uefau17.com

Capai Progres 60 Persen, Freeport Sudah Habiskan Rp 21,9 Triliun Bangun Smelter Tembaga - Bisnis

, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mimneral (ESDM) Arifin Tasrif meminta agar PT Freeport Indonesia dapat mempercepat pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga semaksimal mungkin. Proyek ini sendiri telah menghabiskan biaya USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 21,9 triliun (kurs 14,660 per dolar AS)

"Ya harus mempercepat penyelesaian smelter semaksimal mungkin, kan 'spendingnya' dengan (progres) 60 persen ini sudah cukup besar mungkin sudah 1,5 miliar (dolar AS) lebih dari targetnya yang 2,4 miliar dolar AS, artinya ada upaya untuk membangun, kan kalau tidak jadi dibangun artinya aset itu kan terbengkalai ya," kata Arifin dikutip dari Antara, Jumat (28/4/2023).

Saat ini PT Freeport Indonesia diketahui tengah membangun "smelter tembaga baru di Manyar, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur yang ditargetkan beroperasi penuh pada 2024.

Pemerintah Indonesia telah memverifikasi progres konstruksi smelter Manyar dengah hasil progres kemajuan smelter Manyar disebutkan telah melebihi 50 persen.

Padahal merujuk UU No 3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba), tiga tahun setelah beleid terbit pada 10 Juni 2020 artinya pada 10 Juni 2023 semua mineral mentah yang diekspor harus melalui proses peningkatan nilai tambah di Tanah Air. Pemerintah pun harus men-stop ekspor mineral mentah, termasuk tembaga.

"(Keputusannya) boleh (ekspor konsentrat tembaga), sampai progresnya komitmen dia untuk menyelesaikan (smelter) dan tidak boleh lebih dari pertengahan tahun depan," tambah Arifin.

Selain PT Freeport Indonesia, Arifin menyebut PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) juga dibolehkan mengekspor konsentrat tembaga.

"Di sana ada juga Amman, sama kok tembaga, tapi tadi kan progresnya sampai berapa dulu ? Nah ini akan ditinjau minggu depan. Untuk 'copper' cuma dua Amman dan Freeport," ungkap Arifin.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pabrik Pengolahan Konsentrat Tembaga

Diketahui Freeport Indonesia dan AMNT sama-sama sedang membangun pabrik pengolahan konsentrat tembaga baru di Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat yang diperkirakan menelan biaya investasi 982 juta dolar AS atau setara Rp14,7 triliun namun jadwal pembangunannya juga mundur dari jadwal karena pandemi COVID-19.

"Kalau konstruksi tidak jalan dampaknya bisa ke ribuan pekerja, kan di tambang ribuan juga. Kita harapkan kalau sudah ada komitmen harus ada keseriusan untuk selesaikan, karena ini nilai tambah semuanya buat kita. Baru sekarang ini usaha kita gol kan hilirisasi ini secara masif, memanfaatkan sumber daya alam semaksimal mungkin," jelas Arifin.

Proyek smelter Manyar ditargetkan dapat mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun menjadi sekitar 600 ribu ton katoda tembaga per tahun.

3 dari 4 halaman

Jika Larangan Ekspor Tembaga Berlaku, Freeport Indonesia Sebut Potensi Kerugian Penerimaan Negara Sentuh Rp 57 Triliun pada 2023

Manajemen PT Freeport Indonesia menyatakan, larangan ekspor tembaga dapat mengakibatkan penangguhan kegiatan operasional perseroan. Hal itu juga berpotensi kerugian penerimaan negara.

Vice President Corporate Communication Freeport Indonesia, Katri Krisnati menuturkan, PT Freeport Indonesia (PTFI) terus berdialog dengan pemerintah dan semua pemangku kepentingan untuk mengkaji dampak jika larangan ekspor tembaga diberlakukan. Namun, keputusan untuk merelaksasi aturan tersebut sepenuhnya merupakan kewenangan pemerintah.

“Kami harap pemerintah dapat mempertimbangkan aturan turunan yang mencakup rincian jenis mineral yang dapat dan tidak dapat dijual ke luar negeri dengan beberapa pertimbangan tertentu,” ujar Katri lewat keterangan tertulis yang diterima , Senin (10/4/2023).

Ia menambahkan, larangan ekspor tembaga dapat akibatkan penangguhan kegiatan operasional PT Freeport Indonesia yang secara signifikan berdampak pada keseluruhan kegiatan operasional dan penjualan hasil tambang.

“Jika penangguhan operasional tambang PTFI terjadi, potensi kerugian bagi penerimaan negara melalui pajak, dividen dan PNBP mencapai Rp 57 triliun tahun ini,” ujar Katri.

Katri menambahkan, penangguhan operasional PTFI juga berdampak terhadap pendapatan daerah. “Daerah akan kehilangan pendapatan sekitar Rp 8,5 triliun per tahun bagi APBD provinsi, Kabupaten Mimika dan kabupaten-kabupaten sekitar dalam provinsi,” tutur dia.

 

4 dari 4 halaman

Larang Ekspor Tembaga

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia akan larang ekspor tembaga pada pertengahan 2023. Hal tersebut untuk mendorong nilai tambah dari bahan mentah dan mineral bagi ekonomi Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pidata di acara perayaan HUT ke-50 PDIP. Jokowi juga kembali menyampaikan mengenai tantangan yang dihadapi Indonesia untuk hilirisasi yaitu gugatan oleh Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait larangan ekspor nikel.

"Meskipun kita ditakut-takuti masalah nikel kalah di WTO, kita tetap terus (pantang menyerah). Justru kita tambah stop bauksit, nanti mungkin pertengahan tahun akan kita stop lagi (ekspor) tembaga," tutur Jokowi pada 10 Januari 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat