, Kutai Kartanegara - Muhammad Kholil kini mulai tersenyum. Kepala Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara itu puas dengan respon banyak pihak soal upaya pengembangan kopi di desanya.
Bagi Kholil, tanaman kopi di desanya memang belum populer. Padahal sejak belasan tahun lalu, warga desa yang dipimpinnya sudah menyuplai kopi ke beberapa tempat di Kalimantan Timur.
“Jadi untuk Desa Jonggon Jaya, warga kami menanam pohon itu sejak tahun 1983. Jenisnya Robusta, bibit kita ambil dari Jember. Kemudian ada juga jenis Liberica,” kata Kholil saat berbincang dengan di salah satu kebun kopi milik warganya, Jumat, 19 November 2021, lalu.
Advertisement
Baca Juga
Seiring waktu, sambungnya, karena harga kopi terus turun dan nilai keekonomisannya rendah, warga kemudian menebang pohon kopi dan menggantinya dengan tanaman lain. Kini, seiring dengan kebutuhan kopi yang terus meningkat, warga kemudian kembali menekuni kebun kopinya.
“Ini kami revitalisasi kembali, kami kuatkan kembali, dan terbukti dengan budidaya yang baru ini pemasarannya mudah. Banyak café-café di Samarinda (membeli) dan nanti muaranya juga dalam bentuk kemasan,” papar Kholil.
Pesanan dalam bentuk green bean juga sudah antre untuk disiapkan dari desa Jonggon Jaya ini. Perlahan tapi pasti, kebun kopi di desa tersebut kini menjadi penopang utama pendapatan warga yang sebelumnya hanya dijadikan tanaman tumpeng sari.
Kholil mengakui, pesanan kopi meningkat sejak tahun 2018 silam. Meski pandemi sekalipun, pesanan biji kopi dari desa ini tidak turun dan harganya juga bagus.
Kini mereka sedang membangun branding untuk mengenalkan biji kopi hasil produksi mereka. Upaya pengemasan hingga hilirisasi produk sedang diupayakan bersama, baik oleh kelompok tani kebun kopi, Pemerintah Desa Jongon Jaya, dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Simak juga video pilihan berikut
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Memperluas Kebun Kopi di Kutai Kartanegara
Karena baru tahap revitalasasi, kebun kopi yang berproduksi di desa Jonggon Jaya ini baru sekitar 3 hektar untuk jenis robusta. Total produksinya baru sekitar 1 ton per hektar.
“Jumlah belum terlalu besar karena masih tumpeng sari dengan tanaman lain. Kami lagi pemuliaan bibit juga. Idealnya 3 ton dan Insya Allah kami akan berupaya ke situ,” kata Kepala Desa Jonggon Jaya, Muhammad Kholil.
Dengan tanaman yang sudah ada, ditambah lahan kopi yang direvitalisasi, total kebun kopi di desa ini telah mencapai sekitar 6 hektar. Kholil menjamin, perkembangan kebun kopi di desanya akan terus berkembang mengingat upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang turut membantu merevitalisasi kebun kopi.
“Bantuan ini, bagi kami sangat luar biasa yang telah membantu merealisasikan ini. Bahkan didatangkan bibit kopi yang unggul,” katanya.
Sejak tahun 2018 lalu Ketika pekebun kopi di Desa Jonggon Jaya mulai aktif merawat kebun kopinya, produksi kopi di desa ini selalu terserap oleh pasar. Harganya pun kompetitif dan menguntungkan pekebun kopi.
“Selalu habis terbeli dan harganya minimal Rp30 ribu per kilogram. Bahkan harga akan naik,” sebutnya.
Keuntungan lain dari penanaman kopi ini di Desa Jonggon Jaya adalah tidak ada hama yang berarti. Hanya ada binatang luwak yang kadang datang memakan biji kopi namun jumlahnya tidak signifikan.
“Alhamdulillah luwak ada tapi tidak signifikan jumlahnya. Nanti ada kemungkinan luwak itu bisa jadi bagian dari budidaya karena mudah menangkapnya dan kita tangkarkan untuk menghasilkan biji kopi yang berkualitas,” kata Kholil.
Advertisement
Masa Depan Kopi di Kutai Kartanegara
Muhammad Kholil sangat yakin, kopi yang tumbuh dari hasil revitasasi dan pengembangan kebun kopi akan jadi pemasukan utama warga desanya di masa depan. Dia memprediksi, dalam 20 tahun ke depan, kopi akan jadi salah satu produk utama dan unggulan di desanya.
“Warga kami antusias. Walaupun tanpa Ibu Kota Negara yang baru, kami punya jejaring agar kopi kami terserap oleh pasar,” kata Kholil.
Ide pengembangan kebun kopi ini memang muncul dari buah pikiran Muhammad Kholil sendiri. Kemudian mengajak pekebun kopi yang sudah berpengalaman puluhan tahun di desanya, sambil mengajak warga desa lainnya.
Melihat tingkat kesuburan kopi di kawasan ini, baik untuk robusta maupun liberika, warga kemudian melirik kopi sebagai tanaman di masa depan. Sebelumnya desa ini dikenal sebagai penghasil jahe.
Ratusan ton jahe dihasilkan dari desa ini setiap bulannya. Pengembangan kopi dan jahe tentu akan sangat menarik jika dilakukan hilirisasi produk keduanya.
Rencananya, pembangunan pabrik untuk hilirisasi produk jahe dan kopi akan dilakukan tak lama lagi. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanagera juga sudah memasukkan kopi sebagai komoditi unggulan lokal sehingga perkembangannya selalu masuk dalam rencana pemerintah daerah.
Membangun Agrowisata Berbasis Kopi
Pengembangan kebun kopi di Desa Jonggon Jaya akan diatur semenarik mungkin sehingga nantinya bisa dikembangkan sebagai kawasan agrowisata. Kholil menyebut, penataan perkebunan kopi di desanya akan diatur sebaik mungkin agar bisa dijadikan kawasan wisata.
“Ini agrowisata ke depannya. Ada rumah produksi jahe rencananya, plus kebun jahe. Di sini perbukitan, pemandangan di sini itu sebelah selatan sana itu nanti rencananya kawasan Ibu Kota Negara yang baru, sekitar 40 kilometer dari sini,” kata Kholil.
Apalagi, bagi Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara, perkebunan kopi merupakan kegiatan berkelanjutan dari program perkebunan. Selain kopi, adapula lada dan karet.
Pengembangan ini tentu akan menjadi kabar baik bagi warga yang menekuni kebun sebagai pendapatan utama. Apalagi dalam visi Kukar Idaman, perkebunan rakyat menjadi prioritas dalam pengembangan sebuah kawasan.
“Luas perkebunan kopi di Kutai Kartanegara hingga tahun 2020 sudah mencapai 5,27 hektar dengan produksi 5,27 ton berupa biji kering,” sebut Kepala Dinas Perkebunan Kutai Kartanegara M Taufik.
Potensi kopi Kutai Kartanegara cukup baik dan didukung oleh bentang alam berupa kawasan perbukitan. Potensi tersebut tentu berpeluang menjadikan kawasan perkebunan kopi yang ada sebagai kawasan agriwosata atau eduwisata.
Advertisement
Memaksimalkan Potensi Kopi di Kutai Kartanegara
Kepala Dinas Perkebunan Kutai Kartanegara M Taufik mengakui jika Kutai Kartanegara memiliki potensi sebagai penghasil kopi. Meski awalnya banyak keraguan kopi akan tumbuh di tanah Kalimantan, kini kopi asal kabupaten kaya migas ini sudah memenuhi berbagai coffee shop yang ada di Kalimantan Timur.
“Kita memang existingnya potensi kopi kita ini ada. Di beberapa kecamatan di Kutai Kartanegara ini potensinya ada, dan petaninya juga ada. Basis pengembangan perkebunan kan memang berangkat dari potensi, ketersesiaan lahan, kesesuaian lahan,” papar Taufik.
Berdasarkan potensi itu, sambungnya, Pemkab Kukar kemudian mulai masuk ke dalam strategi RPJMD membangun pertanian dan perkebunan berbasis kawasan.
“Kebetulan begitu saya baru dilantik (jadi kepala dinas), karena Bupati orang lapangan, saya langsung diarahkan. Misalnya di Desa Jonggon Jaya ada kopi, kami diarahkan ke sana,” katanya.
Jadi proses penganggaran untuk perkembangan perkebunan berbasis kawasan bisa dibilang cepat. Program-program yang diarahkan, termasuk revitalisasi kebun kopi, merupakan arahan langsung dari Bupati Kutai Kartanegara.
“Pak Bupati sampaikan, itu di Kecamatan Loa Kulu ada Pak Kholil ada pengembangan kopi. Coba dibantu,” kata Taufik menirukan perintah bupati yang diterimanya.
Peran pemerintah, katanya, adalah mendorong perluasan kemudian intensifikasi kopi yang sudah ada ini. Meskipun kopi bukan komoditas unggulan nasional, tapi unggulan lokalnya itu kopi, kakao dan aren.
“Komoditas lokal masuk dalam kawasan kami itu, kawasan yang masuk dalam renstra RPJMD itu adalah kawasan tengah, Kecamatan Loa Kulu dan Kecamatan Tenggarong salah satu komoditasnya adalah kopi,” paparnya.
Jika pengembangan kawasan ini sukses dan berhasil menjadi produsen kopi, Kabupaten Kutai Kartanegara sedang berusaha agar kopi produksi mereka dikenal lebih luas. Upaya membangun branding sedang dilakukan misalnya dengan membuat kemasan dan tidak dijual secara grosir.
Terkini Lainnya
Miris, Stasiun Kuno di Banjarnegara Jadi Kandang Kambing dan Toko Bangunan
370 Kilogram Ikan Dibagikan untuk Masyarakat Terpencil
Cara Emak-Emak Cantik Adhiyaksa Ajak Pelajar Makassar Gapai Mimpi
Simak juga video pilihan berikut
Memperluas Kebun Kopi di Kutai Kartanegara
Masa Depan Kopi di Kutai Kartanegara
Membangun Agrowisata Berbasis Kopi
Memaksimalkan Potensi Kopi di Kutai Kartanegara
kopi
Kopi Kalimantan
Kopi di Kutai Kartanegara
Kopi di Kukar
Kutai Kartanegara
Kukar
Kukar Idaman
Kaltim
Kalimantan Timur
Rekomendasi
Cara Menikmati Kopi dengan Cita Rasa Unik Khas Korea
Minuman Pengganti Kopi, Bantu Tetap Melek dan Semangat Bekerja
Pilih Kopi atau Teh di Pagi Hari? Ungkap Kepribadian Seseorang Lewat Minuman Favorit
Ahli Ungkap 3 Cara Sederhana Menambah Energi Tanpa Minum Kopi, Patut Dicoba
Cara Kerja Alat Roasting Kopi Hemat Energi
5 Varian Kopi Unggulan Indonesia Disuguhkan di Coffex Istanbul 2024, 3 Kontainer Kopi Arabika Dipesan
Minum Kopi Bisa Turunkan Risiko Kematian Akibat Terlalu Banyak Duduk, Ini Kata Ahli
Ingin Awet Muda? Secangkir Kopi Dapat Membantu Anda Meraihnya
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Pegi Setiawan Dinyatakan Bebas, PN Bandung Sebut Status Tersangka Pembunuhan Vina Cirebon Tidak Sah
Proshop dengan Konsep Showroom AC Sasar Pasar Jabodetabek
HyunA dan Yong Junhyung Akan Menikah Oktober 2024
Dampak Positif Olahraga terhadap Kesehatan Mental
Fakta-Fakta Gempa Batang Jateng yang Merusak dan Timbulkan Korban Luka
Scientific Crime Investigation, Cara Polda Sumut Ungkap Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
Peruntungan Zodiak Aries di Tahun 2024: Peluang, Tantangan, dan Transformasi
Aniaya Warga Hingga Babak Belur di Kantor Polisi, Kanit Reskrim di Bone Dimutasi
Bangunan Liar di Bukit Talumolo Diduga jadi Penyebab Kota Gorontalo Diterjang Banjir
Penggeledahan Rumah Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tak Sengaja Tembak Warga, Polisi Sita 4 Senpi Ilegal
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Saat Gedung Tiba-Tiba Miring karena Diinjak Mbah Kholil Bangkalan, Kisah Karomah Wali
Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Mati Warga Sempat Berusaha Hilangkan Barang Bukti
Bertabur Bintang, Daftar Tamu Undangan Diduga Hadiri Pernikahan Anak Orang Terkaya di Asia Anant Ambani dan Radhika Merchant
Amalan Pelunas Utang dan Pelancar Rezeki dari Syaikh Abu Hasan As-Syadzili
Niat Cari Kerja, Data 26 Pelamar Ini Malah Dipakai untuk Pinjol dengan Kerugian Rp 1 Miliar
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY
3 Kisah Pemain Belanda Tersukses di Manchester United
Anisha Rosnah Berhijab dan Tenteng Tas Rp50 Jutaan Saat Kunjungan ke Sekolah Bareng Pangeran Mateen
Cegah Kepunahan, Ilmuwan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah