uefau17.com

Konsumsi Bawang Putih Bisa Turunkan Kolesterol, Bagaimana Caranya? - Health

, Jakarta - Sejak lama, masyarakat mempercayai bahwa bawang putih memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan.

Juru bicara British Dietician Association sekaligus ahli gizi anak Bahee Van de Bor mengatakan bahwa bawang putih mengandung sejumlah zat penting.

"Bawang putih mengandung kalium, fosfor, seng, belerang dalam jumlah tinggi, serta magnesium, mangan, dan besi dalam jumlah sedang. Ini adalah sayuran yang menakjubkan,” jelasnya, dikutip dari BBC.

Selain itu, kata Van de Bor, bawang putih mentah memiliki kandungan allicin atau senyawa sulfur yang bermanfaat bagi kesehatan.

“Bawang putih mentah terkenal dengan kandungan allicinnya yang tinggi, senyawa sulfur yang dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan… Ini sangat baik bagi kita. Tidak hanya menawarkan beragam nutrisi penting tetapi juga berfungsi sebagai sumber serat prebiotik yang sangat baik, yang sangat penting untuk menyediakan makanan bagi bakteri menguntungkan yang berada di usus kita," imbuhnya.

“Mikroba ramah ini mengandalkan serat untuk berkembang dan menjaga kesehatan sistem pencernaan kita secara keseluruhan.”

Sebuah studi memperkuat informasi tersebut. Riset yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients menyoroti manfaat bawang putih dalam menurunkan kadar kolesterol dan gula darah.

Menurut beberapa studi terdahulu, senyawa yang ditemukan dalam bawang putih bernama allicin berfungsi sebagai antibakteri, antijamur, serta efek antivirus. Studi terhadap hewan juga menunjukkan bahwa allicin efektif mengurangi kadar kolesterol.

Tim peneliti China melakukan studi Meta-analisis pada efek bawang putih terhadap kadar gula darah serta metabolisme lipid. Tim tersebut menganalisis 22 penelitian, termasuk 29 uji klinis, serta melibatkan 1.567 partisipan dari berbagai kebangsaan dan usia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Konsumsi Bawang Putih Tidak Pengaruhi Kadar Trigliserida

 

Uji klinis dalam Meta-analisis mengharuskan peserta untuk mengonsumsi bawang putih setidaknya selama dua minggu. Para peneliti mengukur kadar hemoglobin terglikasi, glukosa darah puasa, kolesterol total, kolesterol high-density lipoprotein (HDL), kolesterol low-density lipoprotein (LDL), dan trigliserida. Semua peserta berusia 18 tahun ke atas.

Tim peneliti fokus pada apakah konsumsi bawang putih para partisipan dapat meningkatkan penanda metabolisme. Mereka menganalisis data dari setiap uji klinis secara komprehensif.

Pada uji klinis tersebut, bawang putih dikonsumsi dalam berbagai bentuk, seperti bubuk, minyak, ekstrak, tablet atau pil berisi bubuk bawang putih, kapsul ekstrak, dan bawang putih mentah. Tergantung pada uji klinis, beberapa peserta mengonsumsi antara 300 dan 22.400 miligram (mg) bubuk bawang putih setiap hari atau 800 hingga 4.200 mg bawang putih dalam bentuk lain.

Meta-analisis menemukan bahwa konsumsi bawang putih dikaitkan dengan penurunan gula darah puasa, hemoglobin terglikasi, kolesterol total, dan kadar kolesterol LDL serta peningkatan kadar kolesterol HDL. Selanjutnya, semakin lama konsumsi bawang putih, semakin besar pula perbaikan kadar gula darah puasa, kolesterol total, dan kolesterol LDL. Meski demilkian, konsumsi bawang putih tidak mempengaruhi kadar trigliserida. Tim peneliti memperkirakan bahwa konsumsi bawang putih dapat bermanfaat dalam mencegah atau mengelola penyakit kardiovaskular dan metabolisme.

3 dari 6 halaman

Berapa Siung Bawang Putih untuk Menurunkan Kolesterol?

Selain riset yang dilakukan peneliti China, sebuah riset yang dilakukan Ankara University menemukan bahwa responden yang mengonsumsi suplemen ekstrak bawang putih mengalami perbaikan profil kolesterol secara signifikan.

"Riset yang telah dipublikasikan di Journal of Nutritional Biochemistry itu juga mengatakan bahwa responden yang mengonsumsi ekstrak bawang putih mengalami penurunan tekanan darah secara signifikan,” ujar dr. Nadia Octavia, dilansir Klikdokter.

Mengutip BBC, sebuah penelitian di Iran pada tahun 2016 menunjukkan bahwa partisipan mengonsumsi campuran 20 gram bawang putih dan satu sendok makan jus lemon setiap hari selama delapan minggu. Hasilnya positif dan kadar kolesterol serta tekanan darah diturunkan.

Studi lain yang diterbitkan pada tahun yang sama menemukan bahwa suplemen bawang putih dapat menurunkan tekanan darah.

 

4 dari 6 halaman

Universitas Stanford Patahkan Mitos Bawang Putih

Namun, Stanford University memiliki hasil penelitian berbeda mengenai bawang putih. Pada tahun 2007, para ilmuwan di lembaga tersebut menerbitkan sebuah makalah yang membantah ‘mitos’ bahwa bawang putih menurunkan kolesterol.

“Di antara 200 orang dewasa yang umumnya sehat dengan kolesterol sedikit tinggi, enam bulan mengonsumsi bawang putih gagal menurunkan kolesterol darah (kolesterol LDL).

“Bawang putih diberikan dengan dosis satu siung/hari,” jelas Prof. Gardner, penulis utama penelitian tersebut.

Studi tersebut dilaksanakan selama enam bulan dan melibatkan 200 peserta. Menurut Gardner studi yang dibiayai oleh National Institutes of Health (NIH) itu memiliki retensi dan validitas yang sangat tinggi. 

“Saya akan terkejut jika penelitian dengan tingkat ketelitian yang sama telah dilakukan sejak penelitian kami dipublikasikan, tetapi saya akan sangat tertarik untuk melihatnya jika tersedia."

“Sangat masuk akal jika bawang putih memiliki banyak potensi manfaat kesehatan. Sulit untuk menunjukkan manfaat ini dalam penelitian yang dirancang dan dilakukan dengan baik,” kata pakar tersebut.

5 dari 6 halaman

Penyakit Apa Saja yang Bisa Disembuhkan dengan Bawang Putih?

Selain berdampak pada penurunan kadar kolesterol secara umum, apa manfaat kesehatan lain dari mengonsumsi bawang putih?

Prof Marit Otterlei serta rekan-rekannya di TNU Norwegian University of Science and Technology meneliti dampak konsumsi bawang putih terhadap kanker.

"Kami menemukan bahwa ekstrak bawang putih mentah segar (dan kemungkinan besar bawang putih mentah segar) mengarah pada aktivasi mekanisme stres seluler yang penting untuk pembersihan/pembunuhan sel-sel yang memiliki masalah dengan produksi/renovasi proteinnya [sesuatu yang dialami oleh penderita kanker). Kami pikir ini penting untuk efek biologis bawang putih [terhadap kanker]," jelasnya.

Namun, hasil riset ini disertai dengan disklaimer. Contohnya, campuran bawang putih dapat "mudah menguap". Efektivitas bawang putih juga berkurang jika dikeringkan dengan cara dibekukan.

“Karena banyak produk kesehatan yang dibekukan dan dikeringkan, ini adalah poin penting.”

Kedua, penelitian dilakukan pada hewan, bukan manusia. Namun, Otterlei yakin hal ini bisa ditiru.

“Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, yang merupakan tinjauan terhadap 83 uji coba intervensi pada manusia yang menggunakan bawang putih mentah, ekstrak bawang putih, atau allicin, terbukti memiliki efek menguntungkan pada berbagai kondisi termasuk kanker.”

“Banyak penelitian epidemiologi yang mengamati pola makan yang mengandung lebih dari dua siung bawang putih mentah per minggu dan menemukan bahwa hal ini dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah.”

Para peneliti juga mencari tahu akan khasiat bawang putih untuk mengatasi flu. Prof Marc Cohen dari University of Western Sydney melakukan studi dan yakin bawang putih bisa membantu.

“Bukti telah muncul yang mendukung penggunaan bawang putih untuk infeksi dan bawang putih terbukti memiliki sifat antimikroba, antivirus, dan antijamur yang kuat. Sebuah studi baru-baru ini mengenai sifat anti-virus bawang putih menunjukkan bahwa bawang putih memiliki aktivitas antivirus yang kuat dan dapat memblokir masuknya virus ke dalam sel inang.”

6 dari 6 halaman

Apakah Bawang Putih Bisa Dikonsumsi Semua Orang?

Bagi sebagian orang, bawang putih dapat memperburuk masalah perut.

“Sayangnya, bawang putih memang bisa menjadi pemicu bagi sebagian orang, terutama penderita IBS. Oleh karena itu, sangat penting bagi siapa pun, termasuk anak-anak dengan IBS, untuk mengidentifikasi tingkat toleransi pribadi mereka terhadap bawang putih,” kata Van de Bor.

“Solusi terbaik untuk tetap menikmati rasa bawang putih yang kaya adalah dengan menggunakan minyak yang mengandung bawang putih dalam memasak. Namun, perlu dicatat bahwa meskipun metode ini mengurangi risiko memicu gejala IBS, minyak ini biasanya mengandung allicin dalam kadar yang lebih rendah, senyawa yang bertanggung jawab atas banyak manfaat kesehatan dari bawang putih.”

Selain itu, sebelum mengonsumsi bawang putih untuk mengatasi masalah kesehatan, ada baiknya jika Anda berkonsultasi dengan tenaga kesehatan atau pakar yang berkompeten terlebih dahulu. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat