uefau17.com

Ini 10 Film Perang Terbaik Sepanjang Masa, Wajib Ditonton - Citizen6

, Jakarta Sedikit mengulas sejarahnya, Perang Dunia II (1939-1945) adalah konflik global yang melibatkan mayoritas negara di dunia. Perang ini dimulai ketika Jerman Nazi, yang dipimpin oleh Adolf Hitler, menyerang Polandia pada 1 September 1939. Serangan ini memicu respons dari Inggris dan Prancis, yang kemudian menyatakan perang terhadap Jerman.

Selama beberapa tahun pertama perang, Jerman berhasil menguasai sebagian besar Eropa, sementara Jepang meluas ke Asia Timur dan Pasifik.

Perang Dunia II berakhir pada 2 September 1945, setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, yang kemudian memaksa Jepang menyerah tanpa syarat.

Perang Dunia II adalah konflik paling mematikan dalam sejarah manusia, menewaskan sekitar 60 juta orang di seluruh dunia. Setiap orang dari mereka yang selamat, memiliki kisahnya masing-masing; beberapa di antaranya diangkat ke dalam film layar lebar.

Perang Dunia II telah menjadi subjek utama dalam banyak film layar lebar yang menggambarkan keberanian, penderitaan, dan pengorbanan selama konflik global ini. Film-film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan kita tentang sejarah dan pentingnya perdamaian.

Memang, ada banyak sekali film tentang Perang Dunia Kedua, dan ini karena perang itu sendiri penuh dengan kepahlawanan.

Kisah-kisah perang ini sama-sama heroik dan layak untuk diceritakan, dan berikut ialah top 10 daftar film berkisah pada era Perang Dunia II, melansir dari Collider.com (28/03/2024)

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 11 halaman

10. Grave of the Fireflies (1988)

Film ini digarap oleh Studio Ghibli, serta disutradarai oleh Hayao Miyazaki

Film ini jauh berbeda dengan beberapa proyek mereka yang lain yang lebih fantastis. Grave of the Fireflies mengisahkan dua anak Jepang yang berjuang untuk bertahan hidup setelah rumah mereka dihancurkan dalam serangan bom Amerika.

Film-film Studio Ghibli biasanya bernuansa fiktif dan penuh dengan petualangan, namun film ini tidak seperti itu. Faktanya, ini adalah salah satu film paling menyedihkan yang pernah dibuat, dan menjadi animasi sama sekali tidak ada bedanya.

Visualnya menggambarkan akibar dari kerusakan perang dengan detail yang mengerikan.

Meskipun begitu, film ini juga sangat bagus dan dipuji oleh para kritikus, yang menganggapnya sebagai pernyataan anti-perang yang kuat dari salah satu studio paling menggugah di dunia perfilman.

Ini bukan hanya sebuah film, mereka membawakan pesan peringatan bahwa dalam perang, orang-orang yang tidak bersalah adalah yang paling menderita.

3 dari 11 halaman

9. Memphis Belle (1990)

Memphis Belle adalah film yang sedikit orang mengetahuinya, dan ini sangat disayangkan karena film ini mendapat ulasan kritis yang bagus.

Ceritanya tentang Memphis Belle, pesawat pengebom B-17 Flying Fortress sungguhan yang didaftarkan oleh Amerika Serikat untuk menjalankan misi yang ke-25 dan yang menjadi terakhirnya. Menariknya, film ini merupakan debut film layar lebar dari penyanyi Harry Connick Jr.

Terlepas dari itu, Memphis Belle dipuji karena pesannya yang menyentuh hati tentang kepahlawanan dan pengorbanan, karena misi pengeboman yang sangat berbahaya pada Perang Dunia Kedua, terutama untuk pesawat yang bergerak lambat seperti Memphis Belle.

Para penonton mengkritik berbagai klise yang dimiliki film ini, tetapi ini tidak selalu menjadi hal yang buruk, bisa dikatakan bahwa film bergenre perang diuntungkan oleh klise-klise ini. Meskipun begitu, film ini berhasil menghibur dan menginspirasi banyak orang.

4 dari 11 halaman

8. Sophie Scholl: The Final Days (2005)

Sophie Scholl, bersama dengan saudara laki-lakinya dan sahabatnya, adalah tiga mahasiswa Jerman yang tercatat dalam sejarah sebagai satu-satunya orang yang mengambil sikap melawan kejahatan Adolf Hitler.

Sophie yang diperankan oleh Julia Jentsch membentuk White Rose, sebuah kelompok yang mulai menanamkan paham anti-Hitler dan anti-Nazi di sekitar kampus universitas mereka. Ini adalah sesuatu yang harus mereka lakukan secara rahasia karena di bawah rezim Nazi, hal ini merupakan kejahatan yang berkonsekuensi mendapatkan hukuman mati.

Kisah yang luar biasa ini membuat film ini menjadi film yang cukup bagus. Yang sangat mengesankan adalah dialog yang dilontarkan saat diakhir filmnya, kata demi kata sama persis dengan transkrip pengadilan yang sebenarnya.

Sophie Scholl: The Final Days bukan hanya sebuah kisah luar biasa tentang perjuangan melawan rezim, tapi juga sebuah film yang akurat secara historis.

Banyak film biografi yang dirilis setiap tahun, tetapi film ini menonjol bukan hanya karena keakuratannya, tetapi juga karena menyoroti sosok tokoh yang dilupakan oleh sejarah.

5 dari 11 halaman

7. Letters From Iwo Jima (2006)

Sementara sebagian besar film perang menampilkan perjuangan heroik menuju kemenangan, Letters From Iwo Jima bukanlah film seperti itu. Film ini memutuskan untuk mengambil pendekatan yang tidak lazim dan mengikuti pihak Jepang, yang terkenal kalah dalam pertempuran, Letters From Iwo Jima berlatar waktu pada bulan-bulan terakhir Perang Dunia II.

Sementara film Amerika biasanya akan menggambarkan bahwa mereka sebagai pahlawanya dan pihak Jepang sebagai penjahat, tetapi film ini memilih untuk membuat kedua belah pihak tampil sebagai sekelompok orang biasa yang berjuang untuk hal-hal yang mereka yakini karena perang tidak selalu hitam-putih.

Tentara Jepang sangat mudah dipahami dan penuh kasih, dan sangat menarik melihat film perang Amerika yang memberikan simpati kepada musuh yang mereka kalahkan beberapa dekade lalu.

Meskipun banyak tindakan kekaisaran Jepang selama perang memang jahat, namun sebagian besar dilakukan atas nama pemerintah, dan orang-orang biasa seperti sang protagonis sayangnya tidak dapat bergerak bebas untuk melakukan kehendaknya demi memadamkan perang ini.

Letters From Iwo Jima adalah tragedi mengerikan yang menggambarkan bagaimana para prajurit yang berjuang ternyata mengetahui pihak mereka kalah, dan gambaran kesengsaraan mereka di tengah-tengah kekalahan tersebut.

 
6 dari 11 halaman

6. The King's Choice (2016)

The King's Choice adalah film Norwegia yang mengingatkan kita pada film The King's Speech (2010), yang dibintangi oleh Colin Firth sebagai Raja George VI yang sedang bersiap-siap menyampaikan pidato kepada rakyat Inggris yang secara resmi mendeklarasikan perang terhadap Jerman.

Jika film The King's Speech bercerita tentang raja Inggris, film yang satu ini bercerita tentang raja Norwegia yaitu Haakon VII, yang diperankan oleh Jesper Christensen. Film ini masuk ke dalam nominasi penghargaan Oscar untuk Film Berbahasa Asing Terbaik.

Sebuah kisah mengerikan tentang keluarga dan pengorbanan, The King's Choice melihat raja Haakon dipaksa untuk mengirim keluarganya pergi jauh keluar dari negaranya, sementara dia tetap tinggal di Norwegia, semua kejadian ini saat berada di bawah invasi Jerman.

Akhirnya, dia tidak punya pilihan selain melarikan diri ke Inggris. The King's Choice adalah sebuah kisah tentang bagaimana perang dapat mencerai-beraikan keluarga. Didukung oleh penampilan Christensen yang berwibawa, film ini menunjukkan perspektif baru dari sebuah negara yang tidak mencolok dalam peristiwa Perang Dunia II.

7 dari 11 halaman

5. The Forgotten Battle (2020)

The Forgotten Battle adalah film Belanda tentang pertempuran Scheldt, yang terjadi menjelang akhir Perang Dunia II.

Film ini kemudian dirilis di Netflix, di mana para pengulas tidak memiliki hal lain selain hal-hal positif untuk dikatakan tentang film ini.

Para pemerannya tidak hanya menampilkan aktor Belanda tapi juga orang Amerika, dengan semua orang memainkan peran penting dalam narasi cerita pertempuran yang hebat ini.

Siapa pun yang menyukai Perang Dunia II pasti akan menemukan beberapa nilai dalam The Forgotten Battle.

8 dari 11 halaman

4. Ivan's Childhood (1962)

Ivan's Childhood berlangsung selama operasi Barbarossa, yang merupakan nama sandi untuk invasi Jerman ke Uni Soviet. Operasi ini adalah yang paling sadis dari Perang Dunia II dan kampanye militer paling mematikan dalam sejarah.

Selama invasi, orang tua Ivan (Nikolai Burlyayev) terbunuh, alhasil membuat bocah itu menjadi kesepian.

Dia akhirnya dijemput oleh tentara Soviet, dan ingin membalas dendam atas kematian orang tuanya, Ivan meminta untuk membantu perang dengan memata-matai Jerman dan para tentara Soviet mengizinkannya.

Memukau dan kuat, film Ivan's Childhood adalah sebuah drama yang menunjukkan seorang anak laki-laki yang mati-matian berpegang teguh pada masa kecilnya, dan perang ini memaksanya untuk tumbuh dewasa.

Ini membawakan pesan bahwa dalam krisis yang mengerikan, ada tempat bagi semua orang untuk membantu jika mereka mau.

Ivan's Childhood adalah salah satu film terbaik karya Andrei Tarkovsky, penggambaran yang pedih dan tak terlupakan tentang kesengsaraan orang-orang yang tak bersalah.

9 dari 11 halaman

3. The Inglorious Bastards (1978)

The Inglorious Bastards adalah sebuah film yang mengisahkan tentang sekelompok orang aneh yang telah ditangkap karena berbagai kejahatan selama dinas militer mereka dan perjalanan yang mereka tempuh untuk melarikan diri dari kekejaman atasan mereka.

Aksinya luar biasa, karakternya mudah diingat, dan nilai produksinya benar-benar sesuatu yang harus ditonton. Selain itu, The Inglorious Bastards adalah salah satu film perang pertama yang benar-benar subversif, penggambaran sisi baru perang, tidak seperti yang pernah ada sebelumnya.

10 dari 11 halaman

2. Narvik (2022)

Narvik bercerita tentang pertempuran Narvik di Norwegia, menampilkan sekelompok tentara Norwegia yang berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka, meskipun misi ini pada akhirnya ditakdirkan untuk gagal.

Ini adalah film lain yang memilih untuk menunjukkan pertempuran dari sisi yang kalah, menggambarkan perjuangan tanpa harapan melawan segala rintangan. Bahkan jika pertempuran tidak dimenangkan, para prajurit memilih untuk pergi berperang dengan semangat yang berkobar, mengalahkan sebanyak mungkin prajurit Jerman yang mereka bisa.

Pertempuran brutal selama dua bulan terjadi antara Sekutu dan Poros, tetapi pada akhirnya, Sekutu kalah, dan Narvik jatuh ke tangan Third Reich.

Dirilis pada tahun 2022 dan mendapat sambutan yang luar biasa, Narvik sayangnya tidak begitu populer, sangat sedikit orang yang membicarakannya, dan patut dipertanyakan apakah ada banyak orang yang pernah menontonnya.

Narvik juga berkisah tentang perpecahan keluarga, karena para tokohnya mendapati bahwa keluarga mereka tidak selalu memiliki pandangan anti-Nazi yang sama. Film ini mendapat nilai sempurna 100% di Rotten Tomatoes, dengan satu-satunya kritik berasal dari pengembangan karakter yang muda untuk dipahami. Selain itu, film ini dianggap hampir sempurna.

11 dari 11 halaman

1. The Longest Day (1962)

The Longest Day adalah film klasik tentang D-Day sebelum Saving Private Ryan muncul dan menjadi film pertama yang menggambarkan peristiwa tersebut.

Ini adalah salah satu film perang yang paling akurat secara historis yang pernah ada, tidak hanya berdasarkan buku non-fiksi karya Cornelius Ryan, tetapi juga menampilkan sebagian besar karakter kehidupan nyata.

Film ini juga difilmkan dengan gaya dokudrama, yang menggambarkan kedua sisi perang selama hari-hari menjelang dan setelah peristiwa D-Day.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat