, Sukabumi - Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Sukabumi angkat bicara terhadap kasus yang dialami bayi laki-laki usia 3 bulan asal Kota sukabumi yang dilaporkan meninggal diduga usai suntik imunisasi.
Pihaknya mengimbau kepada anggotanya untuk berhati-hati dan menjalankan tugasnya sesuai dengan operasional prosedur (SOP) yang berlaku. IBI juga mengajak anggotanya untuk tetap semangat meningkatkan kesadaran imunisasi bayi kepada para ibu.
Baca Juga
"Untuk bidan yang melayani imunisasi agar tetap semangat dalam melaksanakan tugasnya dan selalu sesuai dengan SOP yang berlaku," ujar Ketua IBI Kota Sukabumi, Euis Nurhayati, saat dikonfirmasi pada Senin (17/6/2024).
Advertisement
Diketahui, nasib malang menimpa seorang bayi laki-laki berusia tiga bulan bernama Muhammad Kenzie Arifin. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (11/6/2024) lalu di Puskesmas wilayah Kelurahan Sukakarya, Kota Sukabumi. Ia diduga meninggal dunia setelah mendapatkan empat jenis antigen yaitu BCG, DPT, Polio, dan Rotavirus.
Euis mengatakan, dalam penanganan kasus tersebut tak melibatkan IBI, melainkan ditangani oleh Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, dan Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
"Kami secara lembaga IBI mengucapkan turut bela sungkawa kepada keluarga korban. Tidak ada audit dari IBI karena dilakukan di Puskesmas dan langsung diaudit oleh Dinas Kesehatan. Pada intinya kita masih menunggu hasil akhir dari investigasi komnas KIPI," jelasnya.
Sebelumnya, kasus pasca imunisasi yang diduga sebabkan bayi meninggal itu tengah ditangani Komnas KIPI. Hal itu disampaikan oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Sukabumi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pj Wali Kota Sebut Kasus Ditangani Komnas KIPI
![Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji (/Fira Syahrin).](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/5WzVMJA0hH9-RXRD2YHgbQYng40=/0x0:4000x2250/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4866396/original/027955800_1718686073-20240616_210530.jpg)
Kabar penanganan mengenai kasus pada imunisasi itu dilakukan oleh Komnas KIPI disampaikan Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji. Dia menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya bayi berusia 3 bulan itu.
"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada orangtua yang bayinya berumur tiga bulan meninggal dunia, pasca dilakukannya imunisasi. Selanjutnya, saya belum bisa lebih banyak menanggapi terkait hal ini karena sekarang masih dalam penanganan Komnas KIPI," kata Kusmana saat meninjau lokasi penyembelihan hewan kurban, Senin (17/6/2024).
"Kita menunggu hasil evaluasi mereka karena lembaga ini adalah independen. Dari hasil evaluasi nanti kita akan melakukan langkah dan penjelasan selanjutnya," lanjut dia.
Kabar serupa disampaikan Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, drg. Wita Darmawanti mengatakan, kasus itu ditangani oleh Komda KIPI Jawa Barat dan Komnas KIPI.
Proses identifikasi masalah pun dilakukan setelah pemakaman korban. Dimulai dari laporan ke Pokja KIPI Kota Sukabumi kemudian berlanjut ke Komda KIPI Jawa Barat hingga Komnas KIPI.
Pihak Dinkes diwajibkan mengisi beberapa data autopsi verbal sebagai bahan audit khusus lembaga independen tersebut.
"Diminta mengisi formnya itu lengkap sesuai dengan juklak juknis dari sana. Bahkan, hari itu kita belum selesai karena banyak ya data-data, vaksinnya, sisa vaksin, suntikannya harus kita siapkan, fotonya segala macam sampai data-data si anak yang satu batch dengan si bayi," ujar Wita.
Advertisement
Penjelasan Komda KIPI Jabar
Hingga saat ini, Dinkes masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh Komnas KIPI. Pihaknya meminta agar semua pihak bersabar dan bijak dalam menghadapi masalah tersebut.
"Prosedurnya seperti itu, kita belum mendapatkan hasil kesimpulannya apa, apakah itu dari human error, apakah dari vaksin atau dari faktor lain nah itu belum diketahui," terang dia.
Terpisah, Ketua Komda KIPI Jawa Barat, Prof. Kusnandi Rusmil menerangkan, penanganan KIPI ini memang berada di bawah kewenangan Komnas KIPI. Meski demikian, menurutnya secara teori, kecil kemungkinan dikarenakan imunisasi.
Dirinya menjelaskan, pemberian imunisasi secara sekaligus umumnya sudah terjadi di seluruh dunia. Hal itu dilakukan untuk membentuk antibodi anak dari penyakit tertentu.
"Yang berwenang adalah PP KIPI Nasional dalam hari ini oleh Prof Hinky Hindra Irawan Satari. Secara teoritis kematian tidak berhubungan dengan vaksin. Di seluruh dunia, pemberian imunisasi selalu digabung-gabung. Oleh karenanya vaksin untuk penyakit makin bertambah banyak," singkatnya.
Terkini Lainnya
Kasus Balita Meninggal Diduga Usai Imunisasi, Komnas KIPI Rekomendasi Ekshumasi
Bayi Meninggal Diduga Usai Imunisasi di Sukabumi, Keluarga Masih Tunggu Hasil Investigasi KIPI
Penjelasan Dinkes Sukabumi soal Kasus Bayi Meninggal Diduga usai Imunisasi
Pj Wali Kota Sebut Kasus Ditangani Komnas KIPI
Penjelasan Komda KIPI Jabar
Imunisasi
Sukabumi
Bayi
Kipi
IBI
Rekomendasi
Bayi Meninggal Diduga Usai Imunisasi di Sukabumi, Keluarga Masih Tunggu Hasil Investigasi KIPI
Penjelasan Dinkes Sukabumi soal Kasus Bayi Meninggal Diduga usai Imunisasi
Manfaat Jauh Lebih Besar, Anak Epilepsi Tetap Harus Imunisasi
Jangan Khawatir, Anak Demam Setelah Imunisasi adalah Hal yang Wajar
Hasil Penelitian Ungkap Anak yang Dapat Imunisasi Lengkap Lebih Pintar Dibandingkan yang Tidak
Daftar Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi, Penting untuk Anak
Kemenkes Sebut Hoaks Tentang Imunisasi Ancaman Besar bagi Dunia Kesehatan
Imunisasi Tepat Waktu Bikin Kekebalan Tubuh Anak Meningkat Secara Maksimal
Imunisasi Dewasa Penting Bagi Lansia, Ini 3 Vaksin yang Dianjurkan
Copa America 2024
Profil Endrick Penyerang Muda Brasil, Klub, Riwayat Karier, Usia, dan Status Transfer di Real Madrid
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Gol Marquinhos Dibatalkan, Brasil Harus Puas Ditahan Imbang Kosta Rika Tanpa Gol
Copa America 2024: Kolombia Pecundangi Paraguay di Laga Perdana Grup D
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kosta Rika, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Top 3 Berita Bola: Timnas Indonesia U-16 Sikat Filipina, Manchester United Gaet Pemain Denmark Lagi
Kalahkan Filipina, Coach Nova: Timnas Indonesia U-16 Kurang Kreatif, Untung Punya Keunggulan Fisik
Daftar Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Piala AFF U-16, Indonesia Peringkat Berapa?
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Kerja Keras, Garuda Nusantara Amankan 3 Poin
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Garuda Nusantara Belum Cetak Gol
Judi Online
5 Provinsi dengan Penjudi Online Terbanyak, Nomor 1 Jabar dengan Nilai Transaksi Rp3,8 Triliun
Polri Tegaskan Sudah Ada Bandar Judi Online yang Ditangkap
Kritik Keras Mahasiswa IPB Asal Gorontalo soal Pemberian Bansos bagi Pelaku Judi
Promosikan Situs Judi Online, Segini Upah yang Didapat 2 Selebgram Lampung
Haji 2024
Puluhan Ribu Jemaah Haji Pulang ke Indonesia Lewat Bandara Soetta hingga 21 Juli 2024
Jemaah Haji Indonesia Tersasar sampai Tidak Makan 2 Hari, Dibantu Muthawif Malaysia Kembali ke Hotel
Mengapa Ada Larangan Keluar Rumah Sepulang Haji? Ini Penjelasannya
Benarkah Bid’ah jika Berkunjung ke Orang yang Pulang Haji? Buya Yahya Ungkap Fadhilahnya
Tangis Haru Warnai Kedatangan Kloter Pertama Jemaah Haji Asal Lampung di Rajabasa
13 Bandara Siap Sambut Kepulangan 216 Ribu Jemaah Haji hingga 22 Juli 2024
TOPIK POPULER
Populer
6 Rekomendasi Kuliner Enak di Ciwidey
Mengenal Lebih Jauh Yuru Kyara, 7 Maskot Asal Jepang Terpopuler
Heboh Warganet Sebut Ada Meteor di Depok, Berikut Penjelasan Ahli BRIN
Bikin Resah, Babi Hutan Masuk Permukiman di Sukabumi Diburu Puluhan Warga
Siapa Menikmati Kompensasi Relokasi Warga Batam?
Gempa Magnitudo 3,7 Getarkan Pasaman Sumbar, Kedalaman 5 Km
Geger Ular Sanca Berjemur di Atap Gedung Kampus di Sukabumi, Diduga Sering Memangsa Kucing
Turnamen Bali 7s Ajang Pembinaan Sepak Bola Usia Dini Terbesar Asia
4 Hari Penting 25 Juni, Salah Satunya Hari Lahir BJ Habibie
Euro 2024
Luka Modric Bertekad Terus Bermain Meski Kroasia Telan Pil Pahit Lawan Italia
Lolos ke 16 Besar Euro 2024, Italia Bersiap untuk Pertandingan Lebih Berat
Denmark Vs Serbia: Tim Dinamit Bakal Berjuang Demi Tiket 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Polandia: Bungkam Kritik
Inggris Vs Slovenia Euro 2024: The Three Lions Incar Hasil Maksimal
Jadi Pencetak Gol Tertua di Euro, Harga Pasar Luka Modric Masih Mentereng
Berita Terkini
6 Potret Aaliyah Massaid 'Ditemani' Adjie Massaid di Momen Lamaran, Penuh Haru
Ini Alasan Tajikistan Negara Mayoritas Muslim Larang Hijab dengan Denda hingga Rp88 Juta
Saksikan Sinetron My Heart di SCTV Episode Selasa 25 Juni 2024 Pukul 17.00 WIB, Simak Sinopsisnya
Banggar DPR Tak Masalah Rp 71 Triliun Habis Buat Makan Siang Gratis
Unjuk Rasa Damai Warnai Peringatan 74 Tahun Dimulainya Perang Korea
5 Provinsi dengan Penjudi Online Terbanyak, Nomor 1 Jabar dengan Nilai Transaksi Rp3,8 Triliun
PKS Resmi Usung Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024
9 Bumbu Bakaran Sosis untuk Pesta BBQ, Praktis dan Mudah Dibuat
Puan Beri Sinyal Ada Kader PDIP Diusung Maju di Pilkada Jakarta
Respons Ketum Golkar Soal PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta
Torehkan Pencapaian Positif di Kuartal I, Kini SANF Incar Sektor Pembiayaan Truk
Yayasan Global Cross Culture dan Mokpo National University Kembangkan Pendidikan Bagi Generasi Muda
Jerit Ojol di Bandung Tuntut Kesejahteraan: Kami di Jalan Bertaruh Nyawa, Tolak Tarif Murah!