, Naples - Gunung berapi raksasa Campi Flegrei di Italia sudah lama tidur sejak 1538, tapi para pakar mengeluarkan peringatan bahwa supervolkano itu diprediksi akan meletus hebat.
Alasannya, mereka telah menemukan bukti langsung keberadaan ‘kawasan panas’ yang memasok supervolkano tersebut.
Memang, para pakar belum yakin bagaimana skala ledakan itu nantinya, tapi mereka 'tidak ragu' bahwa volkano itu semakin berbahaya, demikian dikutip dari Daily Mail pada Rabu (20/9/2017).
Advertisement
Campi Flegrei adalah suatu supervolkano yang terletak dekat Naples dan cukup tenang sejak 1980-an. Pada masa itu, injeksi magma ataupun cairan di struktur lebih rendah gunung itu menyebabkan serangkaian gempa kecil.
Para peneliti dari University of Aberdeen sekarang telah menandai tempat berkumpulnya bahan-bahan panas berkumpul untuk memasok kaldera pada masa kini.
Mereka kemudian memberikan tanda ukuran (benchmark) untuk membantu meramalkan cara dan letak kemungkinan erupsi di masa depan.
Baca Juga
Dr. Luca de Siena, pimpinan penulisan penelitian, mengatakan, "Satu pertanyaan yang membingungkan para ilmuwan adalah letak magma itu di bawah kaldera. Penelitian kami memberikan bukti pertama adanya kawasan panas di bawah Pozzouli yang membentang hingga ke laut pada kedalaman 4 kilometer."
"Lokasi paling mungkin itu berisi sekelompok kecil magma, tapi mungkin saja ada ruang magma lebih dalam dan berukuran lebih besar yang tertutup cairan terpanaskan."
Berdasarkan penelitian, pada 1980, magma yang ada tidak bisa naik ke permukaan karena adanya bentukan batu setebal 1 hingga 2 kilometer yang menghalangi alurnya. Oleh karena itu tekanan magma tersalur secara lateral (menyamping).
Implikasi hal itu belum benar-benar dimengerti. Tapi, sedikit demi sedikit kegiatan seismik di kawasan itu sejak 1980-an menandakan adanya tekanan yang sedang membesar di dalam kaldera sehingga menjadi semakin berbahaya.
Dr. De Siena menjelaskan, "Selama 30 tahun terakhir, perilaku gunung berapi telah berubah, semuanya jadi semakin panas karena cairan yang merembes ke seluruh kaldera."
"Apapun yang meyebabkan kegiatan di bawah Pozzuoli pada 1980-an telah pindah ke tempat lain, sehingga bahayanya bukan lagi di titik yang sama, mungkin lebih dekat ke Naples yang berpenduduk lebih padat."
"Artinya, risiko kaldera bukan hanya di pusatnya, tapi telah bergeser. Kitabisa mencirikan Campi Flegrei sekarang ini seperti sup mendidih di bawah permukaan."
Pertanyaannya sekarang adalah apakah keberadaan lapisan tebal magma itu muncul ke permukaan atau menjadi sesuatu yang tidak sedemikian mengkhawatirkan seandainya ia mencuat di laut.
Penelitian itu terbit beberapa bulan setelah para pakar memprediksi Campi Flegrei telah mencapai 'tahap kritis' yang akan mengarah kepada erupsi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Gunung Berapi yang 'Gelisah'
Para pakar dari University College London (UCL) dan Vesuvius Observatory di Naples mempelajari adanya pola tidak tenang sejak letusan Campi Flegrei sekitar 500 tahun lalu.
Ada masa 'gelisah' selama 2 tahun pada 1950-an, 1970-an, dan 1980-an yang mengakibatkan gempa kecil setempat dan terdesaknya tanah. Kegelisahan serupa terjadi lebih dari 500 tahun lalu dan perlu waktu 1 abad hingga akhirnya terjadi erupsi pada 1538.
Menggunakan suatu model baru, para peneliti menyelidiki apakah Campi Flegrei sedang bersiap meletus lagi.
Dr. Christopher Kilburn yang memimpin penelitian mengatakan, "Dengan mempelajari bagaimana tanah merekah dan bergerak di Camp Flegrei, kita bisa menganggap ia sedang mendekati tahap kritis."
"Kita tidak tahu saatnya atau apakah kegelisahan jangka panjang ini akan mengarah kepada erupsi, tapi Campi Flegrei mengikuti tren yang kita lihat ketika menguji model kami pada volkano lain, termasuk Rabauk di Papua Nugini, El Hierro di Kepulauan Canary, dan Soufriere Hills di Montserrat (kawasan Karibia)."
Episode gelisah menyebabkan gerakan magma sekitar 3 kilometer di bawah volkano. Erupsi menjadi semakin mungkin ketika tanah telah meregang melewati titik rekahnya sehingga lelehan batu dapat keluar ke permukaan ketika tanahnya merekah.
Tapi sulit memastikan saat kejadian erupsi, karena ketika tanah merekahpun, magma mungkin saja tersendat sebelum muncul ke permukaan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement
Membawa Masalah Walau Tanpa Letusan
Walaupun belum meletus, kegelisahan gunung berapi tersebut sudah mengganggu masyarakat di Campi Flegrei. Tiga episode yang disebut sebelumnya telah mendesak pelabuhan Pazzuoli hingga 3 meter ke arah laut.
Dr. Stefano Calino yang ikut serta dalam penelitian mengatakan, "Kegelisahan pada 1970 dan 1983 menyebabkan puluhan ribu orang harus diungsikan dari Pozzuoli."
Camp Flegrei memiliki luas lebih dari 100 ribu kilometer persegi ke arah barat di luar Naples.
Para peneliti menduga bahwa erupsi di masa kini bisa berdampak kepada 360 ribu orang yang tinggal di sekitar kaldera dan hampir 1 juta orang di Naples.
Profesor Giuseppe De Natale yang ikut dalam penelitian mengatakan, "Sebagian besar kerusakan dalam krisis sebelumnya disebabkan oleh guncangan seismik pada bangunan-bangunan."
"Temuan kami mengungkapkan bahwa kita harus siap menghadapi seismik lokal yang lebih parah sewaktu ada desakan (uplift) dan kita harus beradaptasi atau bersiap untuk kedaruratan baru, dengan atau tanpa erupsi."
Terkini Lainnya
Liburan di Venesia, Turis Temukan Rp 42 Juta di Kantong Plastik
7 Patung Ini Jadi Korban 'Tangan Nakal' Para Turis
Jatuh ke Kawah Gunung Berapi, 3 Turis Tewas
Gunung Berapi yang 'Gelisah'
Membawa Masalah Walau Tanpa Letusan
Italia
london
Gunung Berapi
Rekomendasi
Seniman Wanita Berdarah Indonesia Bikin Sushi Berbentuk Kepala Selebritis Terkenal, Ed Sheeran hingga Elton John
Bandara Heathrow Kacau, Penumpang Tertahan di Pesawat Selama Berjam-Jam
Hadiri Eras Tour Taylor Swift, Tom Cruise Terima Gelang Persahabatan dari Swifties
Tanpa Kate Middleton, Pangeran William Tersenyum Lebar Saat Foto Bareng Taylor Swift di Belakang Panggung
Pangeran William Asyik Bergoyang di Konser Taylor Swift, George dan Charlotte Ikut Nonton
Standard Chartered Buka Perdagangan Bitcoin dan Ethereum di London
Binance Minta Pengadilan di London Batalkan Kasus Terkait Kripto BSV Coin
Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Turun ke Jalan di Pusat Kota London
Maliq & D’essentials dan Paul Partohap Bakal Hibur Penonton Resonance of Indonesia di London, Catat Tanggalnya!
TOPIK POPULER
Live Streaming
Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Berujung Dipecat
TODAY IN HISTORY
4 Juli 1940: Bom Teroris Meledak di New York World’s Fair, Beruntung Hanya 2 Orang Tewas
Populer
Joe Biden: Abaikan Perubahan Iklim adalah Tindakan Mematikan dan Tak Bertanggung Jawab
Pengamat Hukum UI: Proses Pembangunan Gedung Kedubes India di Jakarta Tak Salahi Aturan
Kanada-Indonesia Berkolaborasi Kampanyekan Masalah Polusi Plastik
Mengenal 55 Cancri e, Planet Berlian
Klarifikasi Kemlu RI: Anggota PPLN Den Haag dalam Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Bukan Seorang Diplomat
Mengulas Kisah Gayton McKenzie, Mantan Gangster yang Kini Jadi Menteri Afrika Selatan
Letnan Jenderal Jennie Carignan Jadi Wanita Pertama Pimpin Militer Kanada, Ibu 4 Anak
Kolaborasi Melbourne Symphony Orchestra dengan Musisi Tanah Air Jadi Wadah Pertukaran Seni Indonesia-Australia
Pangeran Harry Disebut Tak Beri Dukungan ke Kate Middleton yang Berjuang Melawan Kanker
Lumut Berpotensi Dapat Tumbuh di Mars
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Toyota Berencana Bangun Pabrik Mobil Listrik Lexus di China
Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Kini Digitalisasi Jadi Peluang Emas bagi Pengusaha Ultra Mikro
Listing Perdana, Saham Cipta Perdana Lancar Langsung Gacor
Didampingi Prananda, Megawati Hadiri Pengambilan Sumpah Jabatan Pengurus DPP PDIP
Plang Jakhabitat DP Rp0 di Rusunami Cilangkap Hilang, Heru Budi: Saya Enggak Pernah Utak-Atik
KemenPPPA Minta Pengasuh Ponpes di Lumajang yang Nikahi Santri tanpa Izin Orangtua Dihukum Kebiri
Uni Eropa Rilis Pedoman Baru untuk Atur Kripto
Nasib Warga Tagulandang Terdampak Erupsi Gunung yang Bakal Direlokasi ke Bolmong Selatan
Perjalanan Cinta Baifern Pimchanok dan Nine Naphat sampai Putus Diduga karena Terhalang Restu Ibu, Warganet Ikut Patah Hati
Cara Menghitung Persen di Excel Tanpa Ribet, Mudah dan Praktis
Ibunda Disebut-Sebut Penyebab Putusnya dengan Baifern, Tangis Nine Naphat Pecah: Ini Semua Kesalahanku
Tengku Dewi Minta Nafkah Anak Rp20 Juta per Bulan ke Andrew Andika, Termasuk untuk Janin
Bukan Indonesia, Pabrik Pertama Mobil Listrik BYD di ASEAN Dibangun di Sini
Cerita Inspiratif Rahmawati Menyulap ‘Gudang Buku’ Jadi Perpustakaan Keren di Aceh
Kode Proxy Whatsapp Indonesia, Begini Cara Settingnya