uefau17.com

Kurniamitra Duta Sentosa Tebar Dividen Final Rp 17,6 Miliar, Catat Jadwalnya - Saham

, Jakarta - PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS) akan membagikan dividen final senilai Rp 17,6 miiar atau Rp 22 per saham. Rencana pembagian dividen ini telah mendapat persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan pada 16 Mei 2024.

Secara keseluruhan, persseroan membagikan dividen tunai sebesar Rp 29,6 miliar. termasuk dividen interim yang dudah dibagikan pada 8 November 2023 senilai Rp 12 miliar. Sehingga sisa dividen final yang akan dibagikan yakni Rp 17,6 miliar. Pembagian dividen tersebut mempertimbangkan data keuangan perseroan pada tahun buku 2023 yang berkahir pada 31 Desember 2023.

Pada periode tersebut, perseroan mambukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 51,42 miliar. Sisa laba bersih tahun buku 2023 akan digunakan sebagai laba ditahan. Saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya per 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp 91,88 miliar. Bersamaan dengan itu, total ekuitas tercatat sebesar Rp 207,61 miliar.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/5/2024),berikut jadwal pembagian dividen PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk:

  • Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 28 Mei 2024
  • Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 29 Mei 2024
  • Tanggal cum dividen di pasar tunai: 30 Mei 2024
  • Tanggal ex dividen di pasar tunai: 31 Mei 2024
  • Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 30 Mei 2024
  • Tanggal pembayaran dividen: 12 Juni 2024

Pada perdagangan Selasa, 21 Mei 2024 pukul 15.38 WIB, harga saham KMDS naik 1,24 persen ke posisi Rp 488 per saham. Harga saham KMDS dibuka naik enam poin ke posisi Rp 486 per saham.

Harga saham KMDS berada di level tertinggi Rp 490 dan terendah Rp 474 per saham. Total frekuensi perdagangan sembilan kali dengan volume perdagangan 11 saham. Nilai transaksi Rp 533 ribu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

OJK Targetkan Penghimpunan Dana di Pasar Modal hingga Rp 200 Triliun pada 2024

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penghimpunan dana di pasar modal sekitar Rp 175 triliun-Rp 200 triliun pada tahun pemilihan umum (Pemilu) 2024. 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menuturkan, pihaknya optimistis terhadap tahun depan, akan tetapi mengambil sikap konservatif. 

"Walaupun optimis tetapi konservatif ya. Jadi kita tentunya melihat daripada IMF dan World Bank, itu juga merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi global,” kata Inarno dalam konferensi pers RDK OJK November 2023, Senin (4/12/2023). 

Di samping itu, ia menuturkan,  Pemerintah Indonesia pada 2024 memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 5,2 persen. Angka itu di bawah tahun ini, yakni sebesar 5,3 persen.

"Oleh karena itu dalam mentargetkan tahun ke depan, kita target kita adalah sama dengan tahun lalu (2023) ya, antara Rp 175 sampai dengan 200 triliun,” kata dia. 

Di samping itu, ia menjelaskan, penghimpunan dana di pasar modal masih tinggi yaitu sebesar Rp230,59 triliun dengan emiten baru tercatat sebanyak 74 emiten hingga 30 November 2023. Penghimpunan dana per November ini telah memenuhi capaian target di tahun 2023. 

 

 

3 dari 4 halaman

Pipeline Penawaran Umum

Sementara itu, pipeline penawaran umum masih terdapat 96 dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp41,11 triliun yang di antaranya merupakan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 64 perusahaan.

Di sisi lain, Inarno mengatakan, seiring dengan penguatan pasar keuangan global, pasar saham Indonesia sampai dengan 30 November 2023 menguat sebesar 4,87 persen mtd ke level 7.080,74 (Oktober 2023: 6.752,21), dengan tekanan outflow non-resident mereda meski masih mencatatkan net sell sebesar Rp0,52 triliun mtd (Oktober 2023: outflow Rp8,10 triliun mtd). Beberapa sektor di IHSG pada November 2023 masih menguat di antaranya sektor teknologi, infrastruktur, dan keuangan.

"Secara ytd, IHSG tercatat menguat sebesar 3,36 persen dengan non-resident membukukan net sell sebesar Rp13,86 triliun (Oktober 2023: net sell sebesar 13,34 triliun ytd). Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham di November 2023 tercatat meningkat sebesar Rp10,54 triliun ytd (Oktober 2023: Rp10,48 ytd),” ujar dia.

4 dari 4 halaman

Industri Pengelolaan Investasi

Sejalan dengan pergerakan global, pasar SBN per 30 November 2023 membukukan inflow investor asing sebesar Rp23,50 triliun mtd (Oktober 2023: outflow 12,62 triliun mtd), sehingga mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 35,38 bps mtd di seluruh tenor. Secara ytd, yield SBN turun rata-rata sebesar 16,21 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp71,69 triliun ytd

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI pada 30 November 2023 menguat 7,34 persen ytd ke level 370,10 (Oktober 2023: menguat 4,64 persen ytd). Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana masuk investor non-resident tercatat sebesar Rp64,72 miliar mtd, dan secara ytd masih tercatat outflow Rp1,46 triliun.

Di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) pengelolaan investasi per 30 November 2023 tercatat sebesar Rp808,32 triliun, dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp492,72 triliun atau turun 0,39 persen (mtd). Investor Reksa Dana membukukan net redemption sebesar Rp7,30 triliun (mtd). Secara ytd, NAB menurun 2,41 persen, namun masih mencatatkan net subscription sebesar Rp2,68 triliun.

 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat