, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa pariwista era baru adalah pariwisata yang berkualitas dan ramah lingkungan atau wisata berkelanjutan (sustainable tourism). Maka, setiap destinasi harus memiliki aspek kualitas dan berkelanjutan lingkungan.
World Tourism Organization (WTO) atau UNWTO menyebutkan bahwa pariwisata berkelanjutan atau ramah lingkungan merupakan konsep pembangunan/pengembangan pariwisata yang memperhitungkan sepenuhnya dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan saat ini maupun masa depan.
Pariwisata berkelanjutan harus dipraktikkan, baik oleh masyarakat, yang dalam hal ini tidak hanya penyedia layanan wisata saja, tetapi juga wisawatan serta komunitas tuan rumah maupun pemerintah setempat. Menurut Kemenparekraf, hal itu jadi acuan dalam membuat konsep wisata ramah lingkungan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Ada empat unsur utama dalam wisata ramah lingkungan, yaitu manajemen pengelolaan yang berkelanjutan, pemanfaatan ekonomi sosial untuk masyarakat lokal, keberlanjutan aspek budaya bagi masyarakat dan pengunjung dan terakhir, pelestarian lingkungan," terang Vinsensius Vinsensius Jemadu selaku Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Barekraf pada , Kamis, 3 Juni 2021.
Vinsen menambahkan, empat unsur itu dibuat berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata No. 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan. Belakangan ini terjadi banyak perubahan terkait wisata berkelanjutan dan rencananya akan direvisi agar lebih mengikuti perkembangan yang terjadi.
"Di Peraturan Menteri Tahun 2016, ada 141 kriteria tentang wisata ramah lingkungan. Tapi sekarang sudah ada beberapa perkembangan jadi akan direvisi dan lebih mengikuti standar global yang mengacu pada UNWTO. Nanti akan ada beberapa penambahan kriteria, termasuk tentang aspek sosial budaya dan masyarakat," ungkap Vinsen.
Unsur ramah lingkungan juga termasuk dalam sertifikat CHSE yang diberikan Kemenparekraf ke tempat-tempat wisata yang sudah memenuhi persyaratan di masa pandemi Covid-19 ini. Dalam Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan/Keberlanjutan) itu ada kesan unsur lingkungan hanya sekadar formalitas karena terkesan mahal dan harus mengeluarkan biaya yang cukup besar.
Hal itu bisa berimbas pada naiknya biaya operasional, termasuk biaya untuk masuk tempat wisata. Namun, hal itu dibantah oleh pengelola wisata alam Eling Bening di Semarang, Jawa Tengah.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Fila Korea baru saja rilis iklan terbarunya bersama grup idola, BTS. Dalam iklan tersebut memamerkan pesona anggota BTS yang berbeda.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pentingnya Sertifikat CHSE
![Ilustrasi traveling](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/qOP4qLQw-R4QSr5dZallZiP_yZI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2554631/original/023073800_1545541866-Holly_Mandarich.jpg)
"Menurut kami soal mahal itu relatif. Selama ada kemauan sebenarnya tidaklah mahal tentang pengelolaan wisata berkelanjutan. Kita juga masih terus belajar dan berbenah sehingga diharapkan makin baik kedepannya," terang manajemen Eling Bening lewat pesan pada , Jumat, 4 Juni 2021.
Eling Bening sudah mendapatkan sertifikat CHSE yang menurut mereka sangat penting karena wisatawan merasa lebih nyaman dan tenang selama berkunjung.
"Kami selalu berusaha agar wisatawan memperhatikan kebersihan dan kesehatan selama mengunjungi tempat kami. Selain itu kami juga aktif menanam pohon, mengelola sampah dan juga aspek sosial ekonomi. Sebagian besar pekerja kami juga berasal dari penduduk sekitar," sambung pernyataan manajemen Eling Bening.
Pendapat senada juga datang dari pengelola wisata alam dan budaya Omah Kecebong di Sleman, Yogyakarta yang juga sudah mendapatkan sertifikat CHSE.
"Sertifikat memang tidak terlalu berpengaruh pada naiknya jumlah pengunjUng, karena masih banyak larangan untuk bepergian, jadi pengunjung kita sebagian besar hanya dari Yogya dan sekitarnya. Tapi, bagi kami sertifikat CHSE sangat penting," ucap Hasan Setio Prayogo selaku pemilik Omah Kecebong pada , Jumat, 4 Juni 2021.
Bagi Hasan, konsep ramah lingkungan sangat bermanfaat karena bisa ikut merawat tempat wisata itu sendiri dan juga para pengunjung maupun pengelola. "Tempat kami dulu termasuk gersang tapi sekarang sudah banyak pepohonan dan itu bisa menjadi sumber oksigen yang bagus. Di tempat kita, limbah organik seperti sampah sisa sayuran atau kupasan buah bisa diolah menjadi ekoenzim yang sangat bermanfaat, seperti untuk membersihkan kamar mandi dan pupuk tanaman," jelas Hasan.
Advertisement
Membuat Pupuk dan Bibit Tanaman
![Wisata Yogyakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/01Pp0nh7sZfLo8GbyVuqkO__CKs=/0x0:0x0/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/2996510/original/019824400_1576367738-2.JPG)
Sedangkan, limbah organik dari daun-daun dan sisa makanan bisa diolah untuk dijadikan kompos dan digunakan untuk pupuk atau bibit tanaman. Menurut Hasan, pihaknya sudah menghasilkan ratusan bibit tanaman dan ada yang diberikan secara gratis kepada para pengunjung mereka.
Ia menambahkan, sebenarnya konsep wisata ramah lingkungan ini tidak mahal, justru bisa menghasilkan kalau bisa menerapkannya dengan baik. Kalau tidak menerapkan konsep ini, tidak akan ada pengolahan limbah yang dilakukan pengelola tempat wisata.
"Jadi sampah diserahkan saja pada pengelola sampah. Tapi kalau bisa diolah sendiri dan menghasilkan ekoenzim tadi, itu bisa kita jual dan banyak yang mencari dan bisa menguntungkan. Jadi sebenarnya dilihat dari kemauan, dari kemauan orang untuk menjaga lingkungan. Itu yang terasa mahal, bukan dari biayanya," terangnya lagi.
Sementara itu, konsep sertifikasi CHSE masih menjadi catatan bagi pemerhati lingkungan hidup. Yang pertama, tidak merujuk pada UU PPLH. Kedua, karena masih mengacu pada item tertentu saja.
Menurut Wahyu Perdana dari Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), meski memakai istilah environment sustainability serta ada soal pengelolaan sampah dan air, ada banyak tempat wisata yang mengubah landscape dan itu menjadi catatan khusus dalam hal lingkungan.
"Konsep wisata ramah lingkungan seperti ekowisata, seharusnya tidak ada banyak perubahan terhadap landscape. Itu penting karena bisa berdampak pada perubahan lingkungan yang sangat esensial. Lalu, komunitas setempat menjadi bagian utama atau tidak. Menurut kita, konsep wisata ramah lingkungan yang ideal salah satunya muncul dari inisiatif masyarakat bukan dari pemodal besar, karena bukan berbasis pariwisata massal," terang Wahyu pada , Jumat, 4 Juni 2021.
Tak Butuh Biaya Besar
![Baru 666 Pelaku Usaha Wisata di Bali Dapat Sertifikasi CHSE Gratis](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/FFDI7L-VBrMqjzsioKMPjhneHio=/0x27:1024x604/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3309598/original/081512200_1606542721-WhatsApp_Image_2020-11-28_at_10.57.06_AM.jpeg)
Tentang biaya, menurut Wahyu, biaya menjadi besar karena ada perubahan landascape yang besar. Wisata berkelanjutan yang ideal seharusnya tidak banyak mengubah bentang alamnya dan itu tidak butuh biaya besar.
"Bagi kami yang terpenting adalah menentukan prioritas. Kalau mau menyelesaikan soal pandemi, lebih baik utamakan pandemi dulu sebelum menentukan konsep lainnya. Kalau lebih mengutamakan ekonomi kita tak akan pernah selesai dari masalah pandemi," ucapnya.
Ia menambahkan, konsep pariwisata massal bisa membuat daya tampung lingkungannya akan semakin terbebani. Selain itu, tempat wisata yang ramah lingkungan bisa memberi waktu moratorium, yaitu alam diberikan waktu untuk memulihkan dirinya seperti waktu buka tidak setiap hari dan jumlah pengunjung dibatasi.
"Contohnya, beberapa pantai di Malang dan ada juga di beberapa daerah lainnya, ada hari-hari tertentu di mana pengunjung dibatasi untuk tidak masuk sehingga ruangnya jadi pulih terlebih dahulu, dan hal seperti itu kecil kemungkinan bisa diterapkan dalam pariwisata massal," pungkas Wahyu Perdana.
Advertisement
Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
![Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/SFIPSNnVGEdQRV3MSkc087GvSzc=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3473592/original/006527300_1622818058-Info_2.jpg)
Terkini Lainnya
Wisata Berkelanjutan Bisakah Jadi Wajah Masa Depan Pariwisata Indonesia?
Top 3 Berita Hari Ini: Peluang Promosi Wisata dari Perkembangan Kuliner Indonesia di Selandia Baru
Gaya Dian Sastrowardoyo Pakai Setelan Jas Terinspirasi Drakor Vincenzo
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Pentingnya Sertifikat CHSE
Membuat Pupuk dan Bibit Tanaman
Tak Butuh Biaya Besar
Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
kemenparekraf
Cerita Akhir Pekan
CHSE
Wisata ramah lingkungan
Wisata Berkelanjutan
ramah lingkungan
Pariwisata Indonesia
travel
Rekomendasi
Kasus Virus West Nile di Israel Sudah Makan 5 Korban Jiwa, Wisatawan Diminta Cegah Gigitan Nyamuk
Serunya Isi Libur Sekolah dengan Jelajah Kampung Wisata Batik Kauman Solo, Ada Aktivitas Apa Saja?
Hijaukan Labuan Bajo, 18 Duta Besar Tanam Pohon Tabebuya di Bukit Parapuar
6 Fakta Menarik Gunung Halau-Halau di Kalimantan Selatan yang Dianggap Keramat Bagi Suku Dayak Meratus
Jakarta Urutan Ketiga Destinasi Paling Bikin Stres di Dunia, Sandiaga Uno: Jangan Baper
Libur Sekolah ke Kampung Willys Kang Cuya Subang, Bisa Seseruan Naik Kursi Layang Sambil Memandang Sawah
Imbas Overtourism Barcelona Kembali Naikkan Pajak Turis Oktober 2024, Berapa Besarnya?
Indofest 2024 Kampanyekan Edukasi Sampah untuk Pegiat Aktivitas Luar Ruang
Taman Safari Indonesia Resmi Laporkan Pemberi Makan Sampah Plastik Kuda Nil ke Polisi
Euro 2024
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Swiss Percaya Diri Jinakkan Tim Tiga Singa Inggris
Infografis Jadwal Euro 2024 dan Copa America 2024 Fase Final: Perempat Final, Semifinal, Final
Timnas Inggris Temui Lawan Berat di Babak Perempat Final Euro 2024
Duel 8 Besar Euro 2024: Portugal Siap Tampil Maksimal Hadapi Gempuran Prancis
Copa America 2024
Infografis Jadwal Euro 2024 dan Copa America 2024 Fase Final: Perempat Final, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Lewat Relawan Rindu, Milenial Indramayu Punya Wadah Sampaikan Aspirasi Jelang Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
TOPIK POPULER
Populer
Viral Pria di Terminal Bantu Wisman Naik Bus, Bahasa Inggrisnya Logat Jawa tapi Banjir Pujian
Fasilitasi Anak Bermain Sambil Belajar di Bandara Soetta, Toys Kingdom Hadirkan Replika T-Rex Raksasa hingga Lego
Sebar Kuis Cari Pacar, Influencer dari Belanda Mengaku Sudah Tolak 5.000 Pria
3 Resep Tempe Kuah Santan, Salah Satunya Bisa Jadi MPASI Anak 1 Tahun
Menyantap Steak dengan Saus Andaliman, Rempah Khas Batak yang Rasanya Sangat Berkesan di Lidah
Nama SBY Muncul Jadi Line-Up Pestapora, Rilis 2 Lagu Baru di Bulan Juni 2024
Top 3 Berita Hari Ini: Interaksi Paula Verhoeven dan Baim Wong di Acara Wisuda Kiano Jadi Sorotan
Kasus Virus West Nile di Israel Sudah Makan 5 Korban Jiwa, Wisatawan Diminta Cegah Gigitan Nyamuk
Berfoto dengan Pakaian Formal, Scarf yang Dipakai Prilly Latuconsina Disebut Punya Dikta
Penyakit Kulit Berbahaya Intai Anak-anak Gaza Palestina, Obat dan Air Bersih Tak Tersedia
Ketua KPU
DKPP Pecat Hasyim Asy'ari, KPU Diminta Berbenah untuk Pilkada 2024
Ketua KPU Hasyim Asy'ari Harus Rela Lepas Gaji Segini Usai Dipecat Gara-Gara Tindak Asusila
Diberhentikan DKPP Karena Kasus Asusila, Hasyim Asy'ari: Terima Kasih Telah Membebaskan Saya dari Tugas Berat KPU
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Dipecat karena Terbukti Cabul, Begini Kronologinya
Ketua KPU Hasyim Asy'ari Kembali Diperiksa DKPP Hari Ini Terkait Dugaan Pelanggaran Etik
Berita Terkini
Potret Valeria Stahl Liburan Ke Korea Selatan, Seru Naik Kapal di Sungai Han
OJK Tuntaskan Penyidikan Tindak Pidana Perbankan di BPD NTT, Ini Hasilnya
Inovasi Pustakawan Iswadi dan Cita-Cita Masyarakat Sumbar Literat
File PDNS yang Dikunci Ransomware Brain Cipher Berhasil Dibuka, Pemulihan Data Terus Berlanjut
Penampakan Sandwich Raksasa Seberat 380 Kg di Bolivia
Menlu Retno Marsudi Kunjungi Sejumlah Negara di Eropa untuk Menggalang Dukungan bagi Palestina
Drop Jelang Pulang ke Tanah Air, Jemaah Haji Asal Kota Madiun Wafat di Tanah Suci
Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Anak Yatim Korban Perang Gaza Tiba di Indonesia
Kado Pernikahan ke-25 Tahun, Dian Nitami Jalani Operasi Plastik di Korea pada Usia 53 Tahun
Ada Layanan Angkut Sampah Besar Secara Gratis di Kota Bandung, Simak Cara Aksesnya
Barcelona Bisa Bantu Manchester United Buang Pemain Tak Berguna di Musim Panas 2024
Inara Rusli Bantah Bersyukur Virgoun Kena Narkoba, Takut Diamini Malaikat dan Balik ke Diri Sendiri
10 Negara dengan Pekerja Makin Makmur, Israel dan Kosta Rika Masuk Daftar
Keberhasilan Klungkung Turunkan Angka Stunting dari 19,4 Persen Jadi 4,9 Persen Patut Ditiru