, Jakarta - Berdasarkan temuan riset Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1 dari 10 anak lahir prematur pada 2010. Kondisi tersebut memicu estimasi kelahiran prematur sebanyak 15 juta atau kurang dari satu juga bayi meninggal karena prematuritas.
Kelahiran prematur sendiri merujuk pada kelahiran pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal Dr. dr. Rima Irwinda, Sp.OG(K) menyampaikan faktor risiko kelahiran prematur terdiri atas faktor yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi.
Satu di antaranya adalah kehamilan multipel. Meski, kehamilan multipel yang hamil secara spontan (bukan bayi tabung) yang mengandung tiga janin dikatakan dr. Rima sangat jarang terjadi.
Advertisement
Baca Juga
"Tapi, sekarang ini kehamilan karena bayi tabung atau IVF itu cukup banyak, maka kehamilan multipel prevalensinya jadi semakin besar," kata dr. Rima pada webinar Bicara Gizi dengan tema "Tantangan dan Penanganan Kesehatan bagi Ibu dan Anak Kelahiran Prematur" yang diselenggarakan oleh Danone Specialized Nutrition Indonesia dalam rangka memperingati Hari Prematuritas Sedunia, Rabu, 17 November 2021.
dr. Rima melanjutkan, kehamilan multipel dapat berdampak pada terlalu meregangnya rahim hingga menyebabkan kontraksi. Dari tahun ke tahun, angka kehamilan multipel kian tinggi, salah satunya karena program bayi tabung yang menyebabkan prevalensi juga ikut tinggi.
"Selain itu, risiko yang menyebabkan kelahiran preterm adalah ibu-ibu dengan riwayat kelahiran preterm sebelumnya juga berisiko mengalami preterm di kehamilan berikutnya. Atau mungkin ini hamil pertama, tapi ibunya pasien artinya neneknya janin, juga melahirkan preterm sebelumnya itu juga merupakan salah satu faktor risiko," tambahnya.
Faktor risiko lainnya adalah adanya kelainan atau variasi bentuk uterus atau serviks, salah satunya bentuk uterus yang terbagi dua. Kondisi ini membuat kemampuan meregangnya menjadi lebih kecil dibandingkan rahim normal saat kehamilan berusia cukup besar.
"Kemungkinan kontraksinya akan lebih besar sehingga menyebabkan kelahiran preterm," jelas dr. Rima.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ragam Faktor Risiko
Ibu-ibu dengan riwayat penyakit diabetes melitus, infeksti (malaria, sifilis, HIV), hipertensi, anemia, hingga asma juga memicu terjadinya kelahiran prematur. Infeksi tersebut akan memicu adanya inflamasi.
"Atau penyalahgunaan obat, alkohol, atau rokok juga berperan faktor risiko untuk preterm, atau usia ekstrem misalnya usia ibunya di bawah 20 tahun atau usia di atas 40 tahun," terang dr. Rima.
Jarak kehamilan terlalu singkat atau dikatakan kurang dari 18 bulan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kelahiran prematur di kehamilan berikutnya. dr. Rima menyarankan, sehabis melahirkan untuk tidak hamil dahulu dengan jarak kurang dari 18 bulan. Untuk mencegahnya, pasien dapat menggunakan kontrasepsi.
"Atau, ibunya punya penyakit-penyakit tertentu selama kehamilan yang membuat kelahiran preterm, bukan karena mulas tetapi terindikasi oleh dokter untuk dilahirkan. Misalnya ibu menderita hipertensi dalam kehamilan atau preeklamsia, maka bila ada komplikasi akibat preeklamsia tersebut, dokter harus melahirkan janinnya lebih awal tujuannya untuk menyelamatkan ibu," ungkapnya.
Kondisi lain yang memicu kelahiran terlalu dini ketika ibu mengalami perdarahan yang cukup hebat. "Misalnya pada kasus-kasus plasenta previa, yaitu plasenta yang menutupi jalan lahir, apabila terlalu banyak perdarahan yang terjadi, maka juga perlu dilahirkan tujuannya untuk menyelamatan ibu, tapi juga akan memengaruhi keselamatan dari bayi," jelas dr. Rima.
Faktor pemicu lain adalah obesitas, data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 pada perempuan usia lebih dari 18 tahun dengan indeks massa tubuh (MT) lebih dari 25 itu ada 32,9 persen. Dengan semakin besarnya IMT terutama di atas 24, risiko melahirkan prematur juga semakin besar.
"Begitu pula dengan kenaikan berat badan selama kehamilan. Bukan hanya obesitas saja, apabila kenaikan berat badan selama kehamilan tidak adekuat, misalnya kurang dari yang direkomendasikan disesuaikan dengan indeks massa tubuh, itu merupakan salah satu risiko kelahiran preterm," lanjut dr. Rima.
Advertisement
Peranan Penting Nutrisi
Risiko lain adalah adanya defisiensi mikronutrien. "Jadi, nutrisi itu sangat berperan. Kalau ada defisiensi mikronutrien sebagai contoh vitamin A, B6, B12, D, folat, PUFA, Zinc, selenium, kalsium, besi, magnesium juga meningkatkan risiko kelahiran preterm," tambahnya.
dr. Rima lebih lanjut mengungkap, faktor-faktor yang tidak dapat dimodifikasi adalah riwayat kelahiran prematur, ras, usia kurang dari 18 tahun dan lebih dari 40 tahun, status sosial ekonomi rendah, kelainan uterus atau serviks, hingga overdistensi uterus (cairan ketuban berlebih, kehamilan multipel). Namun, ada pula sederet faktor risiko yang dapat dimodifikasi yang sebaiknya diperhatikan oleh para ibu untuk meningkatkan kewaspadaan mencegah kelahiran prematur.
"Stop merokok selama kehamilan atau saat sebelum hamil kalau bisa stop merokok. Bukan hanya ibunya, perokok pasif juga berpengaruh. Lalu, perawatan antenatal selama kehamilan kalau sebelumnya tidak teratur, bisa dirutinkan, terutama pasien-pasien dengan faktor risiko," terangnya.
Faktor lain yang dapat dimodifikasi adalah jarak kehamilan pendek yang dapat diatur dengan kontrasepsi juga anemia yang dapat dicari penyebabnya dan diperbaiki. Ada pula infeksi saluran kemih, infeksi genital, dan penyakit periodontal juga dapat diobati.
"Juga nutrisi, namun memang kita tidak bisa mengobati saat pasien datang sudah dengan kontraksi dan pembukaan. Karena memperbaiki nutrisi membutuhkan waktu cukup lama, idealnya modifikasi dari faktor risiko ini dilakukan saat pasien belum hamil, minimal tiga bulan sebelumnya bisa memperbaiki nutrisi terlebih dahulu," jelas dr. Rima.
Langkah tersebut ditempuh mengingat menurunkan berat badan pada pasien yang obesitas tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Faktor lain adalah stres, yang sulit dipungkiri selalu ada, namun ibu disarankan untuk dapat menerapkan manajemen stres agar tidak menyebabkan kelahiran prematur.
Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19
Terkini Lainnya
Lika-Liku Pertumbuhan Anak Prematur dengan Disabilitas Ganda Obi Ariefano
Curtis Means Terlahir 420 Gram, Rekor Jadi Bayi Laki-Laki Paling Prematur Sedunia
Ragam Faktor Risiko
Peranan Penting Nutrisi
Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19
kelahiran Prematur
Cegah Kelahiran Prematur
Faktor Risiko
Prematur
deteksi dini
developmental care
Bonding Time
Nutrisi Tepat
Kehamilan
Rekomendasi
Mata Juling Bisa Pengaruhi Kemampuan Penglihatan, Kenali Penyebab hingga Penanganannya
Perubahan Iklim Bikin Kelahiran Prematur Meningkat, Juga Banyak Lansia Berisiko Alami Serangan Jantung
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Pilkada 2024
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
TOPIK POPULER
Populer
Curhat Najwa Shihab Soal Bocornya Data Pribadi Warga: Kita Cuma Dianggap Penting di Bilik Suara
Lisa BLACKPINK Tampilkan Ladyboy di MV ROCKSTAR, Salah Satunya Disebut Tercantik di Thailand
Tak Pernah Tolak Ajakan Foto Bareng Fans, Prilly Latuconsina Ungkap Kenangan dengan Olga Syahputra
Charlotte dan Louis Mungkin Didorong Tidak Menjadi Bangsawan Aktif Saat Pangeran William Naik Takhta
Almira Yudhoyono Pidato di Acara PBB, Pakai Kebaya dan Dipuji Bahasa Inggrisnya Lancar Seperti AHY
Istri Kanye West Digugat karena Dugaan Mengirimkan Film Porno ke Staf Yeezy
MUA Ungkap Wajah Alami Selvi Ananda yang Disebut Sudah Cantik Meski Belum Dirias
Gajah Kerdil Borneo Masuk Daftar Merah Spesies Terancam Punah oleh Organisasi Internasional Konservasi Sumber Daya Alam
Istri Pratama Arhan, Azizah Salsha Ikut Kelas Dance di Studio yang Melatih Koreografer dan Artis K-Pop
Tak Roboh Saat Perang Saudara, Patung Lilin Abraham Lincoln di AS Meleleh Akibat Panas Ekstrem
Euro 2024
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Delta Dunia (DOID) Resmi Akuisisi 4 Tambang Antrasit di AS, Nilainya Bikin Kaget
Kompor Hunian Vertikal dan Rumah Menteri IKN Pakai Jaringan Gas PGN, Siap Operasi Agustus
Tanggal Merah Bulan Juli 2024, Ada Berapa Hari Libur Nasional?
Suzuki Berhenti Jual Mobil Bensin di Inggris, Empat Model Dipensiunkan
Polri Kerahkan 2.959 Personel Amankan Pesta Rakyat HUT ke-78 Bhayangkara di Monas
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Kisah Sedih Helma Yana, Berangkat Haji Berdua tapi Harus Pulang Sendiri Usai Suami Wafat di Tanah Suci
7 Rekomendasi Drakor dengan Cerita Cinta di Kampus, Bikin Kangen Jadi Mahasiswa
Menlu Israel ke Iran: Yang Mengancam Kehancuran Layak Dihancurkan
Per 1 Juli 2024, Tarif Tiket KA Bandara Kualanamu-Stasiun Medan Sebaliknya Rp 40.000
Gawat, Manchester United Hadapi Masalah Penting Usai Muncul Pengakuan Bersalah Rasmus Hojlund di Euro 2024
Juni 2024 Kembali Deflasi, Biar Keroknya Harga Pangan Ini
Kisah Inspiratif Suster Yohana, Abdikan Separuh Hidup Dampingi Anak Disabilitas di Panti Asuhan
Tarot Cinta: Fokus pada Niat Baik
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap