uefau17.com

Kisah Syekh Abdul Qadir Al-Jilani Tunjukkan Karomah Terbesarnya - Islami

, Jakarta - Ulama termasyhur, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, adalah salah satu ulama sufi yang paling terkenal dalam sejarah Islam. Beliau lahir pada tahun 1077 M di wilayah Persia (sekarang Iran) dan meninggal pada tahun 1166 M di Baghdad, Irak.

Syekh Abdul Qadir Al-Jilani terkenal karena ajaran-ajarannya yang mendalam dalam Islam dan pengaruhnya yang besar dalam pengembangan tarekat Qadiriyyah.

Tarekat Qadariyah adalah salah satu tarekat sufi yang didirikan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jilani. Tarekat ini menjadi salah satu tarekat sufi yang paling luas tersebar di dunia Islam. ]Ajaran-ajaran dalam tarekat ini mengutamakan zikir, meditasi, dan penekanan pada cinta kepada Allah.

Berbicara mengenai karomah yang diyakini dimiliki oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, ada banyak cerita dan legenda yang tersebar dalam tradisi Islam.

Beberapa di antaranya adalah menghidupkan orang mati, menghadirkan makanan secara tiba-tiba, menyembuhkan penyakit, serta mampu mengendalikan alam dan berbicara dengan hewan buas.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Syekh Abdul Qadir Al-Jilani Umumkan Karomah Terbesarnya

Namun itu semua bagi Syekh Abdul Qadir Al-Jailani bukalah karomah terbesarnya. Suatu ketika ia mengakui jika ada satu karomah terbesar yang ia miliki.

Karomah terbesar tersebut pernah ia katakan, dan hal itu bisa kita ikuti serta milikinya.

Menukil Hidayatuna.com, Syekh Mikhlaf al-‘Aliy menceritakan bahwa suatu ketika Syekh Abdul Qadir Al-Jailani berkata di depan murid-muridnya bahwa beliau akan menunjukkan karomah terbesar yang dimiliki.

“Hari Jumat besok aku akan menampakkan pada kalian karomah terbesarku,” kata Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.

Tentu saja berita ini segera menyebar pada seluruh muridnya dan masyarakat luas. Mereka sangat penasaran menyaksikan langsung apa karamah terbesar yang dimiliki Syekh Abdul Qadir yang memang dikenal sebagai seorang wali dan dikaruniai banyak sekali karamah.

Hari Jumat pun tiba. Masyarakat berbondong-bondong datang ke masjid. Tentu saja niat mereka kali ini bukan lagi sekedar menunaikan kewajiban Jumat, melainkan juga ingin menyaksikan apa karomah terbesar Syekh Abdul Qadir.

3 dari 3 halaman

Ternyata Ini Karomah Terbesar Miliknya

Setelah menyelesaikan rangkaian ibadah Jumat, Syekh Abdul Qadir naik mimbar. Ia bertanya pada semua hadirin,

“Apakah kalian sudah melihat karomahku?” Mereka menjawab, “Kami tidak melihat apapun.”

Beliau berkata, “Sekarang aku ingin bertanya pada kalian, dan tolong jawab dengan jujur. Apakah kalian pernah melihatku meninggalkan sholat fardhu?”

Mereka menjawab, “Tidak pernah,”

“Pernahkah kalian melihatku meninggalkan puasa Ramadhan?”

“Tidak.”

“Pernahkah melihatku berbohong? Pernahkah kalian melihatku mengambil hak orang lain? Pernahkah kalian melihatku bergunjing?”

“Tidak.”

“Apakah sholat yang aku kerjakan berbeda dengan sholat yang Rasulullah kerjakan?”

“Tidak”.

“Apakah khotbahku berbeda dengan khutbah Rasulullah?”

“Tidak.”

“Itulah sesungguhnya karomah terbesarku, istiqamah.”

الاستقامة أكبر كرامة

“Istiqamah adalah karamah terbesar.”

Jangan sibukkan diri untuk mendapatkan berbagai karamah zhahir. Sibukkanlah diri dengan meraih karamah batin ; istiqamah.

مَنِ انْشَغَلَ بِالْكَرَامَةِ حُجِبَ عَنْ رَبِّ الْكَرَامَةِ

“Siapa yang sibuk dengan karomah, terhijab dari Rabb yang memberikan karamah.”

احْذَرُوا الشَّهْوَة الْخَفِيَّةَ فىِ الْعِبَادَةِ

“Waspadai syahwat terselubung dalam beribadah.”

Demikian kisah mengenai karomah terbesar dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat