, Jakarta - Tekanan Israel pada Palestina makin menjadi-jadi di bulan Ramadan 2022. Setelah menyerang warga yang berdemonstrasi di Masjid Al-Aqsa hingga melukai ratusan orang, negara zionis itu kini mengebom sebuah situs di Khan Younis, sebuah kota di selatan Jalur Gaza, Palestina, pada Selasa dini hari, 19 April 2022.
Dikutip dari Al Jazeera, Rabu (20/4/2022), pesawat perang Israel menembakkan empat roket ke kawasan barat kota itu dan menyebabkan kerusakan serius pada lokasi dan bangunan warga di sekitarnya. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam serangan itu.
Advertisement
Baca Juga
Israel berdalih serangan militer itu ditujukan untuk menghancurkan pabrik senjata yang diklaim milik Hamas. Pihak Hamas tidak terima. Brigade Ezzedine al-Qasam yang merupakan pasukan bersenjata Hamas membalas dengan meluncurkan serangan rudal darat ke udara.
"Pertahanan udara kami menanggapi pesawat-pesawat tempur Zionis di langit Jalur Gaza dengan rudal permukaan-ke-udara tepat pada pukul 01.35 waktu setempat (10:35 GMT) Selasa pagi," katanya dalam sebuah pernyataan.
Khan Younis merupakan ibu kota dari Kegurbenuran Khan Younis, salah satu dari 16 gubernuran di Palestina. Lokasinya di Jalur Gaza selatan. Selain Khan Younis, kota itu juga dikenal sebagai Khan Yunus.
Dikutip dari laman UNRWA, Khan Younis dulunya adalah pusat komersial utama dan titik perhentian di rute perdagangan kuno ke Mesir. di kota itu terdapat kamp pengungsi. Letaknya sekitar dua kilometer dari Pantai Mediterania, yakni utara Rafah.
Sebanyak 35 ribu pengungsi Palestina yang melarikan diri dari rumah selama perang Arab-Israel pada 1948 berlindung di kamp itu. Mereka mayoritas berasal dari daerah Bir Saba, dilansir oleh United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in The Near East.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentara Israel melakukan serangan di tepi barat dalam gelombang kekerasan Israel-Palentina selama bulan suci Ramadhan,
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Diblokade Israel
![Sejarah Khan Younis, Kota di Tenggara Palestina yang Dibom Israel di Bulan Ramadhan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/5mz-C2qq3hR2PC-_ReFMOj2qjOk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4000428/original/059201900_1650422285-000_1SY5LK.jpg)
Kamp pengungsi itu memiliki sejumlah fasilitas, seperti 16 gedung sekolah yang terdiri dari 13 sekolah dijalankan dengan shift tunggal, dan enam lainnya beroperasi dengan sistem shift ganda. Terdapat pula tiga pusat kesehatan dan dua pusat distribusi makanan. Kamp itu juga berdiri dua kantor bantuan wilayah dan layanan sosial, serta satu kantor pemeliharaan dan sanitasi.
Tidak ada ruang rekreasi dan sosial. Kehidupan para pengungsi Palestina di kamp itu makin hari makin sulit karena blokade Israel di Gaza. Kondisi sosial ekonomi warga merosot drastis. Pengangguran dan kemiskinan semakin meningkat. Makin sedikit keluarga yang dapat menghidupi diri mereka sendiri.
Mereka juga meninggalkan proporsi yang mengejutkan dari populasi yang bergantung pada bantuan makanan dan uang tunai UNRWA. Seperti di kamp-kamp lain di seluruh Jalur Gaza, kebersihan dasar adalah masalah besar lainnya dengan 90 persen pasokan air kamp tidak layak untuk dikonsumsi manusia.
Wilayah Khan Younis secara umum beriklim semi kering. Suhu maksimumnya 30 derajat Celcius di musim panas dan maksimum 10 derajat Celcius di musim dingin dengan curah hujan tahunan sekitar 260 mm (10,2 inci).
Advertisement
Proporsi Populasi
![Israel Lancarkan Serangan Udara ke Jalur Gaza](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/SSgEtzdijNGPlywznTdoeXkoR7c=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3999641/original/093728900_1650352645-AP22109088785066.jpg)
Menurut Biro Pusat Statistik Palestina, pada Selasa (19/4/2022), Khan Yunis memiliki populasi 142.637 pada 2007, 202.000 pada 2010, dan 350.000 pada 2012. Kegubernuran ini dihuni oleh kurang lebih 280.000 jiwa. Luas daratannya terdiri dari 69,61 persen kota, 12,8 persen desa, dan 17,57 persen kamp pengungsi Khan Younis.
Kota itu sekarang berada di bawah pemerintahan Hamas di Gaza. Sebelum abad ke-14, Khan Yunis adalah sebuah desa yang dikenal sebagai Salqah. Kota itu hadir untuk melindungi karavan, peziarah, dan pelancong. Karavan yang luas dibangun di sana oleh Emir Yunus al-Noorzai Khan selaku penguasa Turki pada 1387–888. Kota yang berkembang di sekitarnya dinamai "Khan Yunis" menurut penguasa itu.
Khan Yunis merupakan kawasan perkotaan terbesar kedua di Jalur Gaza setelah Kota Gaza. Kota ini menjadi pusat perdagangan yang penting dan pasar Kamis mingguannya menarik pedagang dari daerah tetangga.
Khan berfungsi sebagai tempat perhentian bagi kurir barid, jaringan pos Mamluk di Palestina dan Suriah. Selain itu, kota tersebut menjadi tuan rumah Bedouin Souk mingguan 'pasar terbuka' yang sebagian besar melibatkan komoditas lokal.
Sejarah Kelam
![Kondisi Pengungsi Palestina Hadapi Cuaca Dingin di Gaza](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/iUucOhlPIkGPdNfGj1aFrUJtOsI=/0x532:5162x3441/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3909728/original/067611200_1642674720-AP22019640083250.jpg)
Dikutip dari laman Palestine Chronicle, terjadi pembantaian mengerikan di Khan Yunis pada 3 November 1956. Pembantaian merenggut nyawa ratusan pria dan anak laki-laki Palestina. Namun, laporan PBB hanya menyinggungnya dalam beberapa baris kalimat, seolah mengaburkan sejarah kelam di Khan Yunis.
Pembantaian itu terjadi dilatarbelakangi perang yang dilakukan oleh Israel, Inggris, dan Prancis melawan Mesir. Itu adalah upaya untuk mengambil alih Terusan Suez setelah dinasionalisasi oleh Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser.
Para pemimpin Israel meluncurkan Operasi Kadesh, rencana untuk menaklukkan Sinai sebelum mengambil alih Jalur Gaza. Tujuan utama mereka adalah untuk menghancurkan perlawanan bersenjata Palestina, fedayeen, yang berperang di bawah komando Mesir. Mereka memandang serangan terhadap rezim Mesir sebagai cara optimal untuk menyia-nyiakan perlawanan Palestina.
Pada 2 November, pasukan Mesir hampir kehilangan semua kendali atas Semenanjung Sinai. Setelah kampanye pengeboman besar-besaran di kota itu, infanteri dan tank Israel memasuki Khan Yunis pada hari berikutnya untuk "membasmi" kehadiran fedayeen.
Warga ingat terbangun dengan pengeras suara kendaraan militer pendudukan, menyerukan semua pria muda berusia 16 hingga 50 tahun berkumpul. Pasukan pendudukan dilaporkan membawa orang-orang ini ke lapangan umum dalam tampilan kekerasan yang mengerikan, menembak mereka semua. Ratusan orang terbunuh pada hari pertama pembantaian. (Natalia Adinda)
![Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (/Abdillah)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/K91vqEH6U1eQxpmOHZLj94SoNvQ=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3457902/original/019814400_1621251677-Infografis_rentetan_konflik_terbaru_israel-palestina.jpg)
Terkini Lainnya
Vladimin Putin Minta Israel dan Palestina Dialog Usai Kerusuhan di Masjid Al Aqsa
Israel Serang Balik Hamas di Jalur Gaza, Targetkan Lokasi Pembuatan Senjata
Diblokade Israel
Proporsi Populasi
Sejarah Kelam
Ramadan
Ramadhan
Khan Younis
Palestina
Israel
travel
Pengungsi Palestina
Rekomendasi
Israel Paksa Warga dan Pengungsi Palestina Tinggalkan Khan Younis
Israel Perintahkan Warga Khan Younis Mengungsi
Haru Pemandangan 150 Layang-Layang Bendera Palestina Diterbangkan Antara Khan Younis dan Rafah: Langit Sudah Bebas
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
MKD: 2 Anggota DPR dan 58 Staf Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1,9 Miliar
MKD DPR Sebut Hanya 2 Anggota Dewan yang Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
TOPIK POPULER
Populer
6 Fakta Menarik Gunung Kaba di Bengkulu yang Dulunya Cagar Alam Bunga Rafflesia
3 Resep Praktis Serba Porang dari Olahan Nasi hingga Tahu yang Lezat
Turis Thailand Boikot Perjalanan ke Korea Selatan, Kapok Ditolak Masuk Imigrasi dengan Alasan Tak Jelas
Jadi Juri di Paris, Tubuh Kurus Rose BLACKPINK Bikin Penggemar Khawatir
5 Varian Kopi Unggulan Indonesia Disuguhkan di Coffex Istanbul 2024, 3 Kontainer Kopi Arabika Dipesan
Indofest 2024 Kampanyekan Edukasi Sampah untuk Pegiat Aktivitas Luar Ruang
Pusat Data Nasional Diserang Ransomware, Tidak Berdampak pada Pariwisata tapi Diharapkan Tak Terulang Lagi
Waspada Penipuan! Ketahui Tips Memilih Agen Travel Haji dan Umrah yang Tepat
40 Penumpang Pesawat Air Europa Terluka Akibat Turbulensi Hebat, Tambah Daftar Masalah buat Boeing
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Cody Gakpo dan Donyell Malen Menyala, Belanda Sikat Rumania 3-0 untuk Tiket Perempat Final
Tonton Live Streaming Euro 2024 Rumania vs Belanda, Segera Dimulai
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Rabu 3 Juli Pukul 02.00 WIB: Siapa Lolos ke 8 Besar?
Berita Terkini
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Benarkah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Menentang Aqidah Asy'ariyah? Ini Kata Buya Yahya
Usai Masjidil Haram, Jemaah Haji Sakit Kini Difasilitasi Ziarah ke Nabawi
Mirip 'University War', Simak 5 Fakta Menarik Clash Of Champions
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Cody Gakpo dan Donyell Malen Menyala, Belanda Sikat Rumania 3-0 untuk Tiket Perempat Final
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bolehkah Puasa di Tanggal 1 Muharram alias 1 Suro, Bagaimana Hukumnya?
PSI Berikan Surat Tugas Menantu Pakde Karwo Bayu Airlangga Maju Pilkada Surabaya 2024
5 Olahraga yang Tepat untuk Memulai Gaya Hidup Sehat
HEADLINE: Pemerintah Wajibkan Pencadangan Data Nasional Usai Diserang Hacker, Langkah Terlambat?
Cara Masyarakat Jambi Melestarikan Adat Istiadat dan Lingkungan Lewat Lubuk Larangan