, Jakarta Wilayah yang dilewati garis khatulistiwa memang punya iklim yang lebih hangat dan cenderung tidak memiliki musim bersalju. Kamu juga merasakan sendiri bagaimana yang terjadi di Indonesia.
Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa dahulu, sekitar setengah miliar tahun lalu, Bumi adalah bola salju raksasa. Bahkan, gletser dan bongkahan es menyelimuti dunia sampai wilayah khatulistiwa secara misterius.
Advertisement
Baca Juga
Bukan hanya sekali, menurut para ahli geologi, fenomena ini terjadi setidaknya dua kali di masa lalu Bumi. Artinya, wilayah khatulistiwa dahulu layaknya benua Antartika. Kini, yang menjadi pertanyaan adalah ke mana perginya salju atau es yang menyelimuti khatulistiwa, termasuk Indonesia itu?
Para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa episode bola salju terakhir berakhir hanya dalam sekejap pada 635 juta tahun lalu. Penyebabnya adalah peristiwa geologis yang sangat cepat dan kemungkinan memiliki implikasi untuk pemanasan global yang dipicu manusia saat ini.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Es di Khatulistiwa Mulai Meleleh
![Ilustrasi Es Mencair](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/FZvMn8pSiBR6dNBgloAgFbTqXNs=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2775663/original/090498000_1554945740-photo-1544142847-f5cdd9687933.jpg)
"Meski begitu, es meleleh dalam waktu tidak lebih dari 1 juta tahun," ungkap Shuhai Xiao, salah satu peneliti dari Institut Politeknik Virginia dan Universitas Negeri Virginia di Logan seperti yang lansir dari Science Mag, Kamis (11/4/2019).
Menurut Xiao, ini seperti sekedipan mata dalam sejarah Bumi selama 4,56 miliar tahun. Dengan kata lain, fenomena ini menunjukkan bahwa dunia sudah hampir mencapai titik hancur.
Sayangnya, tim ini masih belum bisa memastikan penyebab dari hilangnya es di khatulistiwa ini. Meski begitu, mereka berpendapat bahwa karbondioksida yang dipancarkan oleh gunung berapi purba mungkin saja menjadi penyebab seperti layaknya rumah kaca.
Hal ini lah yang menyebabkan lapisan es mencair dengan cepat. Untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut, Xiao dan koleganya akan mempelajarinya lewat batuan vulkanik dari provinsi Yunnan di China selatan.
Batuan tersebut tertanam di bawah jenis batuan lain yang disebut tutup karbonat, yaitu endapan unik dari batu kapur dan dolostone yang terbentuk selama masa melelehnya "Bola Salju Bumi" sebagai respons terhadap tingginya karbondioksida di atmosfer.
Advertisement
Menemukan Batu Berusia 634,6 Juta Tahun
Dengan penanggalan radiometrik, tim tersebut menemukan batuan vulkanik berusia 634,6 juta tahun. Sayangnya, penanggalan batuan ini tidak bisa mengungkapkan kecepatan pencairan es yang terjadi pada masa tersebut.
Tahun 2005 lalu, tim ilmuwan berbeda melakukan penanggalan batuan vulkanik di atas tutup karbonat serupa di lokasi berbeda, provinsi Guizhou, China. Dan menemukan batuan tersebut berusia 635,2 juta tahun.
Dua sampel tersebut menunjukkan peristiwa melelehnya es di sebagian besar bumi adalah selama kurang lebih 1 juta tahun. Laporan mengenai penelitian ini kemudian dipublikasikan oleh tim tersebut dalam jurnal Geologi.
Kuncinya, Xiao menjelaskan, adalah bahwa dua waktu ini jauh lebih tepat daripada sampel sebelumnya, dengan error bar. Eror bar adalah grafik untuk menunjukkan variasi akibat error atau ketidakpastian dalam pengujian kurang dari 1 juta tahun.
Penelitian Sampel Batuan
Karena sampel yang ditemukan sebelumnya memiliki error bar beberapa juta tahun atau lebih, Xiao mengatakan bahwa penanggalan baru ini adalah yang pertama yang dapat digunakan untuk menghitung laju pencairan dengan pasti.
Namun, karena dua sampel baru berasal dari China selatan, artinya keduanya tidak mengambarkan fenomena global tentang pencairan es di bumi, kata Carol Dehler, ahli geologi di Universitas Negeri Utah di Logan. Meski demikian, memahami sifat glasiasi purba ini dapat membantu para ilmuwan menghadapi perubahan iklim di hari esok.
"Saya pikir salah satu pesan terbesar bahwa fenomena 'Bola Salju Bumi' pada manusia adalah bahwa itu menunjukkan kemampuan Bumi untuk berubah secara ekstrem pada skala waktu yang pendek atau lebih lama," tutur Dehler.
Terkini Lainnya
7 Bencana Alam Mengerikan Ini Dipicu Pemanasan Global?
Pemanasan Global Bisa Picu Seluruh Lautan di Muka Bumi Mendidih?
Dampak Pemanasan Global, Bumi Bakal Alami Peristiwa Ini 81 Tahun Lagi
Es di Khatulistiwa Mulai Meleleh
Menemukan Batu Berusia 634,6 Juta Tahun
Penelitian Sampel Batuan
Indonesia
es mencair
Pemanasan Global
Antartika
Salju
Khatulistiwa
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
TOPIK POPULER
Populer
Pertama di Dunia, Robot Bisa Gerak Pakai Sel Otak Manusia Ini Tuai Kontroversi
3 Resep Sop Kepala Kambing Bening yang Lezat, Sajikan dengan Nasi Hangat
Apa Itu Gestun? Ketahui Risiko dan Alasan Dilarang oleh Bank Indonesia
Kurs Rupiah ke Dollar Australia Berapa? Lihat Rekor Tertinggi dan Terendahnya
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang Terkuak, Kasusnya Terus Bergulir
7 Khasiat Torpedo Sapi yang Jarang Diketahui, Tak Kalah dari Torpedo Kambing
Alasan Ekshumasi Dilakukan Beserta Prosedurnya, Simak Dasar Hukum di Indonesia
Poco F5 Indonesia, Spesifikasi dan Harga Terbaru
6 Potret Ikan Nyeleneh Setelah Digoreng, Bikin Senyum Tipis ketika Makan
Menikah Tidak Didampingi Ayah, Ini 6 Potret Kebersamaan Dea Sahirah dan Ibunda
Euro 2024
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Berita Terkini
10 Fakta Unik Bandara Dunia, Ada yang Terpencil hingga Mengapung di Laut
Pedagang Pasar Protes soal Larangan Jualan Rokok 200 Meter dari Zona Sekolah
Fraksi PKS DPR RI Serukan Negara di Dunia Bersatu Wujudkan Kemerdekaan Palestina
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Rabu 3 Juli 2024 Pukul 21.30 WIB, Simak Sinopsisnya
Status Gunung Marapi Diturunkan, PVMBG Minta Masyarakat Tak Mudah Sebar Hoaks
Jadi Megaproyek Perdana, Donald Trump Mau Bangun Gedung Mewah di Arab Saudi
ONE Fight Night 23 Hadirkan Duel Oppa Korea Lawan Jagoan dari Dagestan
Tips Ampuh Agar Kulit Tidak Kering dan Tetap Sehat
UNVR Beli Mesin Produksi Kecap, Segini Nilainya
6 Lagu Karya SBY yang Pernah Dilantunkan Penyanyi Top Tanah Air, Siap Ramaikan Pestapora 2024
Investor Asing Beli Saham, IHSG Melesat 1% Hari Ini 3 Juli 2024
Dirjen Hubdar Buka Suara soal Terminal Tipe A yang Sepi Penumpang
Impor Keramik Asal China Meresahkan, Industri Lokal Minta Minta Pemerintah Gerak Cepat
Benarkah Permen Karet Butuh Waktu 7 Tahun untuk Dicerna Jika Tertelan? Ini Penjelasannya