, Jakarta Kecap pertama kali muncul sekitar 300 tahun sebelum masehi (SM) di era Romawi dengan nama liquamen. Bangsa Tionghoa kemudian menciptakan saus serupa bernama ke'tsiap sekitar tahun 1690. Saat pedagang Tionghoa melakukan ekspansi ke Asia Tenggara, mereka menjadikan ke'tsiap sebagai salah satu komoditi dagangan mereka.
Baca Juga
Advertisement
Nama ke'tsiap yang terlalu sulit untuk lidah Indonesia kemudian berubah menjadi kecap. Kemudian terjadi pengembangan rasa sesuai dengan selera lokal dan terciptalah kecap manis yang banyak dijumpai dalam berbagai masakan Indonesia. Mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan kecap adalah jamur dari jenis Aspergillus sp dan Rhizopus sp.
Mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan kecap adalah bagian penting dari pembuatan bumbu hasil fermentasi ini. Saat ini jenis jamur yang lebih sering digunakan adalah Aspergillus sp karena menghasilkan enzim protease yang lebih baik. Berikut ulasan tentang mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan kecap adalah jamur yang rangkum dari berbagai sumber, Selasa (1/8/2023).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Aspergillus sp VS Rhizopus sp
Seperti sudah sempat disinggung sebelumnya, Mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan kecap adalah jamur dari jenis Aspergillus sp dan Rhizopus sp. Aspergillus sp banyak digunakan dalam pembuatan kecap dari pada Rhizopus sp. Alasannya, Aspergillus sp lebih baik dalam menghasilkan enzim protease daripada Rhizopus sp.
Enzim protease berperan dalam memecah protein yang ada dalam kedelai selama proses fermentasi kecap. Kemampuan Aspergillus sp dalam menghasilkan enzim protease yang lebih baik dapat membantu memecah protein dengan lebih efisien, sehingga hasil kecap memiliki kadar protein yang lebih baik.
Meskipun terdapat perbedaan dalam produksi enzim protease dan kadar protein, uji organoleptik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna dalam hal rasa dan aroma antara kecap yang dibuat dengan kedua jenis jamur tersebut serta waktu perendaman yang berbeda. Ini menunjukkan bahwa dari segi rasa dan aroma, kedua jenis jamur dapat menghasilkan kecap dengan kualitas yang serupa.
Berdasarkan temuan tersebut, Aspergillus sp menjadi pilihan yang lebih unggul dalam pembuatan kecap karena kemampuannya dalam menghasilkan enzim protease yang lebih baik, yang berkontribusi pada pembentukan rasa dan kualitas kecap yang lebih baik secara keseluruhan.
Selain sebagai bahan penting dalam pembuatan kecap Aspergillus sp juga benyak digunakan dalam bidang farmasi. Jamur jenis ini dimanfaatkan untuk penghasil senyawa antibiotik, antihiperkolesterolemia, dan antikanker. Aspergillus sp juga dimanfaatkan sebagai penghasil antioksidan yang berfungsi menghambat penyakit degeneratif.
Sedangkan Rhizopus sp lebih banyak dimanfaatkan untuk pembuatan tempe. Jamur ini berperan sebagai agen fermentasi yang mengubah biji kedelai menjadi tempe melalui proses fermentasi. Rhizopus sp menghasilkan enzim-enzim yang membantu menguraikan nutrisi dalam biji kedelai, meningkatkan kandungan nutrisi dan menciptakan aroma dan rasa khas tempe.
Advertisement
Peran Aspergillus sp dalam Pembuatan Kecap
Aspergillus sp memiliki peran penting dalam pembuatan kecap melalui proses fermentasi kedelai. Berikut adalah cara kerja Aspergillus sp dalam pembuatan kecap
1. Inokulasi
Proses pembuatan kecap dimulai dengan menginokulasi biji kedelai dengan kapang Aspergillus sp. Jamur ini ditambahkan ke dalam biji kedelai dalam jumlah yang cukup untuk memulai proses fermentasi.
2. Fermentasi
Setelah diinokulasi, biji kedelai dicampur dan diinkubasi pada suhu dan kelembaban tertentu untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan Aspergillus sp. Selama fermentasi, Aspergillus sp. akan memproliferasi dan menghasilkan enzim-enzim seperti protease, amilase, dan lipase.
3. Penguraian Karbohidrat dan Protein
Salah satu peran penting Aspergillus sp dalam pembuatan kecap adalah menguraikan karbohidrat dan protein dalam biji kedelai. Enzim-enzim yang dihasilkan oleh jamur ini membantu memecah molekul kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti gula dan asam amino.
4. Pembentukan Asam Amino dan Aroma
Selama proses fermentasi, Aspergillus sp juga menghasilkan berbagai senyawa aroma dan asam amino yang memberikan rasa dan aroma khas pada kecap.
5. Pembentukan Senyawa Pendukung Rasa
Aspergillus sp mengubah komponen-komponen biji kedelai menjadi senyawa yang memberikan rasa umami dan karakteristik khas pada kecap.
6. Pengurangan Anti-nutrisi
Aspergillus sp membantu mengurangi kandungan anti-nutrisi dalam biji kedelai, sehingga meningkatkan nilai gizi dan kualitas nutrisi dalam produk akhir kecap.
Setelah proses fermentasi selesai, biji kedelai yang telah diolah oleh Aspergillus sp akan digiling dan disaring untuk memisahkan cairan dari ampas. Cairan tersebut merupakan sari kedelai yang telah difermentasi dan mengandung rasa, aroma, dan nutrisi yang khas dari proses fermentasi. Cairan tersebut akan menjadi bahan dasar untuk pembuatan kecap, yang kemudian akan ditambahkan garam, gula, dan bahan-bahan lain sesuai resep yang diinginkan untuk menghasilkan berbagai jenis kecap.
Manfaat Kecap Bagi Kesehatan
Sebagai salah satu bahan makanan, kecap juga memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi kecap tidak boleh berlebihan karena mengandung tinggi natrium dan gula yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Berikut manfaat kecap bagi kesehatan.
1. Menjaga Kesehatan Saluran Cerna
Kecap dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dengan memicu pelepasan cairan lambung, yang membantu membunuh mikroorganisme penyebab gangguan pencernaan. Selain itu, kandungan isoflavon dalam kecap juga dapat meringankan gejala sindrom iritasi usus besar (IBS) seperti sakit perut, karena membantu mengurangi kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
2. Mengurangi Gejala Menopause
Kecap mengandung isoflavon, senyawa nabati yang menyerupai hormon estrogen. Isoflavon di dalam kecap dapat membantu mengurangi gejala menopause seperti hot flashes, mudah marah, dan depresi.
3. Mencegah Osteoporosis
Fermentasi kacang kedelai dalam kecap dapat membantu mencegah osteoporosis. Manfaat ini dapat diperoleh jika kecap ditambahkan dalam olahan kacang kedelai lainnya seperti tempe atau tahu, serta mengonsumsi suplemen isoflavon.
4. Mencegah Kanker
Kecap, sebagai makanan fermentasi kacang kedelai, dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, termasuk kanker payudara. Kandungan antioksidan dalam kecap berperan penting dalam mencegah kerusakan sel tubuh.
5. Meringankan Batuk
Kecap yang dicampur dengan jeruk nipis dapat membantu meringankan batuk dan gejala penyerta lainnya. Jeruk nipis mengandung vitamin C yang membantu tubuh melawan infeksi, termasuk infeksi virus penyebab batuk.
Terkini Lainnya
6 Manfaat Daun Sungkai Bagi Kesehatan, Kaya Antioksidan dan Punya Efek Anti-Mikroba
Lingkungan Biotik Adalah Komponen Ekosistem, Ini Penjelasan, Contoh Dan Cirinya
Bioremediasi Adalah Penggunaan Mikroorganisme untuk Pencemaran, Ketahui Contohnya
Aspergillus sp VS Rhizopus sp
Peran Aspergillus sp dalam Pembuatan Kecap
1. Inokulasi
2. Fermentasi
3. Penguraian Karbohidrat dan Protein
4. Pembentukan Asam Amino dan Aroma
5. Pembentukan Senyawa Pendukung Rasa
6. Pengurangan Anti-nutrisi
Manfaat Kecap Bagi Kesehatan
1. Menjaga Kesehatan Saluran Cerna
2. Mengurangi Gejala Menopause
3. Mencegah Osteoporosis
4. Mencegah Kanker
5. Meringankan Batuk
Mikroorganisme yang Digunakan Dalam Pembuatan Kecap Adalah Jamur
Proses Pembuatan Kecap
Peran Mikroorganisme dalam Pembuatan Kecap
kecap
Manfaat Kecap bagi Kesehatan
Aspergillus sp
Rhizopus sp
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Judi Online
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
TOPIK POPULER
Populer
7 Momen Al Ghazali Launching Drift Team Seven Speed, Ada Alyssa Daguise
Bolehkan Sapi Betina untuk Kurban? Simak Syarat Sah dan Ketentuannya
3 Cara Screen Recorder Windows 10, Ikuti Langkah-langkahnya
10 Manfaat Jarang Posting di Media Sosial, Bisa Terhindar dari Kecemasan dan Depresi
7 Potret Pembangunan Rumah di Dalam Mall Arief Muhammad, Dikebut Cuma 5 Hari
Sanksi Belum Padankan NPWP dengan NIK, Hati-hati Bisnis Terganggu
Maksimal Transfer BCA 2024 Terbaru, Lebih Fleksibel dalam Bertransaksi
Detective Chinatown, Kisah Detektif Jenius dan Pamannya yang Lucu
Pertama di Dunia, Robot Bisa Gerak Pakai Sel Otak Manusia Ini Tuai Kontroversi
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang Terkuak, Kasusnya Terus Bergulir
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Legenda Jerman Remehkan Skuad Spanyol di Euro 2024, Dianggap Tim Bau Kencur
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Berita Terkini
Ayu Ting Ting Batal Nikah padahal Sudah Lamaran, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Melacak Rekam Jejak Civitas Akademika Universitas Brawijaya Melalui Pameran QR Art
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Rekrutmen Pimpinan KPK Sepi Peminat, Ancaman Bagi Pemberantasan Korupsi?
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Bus Ranau Indah Masuk Jurang, Seorang Pemotor Meninggal Dunia
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Malam Tari Inai, Prosesi Penting dalam Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Timur
Begini Bentuk Kunci Dekripsi Ransomware yang Dikasih Brain Cipher ke PDN
Saatnya Ibu-Ibu Berjaya di Dunia Digital, Berkreasi dengan Teknologi AI
Bukan Air Galon, Psikolog Klinis Ungkap Penyebab Autis Pada Anak
Ini Penyebab Mobil Ford Terbakar di Depan Pos Polisi Masjid Cut Meutia Jakarta