uefau17.com

BRI Dukung BUMDes di Kemudo Makin Berkembang, Kini Bisa Beri Warga SHU Sampai BPJamsostek - Hot

, Jakarta ‘Gerbang Kamajaya' begitulah tulisan besar terbaca ketika memasuki Desa Kemudo di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Gerbang Kamajaya rupanya merupakan visi dari desa ini, singkatan Gerakan Pembangunan Kemudo Maju Jaya Sejahtera. Visi ini dicetuskan oleh Hermawan Kristanto, Kepala Desa Kemudo.

“Gerbang Kamajaya itu kami cetuskan pada 2019, jadi sebenarnya singkatan. Tetapi Kamajaya juga merupakan satu tokoh pewayangan yang coba kita ambil jiwa kesatrianya, walaupun dalam perang, tapi tetap menyebarkan kebaikan. Ini menyimpulkan bahwa kami membangun Kemudo harus penuh cinta kasih, penuh keramahan,” ujar Hermawan saat ditemui di kantornya pada Rabu (17/4/2024).

Desa yang berjarak 8 menit dari Candi Prambanan ini punya komitmen kuat untuk berbenah menjadi desa yang berdaya. Mengembangkan sejumlah unit usaha, sejak 2016 Kemudo membangun sebuah Badan usaha milik desa (BUMDes) yang diberi nama Kemudo Makmur.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Manfaatkan potensi zona industri

BUMDes Kemudo Makmur memiliki unit usaha utama yang bergerak di pengolahan industri. Desa Kemudo masuk dalam zona industri karena di dalamnya terdapat pabrik PT. Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM). Dalam beroperasi, industri ini punya limbah kering yang kemudian dimanfaatkan oleh desa.

Limbah kering yang didapat biasanya berupa plastik, kertas, aluminium foil, dan pelat kayu. Sebagian besar limbah tersebut disalurkan lagi oleh BUMDes ke rantai-rantai usaha, yang kebanyakan milik warga desa. Khusus untuk pelat kayu, BUMDes mengolahnya menjadi beragam furnitur seperti meja, kursi, dinding, rak, hingga lemari.

“Dari zona industri ini kami berpikir mencoba melihat kondisi ini sebagai potensi,” ujar Hermawan.

Selain pengolahan limbah, BUMDes Kemudo Makmur juga mengembangkan usaha toko desa yang dinamai Kamajaya Mart. Di sini, masyarakat dapat menemukan beragam kebutuhan mereka dalam satu tempat. Tersedia pula layanan laku pandai seperti Agen BRILink yang mempermudah warga untuk melakukan transaksi keuangan.

“Karena kebetulan di toko desa kami itu ada di daerah Industri. Jadi ada vendor perusahaan, ada driver, ada yang orang ingin tarik tunai atau setor tunai. Jadi kan cukup potensial,” tambah kepala desa yang sudah menjabat sejak 2016 ini.

BUMDes Kemudo Makmur juga mensupport kurang lebih 45 UMKM yang dijalankan warga. Salah satu UMKM yang didampingi BUMDes adalah UMKM Batik Ciprat Tombo Ati. UMKM ini dijalankan oleh warga penyandang difabel yang ada di Desa Kemudo. 

3 dari 6 halaman

Beri SHU Rp500 ribu untuk tiap KK

Hermawan menyebutkan, pada 2022 BUMDes Kemudo Makmur bisa mengantongi omzet sampai rp11 miliar dalam setahun. Kini, dalam satu bulan keuntungan BUMDes bisa mencapai rp3-4 miliar. 

Dari keuntungan ini, BUMDes bisa membagikan sisa hasil usaha (SHU) kepada kurang lebih 1.700 warganya. Nominal SHU ini pun terus mengalami kenaikan tiap tahunnya. 

“Di 2017, awal tahun pertama, kita bisa memberikan per kepala keluarga (KK) Rp75.000. Hingga sampai sekarang  2024 ada kenaikan kenaikan kenaikan Itu setelah kerjasama semakin baik dan dimanajemen dengan baik, Itu bisa Hampir Rp500.000 setiap KK,” jelas Hermawan.

4 dari 6 halaman

Daftarkan BPJS Ketenagakerjaan untuk warga

Tak hanya SHU, keuntungan dari BUMDes juga membuat warga Kemudo akhirnya bisa menikmati jaminan sosial. Pada 2022, pemerintah desa mulai mendaftarkan warganya ke BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan sosial ini ditanggung sepenuhnya dari dana sosial BUMDes.

“Ketika ada Kecelakaan kerja, petani misalkan, karena itu pekerja informal, atau berdagang, bengkel, Itu bisa dicover. Bahkan kalau meninggal bisa memperoleh santunan Kurang lebih Rp164.000.000,” ujar Hermawan.

Hermawan menuturkan, adanya BUMDes memberi perubahan pada warga secara signifikan. Berkat BUMDes, warga merasa punya jaminan hidup. Selain itu, warga juga tak bergantung lagi pada pemilik industri atau mengandalkan dana CSR.

“Dulu sebelum ada BUMDes, itu kan masyarakat kan senang kalau apa-apa minta pabrik, minta uang. Kalau enggak dikasih, marah. Begitu ada BUMDes ini, sekarang masyarakat tidak minta. Lebih mandiri,” ujar Hermawan.

Ia berharap, setiap tahun BUMDes bisa punya pengembangan-pengembangan usaha baru. Ke depan, Desa Kemudo juga akan mengembangkan destinasi wisata berupa sungai Umbul Munggur Gede. BUMDes juga nantinya akan mengembangkan sektor pertanian.

5 dari 6 halaman

Juara 3 Desa BRILiaN 2021

Pada 2021, Desa Kemudo didaftarkan dalam program Desa BRILian yang diselenggarakan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Progresifnya BUMDes yang ada membuat desa ini terpilih sebagai juara di batch pertama. 

“Kita juara satu batch pertama Desa BRILiaN. Kemudian disaring lagi menuju ke batch nasional. Di sana kami mendapatkan Penghargaan menjadi ranking ketiga secara nasional,” jelas Hermawan.

Salah satu aspek penting dalam Desa BRILiaN adalah BUMDes yang merupakan motor ekonomi desa. Ada juga digitalisasi dalam bentuk implementasi produk dan aktivitas digital di desa. Sustainability dengan bentuk ketangguhan dan secara berkelanjutan dalam membangun desa. Terakhir, Innovation atau kreativitas dalam menciptakan inovasi.

Sebagai juara 3 desa BRILiaN, Kemudo berhasil membawa pulang hadiah sebesar rp50 juta. Uang ini yang kemudian dimanfaatkan untuk melanjutkan pengembangan desa. 

6 dari 6 halaman

Kontribusi BRI

Pengelolaan BUMDes merupakan salah satu fokus utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam mengembangkan potensi suatu desa. Dalam mendukung perkembangan desa, melalui Desa BRILiaN, BRI juga memberi pendampingan pada Perangkat Desa (Kepala Desa), Pengurus BUMDes, Badan Permusyawaratan Desa, UMKM di Desa, Perwakilan kelompok Usaha (Klaster) dan Pegiat Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).

Keuntungan menjadi Desa BRILiaN tak hanya berhenti saat menjadi juara. Tahun-tahun setelahnya, Kemudo mendapat banyak dukungan dari BRI.

Hermawan menjelaskan, BRI sempat memberi pelatihan dan sertifikasi pada sejumlah pelaku UMKM di Kemudo. Pelatihan ini bertujuan mencetak pembina-pembina UMKM berstandar nasional. 

“Jadi pelaku UMKM itu kemarin disekolahkan dari BRI sampai punya sertifikasi Pembina UMKM berstandar nasional,” ujar Hermawan. 

Saat pandemi, BRI juga memberikan bantuan beasiswa khusus untuk anak-anak berprestasi di Desa BRILiaN. Beasiswa ini diberikan kepada putra putri pelaku UMKM.

“Waktu itu ada 20 orang yang dapat. Satu orang rp5 juta,” tambah Hermawan.

Direktur Operasional BUMDes Kemudo Makmur, Laras Manjali menyebutkan, bergabungnya Desa Kemudo sebagai Desa BRILiaN memberi dampak besar bagi desanya. 

 “Berkat BRI kami juga dapat eksposur. Banyak pihak yang kunjungan kemari dan tahu Desa Kemudo,” ujar Laras.

Selain dalam bentuk sosial, BRI juga dua kali menyelenggarakan program BRI Menanam di Desa Kemudo. Di sini, Kemudo mendapat bantuan bibit hortikultura seperti cabai, alpukat, nangka, hingga durian.

“Dapat tanaman pohon, yang pertama itu 100 pohon nangka. Saat cabai naik, BRI juga memberi bibit cabai. Terus yang kemarin itu alpukat kelengkeng dan yang lainnya,” tambah Laras. 

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkapkan, sebagai bank yang berfokus pada segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), BRI tidak hanya berperan sebagai lembaga keuangan yang menyediakan nilai ekonomi, tetapi juga memberikan nilai sosial melalui upaya pemberdayaan, baik bagi pelaku usaha individu maupun lembaga desa.

“Kami berharap program ini menjadi salah satu wadah yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh desa-desa yang terlibat sehingga pada akhirnya mampu mendorong kemajuan desa-desa di Indonesia,” ujar Supari dalam keterangan resminya pada Minggu (28/4/2024).

Menurutnya, pemberdayaan wilayah pedesaan menjadi isu yang perlu diperhatikan. Ini karena perkembangan desa di Indonesia relatif belum merata dan menjadi tantangan bersama.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat