Jakarta - Zebra terkenal dengan garis-garis hitam dan putih yang kontras - tapi hingga baru-baru ini tidak ada yang tahu mengapa mereka memakai pola bergaris yang tidak biasa. Ini adalah pertanyaan yang telah dibahas sejak 150 tahun yang lalu oleh ahli biologi Victoria seperti Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace.
Sejak itu banyak ide telah diajukan, tapi hanya dalam beberapa tahun terakhir baru ada upaya serius untuk menguji hal tersebut.
Baca Juga
Gagasan-gagasan ini dibagi ke dalam empat kategori utama: zebra bergaris untuk menghindari tangkapan predator, zebra bergaris untuk alasan sosial, zebra bergaris untuk tetap dingin, atau mereka memiliki garis-garis untuk menghindari serangan gigitan lalat.
Advertisement
Hanya gagasan terakhir yang bertahan untuk penelitian lebih lanjut. Dan penelitian terbaru kami dapat memuat lebih banyak detail tentang alasannya, seperti dilansir The Conversation, Selasa (6/10/2020).
Apa Keuntungan Garis-Garis Zebra?
Bisakah garis-garis yang dimiliki membantu zebra menghindari menjadi makanan predator? Ada banyak masalah dengan ide ini. Eksperimen lapangan menunjukkan bahwa zebra menonjol di mata manusia ketika mereka berada di antara pohon-pohon atau di padang rumput, bahkan ketika pencahayaan buruk - mereka tidak tersamarkan.
Dan ketika melarikan diri dari bahaya, zebra tidak berperilaku untuk memaksimalkan kebingungan yang mungkin disebabkan oleh garis-garis yang dimiliki, membuat ide-ide tentang menghindari pemangsa tidak dapat dipertahankan.
Lebih buruk lagi untuk ide ini, penglihatan singa dan hyena untuk melihat jarak jauh lebih lemah dari kita manusia; predator ini hanya dapat melihat jelas garis-garis zebra pada jarak yang sangat dekat, pada jarak ketika mereka mungkin bisa mendengar atau mencium bau mangsa. Jadi garis-garis zebra tidak mungkin banyak digunakan dalam pertahanan anti-predator.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mangsa yang Disukai
Yang paling berbahaya, zebra adalah mangsa yang disukai singa - dalam berbagai penelitian di seluruh Afrika, singa membunuh zebra dalam jumlah lebih dari kelimpahan numerik mereka. Jadi garis-garis yang dimiliki zebra tidak bisa menjadi pertahanan anti-predator yang sangat efektif melawan karnivora ini.
Bagaimana dengan gagasan bahwa garis-garis yang dimiliki membantu zebra berinteraksi dengan anggota spesies mereka sendiri? Setiap zebra memiliki pola garis yang unik. Bisakah itu berguna untuk mengenal satu sama lainnya? Kemungkinan ini tampak sangat tidak mungkin mengingat bahwa kuda domestik yang berwarna seragam dapat mengenali sesamanya melalui penglihatan dan suara.
Anggota keluarga kuda yang bergaris tidak saling mengurus sesamanya - suatu bentuk ikatan sosial - lebih dari spesies kuda lain. Dan sangat tidak biasa zebra tanpa garis tidak dijauhi oleh anggota grup, dan mereka berkembang biak dengan baik.
Bagaimana dengan semacam pertahanan melawan matahari Afrika yang panas? Mengingat bahwa garis-garis hitam mungkin diharapkan untuk menyerap radiasi dan garis-garis putih memantulkannya, satu gagasan mengusulkan bahwa garis-garis tersebut mengatur arus udara arah vertikal di sepanjang punggung hewan, dengan demikian mendinginkannya.
Sekali lagi, ini tampaknya mustahil: eksperimen barel-barel air besar dibungkus dengan kulit yang bergaris-garis atau seragam, atau dicat bergaris atau tidak bergaris, menunjukkan tidak ada perbedaan dalam suhu air bagian dalam. Selain itu pengukuran termografi zebra, impala, kerbau, dan jerapah di alam liar menunjukkan bahwa zebra tidak lebih dingin dibanding yang lainnya.
Gagasan terakhir mengenai garis-garis zebra terdengar tidak masuk akal pada mulanya, yaitu garis-garis zebra dapat mencegah gigitan serangga untuk mendapatkan makanan darah, nyatanya memiliki banyak dukungan.
Eksperimen awal pada 1980-an melaporkan bahwa lalat tsetse dan pikat (lalat besar) menghindari mendarat di permukaan bergaris dan telah dikonfirmasi baru-baru ini. Yang paling meyakinkan, bagaimana pun, adalah data dari seluruh jangkauan geografis dari tujuh spesies kuda yang hidup. Beberapa spesies ini bergaris-garis (zebra), ada yang tidak (keledai Asiatik) dan ada yang hanya bergaris-garis sebagian (keledai liar Afrika).
Di seluruh spesies dan subspesies mereka, intensitas garis-garis dimiliki sejajar jumlah lalat yang menghindar di Afrika dan Asia. Artinya, kuda liar berasal dari daerah-daerah di mana gangguan dari pikat berkepanjangan sepanjang tahun adalah yang paling mungkin memiliki pola garis-garis yang ditandai.
Kami berpikir bahwa alasan kuda di Afrika perlu memiliki garis-garis adalah karena lalat pengigit di Afrika membawa penyakit seperti trypanosomiasis, penyakit flu kuda yang dapat berakibat fatal.
Dan zebra sangat rentan untuk terkena dampak dari gigitan lalat karena mantel pendek mereka miliki. Memiliki pola bulu yang membantu menghindari lalat dan penyakit mematikan yang mereka bawa akan menjadi keuntungan yang kuat, yang berarti garis-garis zebra akan diturunkan ke generasi mendatang.
Advertisement
Menguji Gagasan Garis-Garis Zebra Tak Cocok Bagi Lalat
Tetapi bagaimana garis-garis benar-benar memberikan pengaruhnya pada lalat yang menggigit? Kami memulai untuk memeriksa ini di sebuah livery di Somerset, Inggris, di mana kawanan pikat berkumpul di musim panas.
Kami cukup beruntung bisa bekerja dengan Terri Hill, pemilik sebuah kandang kuda. Kita bisa sangat dekat dengan kuda-kudanya dan zebra jinak di dataran, memungkinkan kita untuk benar-benar menonton lalat mendarat atau terbang melewati kuda. Kami juga merekam perilaku lalat di sekitar hewan, dan mengenakan mantel berwarna berbeda pada kuda.
Penting untuk diingat bahwa lalat memiliki visi yang jauh lebih buruk daripada manusia. Kami menemukan bahwa zebra dan kuda menerima jumlah pendekatan yang sama dari lalat besar atau pikat yang mungkin tertarik dengan baunya - tetapi zebra mengalami pendaratan yang jauh lebih sedikit oleh pikat. Di sekitar kuda, lalat terbang, berputar dan berputar sebelum mendarat lagi dan lagi. Sebaliknya, di sekitar zebra lalat entah terbang melewati mereka atau membuat pendaratan cepat dan terbang lagi.
Analisis frame demi frame dari video kami menunjukkan bahwa lalat perlahan-lahan melambat ketika mereka mendekati kuda coklat atau hitam sebelum melakukan pendaratan terkendali. Tapi mereka gagal melambat saat mendekati zebra. Sebaliknya mereka akan terbang lurus melewati atau benar-benar menabrak binatang dan bangkit.
Ketika kami menempatkan mantel hitam atau mantel putih atau mantel bergaris pada kuda yang sama untuk mengendalikan perbedaan dalam perilaku atau bau binatang, sekali lagi lalat tidak mendarat di garis-garis itu. Tetapi tidak ada perbedaan dalam tingkat pendaratan pada kepala telanjang kuda, menunjukkan bahwa garis-garis memberikan efek mereka dari dekat tapi tidak menghalangi pendekatan terbang di kejauhan.
Dan itu menunjukkan kepada kita bahwa mantel kuda bergaris, yang saat ini dijual oleh dua perusahaan, benar-benar berfungsi.
Jadi sekarang kita tahu bahwa garis-garis yang mempengaruhi lalat besar pada jarak dekat, bukan dari kejauhan, apa yang sebenarnya terjadi beberapa inci dari Zebra?
Satu ide adalah bahwa garis-garis mengatur ilusi optik yang mengganggu pola pergerakan yang diharapkan pengalaman lalat saat mendekati zebra, mencegahnya dari pendaratan dengan benar.
Gagasan lain adalah bahwa lalat tidak melihat zebra sebagai entitas yang solid tapi perangkaian benda hitam tipis. Hanya ketika sangat dekat mereka menyadari bahwa mereka akan mengenai tubuh yang solid dan bukannya membelok. Kami sedang mencari kemungkinan ini sekarang.
Jadi penelitian dasar kami tentang perilaku lalat tidak hanya memberi tahu kami mengapa zebra bergaris sangat indah, tapi memiliki implikasi nyata bagi industri pakaian kuda, dengan potensi untuk membuat perawatan kuda dan kuda tidak terlalu menyakitkan bagi kuda dan penunggannya.
Terkini Lainnya
Mengapa Anda Ingin Bersin Saat Terpapar Sinar Matahari? Ini Penjelasannya
Peneliti Ungkap Senyawa pada Kulit Jeruk yang Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh
Studi Jerman Ungkap Alasan Minum Alkohol di Pesawat Mungkin Buruk bagi Kesehatan
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mangsa yang Disukai
Menguji Gagasan Garis-Garis Zebra Tak Cocok Bagi Lalat
zebra
The Conversation
Sains
Rekomendasi
Peneliti Ungkap Senyawa pada Kulit Jeruk yang Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh
Studi Jerman Ungkap Alasan Minum Alkohol di Pesawat Mungkin Buruk bagi Kesehatan
Ahli Sebut Produksi Buah Alpukat Menyusut, Ternyata Ini Penyebabnya
Peneliti Ungkap Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Waspada, Ahli Ungkap Kemungkinan Seseorang Menderita Alzheimer Tanpa Gejala
Ilmuwan China Temukan Cara Bikin Baterai Lebih Efisien Pakai Air, Ini Penjelasannya
Studi: Gajah Afrika Panggil Kawanannya Pakai Nama Seperti Manusia
AS Rilis Pil Pertama untuk Depresi Pascapersalinan, Ini Klaim Keberhasilannya
Kondisi Lautan Dunia Semakin Buruk, Ini Tiga Ancaman Utamanya
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-16
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
Live Streaming
Pencadangan Data Pasca Serangan Ransomeware, Kesiapan atau Keterlambatan?
TODAY IN HISTORY
2 Juli 1881: Penembakan Tragis Presiden ke-20 Amerika Serikat James A. Garfield di Hadapan Anaknya
Populer
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Israel Disebut Buang Limbah Cemari Aliran Air Al-Auja Spring, Kesehatan Warga Palestina di Desa Al-Auja Kian Terancam
Hizbullah: Kami Akan Berhenti Menyerang Israel Bila Gencatan Senjata Tercapai di Gaza
5 Komet Paling Terang hingga Saat Ini
Ratusan Pendemo Turun ke Jalanan Kota Mexico City, Advokasikan Hak-hak Hewan
92 Negara Sepakati Komunike KTT Perdamaian Ukraina, Dubes Vasyl: di PBB Selalu Temui Jalan Buntu
Swedia Sahkan UU yang Izinkan Kakek-Nenek Dapat Cuti Berbayar untuk Merawat Cucu
PM Lebanon Sebut Negaranya Sedang Berperang, Buntut Konflik Israel Vs Hamas Meluas ke Hizbullah
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Berita Terkini
Ini Alasan Gibran Ditemani Raffi Ahmad Blusukan di Jakarta
Top 3: Kenali Sleep Latency, Cara Agar Bisa Tidur Nyenyak
Muhadjir Setuju Mahasiswa Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Asal Resmi Kenapa Tidak?
Menkes Budi Ungkap Alasan Datangkan Dokter Asing: Demi Selamatkan Lebih Banyak Bayi
Generasi Sandwich Adalah Penanggung Tiga Generasi, Ini Penyebab dan Cara Memutusnya
Manisnya Kahiyang Ayu Berkebaya Janggan Dampingi Bobby Nasution di Perayaan HUT Kota Medan
Top 3 Berita Bola: Bukan Lionel Messi atau Ronaldo, 5 Pemain Ini Jadi Kandidat Kuat Peraih Ballon d'Or 2024
Utang Global Sentuh USD 91 Triliun, Negara Ini Menanggung Beban Terberat
Siswi SMK di Mesuji Lampung Tewas Mengenaskan, Pelakunya Ternyata...
Pengakuan Ayu Ting Ting Setelah Batal Nikah dengan Muhammad Fardhana: Pelukan Bilqis Ringankan Bebanku
Hoaks Terkini Pembagian Hadiah yang Mencatut BRI, Simak Daftarnya Biar Tak Tertipu
PKB Akui Ida Fauziyah Potensial Jadi Cawagub Anies, Tapi Ingin Fokus DPR
6 Potret Selvi Kitty Ajak Anak Liburan di Macau, Kunjungi Tempat Wisata Ikonik
3 Kondisi Medis yang Bikin Anak Tak Boleh Dikhitan
2.564 ATM Kripto Baru Telah Dipasang di Seluruh Dunia pada 2024