uefau17.com

Ahli Beberkan Fakta Mengejutkan Soal Cheat Day di Hari Diet pada Berat Badan - Health

, Jakarta - Dalam dunia diet, konsep 'cheat day' semakin populer di kalangan mereka yang memiliki berbagai tujuan, seperti menurunkan berat badan, membangun otot, atau meningkatkan performa olahraga. Cheat day adalah hari istirahat terjadwal dari diet, di mana seseorang diperbolehkan untuk makan makanan apa pun dalam porsi berapa pun.

Konsep ini muncul bersamaan dengan tren 'clean eating' dan didasarkan pada gagasan bahwa seseorang yang menjalani diet dapat memberi 'jeda' pada diri mereka selama satu hari dalam seminggu, selama mereka tetap mengikuti rencana diet mereka selama enam hari lainnya.

Popularitas cheat day semakin meningkat, terutama di kalangan mereka yang menjalani diet untuk membangun otot. Dilansir dari BBC, sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Eating Disorders meneliti tren #cheatmeal di Instagram.

Analisis terhadap 1,6 juta gambar dengan tanda pagar tersebut menunjukkan bahwa lebih dari separuh gambar menampilkan porsi besar makanan berkalori tinggi. Hamburger, kentang goreng, pizza, dan es krim adalah beberapa contoh yang umum.

Studi ini juga menemukan bahwa cheat meal sering dikaitkan dengan tubuh berotot. Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang yang menjalani diet untuk membangun otot menganggap cheat day sebagai bagian dari prosesnya.

Dua alasan utama di balik tren cheatmeal yang diidentifikasi:

  1. Meningkatkan metabolisme: Teori ini menyatakan bahwa cheat day dapat meningkatkan metabolisme dan membakar lebih banyak kalori. Ketika asupan kalori dibatasi, tubuh beradaptasi dan menurunkan metabolisme. cheat day diyakini dapat mencegah atau mengurangi penurunan metabolisme ini.
  2. Menjaga kepatuhan diet: Teori ini berfokus pada hormon yang menekan rasa lapar. Saat diet, kadar leptin turun dan rasa lapar meningkat, sehingga lebih sulit untuk menahan diri dari makan berlebihan. cheat day diyakini dapat membantu menjaga kadar leptin tetap tinggi dan memudahkan kepatuhan pada diet.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengaruh Cheat Days Pada Metabolisme Tubuh

Ahli gizi, Fiona Hunter menyatakan, "Belum ada penelitian ilmiah yang kuat untuk mendukung klaim bahwa cheat days meningkatkan metabolisme."

Personal trainer, Scott Laidler menambahkan, "Dari sudut pandang fisiologis, argumen tentang perlunya cheat days tidak masuk akal. Seseorang yang baru memulai program diet atau ingin membangun bentuk tubuh ideal tidak perlu menjadwalkan hari untuk makan berlebihan."

Bagi orang dengan rutinitas diet dan olahraga selama puluhan tahun dan telah mencapai bentuk tubuh yang dia inginkan, cheat days mungkin tidak menjadi masalah. Namun, bagi kebanyakan orang, hal ini bisa berakibat negatif.

3 dari 4 halaman

Pengaruh Cheat Days Pada Konsistensi Diet

Meskipun manfaat fisik cheat day masih diperdebatkan, para ahli sepakat bahwa hal itu bisa menjadi alat psikologis yang penting. Scott Laidler, mengatakan,"Cheat Day adalah sesuatu yang dinantikan dan dapat membantu Anda tetap pada rencana diet Anda."

Namun, efeknya pada kadar leptin, hormon yang menekan rasa lapar, masih belum jelas. Fiona Hunter menyatakan,"Peran leptin dalam mengontrol berat badan masih diperdebatkan, dan bukti bahwa leptin meningkat setelah cheat day masih belum meyakinkan."

Emma Randall, konsultan makanan, menambahkan bahwa keinginan untuk melakukan cheat day bisa menjadi tanda 'diet yang sangat ketat dan tidak menyenangkan'. Semakin Anda membatasi makanan tertentu, semakin Anda akan memikirkannya. 

Randall merekomendasikan diet penurunan berat badan yang moderat, di mana Anda tidak merasa perlu cheat day, sebagai pilihan yang lebih bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental daripada diet ketat dengan hari curang.

4 dari 4 halaman

Jadi, Efektifkah Cheat Day Dalam Diet?

Para ahli memiliki pendapat yang beragam tentang efektivitas cheat day.

Renee McGregor, ahli diet untuk olahraga dan gangguan makan, menjelaskan bahwa beberapa orang yang menjalani cheat day bisa kehilangan kemajuan yang telah mereka capai dengan makan berlebihan, sementara yang lain merasa cemas dan menganalisis cheat meals mereka secara berlebihan.

McGregor juga menambahkan bahwa menyebut makanan sebagai 'curang' atau 'cheat' dapat menyebabkan kecemasan karena konotasinya yang negatif. Dia menyarankan untuk mengganti istilah ini dengan sesuatu yang lebih positif.

Namun, Emma Randall menekankan bahwa meskipun istilahnya diubah, pembedaan antara 'makanan baik' dan 'makanan buruk' masih ada.

Randall menyatakan,"Tidak ada makanan yang buruk, yang penting adalah seberapa banyak dan seberapa sering Anda memakannya."

McGregor menambahkan bahwa beberapa makanan memang lebih kaya gizi daripada yang lain, tapi makanan tidak bisa hanya dikategorikan sebagai baik atau buruk.

"Kita perlu melihatnya secara keseluruhan dan mempertimbangkan faktor lain seperti kenikmatan saat mengonsumsi makanan," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat