, Bandung - Seratusan lebih warga di dua RT Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Bandung Barat, terpaksa mengungsi akibat kejadian bencana gerakan tanah yang terjadi pada pertengahan Februari 2024 lalu.
Berdasarkan data Badan Geologi, dilaporkan Koordinator Gerakan Tanah Badan Geologi, Oktory Prambada, secara keseluruhan ada sekitar 192 jiwa yang terdampak bencana tersebut. Mereka kini terpaksa dievakuasi ke tempat pengungsian sementara.
Advertisement
Baca Juga
"Seluruh warga yang berada di RT 04 dan 03 harus dievakuasi dan kini tinggal dipengungsian sementara.
"Terdapat 192 jiwa terdampak bencana alam tersebut," katanya secara tertulis, Sabtu, 2 Maret 2024.
"Selain itu, terdapat bangunan sekolah dasar yang hancur total, posyandu serta puluhan rumah warga dalam kondisi serupa," imbuhnya.
Jenis gerakan tanah diperkirakan berupa rayapan yang merupakan jenis gerakan tanah tipe lambat. Gerakan tanah itu dicirikan dengan ditemukannya retakan, nendatan dan amblasan pada permukaan tanah
"Belum ditemukan indikasi likuifaksi yang berkaitan dengan kejadian tersebut," jelasnya.
Diketahui, bencana gerakan tanah tersebut teridentifikasi terjadi pada 18 Februari 2024 pukul 22.00 WIB setelah hujan dengan intensitas tinggi dan lama.
Data Badan Geologi menyebutkan, 1 rumah rusak berat, 6 rumah rusak ringan, dan 32 rumah terancam. Selain itu, 1 fasilitas umum yakni gedung SDN Babakan Talang 1 rusak berat, mengalami amblas ± 20 cm.
Simak Video Pilihan Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Faktor Penyebab
Plt Kepala Badan Geologi, M Wafid menyampaikan, ada beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya bencana gerakan tanah di Bandung Barat, yakni faktor kemiringan lereng yang curam.
Faktor lainnya adalah bidang lemah berupa kontak antara tanah pelapukan dengan batuan yang bersifat lebih kedap dan berfungsi sebagai bidang gelincir.
"Serta curah hujan yang tinggi sebelum dan pada saat terjadinya bencana," jelas Wafid.
Advertisement
Berdasarkan analisis dari data sekunder yg tersedia di Badan Geologi, lanjut Wafid, secara umum lokasi bencana merupakan perbukitan bergelombang dengan kemiringan lereng landai sampai curam. Ketinggian lokasi gerakan tanah berada di 990 meter di atas permukaan laut.
"Berdasarkan Peta Geologi Lembar Sindangbarat Bandarbaru, Jawa (M. Koesmono, Kusnama, N. Suwarna, 1996), daerah bencana tersusun oleh Formasi Cimandiri (Tmc) yang terdiri dari perselingan batulempung, batulanau dan batupasir, setempat gampingan dan setempat meliputi endapan lahar yang tersusun dari tuf, breksi andesit dan breksi tuf," lanjutnya.
Berdasarkan peta prakiraan gerakan tanah Badan Geologi, Kecamatan Rongga diketahui termasuk dalam zona potensi gerakan tanah Menengah - Tinggi. Artinya, daerah tersebut mempunyai potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah.
"Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali," tandasnya.
Terkini Lainnya
Firasat Ayahanda sebelum Mey Bertemu Gus Iqdam dan Bertobat
Bahaya Umat Akhir Zaman: Cantik tapi Pikun, Pamer Dosa
Kapan Waktu Sholat Dhuha yang Paling Utama? Kata Buya Yahya Lakukanlah di Jam Ini
Simak Video Pilihan Ini:
Faktor Penyebab
Bandung
Gerakan Tanah
Bandung Barat
Kecamatan Rongga
Bencana
Rekomendasi
Badan Geologi Ungkap Penyebab Gerakan di Gunung Halu, Ada Kesalahan Manusia
Badan Geologi Beberkan Penyebab Bencana Gerakan Tanah di Kabupaten Purwakarta
Potensi Gerakan Tanah 47 Kecamatan di Sukabumi Masuk Kategori Menengah-Tinggi
Analisis Badan Geologi: Longsor di Tol Bocimi Berupa Longsoran Tebing
Jalan Tol Bocimi Longsor, Diduga Gara-Gara Ini
Analisis Badan Geologi: Longsor di Cipongkor Bandung Barat Berlokasi di Gawir Sesar
Analisis Dosen ITB: Gejala Longsoran di Cipongkor Bandung Barat Sulit Terlihat
Bantuan Ratusan Juta untuk Korban Pergerakan Tanah di Kabupaten Bandung Barat
Badan Geologi Imbau Warga Terdampak Tanah Bergerak di Rongga untuk Mengungsi dan Relokasi Rumah
Joko pinurbo
Top 3 Tekno: Jadwal MPL ID S13 2024 hingga Ucapan Dukacita Warganet untuk Joko Pinurbo Bikin Penasaran
Mengenang Joko Pinurbo, Sebut Gus Dur Ibu Kota Bagi Kaum Teraniaya dalam Puisi Berjudul Durrahman
Belasungkawa Najwa Shihab Setelah Joko Pinurbo Meninggal, Hatinya Luluh oleh Sesak dan Duka
Joko Pinurbo Wafat, Pernah Bakar Sajak-Sajaknya yang Dirasa Gagal
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Warganet Ungkap Kesedihan dan Doa Terbaik untuk Sang Maestro Kata
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Ini 3 Puisinya yang Mengisahkan Pandemi COVID-19
Liga Inggris
Drama Gol Dianulir, Chelsea Gagal Menang Lawan Aston Villa
Manchester United Ditahan Burnley, Ten Hag Sentil Onana dan Wasit
Hasil Liga Inggris: Chelsea Beri Sedikit Pertolongan pada Manchester United
Hasil Liga Inggris Manchester United vs Burnley: Setan Merah Gagal Kalahkan Calon Degradasi
Hasil Liga Inggris West Ham vs Liverpool: Imbang 2-2, Pasukan Jurgen Klopp Makin Sulit Juara
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester United vs Burnley, Sebentar Lagi Main di Vidio
Thomas Cup
Hasil Piala Thomas 2024: Hanya Kehilangan 1 Gim, Tim Putra Indonesia Sikat Inggris
Jadwal dan Link Siaran Langsung BWF Thomas & Uber Cup 2024 di Vidio
PP PBSI Rilis Skuad Indonesia untuk Piala Thomas dan Uber 2024, Ada Kejutan di Tim Putri
Thomas dan Uber Cup 2024: Hasil Drawing dan Link Streaming di Vidio
Hasil Drawing Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Tantang Juara Bertahan, PBSI Klaim Indonesia Bisa Unggul
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis untuk Putra adalah Thomas Cup, Kenali Sejarahnya
BRI Liga 1
Paul Munster Ingin Persebaya Akhiri Musim Kompetisi dengan Kebanggaan Menang Lawan Persik
Klasemen BRI Liga 1: Persaingan Tiket Championship Series dan Degradasi Menuju Klimaks
Hasil BRI Liga 1 RANS Nusantara vs Persija Jakarta: Macan Kemayoran Jerumuskan The Prestige Phoenix ke Zona Merah
Hasil BRI Liga 1: Hajar Persikabo, PSIS Masih Jaga Asa ke Championship Series
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Arema Jauhi Zona Degradasi, Persib Sikat Borneo FC
Hasil BRI Liga 1: Dewa United vs Madura United Imbang, Tiket Terakhir Championship Series Masih Diperebutkan
TOPIK POPULER
Populer
Puluhan PKL Kota Bandung Diseret ke Pengadilan, Penebang Pohon Didenda Rp2 Juta
Cerita Warga Cirebon Merasakan Getaran Gempa Garut
Mengapa Makan Oatmeal Penting untuk Sarapan Pagi?
Menikmati Perjalanan Keindahan Alam di Sungai Dua Rasa Deli Serdang
Musa Rajekshah: Target Golkar Menang Pilkada 2024 Harus Bisa Capai 60 Persen
Identitas Penumpang Kapal yang Nekat Melompat ke Laut di Perairan Lampung
Gara-Gara Gempa Garut Kereta Api Daop 2 Bandung Sempat Berhenti Luar Biasa
Gempa M 6,5 Bikin Panik Warga Garut, Terasa di Banten hingga Jateng dan Yogyakarta
Penumpang Kapal Mendadak Melompat ke Laut di Perairan Pulau Rimau
Gempa Garut
Bikin Tekanan Batin, IDAI Minta Relawan Bencana Tak Minta Anak Menceritakan Pengalaman
Gara-Gara Gempa Garut Kereta Api Daop 2 Bandung Sempat Berhenti Luar Biasa
Data Kerusakan dan Korban Akibat Gempa Garut Magnitudo 6,5
Bukan Cuma Rumah Warga, Gempa Garut M6,5 Sebabkan Rumah Sakit hingga Masjid Rusak
Gempa Garut, Ini Jumlah Korban dan Bangunan yang Rusak
Berita Terkini
Mulia Boga Raya Tebar Dividen Rp 79,5 Miliar, Kapan Cair?
Fokus Pagi : Gempa Bumi Magnitudo 6,5 Guncang Garut-Tasik
Pangeran William Singgung Kesehatan Mental Lelaki di Inggris, Situasinya Dinilai Menakutkan
Cara Menghadapi Curahan Hati Seorang Anak yang Selalu Disalahkan, Simak Contohnya
Berapa Lama Kiamat Berlangsung? Penjelasan Imam Al-Ghazali
Marc Marquez Raih Pole Position Perdana Bersama Ducati dan Gresini Racing
Di Forum IEA Paris, Menteri ESDM Bahas Kebijakan Clean Cooking dan Kunci Sukses Transisi Energi
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 28 April 2024, Simak Daftar Lengkap Antam hingga UBS
Gus Iqdam Beri Pembekalan untuk 600 Calon Jamaah Haji An Namiroh
Kesehatan 2,4 Miliar Pekerja di Seluruh Dunia Terancam Akibat Perubahan Iklim, Ini Alasannya
Aksi The Changcuters Bakar Semangat Penonton Titik Kumpul Festival 2024