uefau17.com

Mengintip Setoran Dividen Bank BUMN ke Negara, Siapa Paling Banyak? - Bisnis

, Jakarta Empat bank BUMN segera menebar dividen bagi pemegang sahamnya. Termasuk memberikan setoran dividen kepada negara sebagai pemegang saham mayoritas.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan BUMN secara kumulatif akan menyetorkan sekitar Rp 80,2 triliun dividen tahun ini, atau dividen tahun buku 2022. Angka ini lebih dari 2 kali lipat catatan pembagian dividen BUMN tahun lalu sekitar Rp 39,7 triliun.

Himpunan Bank Negara (Himbara) sendiri memegang porsi pembagian dividen BUMN paling besar pada tahun lalu. Namun, belum jelas apakah akan kembali mencatatkan porsi terbesar lagi kali ini.

Menurut catatan , 4 bank anggota Himbara telah menyatakan akan membagikan dividen dengan jumlah yang tak sedikit. Lantas, siapa yang paling besar berkontribusi? Simak disini.

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

Mengacu pada hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2023 pada Senin, 13 Maret 2023, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan memberikan dividen tunai untuk laba tahun buku 2022 sebanyak Rp 23,15 triliun kepada pemerintah dari total Rp 43,49 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 288 per saham.

Selain itu, jumlah dividen interim BRI tahun buku sebesar Rp 57 per saham atau setara Rp 8,6 triliun. Dengan demikian, BRI akan membagikan dividen tunai Rp 34,89 triliun atau Rp 231,22 per saham untuk periode tahun buku 2022.

2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Selanjutnya, mengacu hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 14 Maret 2023, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar 60 persen dari laba bersih tahun buku 2022 atau senilai Rp24,7 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 529,33 per saham.

Sebagaimana diketahui, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp 41,17 triliun sepanjang 2022.

3. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

Kemudian, mengacu hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 15 Maret 2023, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) akan membagikan dividen tunai Rp 7,32 triliun untuk periode tahun buku 2022. Dividen tersebut setara dengan Rp 392,78 per saham.

BNI membagikan dividen sebesar 40 persen dari laba bersih. Angka tersebut meningkat 2,69 kali lipat dari total dividen tahun buku 2021 senilai Rp 2,72 triliun.

Sebagaimana diketahui, hingga 31 Desember 2022, BNI mencatatkan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 18,31 triliun.

4. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)

Terakhir, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) pada 16 Maret 2023 memutuskan membagikan dividen untuk tahun buku 2022 senilai Rp 609 miliar. Angka tersebut setara dengan Rp 43,39 per saham.

Sebagaimana diketahui, BTN mencatatkan kinerja positif dengan perolehan laba bersih mencapai Rp 3,04 triliun hingga 31 Desember 2022.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terbesar Sepanjang Sejarah

Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut perusahaan pelat merah akan menyetor dividen sebesar Rp 80,2 triliun kepada negara tahun ini. Langkah ini jadi satu bentuk kontribusi atas keberhasilan transformasi BUMN.

Erick mengungkap setoran dividen ini jadi satu aspek diantara aspek lainnya yang memberikan kontribusi ke kas negara.

"Alhamdulillah saya tadi sampaikan, kemarin juga di ratas ada bapak Presiden, ada bu Sri Mulyani, bagaimana dividen BUMN tahun ini, hasil kerja tahun kemarin ini terbesar sepanjang sejarah Rp 80,2 triliun," ujarnya kepada wartawan di Taman Mini Indonesia Indah, Senin (1/5/2023).

"Artinya apa? Kita punya sumbangsih kepada negara supaya negara tidak hanya mendapatkan pemasukan dari pajak tetapi juga hasil usaha yang baik," sambung Erick.

 

3 dari 3 halaman

Program Pro Rakyat

Ketua Umum PSSI ini juga mengatakan tujuan pembagian dividen tersebut untuk mendorong program-program kerakyatan. Mengingat, sebagian besar alokasi APBN digunakan untuk program bantuan sosial (bansos) dan bantuan lainnya.

"Untuk apa? Program-program yang mendorong daripada tentu kerakyatan dari program pemerintah seperti bansos dan lain-lain," kata dia.

Dia mengungkap, besaran setoran dari perusahaan pelat merah ke negara jadi satu bukti kalau BUMN sudah semakin sehat. Maka, kesehatan BUMN ini perlu dijaga agar kontribusinya tetap konsisten.

"Nah inilah keseimbangan yang terus ktia jaga, BUMN-nya sehat tapi terus memberikan kontribusi kepada rakyat," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat