uefau17.com

Kisah Setan Kagum dengan Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, Ternyata Ini Penyebabnya - Islami

, Cilacap - Tak hanya manusia biasa bahkan para ulama sangat mengagumi sosok wali besar berjuluk sulthanul awliya atau Rajanya para wali yakni Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani.

Kedudukan terhormat di mata manusia dan Allah SWT menyebabkan setan menginginkan Syaikh Abdul Qadir al-Jilani terjerumus ke dalam kesesatan.

Demikianlah sikap setan, jika melihat orang baik dan sholeh selalu membencinya. Setan hingga hari kiamat akan terus mengajak manusia menuju kesesatan.

Tujuannnya tiada lain menginginkan teman sebanyak-banyaknya untuk kelak bersamanya di neraka.

Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani juga tak lepas dari godaan setan yang ingin memalingkan dirinya kepada Allah SWT. Namun berbekal ilmu dan keimanan yang kuat, akhirnya setan gagal membujuknya.

Simak kisahnya sampai selesai.

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Setan Datang Menggodanya

Menukil jabar.nu.or.id, ketika Syekh Abdul Qadir al-Jailani lagi menyendiri beliau dikagetkan dengan datangnya sebuah cahaya besar yang memenuhi penjuru langit. Lalu bayangan itu datang dan memanggil beliau.

“Wahai Abdul Qadir aku ini Tuhanmu. Kamu adalah kekasihku, aku akan meringankan syariat untukmu. Apa yang aku haramkan sebelumnya, sekarang aku halalkan untukmu,” kata bayangan itu.

“Wahai yang terlaknat, pergi kamu sekarang dari hadapanku. Kalau tidak, akan aku hancurkan kamu,” jawab Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

Begitulah setan menggoda para kekasih-Nya, ia mengaku dirinya sebagai Tuhan, agar Syekh Abdul Qadir al-Jailani percaya dan mengikuti perintah-Nya. Namun, Allah ﷻ tidak akan membiarkan kekasih-Nya terjerumus ke dalam jalan yang salah. Setan diberikan kebebasan oleh Allah ﷻ untuk menggoda manusia, sebagai manifestasi keadilan kepada seluruh makhluk-Nya.

Sesaat setelah kejadian dialog tersebut, tiba-tiba cahaya itu padam dan sedikit demi sedikit hilang dari pandangan Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Beliau terus menyendiri menikmati keindahan alam sebagai bukti kebesaran Allah ﷻ.

3 dari 4 halaman

Kekaguman Setan Pada Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani

Tak lama kemudian, bayangan yang tadi menghilang, kembali memanggil Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam wujud kabut dan berkata;

“Kamu selamat dari godaanku wahai Abdul Qadir karena dua alasan; pertama karena ilmumu (fiqih) yang telah melekat dalam jiwamu, engkau mampu membedakan mana yang haq (benar) dan mana yang bathil (salah). Kedua karena kondisi spiritualmu dan ibadahmu, Allah ﷻ membukakan hatimu dan membimbingmu menuju jalan yang benar,” tegas kabut tersebut.

“Apa yang aku miliki saat ini, semuanya hanya milik Sang Pencipta. Aku selamat darimu berkat Tuhanku,” jelas Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

“Perlu kamu ketahui Abdul Qadir, aku telah menyesatkan sebanyak 70 orang ahli ibadah dengan cara seperti ini dan hanya kamu yang selamat. Dari mana kamu tau bahwa aku ini Setan?” tanya kabut itu. 

“Semua karena fadilah Allah SWT, aku diberi petunjuk oleh-Nya melalui perkataanmu ‘Apa yang aku haramkan sebelumnya, sekarang aku halalkan untukmu’ dan saat itu aku yakin kamu adalah Setan. Karena kalau memang Allah SWT ingin menghapus syariatnya, tentulah orang yang pertama kali akan terlepas dari syariat-Nya adalah para nabi, dan itu sangat mustahil,” jawab Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

 

4 dari 4 halaman

Hikmah Penting

Melihat percakapan Syekh Abdul Qadir al-Jailani dengan Setan, sudah jelas bahwa keimanan dan ketakwaannya kepada Tuhannya begitu mendalam. Hal itu sudah barang tentu tidak lepas dari ilmu yang dimiliki beliau. Begitu pentingnya ilmu, tak heran jika Rasulullah ﷺ selalu memohon tambahan ilmu kepada-Nya; 

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِيْ عِلْماً 

“Dan katakanlah Muhammad; ya Tuhanku, tambahkanlah aku ilmu pengetahuan.”

Ada hikmah menarik dari kisah di atas, bahwa kita harus selalu menimba ilmu. Karena dengan ilmu itu kita akan selamat dari godaan setan. Perlu di ingat bahwa setan tidak akan pernah berhenti menggoda manusia hingga kiamat.

Sebagai manusia yang tidak lepas dari salah dan keliru, sudah sepatutnya terus belajar menempa diri dengan ilmu Allah SWT. Sudah banyak di dalam Hadist maupun Al-Qur`an penjelasan akan pentingnya mencari ilmu.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat