uefau17.com

UAH Kisahkan Nabi Ayub AS yang Menolak Mengeluh saat Diuji Allah, Ini Hikmahnya - Islami

, Jakarta - Nabi Ayub AS dikenal karena keteguhan hatinya dalam menghadapi berbagai ujian. Kisahnya mengajarkan kita tentang kesabaran dan ketabahan yang luar biasa.

Ayub AS mengalami penderitaan yang sangat berat, mulai dari kehilangan harta benda, keluarga, hingga kesehatannya. Namun, di tengah cobaan yang datang bertubi-tubi, ia tetap teguh dalam iman dan tidak pernah berkeluh kesah.

Selain kesabarannya, Nabi Ayub AS juga dikenal karena kepatuhannya kepada Allah SWT. Meskipun diuji dengan penderitaan yang luar biasa, ia tidak pernah meninggalkan ibadahnya dan selalu berdoa kepada Allah untuk diberikan kekuatan.

Dalam sebuah ceramah yang salah satunya diunggah di kanal YouTube @sadakwah01, Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengisahkan tentang keteguhan Nabi Ayub dalam menghadapi ujian berat dari Allah.

UAH menceritakan kisah ini agar menjadi teladan bagi umat Islam tentang kesabaran dan keteguhan iman dalam menghadapi cobaan hidup.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Setan Menguji Tiga Hal untuk Nabi Ayub AS

UAH menjelaskan bahwa setan mengajukan permintaan kepada Allah untuk menguji Nabi Ayub dengan menghilangkan tiga hal penting dalam hidupnya, kekayaan, keturunan, dan kesehatannya.

"Setan meminta izin kepada Allah untuk menguji Ayub dengan menghilangkan kekayaannya, keturunannya, dan kesehatannya," ujar UAH.

Allah mengizinkan setan untuk melaksanakan rencananya, namun dengan tujuan memberikan hikmah dan petunjuk kepada umat di masa depan tentang cara menghadapi ujian.

"Allah izinkan setan melakukannya agar menjadi pelajaran bagi umat di masa depan," jelas UAH.

Dalam sehari, semua ternak Nabi Ayub mati dan kebunnya terbakar habis. UAH menggambarkan betapa besar cobaan yang dihadapi oleh Nabi Ayub.

"Dalam sehari, ternaknya mati semua dan kebunnya terbakar habis," katanya.

3 dari 4 halaman

Nabi Ayub Tidak Putus Asa

Setan berharap bahwa dengan cobaan tersebut, Nabi Ayub akan putus asa dan mengeluh kepada Allah.

"Setan menduga Ayub akan putus asa dan mengeluh kepada Allah," ungkap UAH.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya. UAH menjelaskan bahwa ibadah Nabi Ayub justru meningkat dua kali lipat setelah cobaan tersebut. "Ibadah Nabi Ayub naik dua kali lipat setelah cobaan itu," kata UAH.

Nabi Ayub tidak mengeluh tentang aset yang hilang, melainkan bersyukur kepada Allah atas segala yang terjadi. "Ayub tidak mengeluh tentang asetnya yang hilang, melainkan bersyukur kepada Allah," jelas UAH.

Dalam ceramahnya, UAH menekankan pentingnya bersyukur dalam setiap keadaan, baik saat diberi nikmat maupun saat diuji dengan cobaan. "Bersyukur dalam setiap keadaan, baik saat diberi nikmat maupun diuji, adalah kunci keteguhan iman," kata UAH.

UAH juga menekankan bahwa ujian yang diberikan Allah adalah untuk menguatkan iman seseorang dan bukan untuk membuatnya putus asa. "Ujian dari Allah adalah untuk menguatkan iman kita, bukan untuk membuat kita putus asa," jelasnya.

Nabi Ayub menunjukkan bahwa dengan meningkatkan ibadah dan bersyukur, kita bisa menghadapi cobaan hidup dengan lebih baik. "Dengan meningkatkan ibadah dan bersyukur, kita bisa menghadapi cobaan hidup dengan lebih baik," tegas UAH.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

4 dari 4 halaman

Simak Video Pilihan Ini:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat