, Pakse - Pada 16 Oktober 2013, tragedi udara mengerikan terjadi di Laos. Ketika itu Lao Airlines Penerbangan 301, yang seharusnya hanya memakan waktu satu jam dari Vientiane ke Pakse, berakhir dengan kecelakaan pesawat tragis yang menelan banyak korban.
Kecelakaan ini menelan korban lebih dari 10% total kematian akibat kecelakaan udara selama satu abad di Laos pada saat itu.
Baca Juga
5 Fakta Kasus Penipuan dengan Modus Like Video YouTube, Dalang Pelaku WNI di Kamboja
Alasan Tersangka Penipuan dengan Modus Like Video YouTube Kirim 15 Rekening Bank ke Kamboja
VIDEO: Kominfo Putus Akses Internet Kamboja dan Filipina Untuk Cegah Judol
Dilansir Simple Flying, pesawat ATR 72-600 yang baru dikirimkan 7 bulan sebelum kecelakaan ini dikabarkan beroperasi dalam kondisi prima, dan diterbangkan oleh Kapten Yong Som (berusia 57 tahun saat itu), seorang warga negara Kamboja dengan 3.200 jam terbang, bersama First Officer (Kopilot) Soulisack Houvanthong (22 tahun saat itu) dengan pengalaman 400 jam terbang.
Advertisement
Saat itu dilaporkan pesawat Lao Airlines Flight 301 terkena dampak cuaca buruk akibat terjadi Topan Nari selama satu menit. Topan ini merupakan topan tropis mematikan yang memiliki kecepatan angin hingga 115 mph (mil/jam).
Prosedur penurunan pesawat saat mendekati Bandara Pakse seharusnya turun pada ketinggian minimum 900 kaki atau setara dengan 274 meter. Sayangnya, kru salah mengatur penurunan tersebut hanya menjadi ketinggian 600 kaki atau 182 meter saja. Pada titik ini, tanah masih belum terlihat, sehingga kru mematikan autopilot dan proses pendaratan dibatalkan lalu beralih ke mode go-around atau batal mendarat dan terbang kembali.
Saat upaya pendaratan kedua, direktur penerbangan memberikan perintah yang salah kepada pilot disebabkan kesalahan pemilihan ketinggian yang dilakukan awak pesawat pada sebelumnya.
Nahas, upaya pendarata kedua pun gagal. Pesawat yang terbang dari Vientiane pada pukul 14:45 ini dikabarkan menabrak tepi Sungai Mekong dan jatuh ke air pada pukul 15:55, menelan korban jiwa dari berbagai negara.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Proses Penyelidikan Berlangsung Lebih dari Satu Tahun
![Ilustrasi Pesawat](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/onGzJ8zMyG6VTeaXvVDs7s2ZTEQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4608245/original/048811000_1697096407-john-mcarthur-U0ReKqOL6Ss-unsplash.jpg)
Duka mendalam menyelimuti keluarga korban, dengan 44 penumpang dan lima awak pesawat yang kehilangan nyawa. Di antara mereka, 20 adalah warga Laos, tujuh warga Perancis, enam warga Australia, lima warga Thailand, tiga warga Korea Selatan, tiga warga Vietnam, dan satu dari Kamboja, Tiongkok, Malaysia, Taiwan, dan Amerika Serikat.
Penyelidikan selama 13 bulan oleh Aircraft Accident Investigation Committee (AAIC) Laos, dibantu oleh ATR dan Bureau d'Enquêtes et d'Analyses pour la Sécurité de l'Aviation Civile (BEA) Perancis, menemukan bahwa kegagalan awak pesawat dalam menjalankan prosedur pendaratan dengan benar sebagai kemungkinan penyebab kecelakaan tersebut.
Pasca-kecelakaan ini, delapan rekomendasi keselamatan diberikan untuk memastikan bahwa awak penerbangan menerima pelatihan yang memadai.
Dengan sejumlah kecelakaan pesawat yang pernah dialami oleh Laos sejak 1919 hingga saat itu, Laos telah mencatat 36 kecelakaan fatal, namun tak satupun sebesar Penerbangan 301 tersebut.
Ini mungkin menjadi salah satu momen penting bagi otoritas penerbangan Laos untuk revaluasi protokol keamanan mereka.
Advertisement
Kecelakaan Pesawat di Amazon Brasil, 14 Orang Tewas
![Hutan Amazon](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Oz-O1GbCPRKZvzG-fssecHa0svM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2890223/original/033094600_1567047902-zona.jpg)
Kasus kecelakaan pesawat juga terjadi pada bulan lalu di Brazil. 14 orang tewas dalam kecelakaan pesawat saat cuaca buruk di Amazon Brasil pada Sabtu (16/9).
Pesawat baling-baling kecil itu sebenarnya telah mendekati akhir perjalanan 400 km (248 mil) antara Manaus, ibu kota negara bagian Amazonas, dan kota hutan terpencil Barcelos ketika jatuh.
Para pejabat Brasil mengatakan, semua orang -- 12 penumpang dan dua awak -- tewas dalam kecelakaan itu.
Investigasi telah diluncurkan untuk mengetahui penyebab insiden tersebut, dikutip dari laman BBC, Minggu (17/9/2023).
Menteri Keamanan Negara Bagian Amazonas, Vinicius Almeida, mengatakan bahwa informasi awal menunjukkan pesawat itu jatuh setelah kehabisan landasan ketika turun ke Barcelos saat hujan lebat dan jarak pandang rendah.
Situs berita Brasil G1 melaporkan bahwa pesawat tersebut berjenis EMB-110, pesawat turboprop bermesin ganda yang diproduksi oleh pembuat pesawat Brasil Embraer.
Menurut G1, pesawat dan awaknya memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk bisa terbang.
Kecelakaan Pesawat Jatuh di Selangor Malaysia, Jumlah Korban Tewas 10
![Kecelakaan pesawat jatuh Malaysia dan menabrak jalan di Selangor. 10 orang dilaporkan tewas.(Muhammad Lutfi / AFP)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/HoF_qHgBdPXXJop8tpUFbdAsUjU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4542478/original/042119600_1692338558-pesawat_jatuh_malaysia.jpg)
Pada bulan Agustus lalu, kecelakaan pesawat Malaysia tengah jadi sorotan. Pasalnya peristiwa tersebut menelan korban jiwa. Sedikitnya 10 orang tewas akibat pesawat jatuh di jalan raya di utara Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis (17/8/2023).
"Untuk saat ini, saya dapat mengatakan setidaknya 10 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Malaysia. Dua pengendara yang melintas – satu di mobil dan satu di sepeda motor – juga tewas bersama delapan orang yang berada di dalam pesawat," kata kepala polisi setempat, Mohamad Iqbal Ibrahim seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (18/8/2023).
Jumlah korban tewas pesawat jatuh tersebut sejauh ini dinyatakan pihak berwenang 10 orang.
Berikut ini kronologi pesawat jatuh Selangor Malaysia mengutip dari sejumlah sumber:
Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) seperti dilansir CNN menyebutkan, "pesawat yang membawa enam penumpang dan dua awak pesawat itu berangkat dari Bandara Internasional Langkawi menuju Bandara Sultan Abdul Aziz Shah (Subang)".
![Infografis Bagasi Pesawat Berbayar Maskapai Tarif Rendah](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/PhhpRxvaoENPompBsAR2XpSifao=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2698366/original/020086200_1547207383-190111_Bagasi_Pesawat_Berbayar__1_.jpg)
Terkini Lainnya
5 Fakta Kasus Penipuan dengan Modus Like Video YouTube, Dalang Pelaku WNI di Kamboja
Alasan Tersangka Penipuan dengan Modus Like Video YouTube Kirim 15 Rekening Bank ke Kamboja
VIDEO: Kominfo Putus Akses Internet Kamboja dan Filipina Untuk Cegah Judol
Proses Penyelidikan Berlangsung Lebih dari Satu Tahun
Kecelakaan Pesawat di Amazon Brasil, 14 Orang Tewas
Kecelakaan Pesawat Jatuh di Selangor Malaysia, Jumlah Korban Tewas 10
Laos
Kamboja
Today in History
Kecelakaan Pesawat
Pesawat
Lao Airlines
Rekomendasi
Alasan Tersangka Penipuan dengan Modus Like Video YouTube Kirim 15 Rekening Bank ke Kamboja
Kebutuhan Meningkat, Presiden ATUC Minta Hak Tenaga Kerja di ASEAN Dilindungi
Menkominfo Budi Arie Perintahkan Operator Putus Akses Judi Online dari Kamboja dan Filipina
Akuisisi Beras Kamboja Bakal Ganggu Industri Lokal? Ini Jawaban Dirut Bulog
Investasi ke Kamboja, Bulog Mau Pimpin Rantai Pasok Pangan
Rencana Ekspansi Pasar Beras BULOG melalui Investasi di Kamboja
Tuntaskan Misi dari Jokowi dan Luhut, Bulog Atur Strategi
Jokowi Perintahkan Bulog Akuisisi Beras di Kamboja, Buat Apa?
Euro 2024
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Swiss Percaya Diri Jinakkan Tim Tiga Singa Inggris
Infografis Jadwal Euro 2024 dan Copa America 2024 Fase Final: Perempat Final, Semifinal, Final
Copa America 2024
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Copa America 2024 Argentina Vs Ekuador: Tim Tanggo Didukung Rekor Apik
Infografis Jadwal Euro 2024 dan Copa America 2024 Fase Final: Perempat Final, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
Bobby Nasution Terima Pinangan PKB Jadi Bakal Cagub di Pilkada Sumut 2024, Cari Cawagub Perempuan
Survei Indikator: Ridwan Kamil Ungguli Dedi Mulyadi dan Ilham Habibie di Pilkada Jabar
Kader Gerindra di Kampar Siap Alokasikan APBD Dukung Program Susu Gratis Prabowo Subianto
Lewat Relawan Rindu, Milenial Indramayu Punya Wadah Sampaikan Aspirasi Jelang Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
4 Juli 1940: Bom Teroris Meledak di New York World’s Fair, Beruntung Hanya 2 Orang Tewas
Populer
China Dukung Kazakhstan Bergabung dengan BRICS
Klarifikasi Kemlu RI: Anggota PPLN Den Haag dalam Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Bukan Seorang Diplomat
Letnan Jenderal Jennie Carignan Jadi Wanita Pertama Pimpin Militer Kanada, Ibu 4 Anak
Alasan Sejumlah Orang Takut Jika Melihat Badut
Ilmuwan Beberkan Alasan Ketika Seseorang Merinding
4 Juli 1940: Bom Teroris Meledak di New York World’s Fair, Beruntung Hanya 2 Orang Tewas
Dino Patti Djalal Launching Buku Angka dan Fakta Perubahan Iklim untuk Masa Depan Indonesia
Menlu Retno Marsudi Kunjungi Sejumlah Negara di Eropa untuk Menggalang Dukungan bagi Palestina
Benarkah Permen Karet Butuh Waktu 7 Tahun untuk Dicerna Jika Tertelan? Ini Penjelasannya
Ketua KPU
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Hormati Putusan DKPP Pecat Ketua KPU RI, Jokowi Pastikan Pilkada Serentak Berjalan Baik
Gantikan Hasyim Asy’ari, Intip Kekayaan Plt Ketua KPU Mochammad Afifuddin
Gantikan Hasyim Asy'ari, KPU Resmi Tunjuk Mochammad Afifuddin Jadi Plt Ketua
3 Fakta yang Terungkap dalam Putusan DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Beri Fasilitas Korban Asusila
Berita Terkini
Brontosaurus, Dinosaurus Sauropoda Terbesar yang Pernah Hidup
Minyak Sawit Dihadang Kampanye Hitam Lagi, Kini dari Seleb dan Anak Muda India
Gempa Hari Ini Kamis 4 Juli 2024: Terjadi di Duruka Sultra, Berkekuatan Magnitudo 2,8
Tengku Dewi Tak Berharap Terus Dinafkahi Andrew Andika: Saya Bisa Cari Duit Sendiri
Riset Sawit di Perguruan Tinggi, AII Hubungkan Hingga Tahap Komersialisasi
Keajaiban Tak Terduga Pecel Lele di Balik IPK Sempurna 4.0 Naufal Clash of Champions
Influencer Saham Gagal Kelola Dana, Ini Imbauan BEI
10 Manfaat Ampuh Leunca untuk Kesehatan, Lezat Dijadikan Sambal
Faisal Basri Khawatir Family Office Malah Jadi Tempat Pencucian Uang
Asumsi Ekonomi Makro 2025 Disetujui, Ketua Banggar: PR bagi Pemerintahan Prabowo
Kejagung Periksa Eks Komisaris Antam Terkait Kasus Korupsi Impor Emas
Klarifikasi Kemlu RI: Anggota PPLN Den Haag dalam Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Bukan Seorang Diplomat
6 Potret Benda Rusak Tapi Estetik Ini Bikin Salfok, Tak Terlihat Ada Kerusakan
Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup di Zona Hijau