, Banjarnegara - Kerajaan Mataram Islam meninggalkan peradaban adiluhung di Kabupaten Banjarnegara. Di Dusun Karang Pace, Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, ada tradisi menempa logam menjadi benda pusaka dan beraneka alat pertanian.
Seorang pendidik di SMPN 1 Mandiraja mendokumentasikan tradisi yang berlangsung sejak era Mataram Islam ini dalam bentuk film dokumenter sebagai bagian dari Program Organisasi Penggerak (POP). Film dokumenter ini akan digunakan sebagai media pembelajaran digital untuk para pelajar.
Selama ini, masyarakat lebih mengenal Gumelem sebagai desa pelestari batik. Namun selain batik, Gumelem juga memiliki tradisi padai besi yang diturunkan dari genarasi ke generasi sejak era Mataram Islam.
Advertisement
Baca Juga
Sejak era Kademangan Gumelem, seni menempa logam menghasilkan dua jenis karya, keris dan bedema atau alat-alat pertanian. Empu pembuat keris sudah jamak dalam pemahaman publik. Namun empu pembuat bendema terdengar asing.
"Kegiatan ini berjalan beriringan dengan seni pembuatan keris. Jadi, ada dua jenis penempa logam yang ada pada masa itu, yaitu empu pembuat bedama dan empu pembuat keris," kata Sukin, generasi ketujuh dari salah satu pandai besi di Gumelem, Banjarnegara yang masih bertahan.
Alat-alat pertanian di Gumelem menempati posisi yang penting karena masyarakat kala itu kebanyakan adalah petani. Begitu pentingnya, Demang Gumelem sampai bertitah Kademangan Gumelem tak boleh bergantung pada siapapun selain diri sendiri, termasuk pemenuhan peralatan pertanian.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Geger Temuan Candi di Dieng Kulon Banjarnegara
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pandai Besi Bedama
![Jejak Mataram Islam di Gumelem, Banjarnegara salah satunya tampak dari keberadaan pandai besi bedama. (Foto: /Heni Purwono)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/_75qO5_7D1NOdD4ujucXBm9xr3A=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3638805/original/059133800_1637428972-PANDAI_BESI_GUMELEM_4.jpg)
Maka terciptalah tradisi pandai besi bedama. Ketika itu empu bedama dan keris berjalan beriringan. Mereka saling membantu satu sama lain dalam menuntaskan pekerjaannya. Jika empu bedama selesai lebih awal, ia membantu empu keris. Begitupun sebaliknya.
“Hampir semua warga Karang Pace bekerja sebagai empu bedama,” ujar empu tertua di Gumelem itu.
Satu di antara bedama yang dihasilkan di yaitu kudi. Kudi merupakan alat semacam golok khas masyarakat Banyumasan.
Kudi memiliki filosofi mendalam bagi masyarakat Gumelem. Makna kudi terurai dari akronim nama kudi sendiri, yaitu “laku sing adi” atau perilaku yang luhur. Selain makna filosofis yang dalam, kudi pun berbentuk unik dengan segudang manfaaat. Dari bentuknya, jika golok memilik sisi datar pada bagian yang tajam, maka kudi memiliki bulatan di bagian pangkal.
Bagian yang rata berfungsi untuk memotong. Ujung kudi yang meruncing berguna untuk mencungkil kelapa dan semacamnya.
Bagian melengkung keluar seperti perut semar berfungsi seperti kapak untuk menebang pohon, membelah kayu atau memotong bambu. Sementara sisi yang tumpul pada punggung kudi bisa digunakan untuk memecah tempurung kelapa dan menggeprek benda lain.
“Harga satu buah kudi bila dijual satuan sekitar Rp125 ribu dan bila dijual per-kodi bisa lebih murah lagi,” kata empu tertua di Gumelem ini.
Dalam menjalankan usahanya, Mbah Sukin dibantu sekitar tiga hingga empat orang pegawai dengan gaji antara Rp70 ribu hingga Rp100 ribu per hari. Mereka bekerja dari pukul 08.00 pagi hingga 16.00 WIB.
Dalam sehari mereka dapat menghasilkan sekitar 25 hingga 30 bedama, mulai dari kudi, arit, pancong dan lain sebagainya. Biasanya ada pengepul yang mengambil ke rumah Sukin yang berasal dari luar daerah.
Advertisement
Turun Temurun
![Jejak Mataram Islam di Gumelem, Banjarnegara salah satunya tampak dari keberadaan pandai besi bedama. (Foto: /Heni Purwono)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/yIhtlvEB2HqTggdYQpeEvUWxuOw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3638806/original/066135700_1637428972-PANDAI_BESI_GUMELEM_3.jpg)
Selama menjadi pengrajin Bedama, Sukin tidak memiliki kesulitan berarti baik dari aspek pemasaran maupun mendapatkan bahan baku. Hanya saja, selama menjadi menjalankan usaha tersebut, tidak pernah ada bantuan dari pemerintah untuk memajukan usaha.
Selain itu, ia masih merasa sedih karena tidak semua anaknya berminat meneruskan usaha penempaan logam ini. Dari delapan putranya, hanya Kemis, anak tertuanya, yang konsisten dalam mengikuti jejak sebagai empu.
Kemis meneruskan usaha bapaknya dengan mengawali pekerjaan sebagai asisten. Ia kemudian belajar membuat pisau hingga bedama lain yang lebih rumit.
“Saya tidak punya harapan khusus kepada pemerintah. Misalpun ada, ya bantuan modal,” ucapnya.
Kemis konsisten memilih jalan sebagai pandai besi karena yakin pekerjaan itu sebagai jalan hidupnya. Ia tak mempelajari keterampilan lain selain menempa besi. Keterampilan ini pula yang ia wariskan ke anak-anaknya.
“Sehari-hari daya dibantu anak-anak,” tuturnya.
Kisah empu bedama yang lestari sejak Kerajaan Mataram Islam ini didokumentasikan menjadi film. Guru SMPN 1 Mandiraja Dian Agustin mengungkapkan, ia mengangkat tema ini agar nantinya siswa memahami ada jejak Mataram Islam di daerah tempat tinggalnya.
Selama ini, sejarah mengisahkan Mataram Islam hanya ada di Yogyakarta atau Solo saja. Pemahaman sejarah ini juga diharapkan bisa mengembangkan rasa bangga terhadap kekayaan budaya lokal.
"Juga ada nilai karakter yang ingin kami tanamkan tentang kemandirian. Harapannya setelah film ini jadi dan ditonton siswa, mereka termotivasi untuk berdikari sebagaimana warga Dusun Karang Pace," jelas Dian.
Kepala SMPN 1 Mandiraja Suleman sebagai produser film mengatakan, setelah sekolahnya menjadi sasaran POP, ia semakin bersemangat untuk memperbanyak konten pembelajaran audiovisual di sekolahnya.
"Ini sejalan dengan apa yang sedang saya kembangkan. Kita ingin siswa memiliki literasi digital yang baik dan berkarakter. Karena ini zaman digital, maka pembelajaran kita pun harus menuju ke arah sana," ujar Suleman.
Terkini Lainnya
2 Remaja Korban Air Bah Sungai Jangkok Ditemukan Terapung di Perairan Ampena Mataram
Mataram NTB Masuk PPKM Level 1, Car Free Day Bakal Dibuka Lagi
Haru Ibu-Ibu PKL di Mataram Terima Bantuan PKLW dari Menko Airlangga
Saksikan Video Pilihan Ini:
Pandai Besi Bedama
Turun Temurun
Mataram Islam
Perdikan
Gumelem
banjarnegara
Rekomendasi
Menyala! Fitra Bisa Kuliah usai UIN Gus Dur Turunkan UKT, Guru-Guru Patungan
Calon Mahasiswa Terancam Gagal Kuliah karena Tak Mampu Bayar UKT, Ini Klarifikasi UIN Gus Dur
Asa Fitra Kuliah di UIN Gus Dur Pekalongan Kandas karena Tingginya UKT
Pria Asal Banjarnegara Jadi Tersangka Konten Pornografi Anak di Kota Malang
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
Live Streaming
Pencadangan Data Pasca Serangan Ransomeware, Kesiapan atau Keterlambatan?
Populer
Mengatasi Kecemasan dalam Pribadi Introvert
Kebakaran SPBU di Pati, Terdengar Suara Ledakan, 1 Mobil dan Seekor Kambing Hangus Terbakar
Bagaimana Menangkal Paparan HIV? Lakukan 11 Cara Pencegahannya
Sinopsis The Scorpion King, Kisah Aksi Petualangan Dwayne Johnson
Bergelar Doktor di Usia 24 Tahun, Dr Maya Nabila Bagi Tips Sukses Menempuh Studi
6 Rekomendasi Kafe Dekat Kampus UNISBA Bandung
Warung Dekat Markas Polisi di Bone Bolango Bebas Jualan Miras, Ada Beking Oknum?
Kuasa Hukum Pegi Setiawan Ungkap 5 Kejanggalan Penyidik di Praperadilan Kasus Vina Cirebon
Liburan Sekolah, Ini 5 Spot Street Food di Kota Bandung yang Patut Dicoba
Emosi Pinjaman Berbunga 5 Kali Lipat, Tersangka Bunuh dan Cor Karyawan Koperasi di Palembang
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Berita Terkini
Haji Thoriq Jadi Meme di Mana-Mana, Thariq Halilintar Siapkan Umrah Gratis bagi Orang Terkreatif
Pekerja Tekstil yang Dipecat Tak Dapat Jaminan Kehilangan Pekerjaan, DPR Minta BPJS Telusuri
7 Khasiat Torpedo Sapi yang Jarang Diketahui, Tak Kalah dari Torpedo Kambing
3 Doa Pembuka Pintu Rezeki Secepat Kilat dan Pelunas Utang dari Imam Nawawi
iPhone 16 Pro Max akan Dilengkapi Baterai Berkapasitas Besar, Fans Apple Antusias!
Rekomendasi Set Top Box untuk TV Tabung Bersertifikat Kominfo, Simak Cara Memasangnya
Harga Emas Antam Turun Tipis Hari Ini, Cek Rinciannya
Zonasi Penjualan Rokok di RPP Kesehatan, Paguyuban Pedagang Madura: Bukti Pemerintah Tak Peka
Sempat Dikira Kambing, Korban Tewas Kebakaran SPBU di Pati Ternyata Sopir Espass
Kecelakaan Pesawat Jet Militer Subsonik Su-25 Georgia Saat Latihan, Pilot Tewas
Terlihat Sepele, Ternyata Paparan Cahaya Sepanjang Hari Bisa Mempengaruhi Kesehatan Mental Anda
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Seorang Jemaah Haji Pasuruan Meninggal di Jedah Usai Terjatuh di Kamar Mandi
Infografis Pasca-Serangan Ransomware ke PDN, Kementerian dan Lembaga Negara Wajib Cadangkan Data