, Canberra - Sekilas, apa yang dilakukan para ilmuwan ini sadis. Mereka meminta para relawan berkali-kali menyerang bangkai babi dengan sebilah pedang samurai panjang dan parang. Bentuk tubuh hewan tersebut pun terbelah-belah, tak lagi utuh. Namun, ada alasan kuat di balik itu: atas nama ilmu pengetahuan.
Percobaan berdarah tersebut dilakukan untuk menganalisis cedera yang diakibatkan sabetan parang dan pedang samurai, agar bisa mengidentifikasi senjata yang digunakan dalam kasus pembunuhan, dari bekas luka yang ditinggalkan.
Baca Juga
Daging Babi Jadi Senjata China Balas Kenaikan Tarif Impor Kendaraan Listrik Uni Eropa
Tak Sanggup Bayar Denda Rp100 Juta, WNI Bawa Bekal Makan Mengandung Daging Babi di Taiwan Dideportasi
Penyakit ASF Bunuh 156 Babi di Papua, Gubernur Ridwan Rumasukun Tetapkan Keadaan Darurat Wabah African Swine Fever
Penelitian ini sebenarnya tak murni akademis, melainkan dilakukan di tengah penyelidikan kasus pembunuhan di mana korbannya diserang menggunakan pedang samurai atau katana, demikian menurut penulis utama studi Penny McCardle, konsultan antropologi forensik untuk Newcastle Department of Forensic Medicine, Australia.
Advertisement
Dengan alasan hukum, McCardle tak bicara banyak soal kasus-kasus yang diduga melibatkan pedang samurai. Namun, pembunuhan-pembunuhan tersebut terjadi dalam 10 tahun atau lebih. "Pelaku diduga menggunakan apa yang ada di tangan dan mereka telah tertangkap," kata dia seperti dikutip dari situs sains, LiveScience, Selasa (27/3/2018).
Saat mulai menganalisis luka di tulang korban, McCardle menyadari dengan cepat bahwa hampir tidak ada penelitian yang dilakukan pada bekas luka akibat sabetan katana. "Jadi, saya mulai melakukan lebih banyak penelitian," kata dia.
McCardle belakangan juga menemukan bahwa hanya sedikit penelitian yang pernah dilakukan, untuk menjelaskan efek sabetan parang di tulang korban.
"Meski faktanya parang tersedia di seluruh dunia dan sering digunakan dalam kejahatan dengan kekerasan, serangan teroris, dan bahkan pembantaian," kata ilmuwan perempuan tersebut kepada LiveScience.
McCardle mengaku ingin meneliti lebih dalam luka akibat sabetan pedang samurai atau katana dan parang, untuk membantu baik ahli forensik maupun arkeolog untuk bisa mengidentifikasi secara lebih baik jenis-jenis senjata yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban.
Saksikan video menarik berikut ini:
Hebatnya pedang yang dipakai masih dalam sarungnya, saat bola dilontarkan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bangkai Babi Jantan
![Ilustrasi babi jumbo (iStock)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Ot8cHExGxHcfNkxiCcvmOxfgbM8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1663499/original/085831100_1544505914-033859600_1501468850-afasfsfeddf.jpg)
Para ilmuwan melakukan eksperimennya terhadap sejumlah bangkai babi jantan, yang beratnya masing-masing 45 hingga 50 kilogram -- yang dibeli dari tukang daging.
Bangkai-bangkai babi kemudian diisi dengan styrofoam untuk menjaga organ dalam mereka stabil. Hewan-hewan terseut kemudian digantung di rangka logam, sebagai simulasi dari korban manusia yang berdiri.
Para peneliti menggunakan parang buatan pabrik, katana buatan pabrik, dan katana bikinan para pengrajin yang dibuat secara tradisional.
Para relawan yang menggunakan parang dan katana buatan pabrik tak punya pengalaman menggunakan senjata tajam tersebut. Hasil potongan yang mereka hasilkan pun asal.
"Sementara relawan yang menggunakan katana yang ditempa secara tradisional punya 16 tahun pengalaman sebagai pemain pedang. Kualitas potongan yang dihasilkan sempurna," kata McCardle.
Ilmuwan perempuan itu menambahkan, para pengguna senjata amatir terkejut saat menyadari betapa sulitnya menyabetkan senjata. Mereka pun kelelahan berat.
"Mereka tak punya dorongan adrenalin yang mungkin dimiliki pelaku kejahatan yang sebenarnya."
Jejak Sabetan Khas
Para ilmuwan meneliti jejak sabetan pedang samurai atau katana pada tulang rusuk, tulang pipih seperti tulang bahu, dan tulang panjang seperti tulang tungkai.
Mereka menemukan jejak unik sabetan katana pada ketiga jenis tulang, yakni jejak melengkung yang jauh dari titik masuk sabetan.
Sementara fitur unik untuk parang pada ketiga jenis tulang adalah munculnya serpihan kecil di tepian setiap tulang.
Perbedaan jejak luka mungkin dipicu bahan, cara senjata itu digunakan, sudut serangan pada tulang, dan cara senjata dicabut dari tulang.
Para ilmuwan berharap, penelitian di masa yang akan datang bisa mengeksplorasi kemungkinan untuk menyimpulkan penggunaan senjata tajam tertentu berdasarkan jejak luka sabetan.
Para ilmuwan merinci temuan mereka dalam Journal of Forensic Sciences pada 21 Februari 2018.
Terkini Lainnya
Daging Babi Jadi Senjata China Balas Kenaikan Tarif Impor Kendaraan Listrik Uni Eropa
Tak Sanggup Bayar Denda Rp100 Juta, WNI Bawa Bekal Makan Mengandung Daging Babi di Taiwan Dideportasi
Penyakit ASF Bunuh 156 Babi di Papua, Gubernur Ridwan Rumasukun Tetapkan Keadaan Darurat Wabah African Swine Fever
Bangkai Babi Jantan
Samurai
Sains
babi
Rekomendasi
Tak Sanggup Bayar Denda Rp100 Juta, WNI Bawa Bekal Makan Mengandung Daging Babi di Taiwan Dideportasi
Penyakit ASF Bunuh 156 Babi di Papua, Gubernur Ridwan Rumasukun Tetapkan Keadaan Darurat Wabah African Swine Fever
Apa Itu African Swine Fever atau ASF, Virus yang Ditemukan pada Dua Sampel Babi di NTT
WNI Didenda Rp100 Juta oleh Bea Cukai Taiwan Gara-Gara Bawa Nasi Kotak Isi Daging Babi
Pria di Sikka Mendadak Jatuh dan Meninggal saat Jual Babi di Pasar
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Judi Online
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Populer
Korea Selatan Ragukan Klaim Korea Utara soal Rudal Baru dengan Hulu Ledak Super Besar
Australia, Selandia Baru, dan China Berebut Pengaruh di Pasifik
Malang, Pria di Philadelphia Alami Gangguan Penglihatan Usai Bola Mata Disengat Lebah
Wayang Alien di Lokasi Crop Circle Jadi Penanda Indonesia UFO Festival 2024
Benarkah Permen Karet Butuh Waktu 7 Tahun untuk Dicerna Jika Tertelan? Ini Penjelasannya
Hizbullah: Kami Akan Berhenti Menyerang Israel Bila Gencatan Senjata Tercapai di Gaza
Tak Tampil Maksimal di Debat Perdana Capres 2024, Joe Biden Ngaku Jet Lag
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Legenda Jerman Remehkan Skuad Spanyol di Euro 2024, Dianggap Tim Bau Kencur
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Berita Terkini
Bidan di Lampung Tengah Diduga Aniaya Nenek Hingga Bersimbah Darah, Videonya Viral
Kisah Iblis Terbakar oleh Kekuatan Doa Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani
Guru TK di Jambi Dituntut Kembalikan Uang Rp75 Juta ke Negara, Dede Yusuf Salahkan BKD
Polisi Tangkap Pengirim Narkoba Dalam Paket Ayam Jago Melalui Bandara Pekanbaru
Mengenal Planet Kerdil Ceres yang Diduga Dihuni Alien
Ayu Ting Ting Batal Nikah padahal Sudah Lamaran, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Melacak Rekam Jejak Civitas Akademika Universitas Brawijaya Melalui Pameran QR Art
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Rekrutmen Pimpinan KPK Sepi Peminat, Ancaman Bagi Pemberantasan Korupsi?
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Bus Ranau Indah Masuk Jurang, Seorang Pemotor Meninggal Dunia
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?