, Jenewa - PBB telah meminta Iran dan Israel untuk menahan diri, mengingat ancaman konflik langsung skala penuh antara keduanya akan terjadi di Timur Tengah.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan pihak-pihak yang bermusuhan pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada hari Minggu 14 April 2024 untuk tidak semakin meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut dengan serangan lebih lanjut, menyusul serangan udara timbal balik selama dua minggu terakhir. Namun, Iran dan Israel berkonsentrasi untuk saling menuduh sebagai ancaman terhadap perdamaian.
Baca Juga
"Baik kawasan ini maupun dunia tidak mampu menanggung lebih banyak perang," kata Guterres pada pertemuan tersebut seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (16/4/2024).
Advertisement
"Sekaranglah waktunya untuk meredakan dan deeskalasi ketegangan. Sudah waktunya untuk mundur dari tepi jurang," imbuhnya.
Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu (13/4) malam waktu setempat. Perang di Gaza telah memicu bentrokan rutin antara sekutu regional Iran – seperti Hizbullah, Hamas, dan Houthi – dan Israel. Serangan langsung tersebut, yang merupakan balasan atas serangan – yang masih belum diklaim oleh Israel – terhadap kompleks kedutaan Iran di Suriah pada tanggal 1 April, menandai peningkatan eskalasi yang serius.
Pada pertemuan tersebut, Robert Wood, wakil duta besar AS untuk PBB, meminta badan beranggotakan 15 negara tersebut untuk secara tegas mengutuk serangan Iran. Dia menegaskan bahwa DK PBB mempunyai kewajiban untuk tidak membiarkan tindakan Iran dibiarkan begitu saja dan bahwa Amerika Serikat akan menjajaki langkah-langkah tambahan dalam beberapa hari mendatang untuk meminta pertanggungjawaban Iran.
"Biar saya perjelas: jika Iran atau proksinya mengambil tindakan terhadap Amerika Serikat atau mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Israel, Iran akan bertanggung jawab," kata Robert Wood.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Adu Mulut Perwakilan Iran dan Israel di PBB
Adu mulut terjadi antara Iran dan Israel pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada hari Minggu 14 April 2024, dan perwakilan mereka meminta dewan untuk menjatuhkan sanksi satu sama lain.
Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, mengatakan tindakan negaranya terhadap Israel perlu dan proporsional. Dia mengklaim bahwa DK PBB "gagal dalam tugasnya menjaga perdamaian dan keamanan internasional" karena tidak mengutuk serangan Israel terhadap misi diplomatiknya di Suriah.
Teheran "tidak punya piliha"” selain merespons, katanya, seraya menambahkan bahwa negaranya "tidak menginginkan eskalasi atau perang” namun akan merespons ancaman atau agresi apa pun".
Advertisement
"Sudah waktunya bagi Dewan Keamanan untuk memikul tanggung jawabnya dan mengatasi ancaman nyata terhadap perdamaian dan keamanan internasional," kata Iravani, mendesak Dewan Keamanan untuk "mengambil tindakan mendesak dan menghukum untuk memaksa rezim ini [Israel] menghentikan genosida terhadap rakyatnya dari Gaza".
Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa Iran adalah "sponsor teror global nomor satu" dan ""negara bajak laut".
"Topengnya sudah lepas sehingga rasa berpuas diri dunia juga harus turun," lanjutnya. "Satu-satunya pilihan adalah mengutuk Iran… dan memastikan bahwa Iran tahu bahwa dunia tidak akan lagi berdiam diri."
"Serangan ini melewati garis merah dan Israel berhak membalas," kata Erdan .
Erdan meminta DK PBB untuk menunjuk Korps Garda Revolusi Islam, pasukan elit militer Iran, sebagai organisasi teroris dan “menerapkan semua kemungkinan sanksi terhadap Iran sebelum terlambat”.
Advertisement
Meningkatnya Ketegangan Israel-Iran Terjadi di Tengah Perang Gaza yang Sudah 6 Bulan
Meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel terjadi di tengah perang enam bulan Israel di Gaza, yang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel, yang mengakibatkan kematian 1.139 orang, sebagian besar warga sipil.
Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 33.729 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan wilayah tersebut.
Serangan yang Belum Pernah Dilakukan Iran Sebelumnya
Sabtu, 13 April 2024, menandai sejarah baru dalam permusuhan Iran dan Israel. Hari itu, terjadi serangan langsung pertama Iran terhadap Israel.
"Pada hari ini (14/4), Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran dalam hal menjalankan hak wajarnya untuk membela diri seperti yang diatur dalam Pasal 51 Piagam PBB dan sebagai tanggapan pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang rezim zionis, di mana menyebabkan kesyahidan para penasihat militer resmi Iran yang secara resmi hadir di Suriah atas undangan pemerintah Suriah dan beraktivitas di sana; serangkaian serangan militer dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Iran terhadap pangkalan militer rezim zionis," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran yang diterima pada Minggu.
Iran menyatakan serangan tersebut merupakan balasan atas serangan militer Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April. Dari tujuh pejabat Iran yang tewas, dua di antaranya adalah jenderal.
Advertisement
"Republik Islam Iran menggunakan kesempatan ini untuk menekankan kembali kepatuhannya terhadap prinsip-prinsip dan tujuan Piagam PBB serta hukum internasional. Begitu juga Iran menegaskan tekad tegasnya untuk mempertahankan kedaulatan, integritas, wilayah, dan kepentingan nasionalnya terhadap berbagai bentuk penggunaan ilegal kekuatan dan agresi," sebut Kemlu Iran.
"Tindakan defensif Republik Islam Iran dalam menjalankan haknya untuk membela diri menunjukkan pendekatan bertanggung jawab Iran terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional pada saat tindakan ilegal dan genosida yang dilakukan oleh rezim apartheid zionis terhadap bangsa Palestina dan agresi militer terhadap pemerintah negara-negara di kawasan dengan tujuan memperluas api peperangan terus dilakukan rezim zionis."
Kemlu Iran menambahkan, "Apa bila diperlukan maka Republik Islam Iran tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang lebih defensif untuk melindungi kepentingan sahnya dari tindakan militer agresif dan penggunaan kekuatan ilegal."
Mengutip NPR, seorang pejabat senior militer Iran menyatakan "operasi" terhadap Israel telah berakhir dan tidak akan ada lagi serangan yang terjadi.
Sementara itu, dilansir BBC, Israel melalui menteri kabinet perangnya, Benny Gantz dilaporkan mempertimbangkan respons atas serangan Iran pada waktu yang tepat.
Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari seperti dilansir AP menuturkan Iran meluncurkan lebih dari 300 rudal dan drone peledak, namun 99 persen di antaranya berhasil dicegat dengan bantuan sekutu.
Menyebut hasil itu sebagai keberhasilan strategis yang sangat signifikan, Hagari merinci Iran menembakkan 170 drone peledak, lebih dari 30 rudal jelajah, dan lebih dari 120 rudal balistik. Dari jumlah tersebut, beberapa rudal balistik mencapai wilayah Israel, menyebabkan kerusakan kecil pada pangkalan udara.
Terkini Lainnya
UNICEF Minta Intervesi Lebih untuk Atasi Krisis Kemanusiaan di Haiti
PBB Desak Penyelidikan atas Temuan 2 Kuburan Massal di Jalur Gaza
Laporan PBB: 80 Ribu Orang di Sudan Hadapi Ancaman Serius Akibat Konflik
Adu Mulut Perwakilan Iran dan Israel di PBB
Meningkatnya Ketegangan Israel-Iran Terjadi di Tengah Perang Gaza yang Sudah 6 Bulan
Serangan yang Belum Pernah Dilakukan Iran Sebelumnya
Iran
PBB
Israel
perang
Rekomendasi
PBB Desak Penyelidikan atas Temuan 2 Kuburan Massal di Jalur Gaza
Laporan PBB: 80 Ribu Orang di Sudan Hadapi Ancaman Serius Akibat Konflik
Kecam Veto Gagalkan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Ketua BKSAP DPR Fadli Zon: AS Tak Layak Jadi Penengah Konflik Palestina-Israel
Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Sahkan Palestina Jadi Anggota Penuh Akibat Veto AS
AS Veto Keputusan Palestina jadi Anggota Penuh PBB Dikecam, Kepresidenan Palestina: Ini Tidak Adil
Jokowi Yakin China Bisa Cegah Eskalasi di Timur Tengah
AS dan Sekutunya Dorong Pembentukan Panel Pemantau Sanksi Korea Utara
Sekjen PBB Antonio Guterres Kutuk Serangan Iran ke Israel, Minta Eskalasi Dihentikan
Joko pinurbo
Joko Pinurbo Wafat, Pernah Bakar Sajak-Sajaknya yang Dirasa Gagal
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Warganet Ungkap Kesedihan dan Doa Terbaik untuk Sang Maestro Kata
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Ini 3 Puisinya yang Mengisahkan Pandemi COVID-19
Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Seniman dan Aktor Ini Rasakan Duka Mendalam
Joko Pinurbo Berpulang, Sirat Rindu Dalam Perjamuan Khong Guan
Mematahkan Mitos Puisi ala Joko Pinurbo
Liga Inggris
Hasil Liga Inggris Manchester United vs Burnley: Setan Merah Gagal Kalahkan Calon Degradasi
Hasil Liga Inggris West Ham vs Liverpool: Imbang 2-2, Pasukan Jurgen Klopp Makin Sulit Juara
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester United vs Burnley, Sebentar Lagi Main di Vidio
Tonton Live Streaming Liga Inggris West Ham vs Liverpool di Vidio 27 April 2024, Segera Dimulai
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester United vs Burnley, Sabtu 27 April 2024 Pukul 21.00 WIB di Vidio
Link Live Streaming Liga Inggris West Ham vs Liverpool di Vidio 27 April 2024
Thomas Cup
Hasil Piala Thomas 2024: Hanya Kehilangan 1 Gim, Tim Putra Indonesia Sikat Inggris
Jadwal dan Link Siaran Langsung BWF Thomas & Uber Cup 2024 di Vidio
PP PBSI Rilis Skuad Indonesia untuk Piala Thomas dan Uber 2024, Ada Kejutan di Tim Putri
Thomas dan Uber Cup 2024: Hasil Drawing dan Link Streaming di Vidio
Hasil Drawing Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Tantang Juara Bertahan, PBSI Klaim Indonesia Bisa Unggul
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis untuk Putra adalah Thomas Cup, Kenali Sejarahnya
BRI Liga 1
Paul Munster Ingin Persebaya Akhiri Musim Kompetisi dengan Kebanggaan Menang Lawan Persik
Klasemen BRI Liga 1: Persaingan Tiket Championship Series dan Degradasi Menuju Klimaks
Hasil BRI Liga 1 RANS Nusantara vs Persija Jakarta: Macan Kemayoran Jerumuskan The Prestige Phoenix ke Zona Merah
Hasil BRI Liga 1: Hajar Persikabo, PSIS Masih Jaga Asa ke Championship Series
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Arema Jauhi Zona Degradasi, Persib Sikat Borneo FC
Hasil BRI Liga 1: Dewa United vs Madura United Imbang, Tiket Terakhir Championship Series Masih Diperebutkan
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
27 April 1961: Sierra Leone Raih Kemerdekaan dari Inggris
Populer
Bom 500 Kg dari Era Perang Dunia II Ditemukan Dekat Stadion Bundesliga Mainz 05 Jerman, 3.500 Orang Dievakuasi
Aksi Pro-Palestina Marak di Kampus-kampus AS, Kemlu RI Imbau Mahasiswa Indonesia Berhati-hati
Turunkan Jendela Demi Foto, Turis Wanita Diserang Beruang
Kemlu RI: Tidak ada WNI Korban Gempa M 6,1 di Huelien Taiwan
7 Fakta Menarik Sejarah Kelam Wabah Black Death
27 April 1961: Sierra Leone Raih Kemerdekaan dari Inggris
Demo Pro-Palestina Berlanjut, Universitas di California AS Batalkan Acara Wisuda
New York Kembalikan 30 Barang Antik ke Indonesia dan Kamboja, Nilainya Capai Rp48,7 M
Militer AS Mulai Bangun Dermaga di Gaza Untuk Permudah Pengiriman Bantuan Kemanusiaan
Gempa Garut
Cerita Warga Cirebon Merasakan Getaran Gempa Garut
Dua Warga Pameungpeuk Dirawat Akibat Gempa Magnitudo 6.5
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Warga Kalibata City Jakarta Selatan Berhamburan
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Warga Histeris Berhamburan Keluar Rumah
Gempa Garut Magnitudo 6,5 Dipicu Aktivitas Lempeng Indo-Australia
Berita Terkini
Simpel dan Berguna, Undangan Pernikahan Ditempel ke Produk Bumbu Instan
Lihat Alam Barzakh usai Mati Suri? Ini Kata Buya Yahya
Identitas Penumpang Kapal yang Nekat Melompat ke Laut di Perairan Lampung
Cerita Warga Cirebon Merasakan Getaran Gempa Garut
Dua Warga Pameungpeuk Dirawat Akibat Gempa Magnitudo 6.5
Indra Pratama Bantah Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Milik Mantan Menteri Fahmi Idris
Respons Anies soal PKB-NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Warga Kalibata City Jakarta Selatan Berhamburan
Viral Emak-Emak Paksa Minta Sumbangan Sambil Teriak-Teriak di Sukabumi
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Warga Histeris Berhamburan Keluar Rumah
Syukuran Kemenangan Prabowo-Gibran di Berau, Dua Kerajaan Hadir
Kisah Mbah Kholil Bangkalan Dituduh Mencuri dan Diragukan Kewaliannya oleh Teman Pondoknya
Pemilik Rumah Ungkap Awal Perkenalannya dengan Brigadir RAT
Gempa Garut Magnitudo 6,5 Dipicu Aktivitas Lempeng Indo-Australia