, Jakarta Pasca vaksinasi COVID-19, sejumlah masyarakat melaporkan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Dari awal vaksinasi COVID-19 hingga 16 Mei 2021, Komnas KIPI menerima 229 laporan KIPI serius terdiri dari 211 dari Sinovac dan 18 AstraZeneca. Sementara laporan KIPI ringan ada 10.627, terdiri dari laporan KIPI usai disuntik Sinovac 9.738 dan AstraZeneca 889.
Baca Juga
KIPI merupakan reaksi medis yang muncul setelah vaksin disuntikkan ke tubuh. Gejala KIPI bisa berkisar ringan hingga berat. Laporan-laporan ini kemudian ditinjau oleh Komite Pencegahan Pengendalian KIPI untuk mengetahui apakah benar vaksin menimbulkan gejala tersebut.
Advertisement
Sebenarnya, KIPI tidak hanya berlaku untuk vaksin COVID-19, melainkan untuk semua vaksinasi. Bagi Anda yang sudah mendapatkan vaksinasi, penting mengetahui apa itu KIPI dan bagaimana gejalanya. Berikut rangkuman tentang KIPI yang berhasil dari berbagai sumber, Rabu(25/5/2021).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengenal apa itu KIPI
![Ilustrasi suntik vaksin campak (AP/Seth Wenig)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/RZu1NnTReVC0VWvSlhaaOdZNZEw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2790068/original/012624600_1556344618-campak.jpeg)
KIPI adalah singkatan dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. WHO menyebut kondisi ini sebagai Adverse event following immunization (AEFI). Menuru keterangan WHO, KIPI adalah setiap kejadian medis yang tidak diinginkan, terjadi setelah pemberian imunisasi, dan belum tentu memiliki hubungan kausalitas dengan vaksin.
Gejala KIPI bisa berupa gejala ringan yang dirasakan, rasa tidak nyaman atau berupa kelainan hasil pemeriksaan laboratorium. Semua kejadian atau reaksi medis yang terjadi setelah pasien disuntikkan vaksin akan menjadi perhatian tenaga medis yang bertugas.
KIPI dapat menyebabkan keraguan masyarakat terhadap keamanan vaksin. Maka dari itu, penting melaporkan gejala KIPI agar dapat ditelisik apakah vaksin memang menyebabkan gejala tersebut. Sosialisasi tentang apa itu KIPI juga perlu terus disebarkan.
Advertisement
Kategori KIPI
![Ilustrasi vaksin](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/fSbnyz-3L48pzIko61CgTqjysDc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3181450/original/048464900_1594882879-photo-1576765974004-1fcdcab09015.jpg)
Menurut WHO, KIPI dikelompokkan ke dalam lima kategori. Kategori KIPI di antaranya adalah:
KIPI yang terkait produk vaksin
KIPI kelompok ini diakibatkan atau dicetuskan oleh satu atau lebih komponen yang terkandung di dalam produk vaksin. Contohnya pembengkakan luas di tungkai setelah imunisasi DTP.
KIPI terkait dengan cacat mutu vaksin
KIPI yang terkait dengan cacat mutu vaksin disebabkan atau dicetuskan oleh satu atau lebih cacat mutu produk vaksin, termasuk alat pemberian vaksin yang disediakan oleh produsen. Contohnya kegagalan yang dilakukan oleh produsen vaksin pada waktu melakukan inaktivasi lengkap virus polio saat proses pembuatan vaksin IPVVaksin polio inaktivasi(IPV).
Vaksin polio inaktivasi (mati) dibuat pada tahun 1955 oleh Dr. Jonas Salk. Berbeda dengn vaksin polio oral (OPV), vaksin hidup yang dilemahkan (LAV), IPV harus diberikan melalui suntikan untuk membentuk respon imun (inactivated polio vaccine). Maka kegagalan dalam proses inaktivasi tersebut dapat menyebabkan kelumpuhan.
KIPI terkait kekeliruan prosedur imunisasi
kekeliruan prosedur imunisasi disebabkan oleh cara penanganan vaksin yang tidak memadai, penulisan resep atau pemberian vaksin yang sebetulnya dapat dihindari. Contoh dari KIPI ini adalah penularan infeksi karena vial multidosis yang terkontaminasi.
KIPI terkait kecemasan terkait imunisasi
KIPI ini terjadi karena kecemasan pada waktu pemberian imunisasi. Contohnya terjadinya vasovagal syncope (Sinkope vasovagal). Ini merupakan reaksi neurovaskuler yang menyebabkan pingsan pada remaja saat atau sesudah imunisasi.
KIPI terkait kejadian konisiden
KIPI ini disebabkan oleh hal-hal di luar produk vaksin, kekeliruan imunisasi atau kecemasan akibat imunisasi. Kejadian koinsiden mencerminkan peristiwa sehari-hari dari masalah kesehatan di masyarakat yang sering dilaporkan.
Contoh : Demam yang timbul bersamaan dengan pemberian imunisasi, ini terkait dengan asosiasi waktu. Asosiasi waktu atau temporal temporal merupakan dua atau lebih kejadian yang terjadi pada waktu yang bersamaan. Kejadian pertama dapat berhubungan atau tidak berhubungan dengan kejadian berikutnya.
Jenis KIPI
![20160629-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/P9YBDoZbGgMK94YCR_RcXc6_dUw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1277518/original/088695700_1467191852-20160629-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto4.jpg)
KIPI non serius
KIPI non serius adalah kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi dan tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan si penerima. Dilaporkan rutin setiap bulan bersamaan dengan hasil cakupan imunisasi.
KIPI serius
KIPI serius adalah setiap kejadian medik setelah imunisasi yang menyebabkan rawat inap, kecacatan, dan kematian, serta yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Oleh karena itu, KIPI serius perlu dilaporkan segera setiap kejadian secara berjenjang. Selanjutnya diinvestigasi oleh petugas kesehatan yang menyelenggarakan imunisasi untuk dilakukan kajian serta rekomendasi oleh Komda dan atau Komnas PP KIPI, yang terdiri dari para ahli epidemiologi dan profesi.
Advertisement
Reaksi KIPI
![ilustrasi vaksin flu](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/-QcAWArb3fJJXGo3eVKWihnoE0Q=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3278757/original/005690300_1603716782-vaccination-1215279_1280.jpg)
Melansir KlikDokter, disarankan orang yang habis divaksinasi tidak boleh langsung pulang ke rumah, melainkan harus menunggu dulu setidaknya 30 menit. Tujuannya untuk memantau ada atau tidaknya KIPI. Bila 30 menit tidak ada reaksi yang patut dikhawatirkan, pasien bisa pulang. KIPI terdiri dari tiga jenis reaksi, yaitu:
Reaksi lokal: nyeri, bengkak, kemerahan di area bekas suntikan.
Reaksi lokal yang terbilang parah yakni selulitis.
Reaksi sistemik: demam, nyeri otot seluruh tubuh atau myalgia, nyeri sendi atau artralgia, lemas, dan sakit kepala.
Reaksi lain yaitu alergi. Kondisi ini bisa berupa biduran (urtikaria), anafilaksis (alergi parah hingga sesak napas), dan pingsan.
Ketiga reaksi di atas tidak cuma menjadi KIPI vaksin COVID-19. Semua vaksin memiliki KIPI yang sama.
Gejala ringan dan berat
![Kasus Virus Corona Bertambah, Bio Farma Kebut Penemuan Vaksin Anti Covid-19](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/XVYfKaAXaw1UDxRc6oDj6Go7gcA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3073138/original/065997200_1583841670-Vaksin_1.jpg)
Beberapa KIPI ringan ini contohnya adalah pusing, mual, nyeri otot (myalgia), nyeri sendi (arthralgia), nyeri di tempat suntikan, kelelahan, malaise (perasaan lelah, tidak nyaman, dan kurang enak badan), dan demam.
Sementara KIPI berat adalah istilah yang termasuk KIPI serius dan reaksi berat lainnya. Yang termasuk KIPI berat seperti kejang, trombositopenia, Hypotonic Hyporensponsive Episode (HHE), hingga menangis terus menerus (pada anak).
Perbedaan antara KIPI serius dan KIPI berat
Ada perbedaan antara istilah KIPI serius dan KIPI berat. KIPI serius adalah istilah resmi yang dipakai oleh Uppsala Monitoring Center (UMC), yaitu setiap kejadian medis yang tidak diinginkan terjadi pada setiap dosis vaksin yang diberikan yang menyebabkan kematian, dan memerlukan perawatan medis di rumah sakit atau perawatan lanjutan di rumah sakit, atau menyebabkan kecacatan yang permanen, atau mengancam jiwa.
KIPI berat merupakan istilah yang lebih luas, termasuk reaksi berat terhadap vaksin dan reaksi lainnya yang berat. Reaksi berat ini tidak selalu menjadi masalah yang berkepanjangan.
Advertisement
KIPI COVID-19
![ilustrasi vaksin](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/zqxleO2cYH4HSIT9ITRjajwmn34=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3322618/original/067042100_1607843455-daniel-schludi-mAGZNECMcUg-unsplash.jpg)
Menurut Prof. DR.Dr.Hindra Irawan Satari, SpA(K),MTropPaed selaku Ketua Komnas KIPI dalam paparan tertulisnya, KIPI COVID-19 adalah KIPI dengan perhatian khusus (Adverse Event Special Interest/AESI). Deteksi dan pelaporan kejadian ikutan pasca imunisasi COVID-19 yang tepat waktu adalah langkah pertama dalam memastikan keamanan vaksin.
Deteksi KIPI Covid dilakukan melalui surveilans pasif. Hal ini melibatkan penerima vaksin, penyedia layanan kesehatan dan staf di fasilitas perawatan kesehatan atau imunisasi yang mendeteksi KIPI dan melaporkannya secara berjenjang sesuai SOP di PMK 12/2017.
Pasien yang mengalami gangguan kesehatan KIPI diberikan pengobatan dan perawatan selama proses investigasi dan pengkajian kausalitas.
Komite Pencegahan Pengendalian KIPI
![Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari soal vaksin AstraZeneca. (Dok: KPCPEN)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/cZiRnrInULHWVA_KhYIDUm8Jx5g=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3416087/original/084373900_1617178650-_MG_0559__2_.jpg)
Untuk memantau dan menanggulangi KIPI vaksin COVID-19, menteri kesehatan bersama gubernur telah membentuk Komite Pencegahan Pengendalian KIPI. Komite Pencegahan Pengendalian KIPI ini terdiri dari Komite Nasional PP-KIPI dan Komite Daerah PP-KIPI. Komite ini bekerja secara independen melakukan pengkajian laporan KIPI yang ada di Indonesia.
Komnas PP-KIPI merupakan komite independen yang melakukan pengkajian untuk penanggulangan laporan KIPI di tingkat nasional. Sementara Komda PP-KIPI merupakan komite independen yang melakukan pengkajian untuk penanggulangan laporan KIPIdi tingkat daerah provinsi.
Dari laporan yang diterima, kasus yang terjadi adalah KIPI ringan dan koinsiden (tidak berhubungan dengan pemberian vaksinasi tersebut).
Terkini Lainnya
7 Resep Sarapan untuk Anak yang Sehat dan Praktis Dibuat
Deretan Hoaks Terkait Uji Klinis Vaksin Covid-19
Imunisasi Anak Tetap Aman Dilakukan meski di Tengah Pandemi COVID-19
Mengenal apa itu KIPI
Kategori KIPI
KIPI yang terkait produk vaksin
KIPI terkait dengan cacat mutu vaksin
KIPI terkait kekeliruan prosedur imunisasi
KIPI terkait kecemasan terkait imunisasi
KIPI terkait kejadian konisiden
Jenis KIPI
KIPI non serius
KIPI serius
Reaksi KIPI
Gejala ringan dan berat
Perbedaan antara KIPI serius dan KIPI berat
KIPI COVID-19
Komite Pencegahan Pengendalian KIPI
COVID-19
Imunisasi
KIPI adalah
Kipi
Gejala KIPI
Rekomendasi
Kemenkes Beberkan Kronologi Bayi MKA di Sukabumi yang Meninggal Usai Diimunisasi
Kronologi Bayi Asal Sukabumi yang Meninggal Usai Mendapatkan Imunisasi
Kasus Balita Meninggal Diduga Usai Imunisasi, Komnas KIPI Rekomendasi Ekshumasi
Bayi Meninggal Diduga Usai Imunisasi di Sukabumi, Keluarga Masih Tunggu Hasil Investigasi KIPI
Penjelasan IBI dan PJ Wali Kota Sukabumi soal Kasus Bayi Meninggal Diduga Usai Imunisasi
Penjelasan Dinkes Sukabumi soal Kasus Bayi Meninggal Diduga usai Imunisasi
Manfaat Jauh Lebih Besar, Anak Epilepsi Tetap Harus Imunisasi
Jangan Khawatir, Anak Demam Setelah Imunisasi adalah Hal yang Wajar
Hasil Penelitian Ungkap Anak yang Dapat Imunisasi Lengkap Lebih Pintar Dibandingkan yang Tidak
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
MKD: 2 Anggota DPR dan 58 Staf Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1,9 Miliar
MKD DPR Sebut Hanya 2 Anggota Dewan yang Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
TOPIK POPULER
Populer
Tiket Kebun Raya Bogor Bisa Dibeli Secara Online, Pengunjung Tak Perlu Antri
Pria Ini Makan Kulit Durian Demi Konten ASMR, Aksinya Jadi Sorotan
Tampil Berhijab, Ini 7 Potret Syifa Hadju di Acara Kajian yang Sempat Bikin Pangling
Efek Makan Torpedo Kambing, Benarkah Baik Untuk Vitalitas?
6 Potret Keakraban Sydney dan Chanella Anak Cut Tari, Tumbuh Makin Menawan
Resep Abon Sapi Kering Tanpa Santan dan Tips Menyimpannya
3 Cara Ambil Uang di ATM BCA tanpa Kartu, Gampang Banget Cuma Modal HP
Ada Project Baru, Ini 6 Potret Terbaru Anya Geraldine yang Tampil Berponi
Ya Allah Aku Bingung Mau Usaha Apa, Coba 20 Usaha Rumahan yang Nggak Ada Matinya
Kunjungi dtks.kemensos.go.id dan Cek KTP Login Untuk Cek Penerima Bansos
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Cody Gakpo dan Donyell Malen Menyala, Belanda Sikat Rumania 3-0 untuk Tiket Perempat Final
Tonton Live Streaming Euro 2024 Rumania vs Belanda, Segera Dimulai
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Rabu 3 Juli Pukul 02.00 WIB: Siapa Lolos ke 8 Besar?
Berita Terkini
Interaksi Paula Verhoeven dan Baim Wong di Acara Wisuda Kiano Jadi Sorotan
Korupsi Dana APBK Rp394 Juta, Mantan Kepala Kampung di Way Kanan Ditangkap Polisi
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
5 Komet Paling Terang hingga Saat Ini
2 Kawah Danau Kelimutu Mendadak Berubah Warna, Ada Apa?
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 3 Juli 2024
PKB Lirik Sandiaga Uno Maju Pilkada Jawa Barat 2024
Warung Dekat Markas Polisi di Bone Bolango Bebas Jualan Miras, Ada Beking Oknum?
Korban Tewas Insiden Terinjak-injak di Acara Keagamaan India Bertambah Jadi 116 Orang
Sarana Air Besi PNM untuk Warga Ngeco Bantul
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Benarkah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Menentang Aqidah Asy'ariyah? Ini Kata Buya Yahya
Usai Masjidil Haram, Jemaah Haji Sakit Kini Difasilitasi Ziarah ke Nabawi
Mirip 'University War', Simak 5 Fakta Menarik Clash Of Champions
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor