, Wakatobi - Orang awam mengenal Wakatobi karena keindahan gugusan karang bawah laut yang mendunia. Tak banyak yang tahu, di sana ada kedai kopi terbaik, sarat kisah dan cerita.
Kedai bernuansa bahari itu, berlokasi di Ampupu Beach Resort, berjarak 20 menit dari Bandara Udara Mataohora Wakatobi. Dari pelabuhan kapal fery Wanci, bisa ditempuh 10 menit dengan kendaraan bermotor.
Warga sekitar mengenalnya dengan sebutan Coffee Gatan. Warung yang menyajikan sensasi suasana Wakatobi.
Advertisement
Didirikan sejak 2016, warung kopi itu dirintis seorang pemuda bernama Galih Rachman (24). Tampilan arsitekturnya cukup sederhana. Sederat ornamen dan aksesoris berbahan kayu, dibuat seolah-olah pengunjung sedang mengintip laut dari dalam rumah suku Bajau.
Baca Juga
Posisinya menghadap langsung ke Laut Banda. Paling tepat, berkunjung menjelang petang. Indahnya golden hour di Pulau Wangi-wangi bisa dinikmati dari warung berukuran 12x12 meter itu.
Saat malam, light setting dalam kedai, menjadikannya terbaik di Wakatobi. Jika sudutnya tepat, kita seolah sedang nongkrong dan ngopi di dalam rumah tradisional Wakatobi.
Galih memulai ceritanya, nama warung kopinya ternyata akronim dari Galih dan Intan. Intan Mutiani (27), istri yang dinikahinya 2 tahun lalu.
Dia bertutur, sebelum menikah dan berjualan kopi, pernah malang-melintang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Sempat kuliah di perguruan tinggi di Kota Daeng, dia kemudian banting setir menjadi barista atau pembuat kopi pada salah satu warung kopi terkenal.
Sebelumnya, Galih juga pernah berjualan kosmetik racikan di sana. Tak hanya itu, Galih bahkan tak gengsi berjualan jilbab dan busana muslimah selama berada di Makassar untuk menutupi biaya hidup.
Semangatnya berdagang, dimulai sejak duduk dibangku SMA. Bahkan, pria yang kini sudah memiliki satu anak itu, pernah diamankan polisi karena kedapatan menjual minyak tanah tanpa surat izin.
"Pernah juga coba tes angkatan laut tapi tak lolos, yaa sudahlah saya jualan saja. Di sini rupanya kecocokan saya," ujarnya.
Memutuskan pulang ke kampung pada 2015, dia nekat membuka warung kopi. Dibantu istrinya, Galih mulai membuka kedai dengan memanfaatkan sisa pekarangan rumah milik mertua.
Karena didukung mertua, Galih mulai berdagang kopi racikan. Usahanya, didukung sang istri.
Awal berjuang berdagang kopi, Galih layaknya tukang sate. Dia yang menjadi barista, sekaligus pelayan. Istri dan beberapa kerabatnya diajak membantu bersih-bersih di warung.
Kemauannya kuat, meskipun minim pengalaman dan modal pas-pasan. Warung kopinya perlahan ramai dan diminati pengunjung.
"Saat pertama buka, pernah beberapa pejabat di sini mampir dan nongkrong, itu yang bikin saya semangat sampai hari ini," katanya.
Kini, dia sudah bisa mempekerjakan 6 orang karyawan. Tidak hanya dari Wakatobi, 2 orang di antaranya berasal dari Ambon, Maluku.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Inspirasi Kopi
![Gatan Coffee, kedai kopi terbaik untuk di Wakatobi.(/Ahmad Akbar Fua)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Kxv0rszxW0o3TyHfjB4v7Wqrvro=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3007163/original/063053300_1577448644-WhatsApp_Image_2019-12-27_at_3.28.04_AM.jpeg)
Galih ternyata terinspirasi berjualan kopi karena melihat peluang berbisnis kopi di daerah lain. Di Kota Makassar, warung kopi jadi tempat nongkrong favorit. Di sana dia melihat, banyak yang lebih pilih minum kopi dan berdiskusi dalam kedai. Jika diterapkan di Wakatobi, bisa berpengaruh besar buat daerah itu.
"Iya, daripada minum miras tak tentu arah dan tujuan dan bahkan berujung kejahatan, lebih baik ngopi kan," ujar Galih sambil tersenyum.
Untuk mencapai tujuannya, dia melihat banyak tantangan. Salah satunya membuat masyarakat paham, mana kopi berkualitas terbaik dan mana yang biasa saja atau buruk. Saat ini, menurutnya, masih banyak warga yang salah paham.
"Orang kadang tanya, kenapa kopinya sampai berharga Rp 20 ribu ke atas. Padahal, harga kopi di warung biasa hanya Rp5 ribu. Di situ saya kadang tertawa," ujarnya berkisah.
Setelah membuka kedai, Galih kembali mendapatkan dukungan mertuanya untuk mengelola sebidang tanah menjadi semacam resor. Sebidang tanah kemudian dimanfaatkan menjadi semacam penginapan.
Meskipun kecil, tetapi cottage yang baru berdiri setahun lebih itu dilengkapi fasilitas nyaman. Kerap diminati tamu dari luar daerah, karena nyaman.
Tidak seperti banyak penginapan lain di Wangi-wangi, resor milik Galih cukup teduh karena ditumbuhi pepohonan rindang. Di bawahnya, ada sederet gazebo yang menghadap langsung ke arah pantai sehingga orang bisa duduk cerita sepanjang hari.
Bagi para pemburu ketenangan, lokasinya cocok karena pintu masuk berjarak 20 meter dari jalan poros. Saat malam hari, selain alunan live music by request di Gatan Coffee, turis bisa memilih menikmati deburan ombak di depan kamar atau di kedai kopi.
"Untuk melayani pengunjung penginapan dan kedai kopi, ada dari Maluku yang saya panggil," ujar mantan pedagang kayu hutan itu.
Galih menyatakan, 2019 merupakan tahun penuh persaingan di Wakatobi. Jumlah kunjungan sangat menurun. Banyak usaha warkop memilih tutup. Sehingga, pebisnis berusaha memberikan servis terbaik dan penginapan.
Kurangnya pengunjung, bukan hanya dirasakan pengusaha penginapan seperti Galih. Namun, sebagian pemilik rumah makan dan warung kopi, bahkan pedagang kecil di pasar mengeluhkan kondisi serupa.
"Saya selalu bandingkan keadaan saya dengan orang lain, ternyata saya hanya harus bersyukur sebab kedai kopi saya masih lebih banyak pengunjungnya," kata Galih meyakinkan diri.
Dia mengungkapkan, kadang mendengar orang nyinyir tentang usaha yang dilakoninya. Namun, dia yakin, tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan.
"Saya lebih syukur, sekarang punya karyawan yang mau mengerti dan bekerjasama membangun usaha ini," ujarnya.
Advertisement
Kopi Mertua
![Barista di Coffee Gatan.(/Ahmad Akbar Fua)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/4JL0EBq1UlPYu5s7kfUsSBRq_as=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3007165/original/079319300_1577448644-WhatsApp_Image_2019-12-27_at_3.28.37_AM__1_.jpeg)
Galih bersama istri dan seorang anaknya yang masih balita, masih menumpang tinggal di rumah milik mertuanya. Mertuanya, sosok orang baik hati di mata Galih.
Menghargai jasa mertuanya, Galih meracik satu menu kopi spesial di kedainya. Namanya, kopi mertua.
"Kopinya gabungan susu dan kopi yang diblend dengan resep rahasia, mesin khusus dan tingkat kepanasan yang tak mengubah cita rasa kopi," jelas Galih.
Dihidangkan dalam porsi Irish Coffee Glass, susu kental yang dicampur khusus, tampak mengendap di dasar. Lapisan atas, adalah kopi yang dituang seperti topping, mirip cappucino. Minuman ini, oleh barista disajikan dingin, dengan sejumput es batu.
"Kopinya, mengingatkan saya seperti tinggal dan berjuang di rumah mertua. Ada pahit manisnya, tapi semuanya nikmat dan mau pahit atau manisnya seperti apa terserah kita," kata Galih.
Galih mengaku beruntung, meski belum memiliki rumah sendiri, mertuanya tetap ikhlas memberi tumpangan. Dia berharap, semua kebaikan sang mertua bisa dibalasnya suatu hari nanti.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Penyuka Diving wajib mencoba menyelami keindahan bawah laut di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Terkini Lainnya
Liburan Keren Geng Motor Beken di Wakatobi, Lepas Tukik di Laut Banda
Wakatobi Punya Kawasan Ekowisata Mangrove
Nikmati Pesona Wakatobi dengan Dua Cara Ini
Inspirasi Kopi
Kopi Mertua
Wakatobi
wangi-wangi
pulau hoga
hoga
kopi
Kopi Toraja
kopi aceh
wisata pantai indonesia
indonesian beach
Pesona Indonesia
coffee gatan
Copa America 2024
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-16
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
MKD: 2 Anggota DPR dan 58 Staf Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1,9 Miliar
MKD DPR Sebut Hanya 2 Anggota Dewan yang Terlibat Judi Online
PKS Minta Anggota DPRD DKI yang Terlibat Main Judi Online Dipecat
Pilkada 2024
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
Pilkada 2024, Perindo Serahkan 37 Rekomendasi ke Bakal Calon Kepala Daerah di Seluruh Indonesia
Kapolri Pastikan Pemetaan Potensi Kerawanan Pilkada 2024 di HUT ke-78 Bhayangkara
TOPIK POPULER
Populer
Viral Video Penampakan Pocong di Mobil Pikap Tanjakan Slumprit Gunungkidul, Ternyata Begini Faktanya
Hari Kelautan Nasional Diperingati Setiap 2 Juli, Berikut Sejarah dan Cara Merayakannya
Pendaftaran Beasiswa Unggulan Kemdikbud 2024 Telah Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya
Puluhan WNA Bangladesh Terdampar di Sukabumi, Kapal Ditenggelamkan Patroli Australia
Sebanyak 876 Jemaah Haji Asal Garut Telah Berkumpul dengan Keluarga, Sisanya Masih Dinanti
Mengenal Sape, Alat Musik Tradisional Masyarakat Dayak
Ada Tiket Pesawat Covid-19 di DPRD Riau, Mantan Pj Wali Kota Pekanbaru Diperiksa Polisi
Pengalaman Jadi Pustakawan Bawa Eko Kurniawan Berinovasi Kembangkan Dunia Pustaka dan Teknologi
Praktisi Kesehatan Olahraga Wajib Miliki Sertifikasi
Euro 2024
Euro 2024: Drama Penalti Cristiano Ronaldo, Air Mata Berubah Jadi Senyuman
UEFA Lakukan Penyelidikan, Bintang Inggris Jude Bellingham Terancam Larangan Bertanding di Euro 2024.
Pangeran William Girang Inggris Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Sebut Kayak Naik Rollercoaster
La Furia Roja Bersiap Hadapi Jerman di Perempat Final Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Austria vs Turki: Mencari Sejarah Baru
Berita Terkini
7 Momen Cindy Fatikasari Rayakan Hari Nasional Kanada, Sajikan Kuliner Nusantara
3 Cara Ini Bantu Mencairkan Daging Sapi yang Masih Membeku, Mana yang Paling Gampang?
Hepatitis pada Anak, Ini Penyebab dan Pencegahan yang Orangtua Wajib Tahu
Bantah Pernyataan Alexander Marwata, Kejagung: Kami Sangat Terbuka
Kebocoran Data Instansi Pemerintah Mungkin Tak Terkait Serangan Ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara
Simak, Cara Efektif Membangun Kemampuan Sosialisasi yang Baik
Potret Ultah Ria Ricis ke-29, Bahagia Dapat Buket Mawar Merah dan Uang
4 Jenis Modus Penipuan Keuangan yang Marak Terjadi, Masyarakat Wajib Waspada
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
92 Negara Sepakati Komunike KTT Perdamaian Ukraina, Dubes Vasyl: di PBB Selalu Temui Jalan Buntu
Aditya Zoni Ungkap Alasan Menalak Ceria Yasmine Ow: Saya Sedang Tidak Baik-Baik
Gajah Tunggal Bakal Tebar Dividen Rp 50 per Saham, Cek Jadwalnya
Sinopsis The Scorpion King, Kisah Aksi Petualangan Dwayne Johnson
Tenda Pencari Suaka Depan Kantor UNHCR Ditertibkan, Heru Budi: Kita Kembalikan ke Tempat Layak