, Jakarta - Kabar terkait munculnya kasus antraks kembali mencuat. Dilaporkan tiga orang meninggal dunia di Gunungkidul akibat terinfeksi antraks.
Lantas, apa itu antraks?
Antraks adalah penyakit hewan menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Antraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba, dan lainnya serta dapat menular ke manusia.
Advertisement
Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara sekaligus Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan bahwa penyakit antraks bersifat zoonosis, yang artinya dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
"Bakteri penyebab antraks apabila terpapar udara akan membentuk spora yang sangat resisten terhadap kondisi lingkungan dan bahan kimia termasuk desinfektan tertentu," ujar Tjandra melalui keterangan yang diterima Health , Rabu (5/7/2023).
"(Bakterinya) dapat bertahan di dalam tanah, sehingga kadang-kadang antraks juga disebut 'penyakit tanah'," sambungnya.
Manifestasi Penyakit Antraks
Menurut Tjandra, manifestasi penyakit antraks pada manusia ada tiga jenis.
"Pertama adalah antraks kulit, ini merupakan jenis antraks yang paling sering terjadi, tetapi tidak berbahaya," kata Tjandra.
"Kata antraks memang bermakna 'arang' dalam bahasa Yunani, dan istilah ini digunakan karena kulit para korban akan berubah hitam."
Selanjutnya, yang kedua adalah antraks pencernaan. Serta, ketiga, antraks paru atau pernapasan, yang juga pada sebagian kasus dapat menjadi berat.
Pada kasus antraks berat yang berat itulah, pasien dapat mengalami syok, meningitis, dan kematian.
Antraks kali ini ditemukan pada sapi di wilayah Gunungkidul. Antraks disebabkan infeksi Bacillus anthracis dan bisa menginfeksi manusia.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kasus Antraks Menyerang Banyak Daerah
![Waspada Antraks, Tegal Setop Terima Daging Sapi dari Yogyakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/qS2LfRfwJNurwJy4w12t7xI1vac=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1482576/original/002794600_1485316158-DKPP_Tegal_pemeriksaan_hewan_ternak.jpg)
Lebih lanjut, Tjandra mengungkapkan bahwa memang sejak lama kasus antraks sudah menyerang berbagai daerah.
"Antara lain pada tahun 2010 di Maros dan pada 2011 di Boyolali. Pada kejadian di Maros tahun 2010 yang lalu itu, setidaknya ada lima sapi yang mati dalam dua pekan. Satu diantaranya dipotong pada waktu sakit dan dagingnya dibagikan ke masyarakat," kata Tjandra.
"Menurut hasil pengujian di Balai Besar Veteriner tanggal 29 Maret 2010 maka sapi-sapi tersebut positif antraks. Pada pasien yang ada ketika itu maka dilakukan pengobatan dan tentu juga diambil darahnya untuk diperiksa di laboratorium," tambah Tjandra.
Advertisement
Antraks Juga Pernah Muncul Tahun 2011
![Waspada Antraks, Tegal Setop Terima Daging Sapi dari Yogyakarta](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/X2r6yivdPEikiR0qHVhFc_8IPcU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1482577/original/008857000_1485316158-DKPP_Tegal.jpg)
Selain itu, Tjandra mengungkapkan bahwa kejadian antraks pun pernah terjadi di Boyolali tahun 2011 lalu. Kala itu, kronologi penyebaran wabah dimulai dari adanya seekor sapi yang sakit pada akhir Januari 2011.
Menurut Tjandra, pengalaman di Maros dan juga Boyolali ini dapat dijadikan sebuah bukti soal penularan antraks dari binatang yang sakit, lalu dipotong dan dikonsumsi manusia.
"Ini sesuatu yang perlu terus diberi pemahaman ke masyarakat luas agar jangan terus berulang kejadian dan bahkan kematian pada manusia seperti di Gunung Kidul sekarang ini," pungkas Tjandra.
Perkembangan Kasus Antraks di Gunungkidul
![Siaga Antraks di Yogyakarta, Warga Tetap Beli Daging Sapi](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/JkX0VWqVlS83K4Rmm5NsYdXbiYM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1481830/original/037127800_1485248070-IMG-20170123-WA0008.jpg)
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat ada tiga orang yang meninggal dunia di Gunungkidul, Yogyakarta karena penyakit antraks.
Namun, selain tiga orang yang meninggal, ada pula 93 orang lainnya yang positif antraks. Tidak semuanya dirawat di rumah sakit, dan sebagian sudah dinyatakan sembuh.
![Infografis Ragam Tanggapan Pengendalian PMK dan Vaksinasi Hewan Ternak. (/Abdillah)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/gh_eQ2lqndP-xWQYZBXi115MP5E=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4068848/original/044840000_1656590531-Infografis_SQ_Ragam_Tanggapan_Pengendalian_PMK_dan_Vaksinasi_Hewan_Ternak.jpg)
Terkini Lainnya
Antraks adalah Penyakit Infeksi Bakteri dari Hewan Ternak, Pahami Penularannya
Manifestasi Penyakit Antraks
Kasus Antraks Menyerang Banyak Daerah
Antraks Juga Pernah Muncul Tahun 2011
Perkembangan Kasus Antraks di Gunungkidul
antraks adalah
antraks
Gunungkidul
antraks di Gunungkidul
penyakit antraks
Bakteri Penyebab Antraks
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Judi Online
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
TOPIK POPULER
Populer
Fenomena Remaja Jompo, Ketika Nyeri Sendi Menghantui Generasi Muda Kurang Aktif
Hepatitis pada Anak Tidak Selalu Ditandai dengan Mata Kuning, Kenali Gejala Lain
Penggunaan Teknologi Terbaru dalam Perawatan Rambut Rontok
Jalan Kaki 10 Menit Habis Makan Siang Bikin Kurus, Begini Tips dan Triknya
3 Kondisi Medis yang Bikin Anak Tak Boleh Dikhitan
Efek Kekurangan Zat Besi Terhadap Rambut dan Kulit
Menkes Budi Ungkap Alasan Datangkan Dokter Asing: Demi Selamatkan Lebih Banyak Bayi
Viral! Naufal Hafidz Clash of Champions Raih IPK Sempurna 4.0 Berkat Pecel Lele GKPN
Peneliti Jepang Temukan Obat Penyakit Ginjal untuk Kucing, Bisa Perpanjang Umur Anabul hingga 30 Tahun
Ransomware Terus Berkembang, Ahli Keamanan Siber Jelaskan Cara Perkuat Ekosistem Digital
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Legenda Jerman Remehkan Skuad Spanyol di Euro 2024, Dianggap Tim Bau Kencur
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Berita Terkini
Fakta Jambret CFD: Pakai Kode Saat Beraksi hingga Minggat Usai Viral
Bidan di Lampung Tengah Diduga Aniaya Nenek Hingga Bersimbah Darah, Videonya Viral
Kisah Iblis Terbakar oleh Kekuatan Doa Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani
Guru TK di Jambi Dituntut Kembalikan Uang Rp75 Juta ke Negara, Dede Yusuf Salahkan BKD
Polisi Tangkap Pengirim Narkoba Dalam Paket Ayam Jago Melalui Bandara Pekanbaru
Mengenal Planet Kerdil Ceres yang Diduga Dihuni Alien
Ayu Ting Ting Batal Nikah padahal Sudah Lamaran, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Melacak Rekam Jejak Civitas Akademika Universitas Brawijaya Melalui Pameran QR Art
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Rekrutmen Pimpinan KPK Sepi Peminat, Ancaman Bagi Pemberantasan Korupsi?
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Bus Ranau Indah Masuk Jurang, Seorang Pemotor Meninggal Dunia