, Jakarta - Peningkatan kasus diabetes, khususnya diabetes tipe 2 secara global bisa menjadi masalah kesehatan yang signifikan, serta menjadi salah satu penyebab utama kematian. Bahkan, setiap tahunnya, lebih dari 1 juta kematian disebabkan oleh diabetes.
Melansir dari Healthline, Selasa (14/11/2023), penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020 melaporkan bahwa 462 juta orang terkena diabetes tipe 2 pada tahun 2017, dengan tingkat prevalensi 6.059 kasus per 100.000 penduduk. Pada tahun 2030, diabetes tipe 2 diperkirakan meningkat menjadi 7.079 kasus per 100.000 penduduk.
Baca Juga
Individu yang berisiko terkena penyakit ini, seperti orang dewasa berusia di atas 45 tahun dan pengidap obesitas, seringkali disarankan untuk membatasi asupan gula, mengikuti pola makan seimbang, dan berolahraga secara teratur.
Advertisement
Kini, penelitian baru dari Tulane University menunjukkan bahwa mengurangi asupan garam dapat membantu mencegah timbulnya diabetes tipe 2.
Penelitian yang diterbitkan pada 1 November di Mayo Clinic Proceedings ini merupakan penelitian pertama yang menyelidiki hubungan antara penanda perilaku menambahkan garam ke dalam makanan dan risiko diabetes tipe 2.
“Kita sudah tahu bahwa membatasi garam dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan hipertensi, namun penelitian ini menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa tidak mengonsumsi garam juga dapat membantu mencegah diabetes tipe 2,” kata penulis utama studi, Dr. Lu Qi, PhD, direktur Tulane University Obesity Research Center dan profesor di School of Public Health and Tropical Medicine, dalam siaran persnya.
Meskipun para peneliti mencatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mengapa konsumsi garam berlebih memengaruhi risiko diabetes, penelitian tersebut menemukan hubungan antara asupan garam yang lebih banyak dan indeks massa tubuh yang lebih tinggi.
Perajin ikan asin di Muara Angke, Jakarta Utara menjerit melonjaknya harga garam dari Rp 50 ribu menjadi Rp 200 ribu rupiah per karung. Ini membuat mereka harus memutar otak supaya bisa tetap berproduksi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hasil Penelitian dari Tulane University
![Mengurangi Konsumsi Garam](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/QpYf_EUAlkKWfxEoLhf5X8mqThI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3485473/original/066774700_1623922140-spoon-heap-salt-table_144627-11035.jpg)
Peneliti Tulane University meneliti asupan garam pada lebih dari 400.000 orang dewasa yang terdaftar di Biobank Inggris selama hampir 12 tahun.
Lebih dari 13.000 peserta yang rutin mengonsumsi garam mengidap diabetes tipe 2, yang terjadi ketika tubuh tidak lagi mengatur gula darah dengan baik dan menyebabkan resistensi insulin.
Jika dibandingkan dengan peserta yang “tidak pernah atau jarang” menggunakan garam, peneliti menentukan bahwa orang yang “kadang-kadang,” “biasanya”, atau “selalu” menggunakan garam, masing-masingnya memiliki kemungkinan 13%, 20%, dan 39% lebih besar terkena diabetes tipe 2.
Kelsey Costa, ahli diet dan konsultan nutrisi terdaftar untuk National Coalition on Healthcare, mencatat bahwa konsumsi garam yang tinggi dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 melalui dampaknya pada:
- Berat badan
- Tekanan darah
- Metabolisme
- Peradangan atau inflamasi
Costa, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan asupan garam berlebih dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus, menyebabkan peradangan usus, yang berkontribusi terhadap resistensi insulin dan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
“Peradangan dapat merusak sel dan jaringan dalam tubuh, menyebabkan resistensi insulin dan gangguan metabolisme glukosa,” kata Costa.
Advertisement
Hubungan antara Garam, Obesitas dan Diabetes Tipe 2
![Ilustrasi obesitas](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ut2wFbpFKiTQGpmIaT96sqfgEK4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4478040/original/079817700_1687486022-towfiqu-barbhuiya-J6g_szOtMF4-unsplash.jpg)
Konsumsi garam berlebih telah dikaitkan dengan hipertensi dan penambahan berat badan, yang meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
“Hal ini mungkin terjadi karena asupan garam yang tinggi, terutama pada individu yang kelebihan berat badan, dapat menyebabkan peningkatan konsumsi kalori dan natrium,” jelas Costa.
Untuk membantu mengungkap mengapa konsumsi garam dapat memengaruhi risiko diabetes, Costa mengutip teori baru yang menyatakan bahwa fruktosa, sejenis gula yang ditemukan di banyak makanan, dapat berkontribusi terhadap obesitas dengan memengaruhi metabolisme sel dan meningkatkan keinginan terhadap makanan berenergi tinggi.
“Fruktosa tidak hanya berasal dari makanan tetapi juga dapat diproduksi tubuh dari glukosa, terutama jika mengonsumsi makanan tinggi garam dan rendah air. Peningkatan produksi fruktosa ini dapat menyebabkan resistensi leptin, hormon yang membantu mengatur nafsu makan,” jelasnya.
“Berkurangnya sensitivitas jaringan tubuh terhadap leptin dapat mengakibatkan obesitas dan komplikasi metabolik seperti resistensi insulin dan kadar lipid yang tidak normal karena mengganggu keseimbangan energi dan metabolisme normal tubuh,” sambungnya.
Haruskah Menghindari Garam Sepenuhnya?
![Garam - Vania](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/oRRG3Le3vOZrpX-rPrDFUzj2ANU=/0x545:5283x3523/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4102489/original/023285900_1658899164-jason-tuinstra-4OfaTz6SdYs-unsplash.jpg)
Meskipun asupan garam yang tinggi mungkin menjadi faktor risiko diabetes tipe 2, Costa mengatakan individu yang sehat tidak perlu terlalu khawatir selama mereka menghindari konsumsi garam dalam jumlah berlebihan.
“Tubuh manusia membutuhkan sejumlah kecil natrium untuk menjaga keseimbangan cairan, mengirimkan sinyal saraf, dan membantu otot berkontraksi dan rileks,” katanya.
Costa mencatat bahwa menambahkan sedikit garam pada makanan Anda kemungkinan besar aman bagi kebanyakan orang. Namun, penting untuk menjaga kebiasaan makan yang sehat dan seimbang serta memantau sumber natrium lain dalam makanan Anda.
“Secara proaktif mempertimbangkan alternatif rendah natrium sebagai pengganti garam untuk bumbu dapat bermanfaat,” tambah Costa. “Pendekatan ini tidak hanya memupuk pola makan yang penuh perhatian tetapi juga meningkatkan nilai gizi makanan Anda tanpa mengorbankan rasa.”
Advertisement
Alternatif Garam Rendah Natrium
![Ilustrasi rempah](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/9hXjuulH75rcoWWYNAonyBzuEds=/0x249:866x737/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3911790/original/035021400_1642896517-ilustrasi_rempah_11.jpeg)
Para peneliti dari Tulane University mencatat bahwa ada baiknya untuk mempertimbangkan penggantian natrium yang rendah, terutama di antara mereka yang memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
Costa mengatakan ada banyak alternatif yang sehat dan beraroma selain menggunakan garam dalam masakan dan bumbu dan membagikan beberapa contohnya:
- Bumbu dan rempah
Menggunakan bumbu dan rempah dapat meningkatkan cita rasa masakan tanpa menambahkan natrium. Bereksperimenlah dengan berbagai kombinasi bumbu dan rempah untuk menemukan profil rasa pilihan Anda.
- Jus lemon atau jeruk nipis
Keasaman buah jeruk seperti lemon atau jeruk nipis dapat menambah rasa cerah dan tajam pada masakan, sehingga mengurangi kebutuhan garam.
- Bawang putih dan bawang bombay
Sayuran aromatik ini dapat menambah rasa pada makanan. Coba gunakan versi segar atau kering dalam masakan Anda.
- Campuran bumbu bebas garam
Banyak perusahaan membuat campuran bumbu bebas garam yang dirancang khusus untuk orang yang ingin mengurangi asupan natrium. Campuran ini seringkali mengandung berbagai bumbu, rempah-rempah, dan perasa lainnya untuk meningkatkan cita rasa masakan tanpa menambahkan natrium apa pun.
“Selalu ingat untuk memeriksa daftar bahan campuran rempah-rempah, karena banyak yang mengandung tambahan garam sebagai bahan utama, sehingga menggagalkan tujuan pemilihan opsi ini. Baca label dengan cermat dan pilih opsi tanpa tambahan garam,” kata Costa.
![Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (/Trieyasni)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/DSfSgLKtdjB60Hh7Q-rx9PxIN_8=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4366993/original/010662100_1679400218-Infografis_SQ_Larangan_Aplikasi_TikTok_di_10_Negara_Plus_Uni_Eropa.jpg)
Terkini Lainnya
Fakta Tersembunyi Penyebab Kadar Gula Darah Naik yang Kerap Tidak Disadari, Salah Satunya Minum Jus Buah
Studi Ungkap Olahraga Sore Hari Lebih Efektif Turunkan Gula Darah, Ini Penjelasannya
Peneliti Ungkap Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Hasil Penelitian dari Tulane University
Hubungan antara Garam, Obesitas dan Diabetes Tipe 2
Haruskah Menghindari Garam Sepenuhnya?
Alternatif Garam Rendah Natrium
Diabetes
Obesitas
garam
Konsumsi Garam Berlebih
Diabetes Tipe 2
Rekomendasi
Studi Ungkap Olahraga Sore Hari Lebih Efektif Turunkan Gula Darah, Ini Penjelasannya
Peneliti Ungkap Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Bantu Kelola Diabetes dengan Glutara, ITB Bawa Indonesia Kembali Berprestasi di Google Solution Challenge
Buat Para Orang Tua, Kenali Efek Samping Gula Berlebih Pada Anak, Jangan Sampai Menyesal
Gula Darah Terlalu Tinggi, Kenali Akibat dan Bahayanya
3 Resep Praktis Olahan Okra Anti-Berlendir, Cocok untuk Penderita Diabetes
7 Khasiat Daun Kelor, Diklaim Mampu Cegah Diabetes dan Kolesterol
Dr Tirta Sebut Minuman Manis Instan dalam Botol Biang Kerok Diabetes pada Anak Muda
12 Cara Menurunkan Gula Darah secara Alami, Mudah dan Murah
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Judi Online
MKD Akan Rapat Internal, Bahas Sanksi Tegas Bagi Anggota Dewan Terlibat Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Pilkada 2024
Kapolri Pastikan Pemetaan Potensi Kerawanan Pilkada 2024 di HUT ke-78 Bhayangkara
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Santun dan Sederhana, Dukungan pada Eman Suherman Maju Cabup Disebut Terus Datang
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
TOPIK POPULER
TOP 3 CITIZEN6
Top 3: Bahan Alami yang Bantu Menurunkan Kolesterol
Top 3: Zodiak yang Dikenal Lebih dari Sekadar Teman
Top 3: Zodiak yang Dikenal Paling Bijaksana
Populer
3 Gim Gratis dan Bonus Item Genshin Impact di PlayStation Plus Juli 2024
Posisi Berdirimu Ungkap Kepribadian Terdalam, Kamu yang Mana?
10 Anime dengan Ending yang Tak Memuaskan, Bikin Penonton Penasaran
Kenali Conflict Resolution Style Demi Hubungan yang Lebih Sehat
Tanpa Obat, Ini Tips Menurunkan Kolesterol Tinggi
Urutan Zodiak yang Tidak Takut Sendirian, Justru Bisa Membuatnya Bahagia
Kenali Penyebab Kulit Leher Hitam dan Cara Mengatasinya
6 Zodiak yang Sulit Dipuaskan dalam Hubungan, Kamu Termasuk?
Komitmen Dukung Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045, Kemenkes Gandeng Binus University
10 Rekomendasi Drama Jepang Tentang Makna Kehidupan, Wajib Ditonton
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Prancis vs Belgia di Babak 16 Besar, Senin 1 Juli Pukul 23.00 WIB
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Berita Terkini
PMN ke BUMN Bukan Sembarangan, Ini Acuan Sri Mulyani
Mahasiswa ITB Naufal Hafidz yang Punya IPK 4,0 Ungkap Makanan yang Membuatnya Cerdas, Jawabannya Tak Terduga
Doa agar Terbebas dari Jerat Utang dan Fitnah Dajjal yang Turun Jelang Kiamat
Antusiasme Masyarakat Saksikan Parade dan Defile Pasukan Polri
Napi Lapas Cipinang Lakukan Love Scamming Anak di Bawah Umur, Ancam Sebarkan Foto Vulgar
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Anak Baru Belajar Berjalan? Pastikan Ganti Popok Secara Berkala agar Tak Pengaruhi Perkembangan Motorik
Intip Strategi IFG Life Pasca Akuisisi Mandiri Inhealth
MIND ID Resmi Kuasai 34% Saham Vale, Jadi Pemegang Saham Terbesar
Ayu Ting Ting Putus dengan Muhammad Fardhana, Ayah: Sudahan, Tidak Berlanjut!
Usul Bikin Family Office, Luhut Ingin Tarik Dana Keluarga Kaya dari Luar Negeri
Prabowo Berdiri dengan Jokowi saat HUT Bhayangkara, Buktikan Kakinya Sudah Fit Pasca Operasi
Sayonara, Toyota Suntik Mati Supra Mesin 4 Silinder
Pejabat Hamas: Tak Ada Kemajuan Soal Diskusi Gencatan Senjata
Jumlah Warga Miskin Indonesia Turun 0,33 Persen, Jumlahnya Masih 25,22 Juta Jiwa