, Jakarta Hama dan penyakit tanaman membuat pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak maksimal. Biasanya penyebab suatu tanaman tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal disebabkan karena penyakit yang menyerang serta hama pengganggu.
Ada berbagai macam hama dan penyakit tanaman yang menjadi momok bagi para petani atau peladang. Akibatnya, mereka mengalami kerugian besar karena masalah hama dan penyakit tanaman yang menyerang perkebunan atau pertanian mereka.
Advertisement
Baca Juga
Hama dan penyakit tanaman perlu diketahui agar bisa diatasi. Apalagi dalam budidaya berbagai tanaman, kadang hama dan penyakit menjadi hal yang biasa terjadi. Namun, kamu bisa mengendalikannya agar tetap mendapatkan hasil yang baik.
Berikut rangkum dari berbagai sumber, Selasa (27/8/2019) tentang hama dan penyakit tanaman.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hama
![Hama dan Penyakit Tanaman (Sumber: Pixabay)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Ql6iah2E_11NSPNnSStDagvxZw0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2893527/original/031090400_1566879072-mammal-907690_1920.jpg)
Ada berbagai macam hama dan penyakit tanaman yang perlu kamu ketahui. Hama adalah hewan yang biasanya menyerang atau menggangu tanaman, sehingga tanaman tersebut tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Berikut macam-macam hama:
Tikus
Hama dan penyakit tanaman tentunya memang sangat merugikan bagi petani. Salah satu hama yang paling banyak merugikan petani adalah tikus. Hal ini disebabkan karena tikus memiliki mobilitas yang tinggi serta daya adaptasi dan perkembangbiakan yang juga sangat tinggi.
Tikus biasanya menyerang tanaman padi, dan sering bergerak pada malam hari. Biasanya target utama tikus dalam menyerang padi adalah biji dan batangnya. Dengan giginya yang tajam, tikus dapat memakan biji-bijian padi. Biasanya tikus membuat lubang didekat sawah dan bersembunyi diantara semak-semak.
Kamu bisa mengendalikan hama satu ini dengan beberapa cara, yaitu:
- Menutup lubang yang ada disekitar sawah yang digunakan sebagai tempat persembunyian, lalu menangkap tikus
- Gunakan ular yang sudah dijinakkan untuk mengusir atau memangsa tikus.
- Menggunakan pembasmi tikus atau umpan beracun, namun dalam menerapkan cara ini harus berhati-hati
Ulat
Hama selanjutnya adalah ulat. Biasanya ulat akan memakan daun serta batang tumbuhan. Hal ini bahkan mungkin sering kamu lihat di lingkungan sekitar.
Cara mengendalikan hama ulat ini adalah sebagai berikut:
- Mengecek bagian bawah daun, apabila terdapat telur kupu berwarna putih maka segera dibersihkan
- Genangilah tempat persemaian dengan air agar ulat naik ke atas dan mudah untuk dibasmi
- Apabila cara sebelumnya tidak efektif, maka opsi terakhir adalah dengan menggunakan pestisida
Advertisement
Hama Lainnya
![hama wereng (Foto: /Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Walang Sangit
Walang sangit merupakan salah satu hama yang cukup meresahkan para petani. Walang sangit dapat merusak tanaman dengan meloncat ataupun terbang dari satu tanaman ke tanaman lain sambil mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Adapun cara mengendalikan hama walang sangit adalah sebagai berikut:
- Menerapkan sistem tanam serentak
- Menjaga kebersihan sawah dari rumput liar
- Menangkap walang sangit
- Menggunakan predator seperti laba-laba
- Menanam jamur yang memberikan efek bagi walang sangit
- Menggunakan insektisida
Wereng
Hama selanjutnya adalah hama wereng. Wereng biasanya menyerang daun dan batang pada tumbuhan sehingga menyebabkan tumbuhan tersebut menjadi mati. Hama wereng ini menjadi salah satu penyebar virus yang menyebabkan penyakit tungro.
Adapun cara untuk menangani hama wereng adalah sebagai berikut:
- Mengatur Pola Tanam pada tanaman dengan melakukan penanaman bersamaan atau bergilir untuk memutus siklus hidup hama wereng.
- Menggunakan Predator seperti kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata dan laba-laba Lycosa Pseudoannulata.
- Menggunakan insektisida. Namun cara ini harus dilakukan dengan efisien dan tetap dengan menjaga lingkungan
Selain berbagai hama yang telah disebutkan, ada beberapa hama lagi yang juga termasuk ke dalam hama dan penyakit tanaman. Diantaranya adalah Kutu kecil atau tungau, babi hutan, belalang, lalat buncis, kumbang, lalat buah, serta burung pipit.
Penyakit Tanaman
![Hama dan Penyakit Tanaman (Sumber: Pixabay)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/qyfONBWFXvZ5d6nIjToZb2u3x4g=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2893528/original/053909900_1566879072-tobacco-3691983_1920.jpg)
Setelah membahas tentang macam macam hama, selanjutnya kamu bisa melanjutkan ke penyakit tanaman dalam pembahasan hama dan penyakit tanaman ini.
Penyakit pada tumbuhan umumnya disebabkan oleh mikroorganisme berupa virus, bakteri dan jamur. Tumbuhan yang terserang penyakit akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya, bahkan terkadang terdapat pula yang mengalami pertumbuhan tidak normal.
Akan tetapi, penyakit yang menyerang tumbuhan tidak hanya diserang oleh mikroorganisme saja, melainkan juga dikarenakan kekurangan unsur hara atau unsur tanah lainnya. Jadi terdapat banyak faktor yang menyebabkan penyakit tanaman.
Berikut beberapa penyakit tanaman yang sering ditemui:
Penyakit Tungro
Salah satu hama dan penyakit tanaman yang paling sering terjadi, terutama pada tanaman padi adalah penyakt tungro. Penyakit ini menyebabkan produksi padi nasional kehilangan hasil yang cukup tinggi.
Penyakit Tungro disebabkan oleh dua jenis virus yaitu, Rice Tungro Bacilliform Virus dan Rice Tungro Spherical Virus. Kedua jenis virus ini bisa menginfeksi tanaman secara bersamaan karena tidak memiliki kekerabatan serologi. Virus tungro juga bisa ditularkan oleh wereng.
Kamu bisa melihat tanaman yang terkena penyakit tungro dengan melihat beberapa gejala seperti muncul seminggu sesudah inokulasi, adanya diskolorasi berwarna kuning, dan adanya klorisi pada daun. Bila kamu menemukan hal-hal tersebut pada padi, maka akan mempengaruhi hasil panen.
Penyakit Mosaik
Penyakit mosaik merupakan penyakit yang sering menyerang tanaman tembakau. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bernama Tobacco Mosaic Virus atau sering disingkat sebagai TMV. Adapun gejala tanaman yang terserang penyakit ini adalah pada daunnya terdapat bercak hijau muda atau kuning yang tersebar, apabila semainya terinfeksi maka tidak lama kemudian semai tersebut akan mati, ukuran buahnya menjadi kecil, pada batangnya terdapat garis hitam yang menandakan bahwa terdapat jaringan yang mati.
Selain kedua penyakit tersebut, ada beberapa penyakit tanaman yang juga cukup sering ditemui, yaitu Penyakit Embun Tepung, Penyakit Layu Cabai, Penyakit Hawar Daun Kentang, Penyakit Daun Berlubang, Penyakit Semai Roboh, Penyakit VSD (Vascular Streak Diaback) hingga Penyakit Bubuk Coklat.
Advertisement
Cara Mengatasi Hama dan Penyakit Tanaman
![Ilustrasi Pestisida (iStock)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/D1Pi3BoFabrQtIbUtgR5YX7Pl7I=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1661042/original/006787200_1501157720-afwsvgfdsa.jpg)
Hama dan penyakit tanaman hingga saat ini sangat merugikan banyak pihak, baik itu para petani maupun konsumen. Maka dari itu, sudah banyak metode untuk mengatasi hama dan penyakit tanaman yang bisa diterapkan. Berikut cara mengatasi hama dan penyakit tanaman:
Pengendalian Mekanis
Mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara mekanis adalah dengan tindakan nyata untuk mengurangi hama dan penyakit tersebut. Cara ini dapat dikatakan sebagai cara tradisional, dikarenakan tidak menggunakan zat kimia semacam insektisida, akan tetapi dengan alat-alat seperti sabit, gunting tanaman dan lain sebagainya. Cara ini membutuhkan waktu yang lama, hasilnya pun tidak maksimal dikarenakan perkembangan hama dan penyakit pada tanaman yang menyebar luas.
Pengendalian Biologis
Mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara biologis adalah mengendalikan hama dengan menggunakan predator untuk memangsa para hama tersebut. Akan tetapi pengendalian secara biologis ini dapat dikatakan kurang maksimal, hal tersebut dikarenakan hewan predator yang kadang sulit ditemukan.
Pengendalian Kimia
Mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara kimia adalah cara terakhir apabila cara sebelumnya tidak membuahkan hasil yang maksimal. Cara pengendalian hama dan penyakit dengan kimia adalah dengan menggunakan pestisida seperti insektisisa, fungisida dan herbisida. Pengendalian ini memang terbilang mudah dan hasilnya maksimal, akan tetapi memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitar, salah satunya adalah menimbulkan polusi udara.
Terkini Lainnya
Bahaya Semut Charlie, Berikut Fakta dan Cara Penanganannya
Serangan Ulat Grayak di Ladang Jagung
5 Inovasi Usir Hama Penyakit di Lahan Pertanian
Hama
Tikus
Ulat
Hama Lainnya
Walang Sangit
Wereng
Penyakit Tanaman
Penyakit Tungro
Penyakit Mosaik
Cara Mengatasi Hama dan Penyakit Tanaman
Pengendalian Mekanis
Pengendalian Biologis
Pengendalian Kimia
Jakarta
Hama
Hama dan Penyakit Tanaman
Penyakit Tanaman
Raja Organic
Konten Timeless
Rekomendasi
Anies Kritik Petugas di GBK Relokasi Kucing Pakai Plastik: Jangan Perlakukan Sebagai Hama
Studi Ini Ungkap Keberadaan Kecoak di Dunia Akibat Ulah Manusia
New York Perang Lawan Tikus Pakai Alat Kontrasepsi, Bagaimana Cara Kerjanya?
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
MKD: 2 Anggota DPR dan 58 Staf Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1,9 Miliar
Pilkada 2024
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
TOPIK POPULER
Populer
Syarat dan Cara Pengajuan Visa Waiver Jepang, Bisa Online dan Offline
7 Potret Yunita Siregar Liburan di Korea Selatan, Berkebaya di Gyeongbokgung Palace
Afif Maulana Siapa dan Mengapa Kasusnya Harus Dikawal? Pahami Kronologinya
5 Obat Keseleo yang Bantu Redakan Nyeri dan Bengkak, Aman Dicoba di Rumah
8 Bumbu Sate Enak dan Gurih, Kaya Rempah dan Bikin Selera
6 Resep Bola-bola Daging Sapi, Menu yang Cocok untuk Keluarga
Tampil Berhijab, Ini 7 Potret Syifa Hadju di Acara Kajian yang Sempat Bikin Pangling
6 Potret Audi Marissa Jelajahi Lokasi Syuting Lovely Runner, Ngefans Byeon Woo Seok
Rincian Tarif Listrik per kWh Tahun 2024, Untuk Seluruh Golongan di RI
6 Potret Beda Gaya Nikita Willy – Winona Willy di Kehamilan Pertama dan Kedua
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Cody Gakpo dan Donyell Malen Menyala, Belanda Sikat Rumania 3-0 untuk Tiket Perempat Final
Tonton Live Streaming Euro 2024 Rumania vs Belanda, Segera Dimulai
Berita Terkini
Gus Baha Minta Jangan Minder Kerja ke Nonmuslim, Sitir Kisah Ali bin Abi Thalib
PKB Minta PKS Bersabar Soal Cawagub untuk Anies di Pilkada Jakarta: Duduk Bareng Dulu
Fakta Menarik Lombok Dijuluki Kota Seribu Masjid, Begini Asal Usulnya
Viral Penjual Ayam Goreng Dianggap Mirip Lisa BLACKPINK
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Takut Ketahuan Orang Tua, Pasangan Mahasiswa di Ende Tega Buang Bayinya
Pendapat Suro atau Muharram Bulan Petaka adalah Suudzon kepada Allah, Kata Buya Yahya
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Interaksi Paula Verhoeven dan Baim Wong di Acara Wisuda Kiano Jadi Sorotan
Korupsi Dana APBK Rp394 Juta, Mantan Kepala Kampung di Way Kanan Ditangkap Polisi
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
5 Komet Paling Terang hingga Saat Ini
2 Kawah Danau Kelimutu Mendadak Berubah Warna, Ada Apa?
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 3 Juli 2024
PKB Lirik Sandiaga Uno Maju Pilkada Jawa Barat 2024