, California - Kebanyakan orang tidak mengaitkan Pasific Northwest (Amerika Serikat) dengan gempa bumi besar, tetapi tahukah bahwa di sana adalah rumah bagi zona subduksi Cascadia (batas lempeng konvergen) yang membentang sepanjang 600 mil (966 km) dari California utara (AS) ke Pulau Vancouver di Kanada.
Menurut situs Earthsky.org, yang dikutip pada Selasa (6/8/2019), area yang dilalui patahan tersebut termasuk kawasan metropolitan seperti Seattle dan Portland, Oregon.
Baca Juga
Sesar geologis itu relatif tenang pada akhir-akhir ini. Belum ada banyak gempa yang dirasakan secara luas di sepanjang Sesar Cascadia --masih belum ada yang menyaingi bencana alam seperti gempa bumi Loma Prieta pada 1989, di sepanjang Sesar San Andreas yang aktif di California.
Advertisement
Namun, bukan berarti patahan itu akan tetap diam. Para ilmuwan tahu bahwa di wilayah Sesar Cascadia berpotensi terjadi gempa bumi besar, sampai magnitudo 9,0.
Ahli geofisika telah mengetahui selama lebih dari satu dekade bahwa tidak semua bagian dari Sesar Cascadia akan 'berperilaku' sama. Bagian utara dan selatan jauh lebih aktif secara seismik daripada bagian tengah --dengan gempa bumi kecil dan deformasi tanah yang sering tidak diperhatikan oleh penduduk.
Tetapi mengapa peristiwa ini ada dan apa yang menyebabkannya?
Penelitian Earthsky.org mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan membuat gambaran dari peristiwa yang terjadi jauh di dalam Bumi, lebih dari 90 mil (144 km) di bawah patahan.
Tim Earthsky.org telah mengidentifikasi gerak sesar naik di bawah bagian patahan yang aktif ini, yang mereka pikir mengarah ke perbedaan di sepanjang Sesar Cascadia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terjadi gempa berkekuatan 7,4 SR yang berpusat di Banten dan sempat dikeluarkan peringatan Tsunami.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Cascadia dan 'The Big One'
![Ilustrasi Gempa Bumi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/jT7WUMWlAEiNf9OOZ6PviPnslUE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/752586/original/000918900_1413546543-Gempa-Bumi-aji-141017-4.jpg)
Zona subduksi Cascadia adalah wilayah di mana dua lempeng tektonik bertabrakan. Juan de Fuca, lempeng kecil di samudera, sedang bergerak ke bawah lempeng Amerika Utara, di atas benua Amerika berada.
Sistem subduksi --di mana satu lempeng tektonik menumbuk di atas lempeng yang lain-- mampu menghasilkan gempa bumi terbesar di dunia. Contoh utamanya adalah gempa bumi Tohoku 2011 yang mengguncang Jepang.
Cascadia secara seismik sangat sunyi, bila dibandingkan dengan zona subduksi lainnya, tetapi tidak sepenuhnya tidak aktif.
Penelitian menunjukkan bahwa patahan tersebut terpecah pada peristiwa gempa magnitudo 9,0 pada tahun 1700. Para peneliti menyimpulkan, kita berada dalam rentang 300 hingga 500 tahun di mana peristiwa besar di Cascadia dapat terjadi.
Banyak kejadian kecil --yang tidak menimbulkan kerusakan dan tidak menyenangkan-- terjadi di Cascadia utara dan selatan setiap tahun. Namun, di pusat Cascadia, yang mendasari sebagian besar Oregon, gempa terjadi sangat sedikit.
Mengapa patahan yang sama bisa 'berperilaku' berbeda di daerah yang berbeda pula?
Selama dekade terakhir, para ilmuwan telah membuat beberapa pengamatan tambahan yang menyoroti peristiwa di sepanjang patahan.
"Satu yang harus diperhatikan ialah kita harus tahu titik terkuncinya tumbukan dari dua lempeng tersebut (Juan de Fuca dan Amerika Utara), yang memberi tahu kita di mana tekanan menumpuk di sepanjang patahan," tulis Earthsky.org.
Jika lempeng tektonik terkunci (benar-benar saling menempel dan tidak dapat bergerak lagi ke mana-mana), maka tekanan akan meningkat. Akhirnya tekanan itu dapat dilepaskan dengan cepat sebagai gempa bumi. Kekuatannya tergantung pada seberapa besar bidang patahan yang retak.
Para ahli geologi baru-baru ini telah mengerahkan ratusan monitor GPS di Cascadia untuk merekam deformasi tanah yang berasal dari ketidakmampuan kedua lempeng untuk bergeser (melewati satu sama lain).
Penguncian lempeng lebih umum terjadi di bagian utara dan selatan Cascadia.
Para geolog sekarang juga dapat mengamati gemuruh gempa yang sulit dideteksi, yang dikenal sebagai tremor. Peristiwa ini terjadi dalam rentang waktu beberapa menit hingga berminggu-minggu, lebih lama dari gempa biasa.
Tremor tidak menyebabkan pergerakan tanah secara masif, meskipun dapat melepaskan sejumlah besar energi. Para peneliti hanya menemukan sinyal-sinyal tremor ini di bawah Cascadia) dalam 15 tahun terakhir.
Selain itu, tremor juga tampaknya lebih terkonsentrasi di sepanjang bagian utara dan selatan patahan Juan de Fuca dan Amerika Utara.
"Untuk menjelaskan lebih detail, kami harus melihat jauh ke dalam, lebih dari 100 kilometer (60 mil) di bawah permukaan Bumi, ke dalam mantel Bumi," kata Earthsky.org lagi.
Advertisement
Bisa Memprediksi Tempat, tetapi Tidak Untuk Waktu
![20151111-Ilustrasi Gempa Bumi](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/KdY1HeTdWfFKgpwqZtlLEl9RkFE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1051785/original/019211900_1447246336-20151111-Ilustrasi-Gempa-Bumi-4.jpg)
Hasil riset Earthsky.org memberikan wawasan baru tentang bagaimana zona subduksi itu, dan mungkin yang lain, bereaksi geologis selama jangka waktu jutaan tahun lalu.
"Sayangnya, kami tidak dapat memprediksi kapan gempa megathrust Cascadia terjadi di masa mendatang. Ini akan membutuhkan lebih banyak penelitian dan pemantauan aktif dari zona subduksi, baik di darat dan di lepas pantai, menggunakan stasiun seismik dan alat seperti GPS untuk menangkap fenomena jangka pendek," tulis situs tersebut.
Studi ini sejatinya menunjukkan bahwa gempa besar mungkin akan dimulai di bagian utara atau selatan sesar, di mana lempeng lebih terkunci sepenuhnya.
Terkini Lainnya
Studi: Jalan Kaki Terbukti Bisa Bantu Atasi Masalah Nyeri Punggung
Mengapa Anda Ingin Bersin Saat Terpapar Sinar Matahari? Ini Penjelasannya
Peneliti Ungkap Senyawa pada Kulit Jeruk yang Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Cascadia dan 'The Big One'
Bisa Memprediksi Tempat, tetapi Tidak Untuk Waktu
Amerika Serikat
Gempa
Gempa Bumi
earthquake
US Pacific Northwest
Sains
Rekomendasi
Mengapa Anda Ingin Bersin Saat Terpapar Sinar Matahari? Ini Penjelasannya
Peneliti Ungkap Senyawa pada Kulit Jeruk yang Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh
Studi Jerman Ungkap Alasan Minum Alkohol di Pesawat Mungkin Buruk bagi Kesehatan
Ahli Sebut Produksi Buah Alpukat Menyusut, Ternyata Ini Penyebabnya
Peneliti Ungkap Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Waspada, Ahli Ungkap Kemungkinan Seseorang Menderita Alzheimer Tanpa Gejala
Ilmuwan China Temukan Cara Bikin Baterai Lebih Efisien Pakai Air, Ini Penjelasannya
Studi: Gajah Afrika Panggil Kawanannya Pakai Nama Seperti Manusia
AS Rilis Pil Pertama untuk Depresi Pascapersalinan, Ini Klaim Keberhasilannya
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Profil Keir Starmer, PM Inggris Baru Pengganti Rishi Sunak yang Punya Gelar 'Sir'
Omar Garcia Harfuch, 'Batman' dari Meksiko Ditunjuk jadi Menteri Keamanan
Gunung Etna Meletus, Semburan Abu Vulkanik dan Lava Picu Bandara Catania Ditutup
Model di Inggris Jual Wine Pakai Anggur yang Diinjak Kakinya, Harganya Rp2 Juta Per Botol
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Lewat Pameran Lukisan, 1 Seniman Indonesia Bareng 19 Pelukis ASEAN-India Pamer Hubungan Budaya dan Sejarah
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Berita Terkini
Sepasang Kekasih Jadi Korban Pembegalan di Depok
Mengenal Bubur Ayam Mang H Oyo, Kuliner Legendaris di Bandung
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024
Sahroni DPR Puji Kinerja Kejagung yang Terus Membaik
Siswi SMK di Lampung Diperkosa dan Dibunuh Pamannya, Berawal dari Tumpangan Saat Pulang Sekolah
Bahaya Minum Obat Pereda Nyeri Migrain Secara Berlebihan, Begini Anjuran Dokter Syaraf
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Terbaik Malam 1 Suro, Perspektif Islam
10 Hiu Prasejarah yang Luar Biasa, Bentuknya Sangat Aneh
Pemkot Tangerang Siap Gelar Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Polisi Gagalkan Peredaran 7.200 Botol Oli Palsu Asal Tangerang di Bandar Lampung
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
13 Hewan Purba Tertua di Dunia yang Masih Hidup Sampai Sekarang