, Jakarta - Ketidakstabilan geopolitik di Timur Tengah berimbas terhadap pasar di Indonesia. Kondisi itu diperburuk oleh potensi dampak kenaikan harga minyak hingga USD 100 per barel, arus keluar modal, dan depresiasi Rupiah.
Head Of Fixed Income Research PT Sinarmas Sekuritas (SimInvest), Aryo Perbongso, mencermati Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) saat ini menghadapi dilema dalam memilih antara kebijakan pro-pertumbuhan dan menstabilkan biaya fiskal untuk mengelola nilai Rupiah.
Baca Juga
Dia menilai, mempertahankan BI rate di tengah tantangan-tantangan ini dapat memberikan sinyal dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi tetapi dapat menyebabkan peningkatan biaya fiskal.
Advertisement
Koordinasi komprehensif antara BI dan pemerintah sangat penting untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah dan menerapkan kebijakan yang berorientasi pada pertumbuhan yang bersifat preemptive.
"Penilaian kami, dengan melihat nilai tukar saat ini, kemungkinan besar BI rate masih dapat dipertahankan pada April 2024, mengingat siklus pembayaran dividen yang masih berjalan. Oleh karena itu, terdapat kekhawatiran bahwa kenaikan BI rate pada saat ini mungkin tidak akan memberikan efektivitas yang signifikan," kata dia dalam webinar SimInvest, Selasa, 23 April 2024 dkutip, Rabu (24/4/2024).
Skenario yang memungkinkan bagi BI dan pemerintah untuk menstabilkan nilai Rupiah adalah dengan mempertahankan BI rate dan meningkatkan imbal hasil Surat Utang Negara (SBN).
"Dengan dipertahankannya BI rate berarti mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dibandingkan dengan menaikkan suku bunga, meskipun hal ini dapat menyebabkan peningkatan biaya fiskal APBN karena imbal hasil SBN yang lebih tinggi,” kata Aryo.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Konflik di Timur Tengah Tak Terlalu Berpengaruh
Secara spesifik, Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas, Isfhan Helmy memprediksi dampak eskalasi konflik Timur Tengah tidak begitu berpengaruh secara langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Dia menuturkan, penurunan IHSG yang terjadi pada perdagangan hari pertama pasca libur lebaran semata untuk memfaktorkan penurunan bursa saham AS sepanjang pekan libur lebaran.
"Kami melihat ini hanya menjadi trend bearish sementara bagi IHSG, Dan justru sebaiknya merupakan peluang untuk masuk pada emiten-emiten berfundamental bagus," kata Isfhan.
Advertisement
Pada kondisi ini, menjagokan Indofood CBP Tbk (ICBP) dengan rekomendasi BUY, TP Rp 12.750, 26% potensi kenaikan. BUY pada Sumber Alfaria Tbk (AMRT) dengan TP Rp 3.250, 16% potensi kenaikan. BUY pada Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan TP Rp 2.820, 21% potensi kenaikan.
"Untuk sektor perbankan kami menyukai Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), TP Rp 8.150, 22% potensi kenaikan. Dan Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) BUY, TP Rp 6,475, 22% potensi kenaikan,” pungkas Isfhan.
Sinarmas Sekuritas juga melihat potensi reversal di Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dikarenakan valuasi sudah menyentuh level 2 st. Deviasi di bawah rata-rata P/E 5-tahun di 11.7x. Sinarmas Sekuritas merekomendasikan BUY untuk TLKM dengan TP Rp 4.200, 30% potensi kenaikan. Perlu dicatat, investor agar tetap tenang dan memanfaatkan penurunan harga saham saat ini sebagai entry point dengan harga yang terdiskon.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 23 April 2024
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa (23/4/2024) usai putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. IHSG menguat di tengah aksi jual saham oleh investor asing dan mayoritas sektor saham menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,52 persen ke posisi 7.110 pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini. Indeks LQ45 naik 0,67 persen ke posisi 927,63. Sebagian besar sektor saham menghijau.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.165,95 dan terendah 7.099,84. Sebanyak 270 saham menguat dan 288 saham melemah. 225 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.104.683 kali dengan volume perdagangan 19,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.215. Investor asing menjual saham sebesar Rp 127,91 miliar. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 11,07 triliun.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham energi pimpin penguatan dengan melonjak 1,26 persen. Sementara itu, sektor saham siklikal naik 1,12 persen dan sektor saham teknologi bertambah 0,87 persen.
Selanjutnya sektor saham industri naik 0,10 persen, sektor saham nonsiklikal menguat 0,04 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,57 persen. Kemudian sektor saham properti melesat 0,48 persen, sektor saham teknologi naik 0,87 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,48 persen.
Sementara itu, sektor saham basic melemah 0,39 persen, sektor saham kesehatan tergelincir 0,23 persen, sektor saham transportasi susut 0,49 persen.
Sektor Saham
Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham SMDR merosot 1,3 persen ke posisi Rp 304 per saham. Saham SMDR dibuka stagnan Rp 308 per saham. Saham SMDR berada di level tertinggi Rp 310 dan terendah Rp 302 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.259 kali dengan volume perdagangan 83.382 saham. Nilai transaksi Rp 2,5 miliar.
Harga saham SSIA naik 1,38 persen ke posisi Rp 1.100 per saham. Harga saham SSIA dibuka stagnan di posisi Rp 1.085 per saham. Harga saham SSIA berada di level tertinggi Rp 1.110 dan terendah Rp 1.075 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.369 kali dengan volume perdagangan 216.401 saham. Nilai transaksi Rp 22 miliar.
Ekonom BCA menuturkan, putusan MK memberikan legitimasi kepastian hukum terhadap pemilihan umum (Pemilu) 2024. “Harapannya belanja modal akan meningkat dan pelaku usaha tidak lagi wait and see untuk lakukan investasi,” ujar dia saat dihubungi .
Advertisement
Sedangkan pergerakan rupiah, menurut David, lebih terkait perkembangan eksternal. Hal ini terkait harapan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve masih akan menahan suku bunga acuannya dan ketegangan geopolitik akhir-akhir ini. “(Rupiah-red) tidak terkait dengan sidang MK,” kata dia.
Advertisement
Data Ekonomi AS
Dikutip dari Antara, berdasarkan kajian riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Bursa Asia didominasi penguatan seiring dengan mulai meredanya tensi geopolitik di Timur Tengah.
“Namun, risiko pelemahan yang terjadi di pasar modal masih menghantui, hal ini tidak lepas dari inflasi yang lebih tinggi di Amerika Serikat (AS), sehingga kami memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed baru terjadi pada September ataupun Desember 2024," demikian disebutkan Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya.
Dari mancanegara, pada pekan ini, adanya pengumuman Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal I- 2024, Jobless Claims, Core PCE, Personal Income, dan Personal Spending AS menjadi pedoman bagaimana langkah The Fed selanjutnya. Selain itu, pekan ini inflasi Australia, Interest Rate Jepang, dan Interest Rate Indonesia menjadi pedoman bagi para pelaku pasar untuk melihat bagaimana kondisi perekonomian dunia saat kondisi geopolitik sedang tidak baik-baik saja.
Advertisement
Terkini Lainnya
BI Sebut Ketidakpastian Pasar Keuangan Global Memburuk, Begini Efeknya ke Indonesia
BI Punya Jurus sakti Jaga Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Pasar Keuangan Global
BI Dongkrak Suku Bunga Acuan Jadi 6,25%, IHSG Bertahan di Zona Hijau
Konflik di Timur Tengah Tak Terlalu Berpengaruh
Penutupan IHSG pada 23 April 2024
Sektor Saham
Data Ekonomi AS
suku bunga
Saham
rupiah
Bank Indonesia
Pertumbuhan Ekonomi
BI
Suku Bunga Acuan
Rekomendasi
BI Punya Jurus sakti Jaga Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Pasar Keuangan Global
BI Dongkrak Suku Bunga Acuan Jadi 6,25%, IHSG Bertahan di Zona Hijau
Inisiatif Ekspedisi Rupiah Berdaulat BI Raih Penghargaan Bank Sentral International
Deretan Hoaks Seputar Uang yang Diedarkan BI, Simak Faktanya
Hadapi Lebaran 2024, BI Tasikmalaya Sediakan Uang Tunai Rp1,97 Triliun
BI Pindah ke IKN Mulai Agustus 2024, Perry Warjiyo: Pusat Operasional Tetap di Jakarta
Bank Indonesia: Lelang SRBI Sentuh Rp 409,38 Triliun
Bank Indonesia Bidik Ekonomi Global Tumbuh 3% pada 2024
Alasan Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan 6%
Chandrika Chika
Chandrika Chika Minta Maaf pada Orangtua, Sesali Terjerat Kasus Narkoba
Ibunda Chandrika Chika Sebut Putrinya Sempat Pamit Sebelum Ditangkap karena Narkoba
Keluarga Bantah Chandrika Chika Disebut Sudah Konsumsi Narkoba Sejak Setahun Terakhir
Jefri Nichol Dituding Sindir Chandrika Chika, Kasus Lama Diungkit Lagi oleh Warganet: Dulu Chulo Papi, Sekarang Papi Chulo
VIDEO: Positif Narkoba, Selebgram Chandrika Chika dan Lima Rekannya Ditangkap Polisi
Viral Pesan Billy Saputra untuk Chandrika Chika, Yang Penting Jangan Narkoba
Putusan MK
Momen Prabowo Subianto Gemas dengan Anies Baswedan, Usai Pidato Sebagai Presiden Terpilih 2024-2029
Usai Putusan MK Tolak Seluruh Gugatan Pilpres 2024, Siapa Jadi Oposisi?
Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres Terpilih, Zulkifli Hasan: Gonjang-Ganjing Pemilu Selesai
3 Pernyataan KPU Jelang Menetapkan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024
AHY: Keputusan MK Terkait Pilpres 2024 Final, yang Kecewa Harus Legowo
Piala Asia U-23 2024
Jadwal dan Hasil Piala Asia U-23 2024: Siapa Lolos ke Semifinal?
4 Fakta Menarik Jelang Duel Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Korea Selatan Vs Timnas Indonesia
Korea Selatan vs Indonesia: Dilema Shin Tae-yong Hadapi Tanah Kelahiran di Perempat Final Piala Asia U-23
Jelang Perempat Final Piala Asia U-23, Pelatih Korea Selatan Terpukau Kinerja STY di Timnas Indonesia
Badai Cedera Hantam Korea Selatan Jelang Lawan Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024
BRI Liga 1
Klasemen BRI Liga 1: Peserta Championship Series Bertambah, Susul Borneo FC dan Persib Bandung
Hasil BRI Liga 1 Persik Kediri vs PSS Sleman: Drama 8 Gol dan 1 Kartu Merah, Macan Putih Gagal ke Championship Series
Persebaya Keok Lagi Dibekuk Bali United di Kandang, Paul Munster Sebut Anak Asuhnya Kalah Mental
Hasil BRI Liga 1: Hajar Persebaya Surabaya, Bali United Segel Tiket Championship Series
Jadwal dan Link Streaming BRI Liga 1 2023/2024 Pekan ke-33 di Vidio: Persib vs Borneo FC
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Sikat RANS, PSIS Jaga Asa ke Championship Series
TOPIK POPULER
Populer
Unilever Indonesia Kantongi Laba Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024
Berkat Investasi di Blok Jabung, Pendapatan RAJA Lompat 67%
PTPP-WIKA Bakal Digabung, Bagaimana Perkembangan Proses Mergernya?
United Tractors Tebar Dividen Final Rp 1.569 per Saham, Kapan Pembayarannya?
Bukit Asam Perkuat Tata Kelola Dana Pensiun
IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 24 April 2024
Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Hartadinata Abadi Bisa Raih Cuan?
Deretan Saham yang Masuk Jajaran Indeks LQ45, Ada ISAT hingga UNVR
Perusahaan Emas Hartadinata Abadi Tebar Dividen, Ini Besarannya
PTPP Absen Tebar Dividen, Ini Penyebabnya
Mooryati Soedibyo
Top 3: Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
Rahasia Umur Panjang Mooryati Soedibyo yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Top 3 Berita Hari Ini: Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia, Sang Mpu Jamu Bakal Dimakamkan Secara Militer
Jokowi Takziah ke Rumah Duka Almarhumah Mooryati Soedibyo
Berita Terkini
Adik Kim Jong Un: Korea Utara Akan Bangun Kekuatan Militer Paling Tangguh
5 Manfaat Daun Pisang untuk Kesehatan dan Kecantikan
Chery Dirikan Pabrik di Thailand, Kapasitas 50 Ribu Unit per Tahun
120 Sky Quotes Indah, Luasannya Jadi Sumber Inspirasi
Membaca Arah Politik, Setelah Prabowo dan Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih
Kronologi Prajurit TNI Tewas Disambar Petir di Mabes Cilangkap
Viral, ODGJ di Banten Dikeroyok Warga karena Sering Mengamuk
Jadwal, Hasil, dan Klasemen PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Lolos ke Final Four?
Aturan Pasang Foto Presiden dan Wakil Presiden di Ruangan, Wajib Nggak Sih?
Deretan Saham yang Masuk Jajaran Indeks LQ45, Ada ISAT hingga UNVR
Kalah dari Everton, Liverpool Tertahan di Posisi Dua Klasemen Sementara
Chandrika Chika Minta Maaf pada Orangtua, Sesali Terjerat Kasus Narkoba
Israel Tak Terima Lihat Warga Gaza Palestina Bermain di Pantai Saat Perang Berlangsung: Apa Itu Genosida?
Pesan Ma’ruf Ke Gibran: Wapres Tidak Punya Stempel, Hanya Terima Penugasan dari Presiden