, Jakarta - ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah masalah pernapasan serius yang bisa memengaruhi kesehatan anak-anak dan balita. Perlindungan terbaik untuk mereka dengan langkah pencegahan dan pengobatan tepat sangat penting dilakukan. Ini mencegah risiko kematian.
Baca Juga
Advertisement
Hasil Survey Kesehatan Nasional (SURKESNAS) Tahun 2011, menunjukkan dari 100 anak balita yang meninggal, 28 di antaranya disebabkan oleh ISPA, terutama pneumonia. Hal ini juga berarti, sekitar 5 dari setiap 1000 anak balita meninggal setiap tahun karena pneumonia. Itu artinya, ada sekitar 140.000 anak balita yang meninggal setiap tahunnya karena penyakit ini.
Kejadian serupa terjadi di Jakarta Selatan pada tahun 2023. Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan mencatat pada periode Mei - Juli 2023, kunjungan ke puskesmas oleh penderita ISPA naik hingga 22 persen. Mayoritas pasien ISPA adalah anak-anak berusia 0-5 tahun atau balita (62.186 orang).
Selain itu, ada 45.247 orang berusia 9-60 tahun dan 13.225 orang berusia 5-9 tahun yang juga terkena ISPA. Jumlah pasien yang berusia di atas 60 tahun jauh lebih sedikit, hanya 7.588 orang.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan kasus ISPA di Jakarta mengalami peningkatan drastis hingga mencapai 200.000 kasus per 24 Agustus 2023. Angka ini merupakan empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah kasus ISPA yang terjadi selama masa pandemi Covid-19.
Pada masa pandemi, penyakit ISPA hanya mencapai sekitar 50.000 kasus.
"Dan sekarang naik hingga 200.000 kasus. Itu ada akibatnya juga karena polusi udara," ujarnya saat ditemui tim di sela-sela acara ASEAN Finance and Health Ministerial Meeting di Hotel Mulia Senayan, Jakarta pada Kamis (24/8/2023).
Berikut ulas lebih mendalam cara mencegah dan mengobati ISPA pada anak menurut ahli kesehatan, Jumat (25/8/2023).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pencegahannya
Melakukan Imuninsasi
Imunisasi adalah suntikan yang membuat tubuh anak menjadi lebih kuat melawan penyakit. Menurut Kementerian Kesehatan RI, anak yang belum diimunisasi campak lebih berisiko menderita ISPA yang bisa berkembang menjadi penyakit paru-paru serius seperti pneumonia.
Imunisasi DPT pun termasuk yang dapat membantu melindungi anak dan balita dari penyakit difteri dan pertusis yang termasuk dalam ISPA.
Program Pengembangan Imunisasi (PPI) yang dijalankan oleh pemerintah, terutama melalui imunisasi DPT dan campak, telah berhasil menurunkan angka kematian balita akibat pneumonia, seperti yang disebutkan dalam penelitian oleh Said pada tahun 2004, yang dikutip oleh Kemenkes RI.
Advertisement
Bayi yang divaksinasi memiliki risiko lebih rendah terkena ISPA dibandingkan dengan yang tidak divaksinasi. Bahkan, risiko pneumonia pada bayi yang tidak mendapatkan vaksin DTP dan campak lebih tinggi sebanyak 2,7 kali dibandingkan dengan yang divaksinasi, seperti yang diketahui dari penelitian oleh Agni Hotram pada tahun 2015.
Memakai Masker N95 dan Filter Udara
Cara mencegah ISPA pada anak-anak sekolah yang perlu beraktivitas di luar ruangan adalah pakai masker. Peneliti Global Health Security sekaligus ahli kesehatan lingkungan Dicky Budiman ungkap, di tempat-tempat dengan polusi udara tinggi, anak-anak bisa menggunakan masker N95 saat berada di luar rumah, terutama saat pergi sekolah.
"Dapat menggunakan masker juga ya. Itu salah satu yang penting. Pakainya masker N95, bukan masker yang bedah," ujar Dicky kepada tim Health melalui pesan suara, ditulis Jumat (25/8/2023).
Masker ini membantu melindungi saluran pernapasan mereka dari partikel berbahaya di udara. Direkomendasikan pula untuk menggunakan filter udara di dalam ruang kelas. Polusi udara bisa merusak sistem kekebalan tubuh anak, membuat mereka lebih rentan terhadap ISPA. Jadi, dengan menggunakan masker, ini akan membantu menjaga mereka tetap sehat.
"Oleh karena itu, baik juga untuk menguatkan kualitas udara di dalam kelas dengan cara filter udara dapat digunakan, memperbanyak ventilasi udara dan penghijauan," ia menjelaskan.
Imunisasi dan penggunaan masker adalah dua cara mencegah ISPA pada anak. Imunisasi membuat tubuh mereka lebih tahan terhadap penyakit, sementara masker membantu mengurangi risiko terpapar polusi udara berbahaya.
Advertisement
Pengobatannya
ISPA adalah infeksi yang mempengaruhi bagian atas saluran napas, seperti hidung, tenggorokan, faring, laring, dan bronkus. Bagi anak-anak yang mengalami ISPA, pendekatan perawatan yang umum dilakukan adalah terapi simptomatis, seperti yang diungkapkan oleh dokter umum di Rumah Sakit Bakti Timah, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, dr. Ainni Putri Sakih.
Dilakukan dengan Terapi Simptomatis
Terapi simptomatis ini melibatkan pemberian obat batuk dan pilek, dan biasanya tidak melibatkan penggunaan antibiotik. Menurut dr. Ainni, penggunaan antibiotik tergantung pada tingkat keparahan gejala. Jika gejala seperti batuk, pilek, dan demam baru muncul selama dua hingga tiga hari, antibiotik biasanya tidak diperlukan.
Jika hanya ada kemerahan di tenggorokan tanpa tanda-tanda yang lebih serius, seperti adanya lapisan putih-putih di tenggorokan (detritus), penggunaan antibiotik mungkin tidak diperlukan. Namun, jika ada indikasi lebih lanjut dari infeksi, penggunaan antibiotik bisa dianggap sebagai bagian dari perawatan.
Advertisement
Diberikan Obat Antibiotik
Seperti ada tanda-tanda radang dan nyeri tenggorokan, penggunaan antibiotik bisa dipertimbangkan. Pengambilan keputusan untuk menggunakan antibiotik juga didasarkan pada evaluasi kondisi kesehatan.
"Tergantung tingkat keparahan juga. Kalau baru batuk, pilek, demam dua hingga tiga hari, enggak perlu antibiotik. Tapi kalau ada radang sama nyeri tenggorokan, baru pakai antibiotik," kata Ainni saat dihubungi tim Health , ditulis Jumat (25/8/2023).
Dalam jurnal penelitian berjudul Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Balita dengan Diagnosa Infeksi Saluran Pernapasan Atas di Puskesmas Koni Kota Jambi (2020) oleh Rasmala Dewi, Deny Sutrisno, dan Ryzki Purnamasari menjelaskan ini karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi terhadap bakteri tertentu.
Resistensi antibiotik adalah masalah serius karena membuat antibiotik menjadi kurang efektif dalam mengatasi infeksi, dan resistensi ini tidak dapat dihilangkan. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan antibiotik secara bijaksana dan sesuai dengan petunjuk dokter untuk menghindari resistensi antibiotik yang tidak diinginkan.
Dalam menangani ISPA pada anak, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang berpengalaman. Mereka dapat memberikan panduan yang tepat berdasarkan gejala dan kondisi kesehatan anak dan balita. Pilihan perawatan yang bijaksana dan sesuai akan membantu anak pulih lebih cepat dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin terjadi.
Terkini Lainnya
Cara Mengatasi ISPA dengan Cepat, Kenali Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Penyebab Penyakit ISPA, Gejala dan Cara Mengobatinya di Rumah
Kenali Gejala ISPA pada Anak dan Cara Mengobatinya dengan Benar
Pencegahannya
Melakukan Imuninsasi
Memakai Masker N95 dan Filter Udara
Pengobatannya
Dilakukan dengan Terapi Simptomatis
Diberikan Obat Antibiotik
ISPA
cara mencegah ISPA pada anak
Cara Mencegah ISPA
Cara Mengobati ISPA
ISPA pada anak
ISPA Anak
Arkhan Fikri
Top 3: Harga Pasaran Arkhan Fikri Pemain Timnas Indonesia U-23 Bikin Geleng-Geleng
Gagal Penalti Lawan Korsel, Harga Pasar Arkhan Fikri Ternyata Bikin Geleng-Geleng Kepala
Timnas Indonesia Tiba di Qatar Tanpa Shayne Pattynama, Adam Alis dan Arkhan Fikri Masih Dibawa
Shin Tae-Yong Komentari Pencoretan 2 Pemain Timnas Indonesia di Skuad Piala Asia 2023, Ternyata...
Curhatan Timnas Garuda Muda di Instagram dan Twitter Pasca FIFA Coret Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
Dikontrak Istimewa 5 Tahun di Arema FC, Ini 5 Potret Arkhan Fikri di Luar Lapangan
Pratama Arhan
Pratama Arhan Banjir Pujian Netizen Usai Jadi Penentu Kemenangan Indonesia vs Korea Selatan
Potret Azizah Salsha Peluk Hangat Pratama Arhan di Tribun Penonton, Usai Indonesia Kalahkan Korsel di Piala Asia U-23 2024
7 Momen Keluarga Beri Dukungan Pratama Arhan Waktu Lawan Korsel, Penuh Kebahagiaan
Gegara Cekeran, Ivar Jenner Kepleset Saat Rayakan Kemenangan Timnas Indonesia U-23
Nathan Tjoe A-On
Gegara Cekeran, Ivar Jenner Kepleset Saat Rayakan Kemenangan Timnas Indonesia U-23
Top 3: Profil Jeam Kelly Sroyer, Striker Timnas U-23
Mengenal Pemain Andalan Indonesia di Piala Asia U-23 Nathan Tjoe-A-On yang Namanya Sering Salah Diucapkan
Profil Nathan Tjoe-A-On, Pemain yang Kembali Perkuat Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia 2024
Kapten Timnas Indonesia Beber Respon Skuad usai Nathan Tjoe-A-On Kembali Ikut Piala Asia U-23 2024
BRI Liga 1
Paul Munster Ingin Persebaya Akhiri Musim Kompetisi dengan Kebanggaan Menang Lawan Persik
Klasemen BRI Liga 1: Persaingan Tiket Championship Series dan Degradasi Menuju Klimaks
Hasil BRI Liga 1 RANS Nusantara vs Persija Jakarta: Macan Kemayoran Jerumuskan The Prestige Phoenix ke Zona Merah
Hasil BRI Liga 1: Hajar Persikabo, PSIS Masih Jaga Asa ke Championship Series
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Arema Jauhi Zona Degradasi, Persib Sikat Borneo FC
Hasil BRI Liga 1: Dewa United vs Madura United Imbang, Tiket Terakhir Championship Series Masih Diperebutkan
TOPIK POPULER
Populer
4 Anak Dewi Yull dan Ray Sahetapy, 2 di Antaranya Penyandang Disabilitas Berprestasi
8 Meme Kemenangan Timnas Indonesia Lawan Korea Selatan di Piala Asia U-23 Ini Kocak
120 Kata Bijak Kekecewaan Terhadap Seseorang, Penuh Makna
Letak Jantung, Fungsi, dan Cara Kerjanya dalam Memompa Darah ke Seluruh Tubuh
60 Quotes Sahabat Nabi yang Menjadi Khalifah ar Rasyidin, 4 Pemimpin Islam
100 Kata-Kata Kesabaran yang Bijak dan Menyentuh Hati
8 Potret Andhika Pratama dan Ussy Sulistiawaty Liburan di London, Ikut Lari Marathon
120 Quotes Sindiran Pedas yang Menusuk Hati dan Bikin Terdiam
Daftar Kosakata Bahasa Inggris Anak Hewan, Pelajaran untuk Anak
6 Potret 'Pernikahan' Glenn Fredly dan Mutia Ayu di Glenn Fredly the Movie
Piala Asia U-23 2024
Top 3 Berita Bola: Kesuksesan Luar Biasa Timnas Indonesia Depak Korea di 8 Besar Piala Asia U-23 2-24
6 Potret Reaksi Kocak Orang-orang ketika Adu Penalti Indonesia Vs Korea Selatan
Vietnam Gagal Susul Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024
Jadwal dan Hasil Piala Asia U-23 2024: Siapa Lolos ke Semifinal?
Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris dari Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia Siap Lawan Israel?
Berita Terkini
Venesia Tarik Tiket Masuk Harian Rp87 Ribu untuk Wisatawan, Warga Lokal Protes Massal
Polisi Tunggu Persetujuan Keluarga untuk Autopsi Jasad Brigadir RAT yang Tewas Diduga Bunuh Diri
Tonton Kisah Nyata Spesial di Indosiar, Sabtu 27 April 2024 Via Live Streaming Pukul 14.00 WIB
7 Momen Kejutan Ultah Citra Kirana yang Dapat Hadiah Gelang Berlian
Remaja Ditemukan Tewas di Lampu Merah Kandang Roda Bogor, Diduga Korban Tawuran
Prediksi Liga Inggris Manchester United vs Burnley: Kepentingan 3 Angka Beda Makna
Alasan Polisi Perbolehkan Keluarga Brigadir RAT Cek TKP Bunuh Diri
Selamat Prabowo, KSPSI Tetap Suarakan Cabut Omnibus Law dan Stop Pungutan Pajak Buruh
Joko Pinurbo Wafat, Pernah Bakar Sajak-Sajaknya yang Dirasa Gagal
Terungkap Laporan Kekayaan Properti Real Estate Kim Soo Hyun, Pantas Dijuluki Aktor Korea Termahal
SEC Desak Pengadilan Denda Bos Terraform Labs Rp 85,6 Triliun
Bom 500 Kg dari Era Perang Dunia II Ditemukan Dekat Stadion Bundesliga Mainz 05 Jerman, 3.500 Orang Dievakuasi
PPP soal Kemungkinan Usung Sandiaga di Pilkada Jakarta: Kita Lihat Dinamika
Kesaksian Tetangga Brigadir Ridhal, Anggota Polresta Manado yang Tewas Bunuh Diri
Friday Car Free di Gedung Sate, Sekda Jabar: Pemdaprov Jabar Berada Satu Jalur dengan Arahan Mendagri