, Jakarta - Kisruh antara dua perusahaa besar Oracle dan Google, akhirnya mencapai titik temu. Google akhirnya menang dalam sengketa hukum melawan Google terkait tuduhan pelanggaran hak cipta penggunaan Java API (Application Programming Interace) pada Dalvik, yang menjadi bagian dari sistem operasi Android.
Sengketa ini memiliki dampak besar tidak hanya bagi kedua perusahaan yang berseteru, tapi juga bagi industri software terutama Open Source. Selain menjadi preseden buruk baik bagi Oracle maupun pemilik software propietary lainnya, ada banyak implementasi software Open Source yang berpotensi menjadi rujukan tuntutan hukum berikutnya.
Advertisement
Baca Juga
Sengketa hukum yang telah berlangsung selama sekitar 8 tahun tersebut, dimulai kala pembelian perusahaan Sun Microsystem oleh Oracle pada 2009. Pada tahun berikutnya Oracle melayangkan tuntutan hukum terhadap Google.
Duduk perkara kasus bermula ketika Google ingin membesut platform sistem operasi Android agar kompatibel dengan aplikasi yang tengah dikembangkan.
Alih-alih membeli lisensi platform Java dari Sun Microsystems agar program yang dikembangkannya bisa perusahaan teknologi asal Mountain View, Amerika Serikat (AS) itu memilih untuk mengembangkan versi mereka sendiri yang memiliki kemiripan dengan bahasa pemrograman Java yang dijuluki Dalvik.
Sidang pertama kasus tersebut digelar pada 2012 yang diakhiri dengan kemenangan Google, tetapi upaya banding Oracle membuahkan kemenangan pada 2014.
Setelah kasus dimentahkan oleh Mahkamah Agung AS, Google dan Oracle kembali berhadapan dalam persidangan kedua pada 2016 yang dimenangkan oleh Google.
Namun pada 27 Maret 2018, upaya banding kembali berakhir dengan kemenangan Oracle. “Fakta bahwa Android tersedia secara gratis bukan berarti penggunaan paket Java API oleh Google bersifat nonkomersial,” ucap tiga panel hakim Federal Circuit dalam putusannya yang mencatat bahwa Android telah menghasilkan pendapatan lebih dari US$ 42 miliar dari iklan.
“Pendapat Federal Circuit menegakkan prinsip hukum hak cipta dan menegaskan bahwa Google telah melanggar hak cipta,” kata Dorian Daley, pengacara Oracle.
“Kami kecewa pengadilan membalikkan temuan juri bahwa Java adalah terbuka dan gratis bagi semua orang,” kata Google dalam pernyataan resminya. “Keputusan seperti ini akan membuat aplikasi dan layanan online lebih mahal bagi para pengguna,” tambahnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Lebih Jeli Menggunakan Solusi Open Source
Kemenangan Oracle ini menjadi berita besar di kalangan profesional pelaku TI (Teknologi Informasi), terutama bagi mereka yang berkecimpung dan menggunakan software berbasis Open Source.
Sebetulnya, ada banyak implementasi software Open Source yang bisa menjadi subjek tuntutan berikutnya baik oleh Oracle maupun pemilik software propietary lain seperti Microsoft, SAP, dan lainnya.
“Dari kasus tersebut kita semua bisa berkaca, meskipun diuntungkan oleh ketersediaan software Open Source yang memberikan alternatif solusi lebih baik dan efektif, tetapi kita juga harus jeli agar tidak salah memilih,” kata Julyanto Sutandang, CEO PT. Equnix Business Solutions dalam keterangan yang diterima Tekno .
Ia menambahkan, tidak semua software Open Source adalah Open Source murni atau tak ternoda hak cipta propietary yang terkait dengan lisensi komersial.
Pada umumnya, software Open Source dibuat untuk satu tujuan ideal sebagai bagian dari infrastruktur TI secara umum, seperti Sistem Operasi Linux, Database Relational PostgreSQL, Kannel SMPP Gateway, Apache Web Server, dan sebagainya.
Pun demikian, ada pula software yang didistribusikan dalam bentuk kode sumber dengan lisensi Open Source, tetapi juga memiliki lisensi komersial sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai Open Source murni, salah satu contohnya MySQL, Jboss, dan masih banyak lagi.
Ada pula inisiasi awal pengembangan software yang dilakukan oleh komunitas dengan tujuan menggantikan fungsi software propietary. Upaya pengembangan software tersebut dalam perjalanannya berupaya meniru fitur, mekanisme, dan yang paling sering adalah antarmuka pengguna (UI).
Hal itu bisa berpotensi menjadi sengketa hukum di masa mendatang, terutama setelah adanya preseden kasus Oracle vs Google ini.
“Pelajaran yang harus kita petik dari kasus Oracle vs Google adalah perlunya kehati-hatian dalam mengadopsi teknologi berbasiskan Open Source. Sebab, tak ada yang menginginkan migrasi dan perubahan yang sudak dilakukan akan menjadi bumerang di masa mendatang,” kata Julyanto.
Advertisement
Vendor Profesional Diperlukan
Pada dasarnya, setiap software memiliki risiko, tanpa kecuali pengadopsian software Open Source.
Karena itu, perlu dilakukan langkah pendekatan dan metodologi yang baik yakni menggunakan vendor yang mumpuni, dan mengambil alih semua tanggung jawab legal terkait penggunaan software tersebut,.
Selain itu, vendor ini juga diharapkan bisa melaksanakan proses implementasi, migrasi, dan mengoperasikan dengan baik, serta tentunya ketersediaan portofolio lengkap yang membuktikan kemampuan vednor dalam memberikan layanan yang profesional dan terpercaya.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Terkini Lainnya
Ketika Teknologi Berbicara dengan Manusia
Suara Google Assistant Makin Manusiawi dengan Teknologi DeepMind
Max Born Tampil sebagai Google Doodle Hari Ini, Siapa Dia?
Lebih Jeli Menggunakan Solusi Open Source
Vendor Profesional Diperlukan
Google
Oracle
Equnix
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Pilkada 2024
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
TOPIK POPULER
TIPS TEKNO
3 Rekomendasi Gadget untuk yang Doyan Traveler, Apa Saja?
HP Xiaomi Lemot setelah Update ke HyperOS? Matikan Fitur ini Sekarang
Cara Bikin CV Anti Gagal dalam Hitungan Menit Pakai ChatGPT, Biar Gampang Cari Kerjaan
Populer
Hacker Klaim Bobol 4 Data Lembaga Penting Indonesia, dari Badan Intelijen Strategis TNI hingga BPJS
Daftar Game yang Diskon Besar-besaran di Steam Summer Sale 2024
Microsoft Kirim Email ke Pengguna yang Kena Serangan Hacker Rusia, Akun Kamu Aman?
Top 3 Tekno: Spesifikasi Oppo Reno12 F hingga Klaim Hacker Bobol Data 4 Lembaga di Indonesia
Catat, Google bakal Luncurkan Pixel 9 pada 13 Agustus 2024
8 Uang Tebusan Terbesar yang Didapat Hacker dari Serangan Ransomware
Eksklusif, Debu Meteroit Langka Dipakai untuk Membuat Balok Lego
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
ZTE Hadirkan Infrastruktur Komputasi untuk Dorong Pelatihan Model AI
Samsung Ungkap Trio Sensor Kamera Canggih untuk Smartphone Generasi Mendatang
Euro 2024
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Tanggal Merah Bulan Juli 2024, Ada Berapa Hari Libur Nasional?
Suzuki Berhenti Jual Mobil Bensin di Inggris, Empat Model Dipensiunkan
Polri Kerahkan 2.959 Personel Amankan Pesta Rakyat HUT ke-78 Bhayangkara di Monas
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Kisah Sedih Helma Yana, Berangkat Haji Berdua tapi Harus Pulang Sendiri Usai Suami Wafat di Tanah Suci
7 Rekomendasi Drakor dengan Cerita Cinta di Kampus, Bikin Kangen Jadi Mahasiswa
Menlu Israel ke Iran: Yang Mengancam Kehancuran Layak Dihancurkan
Per 1 Juli 2024, Tarif Tiket KA Bandara Kualanamu-Stasiun Medan Sebaliknya Rp 40.000
Gawat, Manchester United Hadapi Masalah Penting Usai Muncul Pengakuan Bersalah Rasmus Hojlund di Euro 2024
Juni 2024 Kembali Deflasi, Biar Keroknya Harga Pangan Ini
Kisah Inspiratif Suster Yohana, Abdikan Separuh Hidup Dampingi Anak Disabilitas di Panti Asuhan
Tarot Cinta: Fokus pada Niat Baik
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Rekomendasi 6 Drakor Baru Juli 2024, Sweet Home Season 3 hingga Thriller Red Swan
CSR Surya Citra Media Menerima Penghargaan CSR Award 2024