, Jakarta Kanker merupakan salah satu penyakit yang sangat ditakuti oleh masyarakat. Perlunya mengenali gejala munculnya kanker sangatlah penting, agar cepat mendapat diagnosis oleh dokter. Tak jarang juga, dari penyakit kanker ini memiliki hari khusus untuk memperingati penyakit kanker.
Dengan adanya hari peringatan khusus itu, bertujuan sebagai untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap penyakit kanker. Karena tak jarang, masyarakat masih abai dalam penyakit kanker.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu penyakit kanker yang perkembangan jumlah kasusnya terus meningkat adalah penyakit kelenjar getah bening. Walaupun kasusnya masih tergolong rendah, namun menurut data dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan bahwa jika dibandingkan dengan penyakit kanker lainnya, jumlah kasus limfoma sebenarnya memang masih tergolong rendah. Namun pada perkembangannya jumlah kasus limfoma terus meningkat dengan cepat setiap tahunnya.
Semakin meningkatnya perkembangan penyakit ini, kepedulian masyarakat terhadap tanda atau gejala penyakit limfoma masih sangat kurang. Dijelaskan juga bahwa, kalau saja kepedulian masyarakat meningkat, maka dapat memberikan dukungan dan semangat lebih besar bagi para pasien dan keluarganya. Sehingga mereka bisa mendapatkan penanganan segera dari dokter spesialis hematologi onkologi medik, serta mendapatkan informasi terbaru mengenai limfoma.
Untuk lebih lanjut membahas tentang penyakit kelenjar getah bening ini, , Kamis (14/3/2019) telah menyiapkan penjelasan seputar penyakit tersebut. Telah dirangkum dari berbagai sumber, ini pengenalan tentang penyakit kelenjar getah bening hingga cara mengobatinya yang perlu Anda ketahui.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengenal Penyakit Kelenjar Getah Bening
Sebenarnya apa itu limfoma? Berdasarkan penjelasan dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, limfoma merupakan istilah umum untuk berbagai tipe kanker darah yang muncul dalam sistem limfatik, yang menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening.
Limfoma disebabkan oleh sel-sel limfosit B atau T, yaitu sel darah putih yang dalam keadaan normal atau sehat menjaga daya tahan tubuh Anda untuk menangkal infeksi bakteri, jamur, parasite dan virus, menjadi abnormal dengan membelah lebih cepat dari sel biasa atau hidup lebih lama dari biasanya.
Sistem limfatik sendiri merupakan jaringan pembuluh dengan katup dan kelenjar di tempat-tempat tertentu yang mengedarkan cairan getah bening melalui kontraksi otot yang berdekatan dengan kelenjar. Kelenjar getah bening menyaring benda asing dari getah bening dan juga mengangkut lemak yang diserap dari usus halus ke hati.
Advertisement
Gejala Penyakit Kelenjar Getah Bening
![Penyakit Kelenjar Getah Bening](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/QvddjCHo3ja5U-dHydwUx9ERmN8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2751013/original/064695000_1552544796-1.jpg)
Mengutip dari kanal Klikdokter, dikatakan bahwa kelenjar getah bening merupakan salah satu organ di tubuh yang berperan untuk menjaga imunitas atau daya tahan tubuh. Pada tubuh manusia, terdapat ratusan kelenjar getah bening yang tersebar dari kepala hingga kaki.
Nah, gejala penyakit kelenjar getah beining ini bisa bermacam-macam. Hal ini tergantung pada area atau lokasi kelenjar getah bening yang mengalami kanker.
Secara umum, gejala kanker kelenjar getah bening yang bisa Anda kenali seperti:
- Demam naik dan turun secara berkepanjangan
- Keringat yang berlebihan di malam hari
- Penurunan berat badan yang drastis
Area kelenjar getah bening yang sering menjadi lokasi dimulainya kanker adalah kelenjar yang terdapat di leher. Biasanya gejalanya berupa timbul benjolan di leher yang makin lama makin membesar.
Benjolan ini biasanya tidak menimbulkan nyeri, sehingga sering kali penderita mengabaikan gejala tersebut. Hal ini yang menyebabkan pengobatannya terlambat dan keberhasilan pengobatan menjadi lebih rendah.
Tak hanya di leher, kelenjar getah bening di paru juga menjadi salah satu lokasi yang sering dipilih kanker untuk berkembang biak. Pada gejala ini, menimbulkan batuk kronik atau sesak napas yang semakin lama semakin progresif.
Pada penyakit kelanjar getah bening yang berada di paru menyebabkan penumpukan cairan di rongga paru. Kondisi ini bisa menyebabkan sesak napas yang berat, bahkan dapat menimbulkan kematian jika tak segera diatasi.
Selain di leher dan di paru, umumnya penyakit kelenjar getah bening akan menyebar ke rongga perut, yaitu ke organ hati atau limpa. Pada gejalanya di perut biasanya berupa perut yang makin membesar karena terisi cairan, terasa begah, diare, dan lemas.
Penyebab Penyakit Kelenjar Getah Bening
Penyakit kelenjar getah bening ini terdiri dari dua jenis yang utama, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Gejala dari keduany aserupa, yaitu adanya pembesaran kelenjar getah bening berupa benjolan di bawah kulit, demam yang berkepanjangan, banyak keringat di malam hari, penurunan berat badan, atau mudah mengalamai infeksi.
Yang menjadi pembeda dari jenis keduanya adalah jenis sel di dalam kelenjar getah bening yang menjadi ganas. Perlu dilakukannya biopsi untuk melihat jenis limfoma yang dialami, untuk melihat sel apa yang muncul. Pasalnya kedua jenis penyakit kelenjar getah bening ini disebabkan oleh hal yang berbeda.
Di antara kedua jenis penyakit kelenjar getah bening tersebut, limfoma non-Hodgkin adalah jenis kanker yang lebih sering terjadi. Studi telah menemukan bahwa jenis limfoma ini terjadi karena adanya mutasi gen yang dikenal dengan nama onkogen BCL-2. Namun hingga saat ini masih belum diketahui apa yang menyebabkan seseorang bisa mengalami mutasi gen tersebut.
Selain penyebab mutasi gen, limfoma non-Hodgkin lebih rentan terjadi pada orang-orang yang mengalamii gangguan kekebalan tubuh seperti:
- Daya tahan tubuh yang rendah misalnya penderita HIV, orang yang baru saja menjalani transplantasi organ, atau orang yang harus mengonsumsi obat jenis imunnosupresan.
- Penderita penyakit autoimun.
- Orang yang mengalami infeksi kronis seperti infeksi bakteri Helicobacter pylori yang menyebabkan gejala infeksi hepatitis C.
Sedangkan untuk limfoma Hodgkin disebabkan oleh hal yang agak berbeda. Penyebab utama dari jenis ini adalah infeksi virus Epstein-Barr yang menyebabkan penyakit bernama mononucleosis infeksiosa. Penyakit ini biasanya menular dari air liur dan menyebabkan gejala berupa demam, sakit tenggorokan, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri otot, dan kemerahan di kulit.
Studi menemukan bahwa orang yang pernah mengalami infeksi virus Epstein-Barr lebih rentang mengalami limfoma Hodgkin dibandingkan dengan orang yang tak pernah terinfeksi virus tersebut. Selain itu, oenyakit kelenjar bening jenis ini juga lebih rentang terjadi pada orang yang memiliki saudara atau teman dekat dengan riwayat lomfoma Hodgkin atau riwayat infeksi virus Epstein-Barr.
Namun tak menutup kemungkinan saat Anda mengalami daya tahan tubuh lemah seperti pada jenis penyakit kelenjar getah bening sebelumnya, juga bisa rentan mengalami jenis limfoma ini.
Advertisement
Cara Mengobati Penyakit Kelenjar Getah Bening
Untuk mengobati penyakit kelenjar getah bening, tergantung pada jenis yang dialami (limfoma Hodgkin atau non-Hodgkin). Namun secara umum, pengobatannya melibatkan hingga tindakan kemoterapi dan radiasi.
Pada kemoterapi biasanya dijalani sebanyak 6 – 8 siklus. Sementara untuk penanganan radiasi, dilakukan pada area kelenjar getah bening yang berubah menjadi ganas. Jika pengobatan dilakukan pada stadium 1 dan 2, maka angka kesembuhannya sangat besar.
Agar Anda terhindar dari bahaya penyakit kelenjar getah bening ini, Anda perlu mengenali gejalanya dan jangan pernah mengganggapnya remeh. Kalau Anda sudah merasakan gejala-gejalanya, segera temui dokter dan lakukan pemeriksaan sebelum terlambat.
Terkini Lainnya
Kanker Kelenjar Getah Bening atau Limfoma Bisa Sebabkan Meningitis?
Kenali Tanda-tanda Kanker Kelenjar Getah Bening
10 Fakta Limfoma, Kanker Kelenjar Getah Bening yang Pernah Dialami Ustaz Arifin Ilham
Mengenal Penyakit Kelenjar Getah Bening
Gejala Penyakit Kelenjar Getah Bening
Penyebab Penyakit Kelenjar Getah Bening
Cara Mengobati Penyakit Kelenjar Getah Bening
Tag Artikel
Penyakit Kelenjar Getah Bening
Kanker Kelanjar Getah Bening
Kesehatan
Rekomendasi
16 Manfaat Susu Kambing Murni yang Berkhasiat, Redakan Kolesterol dan Cegah Alergi
Waspada ISPA, Ini 5 Fakta Mengejutkan tentang Polusi Udara di Dalam Rumah
Kenali Sleep Latency, Waktu yang Dibutuhkan Seseorang untuk Tertidur Lelap
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Konsumsi Gula Terlalu Banyak? Ini Penjelasannya
Minum Teh Setiap Hari Ternyata Bermanfaat bagi Kesehatan Anda, Ini Penjelasannya
9 Penyebab Mulut Kering Saat Bangun Tidur, Bukan Cuma Dehidrasi
Minum Kopi Bisa Turunkan Risiko Kematian Akibat Terlalu Banyak Duduk, Ini Kata Ahli
Fakta Tersembunyi Penyebab Kadar Gula Darah Naik yang Kerap Tidak Disadari, Salah Satunya Minum Jus Buah
50 Tahun Hubungan Diplomatik, Indonesia Hibah Peralatan Medis Senilai Rp3,1 M ke Fiji
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
MKD: 2 Anggota DPR dan 58 Staf Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1,9 Miliar
Pilkada 2024
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
TOPIK POPULER
Populer
Frisian Flag Indonesia Resmikan Pabrik Baru di Cikarang, Terapkan Teknologi Ramah Lingkunan
Dokter Ungkap Bahaya Henti Jantung Setelah Tragedi Zhang Zhi Jie, Begini Cara Menyelamatkannya
Solusi atau Fiksi, Apakah Katarak Bisa Sembuh dengan Obat Tetes?
Sandy Kristian Viral! Peserta Clash of Champions yang Juga Fanboy Kpop Jenius Peraih IPK 5.0
Peduli Dampak Sampah Plastik pada Lingkungan, Amorepacific dan Waste4Change Bersih-Bersih Citarum
Makan Telur dan Kuningnya Bisa Bantu Turunkan Risiko Alzheimer, Ini Alasannya
Hepatitis pada Anak, Ini Penyebab dan Pencegahan yang Orangtua Wajib Tahu
Daun Salam: Pahlawan Tak Terduga dalam Perang Melawan Kolesterol, Begini Cara Merebusnya
5 Cara Mudah Bersosialisasi Buat Pemilik Kepribadian Introvert, Anti Baper dan Minder
Efek Samping Obat-obatan Terhadap Pertumbuhan Rambut
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Cody Gakpo dan Donyell Malen Menyala, Belanda Sikat Rumania 3-0 untuk Tiket Perempat Final
Tonton Live Streaming Euro 2024 Rumania vs Belanda, Segera Dimulai
Berita Terkini
PKB Minta PKS Bersabar Soal Cawagub untuk Anies di Pilkada Jakarta: Duduk Bareng Dulu
Fakta Menarik Lombok Dijuluki Kota Seribu Masjid, Begini Asal Usulnya
Viral Penjual Ayam Goreng Dianggap Mirip Lisa BLACKPINK
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Takut Ketahuan Orang Tua, Pasangan Mahasiswa di Ende Tega Buang Bayinya
Pendapat Suro atau Muharram Bulan Petaka adalah Suudzon kepada Allah, Kata Buya Yahya
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Interaksi Paula Verhoeven dan Baim Wong di Acara Wisuda Kiano Jadi Sorotan
Korupsi Dana APBK Rp394 Juta, Mantan Kepala Kampung di Way Kanan Ditangkap Polisi
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
5 Komet Paling Terang hingga Saat Ini
2 Kawah Danau Kelimutu Mendadak Berubah Warna, Ada Apa?
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 3 Juli 2024
PKB Lirik Sandiaga Uno Maju Pilkada Jawa Barat 2024
Warung Dekat Markas Polisi di Bone Bolango Bebas Jualan Miras, Ada Beking Oknum?