, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sedang menyusun rincian teknis karantina khusus penderita tuberkulosis (TB). Teknis penyusunan karantina khusus ini direncanakan akan diterbitkan dalam bentuk surat edaran mengenai pedoman tata laksana karantina khusus penderita TB.
"Nanti (aturan teknisnya) bentuknya dalam surat edaran," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi kepada Health di Gedung Kemenkes RI Jakarta beberapa hari lalu.
Baca Juga
Nadia menerangkan, fasilitas karantina khusus yang akan dibuat berbeda dengan sanatorium. Apabila dulu pasien TB di sanatorium wajib karantina selama 6 bulan, fasilitas karantina khusus kali ini diperhitungkan dikarantina minimal dua pekan sampai dua bulan.
Advertisement
Difasilitasi Karantina agar Tidak Menularkan
Tujuan fasilitas karantina khusus agar penderita TB yang sedang minum obat tidak menularkan bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab tuberkulosis. Pemantauan kepatuhan minum obat pun dapat lebih terjamin di fasilitas karantina.
"Nanti kita bikin fasilitas karantina. Dulu ada sanatorium, TB dulu kan (karantina) 6 bulan dan wajib," terang Nadia.
"Kalau ini (fasilitas karantina khusus), sebenarnya nanti dia takut nularin anaknya di rumah. Jadi difasilitasi karantina."
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bisa Minum Obat dengan Teratur
Siti Nadia Tarmizi melanjutkan, fasilitas karantina khusus penderita tuberkulosis, utamanya agar penderita dapat teratur minum obat. Hal ini juga sekaligus dapat memantau asupan gizinya.
"Merujuk hasil rapat terbatas, diusulkan ada karantina supaya memastikan orang yang akan minum obat minimal dua pekan sampai dua bulan," katanya.
"Jadi ada fasilitas di mana dia bisa minum obat dan gizi yang baik sehingga dia teratur minum obatnya."
Fasilitasi Karantina
Adanya fasilitas karantina khusus juga memberikan kemudahan bila pasien yang bersangkutan tidak bolak balik rumah yang jaraknya jauh.
"Misalnya, ada orang yang dua pekan atau dua bulan minum obat harus bolak-balik jauh dari rumahnya, entah dia pekerja tapi perusahaannya tidak memberi izin, jadi kita fasilitasi karantinanya," tambah Nadia.
"Prosesnya kayak COVID, mirip karantina juga."
Advertisement
Tempat Karantina dan Makanan yang Layak
Dokter spesialis paru konsultan Erlina Burhan menekankan bahwa untuk karantina khusus pasien tuberkulosis ini perlu peran negara. Mulai dari tempat karantina yang layak, makanan hingga tes dahak.
"Ini butuh peran negara untuk menempatkan mereka di karantina. Diberi makan yang cukup, lingkungan layak, pengawasan minum obat, hingga uji dahak mereka negatif. Biasanya setelah dua bulan," tuturnya melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada 21 Juli 2023.
Pemeriksaan Dahak
Setelah dua bulan mengonsumsi obat, lalu pasien menjalani pemeriksaan dahak sudah negatif tidak berpotensi menularkan.
"Bahkan pada kasus yang ringan dengan jumlah kuman sedikit pemeriksaan dahak bisa negatif kurang dari dua bulan," lanjut Erlina.
Meski tidak menularkan, pengobatan TB belum selesai. Pastikan konsumsi obat diselesaikan sekitar enam bulan.
Tidak Semua Pasien TB Dikarantina
Erlina Burhan mengingatkan, setiap tahun nyaris sejuta kasus baru tuberkulosis di Indonesia. Sehingga tidak semua pasien TB harus dikarantina lantaran melihat jumlah yang begitu besar itu.
"Tapi sekali lagi, tidak semua pasien TB harus dikarantina," ucapnya.
"Estimasi pasien TB di Indonesia tiap tahunnya sebanyak 969.000 kasus baru, hampir satu juta. Bayangkan."
Karantina khusus bisa ditujukan untuk pasien berat yang dikhawatirkan bila tidak dikarantina akan menularkan ke banyak orang.
"Pasien berat (termasuk yang resistan terhadap obat) yang secara ekonomi miskin, tidak ada keluarga, dan tidak punya support keluarga. Kriteria pasien seperti ini yang harus dikarantina," jelas Erlina yang juga Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).
Terkini Lainnya
Disebut Intervensi Kasus Pemecatan Dekan FK Unair, Menkes: Saya Tidak Ada Kontak Apapun dengan Unair
Kemenkes Beberkan Kronologi Bayi MKA di Sukabumi yang Meninggal Usai Diimunisasi
Angka DBD Nasional Tinggi Kecuali Batam, Apa Rahasianya?
Difasilitasi Karantina agar Tidak Menularkan
Bisa Minum Obat dengan Teratur
Fasilitasi Karantina
Tempat Karantina dan Makanan yang Layak
Pemeriksaan Dahak
Tidak Semua Pasien TB Dikarantina
Kemenkes
Kemenkes RI
Tuberkulosis
TB
TBC
KArantina
karantina khusus
sanatorium
Rekomendasi
Kemenkes Beberkan Kronologi Bayi MKA di Sukabumi yang Meninggal Usai Diimunisasi
Angka DBD Nasional Tinggi Kecuali Batam, Apa Rahasianya?
Kasus Korupsi Pengadaan APD Kemenkes, KPK Cegah 3 Orang ke Luar Negeri
Moeldoko soal Legalitas Kratom di Indonesia: Tunggu Riset Lanjutan
Ramai Beredar Pesan Menkes Budi Ancam Nakes yang Bahas Stetoskop, Kemenkes: Hoaks
Kemenkes Sebut 65 Persen Anak Tidak Sarapan Saat Berangkat Sekolah, Apa Sebabnya?
Kemenkes: Negosiasi Pandemic Treaty atau Perjanjian Pandemi Diperpanjang hingga Sidang WHA 2025
Kemenkes: Program Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Salah Satu Pilar Transformasi Layanan Kesehatan
Pemprov DKI Bakal Permudah Perizinan Revitalisasi 3 RS agar Terintegrasi dengan Transportasi Umum
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Proses Pengobatan Panjang, Anak dengan Kanker Rentan Alami Masalah Psikososial
Malu untuk Menangis? Ini 3 Bahaya Menahan untuk Meluapkan Emosi
7 Tips Mencegah dan Meringankan Nyeri Otot
Terbangun Tengah Malam dengan Kondisi Lapar, Ini 8 Makanan yang Bisa Dikonsumsi Tanpa Khawatir Berat Badan Naik
Keajaiban Tak Terduga Pecel Lele di Balik IPK Sempurna 4.0 Naufal Clash of Champions
Ancaman Serius yang Perlu Diwaspadai, Bagaimana Cara Mendeteksi Kanker Paru-paru?
Bagaimana Cara Membayar Utang Jika yang Diutangi Sudah Meninggal atau Sulit Ditemui? Simak di Sini!
Pantau Tinggi Badan Anak di Sekolah, Dokter: Penting untuk Deteksi dan Intervensi Masalah Psikososial
Potret Pabrik Susu Frisian Flag Terbesar di Cikarang, Mampu Proses 400 Ribu Kg Susu per Hari
Dokter Ini Ungkap Rahasia untuk Jaga Stamina Pria Dewasa
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Aktor Bollywood Raama Mehra Ditangkap Usai Selundupkan Hewan Dilindungi
Potret Cathy Sharon Ajak Anak Liburan di Amerika, Penampilan Curi Perhatian
Aturan Zulkifli Hasan Ini Diklaim Bikin Kabur Pembeli Barang Branded ke Malaysia
Kaesang Pangarep Blusukan di Tanjung Priok
Ngeri, Pria Ini Alami Gangguan Penglihatan Usai Disengat Lebah di Bola Mata
BNI Incar Pertumbuhan DPK 10% di 2024, Ini Caranya
Bersenggolan di Jalan, 2 Pengemudi Sedan Dikeroyok Rombongan Pengajian di Sukabumi
4 Cara Download Video CapCut No Watermark dengan Mudah, Begini Tahapannya
Istri di AS Tega Racuni Suami, Alasannya Merasa Tak Dihargai
INSW Jadi Transformasi Digital Layanan Ekspor-Impor dan Logistik
Jangan Lakukan 4 Kemaksiatan Ini, Azab Kubur Menanti Anda!
Ragam Hoaks Foto Terbaru, Simak Daftarnya