, Jakarta - Ketika bepergian menggunakan pesawat terbang, Anda mungkin melihat pilar-pilar putih dan abu-abu terlihat lembut dan menyelimuti pesawat. Tetapi, jangan tertipu. Awan yang tampak lembut dan ringan itu, ternyata lebih berat daripada yang terlihat.
Jadi, berapa berat awan dan bagaimana caranya menimbang awan? Bisakah?
Awan sebagian besar terdiri dari udara dan jutaan tetesan air kecil yang terbentuk ketika air mengembun di sekitar partikel benih.
Advertisement
Partikel benih dapat berupa apa saja, mulai dari asam nitrat hingga uap yang dilepaskan oleh pohon walaupun umumnya sangat kecil.
Ada beberapa cara untuk mengukur berat awan. Salah satunya dengan menimbang uap air penyusunnya.
"Anda perlu mengetahui sesuatu tentang dimensi awan untuk menimbangnya. Anda juga harus tahu seberapa padat tetesan air tersebut," kata seorang ahli hidrologi di University of Arizona Armin Sorooshian mengutip Live Science, Minggu (11/12/2022).
Beberapa tahun yang lalu, seorang ilmuwan Atmosfer Nasional di Boulder, Colorado, Margaret LeMone pernah melakukan perhitungan tentang awan. Ia mengukur ukuran bayangan awan dan memperkirakan tingginya dengan mengasumsikan bentuknya sebagai kubik.
Awan biasanya tidak berbentuk kubus, tetapi awan kumulus lebarnya seringkali sama dengan tingginya. Jadi, asumsi tersebut dapat memperkirakan perhitungan volume.
Kemudian, berdasarkan penelitian sebelumnya, dia memperkirakan kepadatan tetesan air sekitar ½ gram per meter kubik.
"Saya mendapatkan sekitar 550 ton air," kata LeMone.
"Itu kira-kira seberat 100 ekor gajah yang tergantung di atas kepala Anda. Ini benar-benar mengesankan," kata Soroohsian.
Tentu saja, berbagai jenis awan memiliki bobot yang berbeda.
"Misalnya awan cirrus jauh lebih ringan, karena mereka memiliki air yang jauh lebih sedikit per satuan volume," kata LeMone kepada Live Science.
Sedangkan awan cumulonimbus cenderung jauh lebih berat.
“Namun, seluruh volume awan bukan hanya tetesan, ada udara juga. Jika seseorang ingin membuat perhitungan lebih mendalam dari LeMone, mereka bisa memperhitungkan berat udara di antara setiap tetesan," kata Sorooshian.
Kejadian alam unik muncul di Filipina. Langit berwarna pelangi terlihat dari kejauhan. Fenomena ini disebut cloud irisation.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Awan Tidak Jatuh
![Ilustrasi langit, awan](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Qyuwjc4pRyiVeLjCEYyuFitEDIM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3188245/original/026801700_1595489894-field-533541_1280.jpg)
Lalu, jika awan seberat itu, mengapa awan tidak jatuh ke bawah?
"Dalam hal tersebut, awan tetesannya sangat kecil. Sehingga tidak jatuh dengan cepat," kata LeMone.
Rata-rata tetesan air di awan kira-kira 1 juta kali lebih kecil dari tetesan hujan. Arus angin di ketinggian meniup tetesan-tetesan kecil tersebut dan menjaganya tetap berada di udara lebih lama daripada jika mereka statis.
Konveksi panas juga membantu menjaga tetesan air tetap di atas. "Awan sebenarnya kurang padat daripada udara langsung di bawahnya," kata Sorooshian.
Saat udara hangat (dan air hangat) naik, ia menjadi lebih apung daripada udara dingin (dan air dingin) di bawahnya, seperti lapisan busa di atas latte.
Tentu saja, awan dapat dikatakan "jatuh" dalam bentuk hujan. Ketika tetesan awan mendingin dan mengembun satu sama lain, mereka bertambah banyak, akhirnya menjadi begitu berat sehingga jatuh ke Bumi.
Menurut Pusat Penelitian Atmosfer Universitas, meskipun tetesan hujan jauh lebih besar dari tetesan awan, setiap tetesan hujan hanya berdiameter 0,08 inci (2 milimeter).
Tetesan-tetesan kecil itu cukup menyebarkan beratnya sehingga 550 ton air tidak jatuh ke kepala Anda sekaligus.
Advertisement
Fenomena Unik Awan Pelangi di Langit Jepang
![awan pelangi di langit Jepang](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/P5H58d71Cb7FWk4Ifc0C0gk882A=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3166898/original/002909400_1593575061-awan_pelangi.jpg3.jpg)
Awan juga terkadang menampilkan beberapa fenomena unik yang bisa kita nikmati. Slh satunya yang terjadi di Jepang baru-baru ini.
Pemandangan unik dan jarang terjadi terlihat di langit Tokyo, Jepang beberapa saat lalu.
Dikutip dari OddityCentral, lalu terlihat awan warna-warni atau awan pelangi di langit Tokyo.
Berbeda dengan awan pada umumnya yang berwarna putih bersih, awan tersebut malah nampak layaknya sebuah pelangi yang memiliki beragam warna.
Foto-foto ‘awan pelangi’ tersebut menjadi perbincangan warga di sana usai diunggah oleh laman Weather News Japan.
Rupanya fenomena awan langka ini disebut dengan Circumhorizontal Arc atau dikenal juga dengan sebutan ‘fire rainbow’ karena terkadang terlihat seperti warna-warni yang menyala di langit.
Fenomena ini terjadi ketika matahari melewati awan cirrus dengan lebih banyak “kristal es” di langit atas, ia menghasilkan 58 derajat setelah pembiasan. Sehingga awan-awan itu akan nampak seperti pelangi yang terbakar di langit.
Menariknya, fenomena ini terbilang umum terjadi di beberapa negara dunia seperti Amerika Serikat, di mana fenomena ini dapat terlihat beberapa kali setiap musim panas. Namun fenomena ini sangat jarang terjadi di tempat lain, seperti di Eropa utara.
Penampakan Sayap dan Hati Muncul di Langit Australia, Malaikat?
![Awan Berbentuk Sayap dan Hati Terlihat di Langit Australia](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/I7PqopbZJjD90Pzx6_iOFw1khBc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1735158/original/046323200_1507624060-awan_unik_australia.jpg)
Formasi awan yang tak lazim telah menghiasi langit Queensland tengah. Bentuk hati dan sayap malaikat berbingkai lubang yang mengelilingi formasi itu terlihat jelas di langit negara bagian ini. Fenomena itu terjadi pada Selasa 10 Oktober 2017.
Penampakan tersebut ternyata celah sirkular atau eliptis, yang dipicu oleh butiran air beku yang berada di atmosfer tinggi.
Kontributor ABC Open dan penulis Helen Young melihat formasi awan ini ketika berlayar mengelilingi kepulauan Keppel, di wilayah Rockhampton timur, lepas pantai Queensland.
"Mungkin itu akibat dari pesawat yang lepas landas dari Rockhampton, menuju utara dan melewati lapisan awan," ujarnya seperti dikutip dari AustraliaPlus.
"Saya lebih suka berpikir bahwa kami mendapat kunjungan dari seorang malaikat," kata Helen.
Harry Clark dari Biro Meteorologi setempat mengatakan, celah sirkular atau eliptis seperti itu terjadi ketika kristal es mulai terbentuk di awan yang terbuat dari butiran air yang sangat dingin -- air yang tetap cair meski berada di bawah titik beku.
"Itu adalah fenomena yang sangat menakjubkan, tak terlalu langka tapi benar-benar luar biasa saat anda menyaksikannya," jelas Clark.
"Ketika kristal air itu mulai membeku, mereka mulai terjatuh, dan kumpulan yang tipis itulah yang muncul. Saat membeku, perlahan-lahan merusak awan induk, meninggalkan celah itu," sambungnya.
Jadi, kata dia, apa yang Anda lihat adalah sebuah awan yang hampir memakan dirinya sendiri ketika ia berubah menjadi kristal es.
Clark juga sepakat dengan Helen bahwa pesawat adalah penyebab umum dari celah sirkular atau eliptis itu.
![Infografis Rentetan Awan Panas dan Lava Pijar Gunung Merapi. (/Trieyasni)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/2whrVqKFfrRmhWu4CCgQT-YvG4o=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3362442/original/026982300_1611844495-Infografis_rentetan_awan_panas_dan_lava_pijar_gunung_merapi.jpg)
Terkini Lainnya
Heboh Fenomena Awan Berlumbang di Jember, Begini Penjelasan BMKG
Awan Tidak Jatuh
Fenomena Unik Awan Pelangi di Langit Jepang
Penampakan Sayap dan Hati Muncul di Langit Australia, Malaikat?
Awan
berat awan
Langit
Berat
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Judi Online
MKD Akan Rapat Internal, Bahas Sanksi Tegas Bagi Anggota Dewan Terlibat Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Pilkada 2024
Kapolri Pastikan Pemetaan Potensi Kerawanan Pilkada 2024 di HUT ke-78 Bhayangkara
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Santun dan Sederhana, Dukungan pada Eman Suherman Maju Cabup Disebut Terus Datang
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
TOPIK POPULER
TOP 3 CITIZEN6
Top 3: Bahan Alami yang Bantu Menurunkan Kolesterol
Top 3: Zodiak yang Dikenal Lebih dari Sekadar Teman
Top 3: Zodiak yang Dikenal Paling Bijaksana
Populer
6 Zodiak yang Sulit Dipuaskan dalam Hubungan, Kamu Termasuk?
10 Anime dengan Ending yang Tak Memuaskan, Bikin Penonton Penasaran
7 Rekomendasi Drakor dengan Cerita Cinta di Kampus, Bikin Kangen Jadi Mahasiswa
Kenali Conflict Resolution Style Demi Hubungan yang Lebih Sehat
Posisi Berdirimu Ungkap Kepribadian Terdalam, Kamu yang Mana?
Urutan Zodiak yang Tidak Takut Sendirian, Justru Bisa Membuatnya Bahagia
Tanpa Obat, Ini Tips Menurunkan Kolesterol Tinggi
Top 3: Profil Jamal Musiala, Pemain Timnas Jerman di Jajaran Top Skor Euro 2024
10 Rekomendasi Drama Jepang Tentang Makna Kehidupan, Wajib Ditonton
Komitmen Dukung Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045, Kemenkes Gandeng Binus University
Euro 2024
Link Live Streaming 16 Besar Euro 2024 Portugal vs Slovenia, Selasa 2 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Prancis vs Belgia di Babak 16 Besar, Senin 1 Juli Pukul 23.00 WIB
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Berita Terkini
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Wali Kota Cilegon Resmikan Sumber Air Bersih ke-9 di Kelurahan Gerem
Aturan Baru Gunung Fuji: Pendaki Dikenakan Tiket Masuk Rp202 Ribu
Ratusan Mahasiswa dan Akademisi Berbagai Kampus, Kumpul di Banyuwangi Perkuat Jejaring Geopark
Ayu Ting Ting Dipanggil Ayah Muhammad Fardhana Sebelum Putuskan Batal Nikah, Bahas Apa?
Pemerintah Indonesia Akan Kirim Bantuan untuk Korban Tanah Longsor di Papua Nugini
PDIP Usul MPR Kembali Berwenang Tetapkan GBHN Lewat Amandemen UUD 1945
Tren Kasus Uroginekologi pada Wanita Meningkat di Surabaya, Apa Penyebabnya?
7 dari 10 Ibu Alami Mom Shaming, Mayoritas Pelaku adalah Keluarga Inti
Link Live Streaming 16 Besar Euro 2024 Portugal vs Slovenia, Selasa 2 Juli Pukul 02.00 WIB
KPUD Garut Berpacu Kejar Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada Garut 2024, Kapan Selesai ?
Pesta Rakyat HUT ke-78 Bhayangkara, Ribuan Orang Padati Kawasan Monas Jakarta
6 Potret Surya Insomnia Jadi Vokalis Saat Manggung, Pose Rangkul Dikta Langsung Curi Perhatian
Kumpulan Hoaks Seputar Anies Baswedan Terbaru, Simak Faktanya
Ayah Muhammad Fardhana Beberkan Penyebab Putusnya Hubungan Ayu Ting Ting dengan Anaknya