu di masa itu sudah cukup berkembang lewat alat-alat yang digunakan.
Istilah jamu berasal dari dua kata, "Djampi" yang bermakna penyembuhan menggunakan ramuan obat-obatan, doa-doa, atau aji-aji serta "Oesodho' yang artinya kesehatan. Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, jamu merupakan obat yang dibuat dari akar-akaran, daun-daunan, dan sebagainya.
Jamu juga disebut sebagai herbal asal Indonesia yang diracik dan dihidangkan dalam bentuk minuman. Secara umum, jamu dianggap tak menimbulkan efek samping, sebalinya terkandung manfaat bagi tubuh dan dapat digunakan mencegah penyakit sehingga minuman kesehatan tradisional ini masih dikonsumsi sebagian besar masyarakat.
Advertisement
Baca Juga
Pada zaman dahulu, jamu berwujud rebusan maupun cairan yang dikonsumsi. Di masa kini, masyarakat dengan perkembangan teknologi modern mengemas jamu dalam bentuk serbuk dan kapsul agar bisa dikonsumsi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Mengutip jurnal Universitas Negeri Surabaya berjudul “Minuman Jamu Tradisional Sebagai Kearifan Lokal Masyarakat di Kerajaan Majapahit pada Abad ke-14 Masehi”, Sabtu 4 Februari 2023, terdapat bukti-bukti yang menunjukkan jamu dikonsumsi masyarakat Hindu Buddha di Nusantara. Pada masa itu telah dikenal minuman jamu sebagai obat tradisional adalah dengan adanya benda-benda arkeologi yang ditulis dalam prasasti, daun lontar, serta relief candi.
Perjuangan Martha Tilaar membangun bisnis jamu dan kosmetik bermula saat menemani sang sekolah di Amerika. Kecintaan terhadap kekayaan Indonesia menggugahnya membangun bisnis jamu dan kosmetik.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Resep Jamu di Era Majapahit
![Ilustrasi bermimpi, minum jamu](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/-qmG9Xz0dNax87v_489YFiraQdk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3615801/original/019508600_1635405851-oriento-LQfQ-nhS9A8-unsplash.jpg)
Didukung oleh sumber literatur dan tradisi lisan hingga sekarang kedudukan jamu sebagai salah satu obat tradisional tetap dipercaya untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Pada masa Hindu Buddha, khususnya di Kerajaan Majapahit, budaya minum jamu sebagian besar disampaikan menggunakan tradisi lisan.
Sehingga diperkirakan bahwa naskah dan lontar-lontar yang membahas tentang obat-obatan mengalami kerusakan akibat bencana alam, peperangan, atau hancur akibat tidak ada perawatan. Mengutip dari buku The Power of Jamu: Kekayaan dan Kearifan Lokal Indonesia, Sabtu 4 Februari 2023, primbon terlengkap yang membahas tentang jamu ditulis oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom setelah zaman Kerajaan Kartasura di Surakarta pada 1742 tahun Jawa atau 1814 Masehi.
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom merupakan putra dari Kanjeng Susuhunan Pakubuwana IV yang bertakhta Sunan Pakubuwana V. Primbon tersebut dikenal dengan nama Serat Centhini atau Suluk Tambangraras. Ada juga kitab yang mengulas secara lengkap tentang resep dari obat-obatan tradisional yang bernama Serat Kaoro Bap Djampi-Djampi atau Serat Kawruh yang ditulis pada 1858 Masehi.
Dalam proses perkembangannya, kedudukan minuman ini telah diwariskan secara turun temurun dan diawali sebagai minuman keluarga kerajaan. Memperkuat bukti lainnya adalah Kitab Usadha atau kitab obat-obatan yang berasal dari Bali.
Advertisement
Acaraki Profesi Peracik Jamu
![kampung_jamu](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/6hhCqYwphCIJ-0O3YJ8GSYjXwVg=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1545226/original/60372e3de932bf279e15ee0c2c801caa-042122700_1490255427-jamu1.jpg)
Kitab tersebut merupakan salah satu referensi yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk mengidentifikasi tanaman yang digunakan. Dalam riwayatnya, Bali merupakan wilayah yang ditaklukkan oleh Kerajaan Majapahit sehingga budaya-budaya yang dimiliki oleh orang Bali memiliki kemiripan dengan budaya dari Kerajaan Majapahit.
Masyarakat Jawa kuno saat masa Majapahit juga telah mengenal pembagian profesi di bidang kesehatan, hal tersebut tertulis dalamkutipan Prasasti Balawi (1035) dan PrasastiSidoteka/Prasasti Jayanegara II (1323), serta Prasasti Madhawapura yang tidak berangka tahun. Dari tulisannya diperkirakan bahwa ini ditulis pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit.
Ketiga prasasti ini menyebutkan mengenai macam-macam pembagian profesi dibidang kesehatan, profesi tersebut ialah tuha nambi (tukangobat), kdi (dukun wanita), walyan (tabib), wli tamba (orangyang mengobati penyakit), dan acaraki (pembuat jamu). Profesi "Acaraki" disebutkan bertugas untuk meracik jamu pada saat itu.
Berdasarkan pada tradisi yang dilakukan oleh seorang acaraki, sebelum meracik atau membuat jamu, ia harus berdoa terlebih dahulu. Selanjutnya dianjurkan bermeditasi dan bepuasa agar acaraki bisa merasakan energi positif yang bermanfaat bagi kesehatan. Tradisi atau ritual ini dilakukan lantaran masyarakat telah mempercayai bahwa sang penyembuh adalah Tuhan.
Teknologi Membuat Jamu
![[Bintang] Beras Kencur](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/NhMaKHiGx7bXslmQr2QBYBXvAfc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1557023/original/075685700_1491366252-jamu_2.jpg)
Kerajaan Majapahit telah mengenal perkembangan teknologi peralatan. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukkannya beberapa peralatan yang dapat dikelompokkan berdasarkan bidangnya seperti teknologi perkapalan, teknologi navigasi, teknologi kartografi.
Penemuan artefak dan terakota ini menjadi bukti bahwa peralatan tersebut digunakan oleh masyarakat di Kerajaan Majapahit untuk membuat obat-obatan tradisional berbahan dasar tanaman. Ditemukan juga sumber primer yang berlokasi di Candi Rimbi.
Candi ini diperkirakan dibangun pada pertengahan abad 14 Masehi dan terletak di Dusun Ngrimbi, Desa Bareng, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur. Pada salah satu relief tersebut digambarkan tentang tentang adanya tokoh yang sedang menghaluskan ramuan yang disampingnya terdapat sebuah wadah atau bakul.
Alat-alat yang dipakai dalam membuat jamu saat itu adalah pipisan, gandik, dan alu, lumpang, tungku atau anglo, termasuk wadah untuk meletakkan minuman jamu. Pipisan merupakan peralatan yang digunakan untuk menghaluskan atau melumatkan bahan-bahan seperti bijian-bijian dan ramuan yang terbuat dari tumbuhan, serta zat oksidasi besi sebagai pewarna.
Dalam proses penghalusan, pipisan atau dalam nama lain yaitu batu giling, batu bore, atau mortar digunakan secara bersama dengan gandik. Alat ini berfungsi hampir sama dengan gandik, yaitu sebagai alat penumbuk. Bentuknya mengecil di tengah sebagai tempat untuk pegangan. Sementara, alu digunakan secara bersama dengan lumpang, yakni peralatan yang digunakan untuk menumbuk pada saat itu.
![Infografis Jamu Populer di Indonesia](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/s5JQM6gwvLGDNPvwf_C0FG-89Xc=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4153166/original/080243500_1662776787-WhatsApp_Image_2022-09-10_at_09.21.05.jpeg)
Terkini Lainnya
Mengenal Cabai Jawa, Bahan Membuat Jamu yang Punya Banyak Khasiat
4 Bahan Jamu Pelancar ASI, Jangan Dikonsumsi Sembarangan
Serba-serbi Galian Singset, Jamu Pelangsing Para Putri Keraton
Resep Jamu di Era Majapahit
Acaraki Profesi Peracik Jamu
Teknologi Membuat Jamu
Jamu
Jamu Indonesia
Jamu Nusantara
jamu untuk kecantikan
sejarah jamu
Kerajaan Majapahit
Rekomendasi
Jangan Ketinggalan, Ada Kompetisi Racik Jamu Kekinian dari PNM dan Kementerian BUMN
Rahasia Awet Muda dengan Minum Resep Jamu Rebus yang Menyegarkan
Hari Jamu Nasional, Sido Muncul Gaungkan Semangat Ayo Minum Jamu Bersama 100 Pedagang Jamu
Jamu Jadi Bagian Wellness Tourism Diharapkan Dukung Pertumbuhan dan Ketahanan Ekonomi
Jamu Punya Potensi Besar Menjadi Alat Diplomasi Budaya Indonesia
Filosofi Djampi Oesodo Jadi Tema Hari Jamu Nasional 2024
Hari Jamu Nasional 2024: Transformasi Jamu dan Gaya Hidup Modern untuk Generasi Muda
Mengungkap 5 Manfaat Mengonsumsi Jamu Bagi Kesehatan yang Tidak Diketahui
Sejarah Hari Jamu Nasional yang Diperingati Setiap 27 Mei, Simak Segudang Manfaat Jamu
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Mengapa Food Testing Sebelum Pesta Pernikahan Penting Dilakukan Calon Pengantin?
Asal-usul Pecel Lele, Makanan Favorit Naufal Hafidz Si Jenius dari ITB
Tren Belanja di Omnichannel, Kawinkan Pengalaman Online dan Offline
Lukisan Gua Prasejarah Berusia 51.200 Tahun dari Sulawesi Indonesia Jadi Temuan Seni Naratif Tertua di Dunia
Video Viral Pemilik Restauran di Hanoi Vietnam Mengusir Influencer Yahudi untuk Tunjukan Dukungan pada Warga Palestina
Jaksa Sebut Dior dan Armani Jual Tas Puluhan Juta Rupiah Buatan Pekerja Migran yang Dibayar Hanya Rp30 Ribu per Jam
Bella Saphira Lebih Bangga Unggah Kuliner Lokal daripada yang Mewah dan Pemilih Saat Terima Endorse
Didesain Didit Hediprasetyo Anak Prabowo, Jersey Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Bikin Warganet Malaysia Iri
Ini 3 Rekomendasi Blush On yang Cocok untuk Kulit Orang Indonesia
3 Resep Mi Tahu Fantasi, Bisa Jadi Camilan sampai Ide Jualan
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Berita Terkini
UAH Kisahkan Nabi Ayub AS yang Menolak Mengeluh saat Diuji Allah, Ini Hikmahnya
6 Hewan yang Berkaitan dengan Dewa-Dewi Mesir Kuno, Bahkan Menjadi Simbol
KRI Dewaruci Bersama Laskar Rempah Singgah di Tanjung Uban, Kepri
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
3 Bek yang Ingin Direkrut Manchester United di Musim Panas 2024: Ada Eks Pinjaman Setan Merah
Menara Pandang Banjarmasin, Spot Wisata Komplet untuk Nikmati Pesona Kota Seribu Sungai
HEADLINE: Bursa Pilgub Sumut 2024 Kian Sengit, Bobby Nasution Bakal Lawan Edy Rahmayadi Atau Ahok?
Geger Kasus Pemecatan Dekan FK Unair, Rektor: Tidak Ada Komentar Dulu
10 Hiu Laut Dalam yang Jarang Dilihat Manusia, Monster Mengerikan Paling Ditakuti
Link Streaming ONE Championship: ONE Fight Night 23 di Vidio, Sabtu 6 Juli 2024
10 Sektor 'Lahan Basah' Investasi Kota Bandung: Ada Pariwisata, Fesyen, dan Infrastruktur
Pasca Serangan Siber ke PDNS, Menko Polhukam Sebut Layanan Masyarakat Sudah Berjalan Normal