, Jakarta - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) memiliki peran vital dalam mengakselerasi pembangunan Indonesia. Baik untuk tujuan fisik semisal proyek strategis nasional (PSN) maupun menopang pembangunan sumber daya manusia (SDM), lewat berbagai program bantuan sosial (bansos).
Sayangnya, penggunaan APBN untuk belanja pemerintah masih memiliki sejumlah catatan. Sehingga membuat pemakaiannya belum efektif dan efisien dalam jumlah dana tidak sedikit.
Baca Juga
Sepanjang 2023, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyelamatkan uang negara senilai Rp67,09 triliun. Angka tersebut berasal dari pengawasan di sektor proyek strategis nasional (PSN), pendidikan, kesehatan, hingga kesejahteraan sosial.
Advertisement
Adapun uang tak kecil itu bisa dipakai untuk menyelenggarakan dua kali proses pemilihan umum (Pemilu) dan melakukan perbaikan jalan daerah. Seperti diketahui, Kementerian Keuangan melaporkan realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 1 April 2024 sebesar Rp26 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, total realisasi anggaran Pemilu tersebut disalurkan melalui Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rp23,8 triliun. Sementara sisa Rp2,2 triliun berasal dari 14 kementerian/lembaga lain.
Di sisi lain, Pemerintah juga telah menyiapkan anggaran Rp 15 triliun untuk perbaikan jalan daerah di 2024, melalui Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah atau lazim disebut Inpres Jalan Daerah.
Artinya, penyelamatan uang negara sebesar Rp67 triliun lebih itu bisa dipakai untuk melangsungkan dua kali Pemilu (Rp 52 triliun) dan perbaikan infrastruktur di pelosok Nusantara melalui Inpres Jalan Daerah (Rp 15 triliun).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Berasal dari 3 Sumber
Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh mengungkap, kontribusi penyelamatan uang negara Rp67,09 triliun tersebut berasal dari tiga kategori. Pertama, efisiensi belanja negara yang belum keluar atau penghematan sebesar Rp15,56 triliun. Menurut dia, efisiensi belanja ini dihitung dari dana yang belum keluar, sehingga tidak terjadi pemborosan uang negara.
"Kenapa kita bilang ini efisiensi, ini uangnya belum keluar. Mau keluar tapi kami cegah, dan berhasil kita selamatkan," kata Ateh dalam sesi media briefing beberapa waktu lalu di Gedung BPKP, Jakarta Timur, dikutip Minggu (28/4/2024).
Kontribusi kedua berasal dari penyelematan uang negara yang sudah keluar. Adapun, nominal uang negara yang berhasil diselamatkan BPKP mencapai Rp21,90 triliun. "Ini hasil audit investigasi. Kalau yang ini uangnya sudah keluar. Jadi kita usahakan supaya uang tersebut bisa dikembalikan ke kan negara," beber Ateh.
Advertisement
Sedangkan kontribusi ketiga berasal dari optimalisasi potensi penerimaan negara dan daerah dengan jumlah Rp29,3 triliun. Ateh bilang, BPKP berhasil mengidentifikasi potensi-potensi penerimaan negara dari sektor penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
"Jadi negara bisa dapat tambahan penerimaan negara sebesar Rp29,3 triliun," imbuh dia.
Advertisement
Fokus Pengawasan BPKP
Ateh mengutarakan, fokus pengawasan BPKP mencakup 86 kementerian/lembaga, 542 pemerintah daerah, dan 27.190 desa. Kemudian, BPKP juga mengawasi 211 PSN, 326 proyek pembangunan lainnya, 114 BUMN termasuk anak perusahaannya.
"Tahun 2023 BPKP melakukan sebanyak 20.783 kegiatan pengawasan yang tersay menjadi 16.471 kegiatan assurance seperti audit, revíu, evaluasi, dan monitoring Sisanya sebanyak 4.312 merupakan kegiatan consulting yang menyasar perbaikan tata kelola dan pengelolaan keuangan negara," terangnya.
Untuk 2024, BPKP juga telah menyusun Agenda Prioritas Pengawasan (APP) guna menjaga akuntabilitas dan tata kelola pemerintah pusat maupun daerah. APP 2024 mengusung tema Independen Mengawasi, Pembangunan Terakselerasi, sebagai bentuk gambaran produk pengawasan yang akan BPKP hasilkan selaku auditor presiden yang profesional dan responsif dalam mengawal kebutuhan negara.
Advertisement
"APP 2024 fokus pada 7 sektor strategis pembangunan yang dijabarkan dalam 25 tema dan 88 topik prioritas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional," kata Ateh.
Langkah Penyelamatan ke Depan
Tak hanya melakukan reviu Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP), BPKP pun mendapat tanggung jawab mengevaluasi Laporan Kinerja Pemerintah Pusat (LKjPP). Dalam hal ini, BPKP bersinergi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) untuk LKjPP.
Dalam Penyerahan dan Penandatanganan Hasil Reviu LKjPP Tahun Anggaran 2023 kepada Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas pada 27 Maret 2024 silam, Ateh mengatakan BPKP telah melakukan evaluasi untuk lima sektor, yakni kemiskinan, UMKM, pariwisata, stunting, dan ketahanan pangan. Hasilnya ditemukan pemborosan anggaran dengan nilai sangat besar.
"Untuk pusat kira-kira ada 37 persen terjadi kegiatan yang tidak efektif, tidak efisien, tidak tepat sasaran. Totalnya itu Rp200 triliun anggaran dari pusat dan daerah yang tidak mencapai sasaran. Jadi dampaknya kalau kita kaitkan antara kinerja dan keuangan tidak nyantol, itu adalah pemborosan yang luar biasa sebenarnya. Itu baru lima sektor," tegasnya.
Harapan BPKP
Menurut hasil evaluasi yang dilakukan bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), BPKP menemukan ketidakcocokan sasaran kinerja Pemerintah adalah pemborosan, atau tidak efisien penggunaannya. Sehingga, ia usul untuk menyelaraskan LKjPP dan laporan keuangan.
Advertisement
"Karena itu perlu kita pertajam lagi tahun-tahun ke depan dalam melakukan reviu LKjPP ini, biar menarik dilihat orang. Kalau dikaitkan sama uang, menarik. Kita kaitkan LKjPP dengan keuangan, ternyata dengan BPKP kita bisa terapkan seluruh Indonesia. Daerah, kabupaten/kota bisa kita kerahkan semua," ungkapnya.
"Jadi perhatian bahwa hal ini bukan masalah penetapan, jenis sasaran, indikator itu saja. Tapi dampak jauhnya itu adalah ketidaksesuaian antara program kegiatan dengan apa yang dicapai, dan dampaknya adalah pemborosan anggaran," dia menambahkan.
Melalui catatan itu, Ateh berharap laporan kinerja dan keuangan Pemerintah bisa ikut dikawal secara beririsan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Khususnya demi menjaga realisasi APBN ke depan agar tak lagi terjadi pemborosan dalam jumlah super besar.
"Hal-hal seperti ini barangkali yang nampaknya kecil, tapi begitu kita rinci dan kaitkan kepada anggaran itu berdampak kepada inefektivitas dan inefisiensi. Saya kira kita akan perbaiki lagi lebih tajam, bersama-sama dengan Menpan (Abdullah Azwar Anas) supaya kaitan dengan anggaran ini bisa kita lihat langsung. Karena kalau orang biasanya sudah berkaitan dengan anggaran, senang lihatnya gitu," pungkasnya.
Terkini Lainnya
BPKP Serahkan Hasil Reviu Laporan Kinerja Pemerintah Pusat ke Menpan RB
Bersih-Bersih BUMN, Erick Thohir Gaet BPKP
Berasal dari 3 Sumber
Fokus Pengawasan BPKP
Langkah Penyelamatan ke Depan
Harapan BPKP
BPKP
Uang Negara
Pemilu
Jalan daerah
anggaran
PSN
Rekomendasi
Bersih-Bersih BUMN, Erick Thohir Gaet BPKP
Joko pinurbo
Top 3 Tekno: Jadwal MPL ID S13 2024 hingga Ucapan Dukacita Warganet untuk Joko Pinurbo Bikin Penasaran
Mengenang Joko Pinurbo, Sebut Gus Dur Ibu Kota Bagi Kaum Teraniaya dalam Puisi Berjudul Durrahman
Belasungkawa Najwa Shihab Setelah Joko Pinurbo Meninggal, Hatinya Luluh oleh Sesak dan Duka
Joko Pinurbo Wafat, Pernah Bakar Sajak-Sajaknya yang Dirasa Gagal
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Warganet Ungkap Kesedihan dan Doa Terbaik untuk Sang Maestro Kata
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Ini 3 Puisinya yang Mengisahkan Pandemi COVID-19
Liga Inggris
Menang Tipis atas Tottenham Hotspur, Arsenal Bertahan di Puncak Klasemen
6 Manajer Terbaik Arsenal Sepanjang Masa, Bawa Banyak Trofi ke London Utara
Hasil Liga Inggris Nottingham Forest vs Manchester City: Menang 2-0, Juara Bertahan Terus Pepet Arsenal
Hasil Liga Inggris Tottenham vs Arsenal: Redam Kebangkitan Spurs, Meriam London Mantap di Posisi Puncak
Link Live Streaming Liga Inggris Nottingham Forest vs Manchester City, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Saksikan Live Streaming Liga Inggris Tottenham vs Arsenal di Vidio, Baru Dimulai
Thomas Cup
Hasil Piala Thomas 2024: Hanya Kehilangan 1 Gim, Tim Putra Indonesia Sikat Inggris
Jadwal dan Link Siaran Langsung BWF Thomas & Uber Cup 2024 di Vidio
PP PBSI Rilis Skuad Indonesia untuk Piala Thomas dan Uber 2024, Ada Kejutan di Tim Putri
Thomas dan Uber Cup 2024: Hasil Drawing dan Link Streaming di Vidio
Hasil Drawing Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Tantang Juara Bertahan, PBSI Klaim Indonesia Bisa Unggul
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis untuk Putra adalah Thomas Cup, Kenali Sejarahnya
BRI Liga 1
Paul Munster Ingin Persebaya Akhiri Musim Kompetisi dengan Kebanggaan Menang Lawan Persik
Klasemen BRI Liga 1: Persaingan Tiket Championship Series dan Degradasi Menuju Klimaks
Hasil BRI Liga 1 RANS Nusantara vs Persija Jakarta: Macan Kemayoran Jerumuskan The Prestige Phoenix ke Zona Merah
Hasil BRI Liga 1: Hajar Persikabo, PSIS Masih Jaga Asa ke Championship Series
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Arema Jauhi Zona Degradasi, Persib Sikat Borneo FC
Hasil BRI Liga 1: Dewa United vs Madura United Imbang, Tiket Terakhir Championship Series Masih Diperebutkan
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Lowongan Kerja Lulusan S1 di Bank Terkemuka, Cek Buruan Syaratnya
Rekrutmen PT KAI Bergaji Rp 35 Juta Dinyinyir Netizen
Rekrutmen KAI Punya Spek Dewa, Siapkan Posisi untuk Jadi Bos
Populer
UMKM Pertamina Kantongi Transaksi Rp 1,2 Miliar di Hari Pertama Ajang FNF Pekanbaru
Tengok Daftar Lengkap Harga Emas Antam Hari Ini 28 April 2024
Perkuat Konektivitas Penerbangan, AP II Dukung Penataan Bandara oleh Kemenhub
Harga Pasar Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan, Bak Bumi dan Langit?
Meneropong Prediksi BI Terkait Kebijakan Suku Bunga The Fed
Viral Alat Belajar Milik SLB Tertahan di Bea Cukai, Ini Tanggapan Sri Mulyani
Menteri Perdagangan Musnahkan Produk Baja Tulangan Beton, Segini Nilainya
23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Sepak Bola Indonesia
Pertamina Pastikan Sarana dan Fasilitas Energi Aman Setelah Gempa Magnitudo 6,5 di Garut
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 28 April 2024, Simak Daftar Lengkap Antam hingga UBS
Gempa Garut
BMKG Imbau Warga Cek Kondisi Bangunan Pasca Gempa Garut, Ini Alasannya
Gempa Garut dan Riwayat Lindu Tanda Kiamat dalam Hadis
Puluhan Rumah di Sukabumi Rusak, Dampak Gempa M6.2 di Garut
Gempa M6.2 Garut, Ini Analisa Ahli Geologi Unsoed
Usai Gempa Garut, BMKG Minta Warga Waspadai Potensi Longsor dan Banjir Bandang
Fokus Pagi : Gempa Garut Terasa hingga Jakarta
Berita Terkini
Shin Tae-yong: Saatnya Timnas Indonesia Main di Olimpiade
Kesan dr. Tirta Jajal Trek Lari Merbabu Sky Race 2024: Tanjakannya Ekstrem, Pemandangannya Bagus Banget
Fadhilah Surat Al-Ikhlas agar Selamat dari Siksa Kubur, Baca di Waktu Ini
Dibayangi Sentimen Data Ekonomi AS hingga The Fed, Harga Emas Berpotensi Makin Berkilau?
Cuaca Indonesia Hari Ini Senin 29 April 2024: Hujan Mengguyur Mayoritas Wilayah Siang Nanti
IU Terharu Saat Baca Surat dari Penggemar, Janji Akan Lebih Sering Kunjungi Indonesia
Preman Pemalak Pedagang Duku Viral di Media Sosial, Polisi Buru Pelaku
Menang Tipis atas Tottenham Hotspur, Arsenal Bertahan di Puncak Klasemen
Presiden Palestina Minta AS Turun Tangan Hentikan Rencana Serangan Israel ke Rafah
Serunya Titik Kumpul Festival 2024 Hari Kedua Bareng Mahalini Hingga Parade Hujan, Begini Kata Penonton
Hari Ini, MK Mulai Sidangkan Sengketa Pileg 2024
4 Zodiak Ini Berkelas Banget Saat Putus Cinta
Google Doodle Angkat Tari Rangkuk Alu, Mengenal Tarian Tradisional Penuh Semangat dari Manggarai
Kolaborasi Menarik, Parade Hujan Gaet Mahalini Hingga Fans Tampil di Titik Kumpul Festival 2024
Jatiluwih Bali Jadi Destinasi Wisata Delegasi World Water Forum ke-10, Sajikan Pemandangan Sawah hingga Ngeteh Beras Merah