uefau17.com

Polisi Tangkap Pengirim Narkoba Dalam Paket Ayam Jago Melalui Bandara Pekanbaru - Regional

, Pekanbaru - Pengirim narkoba menggunakan paket ayam jago melalui kargo Bandara Sultan Syarif Pekanbaru akhirnya tertangkap. Personel Polresta menciduk 2 tersangka dan menyatakan masih ada 1 buronan.

Narkoba paket ayam jago ini terungkap pada akhir Mei lalu. Upaya polisi membuahkan hasil setelah melakukan penyelidikan hampir 1 bulan.

Kepala Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Komisaris Manapar Situmeang menjelaskan, sejumlah paket ayam jago hidup digunakan untuk mengirim 1 kilogram sabu, 61 gram serbuk ekstasi varian baru dan 3 ribu butir pil ekstasi.

"Paket ayam jago diantar oleh sopir taksi online, ada 2 orang pengirim terlacak," kata Manapar, Selasa petang, 2 Juli 2024.

Kepada petugas, 2 driver taksi online berinisial D dan U mengaku hanya mendapatkan orderan mengantarkan sejumlah paket ayam jago ke kargo. Keduanya tidak kenal siapa pengirim serta tidak tahu ada barang haram di dalamnya.

Pemesan taksi online tadi menggunakan sistem terputus. Nomor telepon yang digunakan memesan driver tidak bisa dihubungi lagi sehingga kedua orang tadi dilepaskan.

"Hasil gelar perkara tanpa tersangka, pengusutan tetap dilanjutkan," kata Manapar.

Petugas melacak nomor penerima kemudian membuat janji pertemuan. Penerima dari sambungan telepon meminta manaruh paket di depan rumah toko.

"Setelah ditaruh ternyata tidak ada yang menjemput," jelas Manapar.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Biaya Hidup

Penyelidikan terus dilakukan hingga akhirnya petugas menemukan titik terang pada akhir Juni 2024. Di sebuah SPBU di Pekanbaru, 2 orang berinisial S dan D tertangkap dan diduga kuat sebagai pengirim.

Penggeledahan berlangsung di berbagai rumah tapi tidak ditemukan barang bukti narkoba. Namun petugas menemukan sejumlah pembungkus sabu serta plastik pembening paket.

"Ya beginilah kerja jaringan narkoba internasional menyelundupkan sabu dan ekstasi melalui paket di kargo," jelas Manapar.

Kepada petugas keduanya akhirnya mengaku sebagai pengirim paket sabu dan ekstasi menggunakan kandang ayam jago. Keduanya mengaku sudah 2 kali melakukan hal serupa.

"Tujuannya ke Makassar, mengaku mendapatkan upah Rp5 juta, katanya untuk biaya hidup sehari-hari," kata Manapar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat