uefau17.com

Lord Rangga Pernah Beberkan Asal Usul Kata Lord di Depan Namanya serta Alasan Pakai Jas dan Baret Komando Bintang 6 - ShowBiz

, Jakarta Lord Rangga, petinggi Sunda Empire, meninggal dunia. Lord Rangga berpulang setelah sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Mutiara Bunda Tanjung Brebes, Jawa Tengah, sekitar jam 5.30 WIB.

Semasa hidupnya, Lord Rangga dikenal memiliki gaya busana yang khas. Ia kerap mengenakan jas dan berdasi serta baret komando berbintang 6. Rupanya, ada maksud lain Lord Rangga seringkali berpakaian demikian di berbagai kesempatan. Hal itu pernah ia ungkap saat menjadi bintang tamu di kanal Youtube Nexera Entertainment dalam program Vickmau.

"Kenapa Lord Rangga selalu menggunakan jas, berdasi, berbaret komando berbintang 6? Sejarahnya kan tahu sendiri, Lord sebagai pemangku bumi dan pemimpin dunia tatanan baru," ujar Lord Rangga kepada Kimau dan Vicky, yang menjadi pemandu acara di program tersebut.

"Dan sebelumnya di tahun 2019, Lord katakan sebagai pemimpin besar revolusi sistem dunia. Maka itulah menggunakan tata busana yang bisa diterima di seluruh negara," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gelar Kanjeng Senopati

Di kesempatan itu, pesohor bernama lengkap Ki Ageng Ranggsasana itu juga membeberkan asal usul kata Lord yang disematkan kepada dirinya. Lahir di Brebes, Desa Grinting Bulakamba, Jawa Tengah, Lord Rangga pun menjelaskan silsilah ayahnya yang memiliki gelar Kanjeng Senopati.

"Ayah saya keturunan dari Romo Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati ke-10. Jadi Lord ke-11 dari anak pertama Romo Sunan Gunung Jati. Jadi Raden Rangga Jati alias Pangeran Kuningan, turun kepada Syeikh Jabar Sidik Panembahan 1, Panembahan 2, kemudian Raden Singamerta, Singamerta jaya," urainya.

"Turun lagi dari Singamerta ke Wangsakrama, Wangsakrama jaya, kemudian kepada Sarja Wangsakrama. Kemudian ke ayah saya Kanjeng Senopati Agung Hadi Agung Negara," ia melanjutkan.

 

3 dari 4 halaman

Tak Boleh Sembarangan

Lord Rangga melanjutkan, itulah karenanya tidak sembarang orang bisa menggunakan kata Lord pada namanya, jika tidak memiliki silsilah dari yang ia sebutkan.

Selain itu, lanjutnya, penyematan kata Lord merupakan bukti kontribusinya pada tatanan dunia.

"Makanya, Lord itu jangan sembarangan pakai kalau bukan keturunan dari proses itu. Yang kedua, kalau belum berjuang seperti Lord memberikan pembenahan atas bumi dan umat, jangan sembarangan pakai Lord," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Prediksi Terhadap Jakarta

 

Lebih lanjut, Lord Rangga sempat meprediksi nasib Jakarta jika nantinya ibukota Indonesia resmi berpindah ke Kalimantan. Menurutnya, Jakarta akan tetap menjadi pusat perdagangan sebagaimana yang tercermin dari namanya.

"Jakarta masih menjadi satu kekuatan Jaya Karta. Mencapai sisi kejayaan dan karta adalah nilai-nilai perjuangan. Jadi tetap kemakmuran. Karena Jakarta bisa menjadi pusat perdagangan, Jakarta membuat kekuatan sebagai kota yang tidak henti-henti atas penyebaran," pungkas Lord Rangga. (/M. Altaf Jauhar)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat