, Yogyakarta Puluhan mesin tenun dari kayu berderet rapi di ruangan berdinding tembok beralaskan semen. Siswoharjono duduk bertelanjang dada menarik mesin dengan kekuatan lengannya.
Rambut putih dengan tulang melekat jelas di balik kulitnya justru jauh dari kata renta ketika melihat laki-laki berusia 85 tahun itu dengan telaten menggerakkan alat tenun bukan mesin (ATBM) di hadapannya. Jalinan benang warna-warni perlahan menjadi lembaran kain lurik yang pantas dilirik.
Mbah Sis, sudah 40 tahun bekerja untuk keluarga almarhum Dibyo Sumarto. Ia menggantungkan hidup sebagai penenun di Kurnia Lurik, satu-satunya usaha tenun lurik di Yogyakarta, yang bertahan menggunakan ATBM.
Advertisement
Baca Juga
Sayangnya, tidak ada satu pun anak maupun cucunya yang mengikuti jejak Mbah Sis sebagai penenun lurik.
"Mereka milih jadi pegawai," ucap laki-laki yang pernah mengikuti pelatihan tentara semasa pendudukan Jepang di Tanah Air ini.
Mbah Sis tidak punya pilihan lain untuk mencari uang. Ia hanya suka bekerja di pabrik tenun. Menurut dia, tidak perlu kepanasan atau kehujanan karena selalu berada di dalam ruangan. Sebelum di Yogyakarta, ia pernah bekerja di Solo, Jawa Tengah.
"Di tenun juga, saya sudah biasa menenun sejak kecil," tuturnya. Usia senja tidak bisa berbohong dalam mempengaruhi produktivitas. Dulu, ia bisa menenun 10 meter kain per hari. Saat ini, lima meter per hari saja sudah bagus.
Meskipun demikian, semangat Mbah Sis untuk menenun selalu membara. Sekalipun, tangannya mulai bergetar saat menenun karena umur yang tidak lagi muda.
Mbah Sis merupakan penenun tertua di Kurnia Lurik. Saat wisatawan datang, ia menjadi salah satu objek yang paling dicari. Sekadar berfoto atau berbincang. Tamu-tamu yang merupakan wisatawan dari kota besar kerap heran melihat sosoknya yang masih kuat mengoperasikan alat tenun di usia senja.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sulitnya Regenerasi Penenun
![Tenun Lurik Yogyakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/FdLYupbImKHJC1psJX4IaQ6Fciw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1851897/original/016611000_1517393692-IMG_20180124_113513.jpg)
Kurnia Lurik berdiri pada 1962. Lokasinya dari dulu sampai sekarang masih sama, yakni di Krapyak Wetan, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dibyo Sumarto sudah wafat, tapi usahanya diwariskan kepada keturunannya. Saat ini, ada empat cucunya yang mengelola usaha itu.
Salah satunya bernama Afrian Irfani. Lelaki kelahiran 25 tahun silam ini bercerita sebelum membuka usaha tenun lurik ATBM, sang kakek bekerja di sebuah usaha tenun ATBM di Yogyakarta.
Berbekal kemampuan yang diperoleh selama bekerja, Dibyo pun memutuskan untuk berwirausaha. Dia berbagi tugas dengan istrinya, nenek Afrian. Dibyo mengurusi produksi tenun lurik ATBM di rumah, sedangkan istrinya berjualan tenun lurik di Pasar Beringharjo.
Semula hanya lima orang yang bekerja di Kurnia Lurik. Lambat laun jumlah pekerjanya bertambah hingga 50 orang penenun.
"Itu baru penenunnya saja, belum yang bagian lainnya," kata Afrian.
Sampai 2006, jumlah penenun turun drastis karena gempa Bantul. Tidak hanya tanah di kabupaten Projotamansari itu yang bergoyang, usaha tenun Lurik Kurnia ikut terguncang. Penenun di tempat itu berkurang 50 persen.
Afrian mengakui sulit mencari penenun baru. Pernah ada pelatihan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, beberapa waktu lalu, yang mengumpulkan 10 penenun baru. Akan tetapi, hanya satu yang lolos dan itu pun tidak bertahan lama bekerja di Kurnia Lurik.
Bagi Afrian menenun bukan pekerjaan yang sederhana. Perlu ketelatenan dan ketepatan saat menarik mesin tenun. Jika tarikan terlalu pelan, hasil tenun renggang. Sebaliknya, jika tarikan kencang, tali benang menjadi kusut.
"Saya tahu teorinya, pernah mencoba tetapi terlalu kencang jadi kusut dan boros tali benang," ujarnya, sembari tertawa.
Regenerasi penenun menjadi pekerjaan rumah yang masih ditanggung Kurnia Lurik. Cara paling masuk akal saat ini adalah mendatangi keluarga-keluarga penenun yang saat ini masih bekerja di sana. Mereka ditawari untuk menjadi penenun.
"Kalau dari keluarga penenun harapannya sudah bisa atau setidaknya akrab dengan tenun jadi tidak perlu dari awal mengajari," ucap Afrian.
Advertisement
Lurik Naik Kelas
![Tenun Lurik Yogyakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/VIH_CltzvsDnUdb0p5wY8Yui0EI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1851901/original/057042700_1517393832-IMG_20180127_121956.jpg)
Lurik saat ini bisa dibilang naik kelas semenjak sejumlah desainer papan atas memakai lurik sebagai materialnya. Sebut saja Lulu Lutfi Labibi dan Edu Hutabarat.
Kain motif lurik berasal dari kata lorek atau kesederhanaan. Istilah ini juga bisa menggambarkan jalinan benang menjulur vertikal dengan dua atau lebih warna yang berbeda.
Motif kain lurik digunakan untuk seragam prajurit kerajaan Mataram yang saat ini dikenal dengan sebutan Keraton Yogyakarta.
"Ada juga yang dipakai abdi dalem Keraton namanya motif telupat didominasi warna hitam dan biru tua, intinya ini pakaian untuk kalangan menengah bawah saat itu," ujar Afrian.
Kurnia Lurik juga menjadi langganan para artis ibukota. Afrian menyebutkan baru-baru ini musikus Yovie Widianto yang berkunjung.
Jadi Tujuan Wisata
![Tenun Lurik Yogyakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/YIJRArpQpO-WkgfkfGLv7mEpIbw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1851908/original/076366300_1517393932-IMG_20180127_122315.jpg)
Harga kain tenun di Kurnia Lurik relatif terjangkau, berkisar Rp 35.000 sampai Rp 50.000 per lembar, tergantung lebar kain, 70 centimeter atau di atas 100 centimeter. Awalnya, kain tenun lurik yang dijual berwarna klasik, seperti hitam, cokelat, dan hijau. Seiring perkembangan zaman, warna lurik kian beragam dan nyaris tidak terbatas, sesuka hati pembuatnya.
Selain lembaran kain, ada juga yang sudah berbentuk pakaian perempuan dan laki-laki yang dijual mulai Rp 180.000 sampai Rp 250.000.
Dalam satu bulan, Kurnia Lurik bisa menelurkan 3.000 meter kain. Relatif kecil jika dibandingkan dengan kain tenun buatan pabrik. Perbandingannya, penenun lurik yang menggunakan ATBM rata-rata menghasilkan delapan meter kain per hari. Tenun lewat mesin pabrik bisa menciptakan 50 meter kain per hari.
"Kalau dari produksi jelas kami kalah, tetapi kami menekankan sisi tradisional sekaligus wisata, jadi wisatawan bisa melihat secara langsung pembuatan kain lurik ATBM," kata Afrian.
Kurnia Lurik mempromosikan produksinya lewat media sosial Instagram dan Facebook. Pelanggannya pun tersebar di seluruh Indonesia, bahkan juga ada yang dari luar negeri, seperti Jepang dan Polandia. Kebanyakan wisatawan mancanegara yang pernah berkunjung menularkan informasi soal tenun lurik ke kerabatnya.
Advertisement
Proses Panjang Lurik ATBM
![Tenun Lurik Yogyakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/vpxbjsVoQ-JnEe-qTWneNwKsNNg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1851915/original/024835300_1517394156-IMG_20180127_123716.jpg)
Proses pembuatan lurik cukup panjang. Pertama, benang mentah diwarnai setelah itu didiamkan selama satu hari. Setengah hari dijemur di bawah sinar matahari, selebihnya cukup diangin-angin.
Benang yang sudah diwarnai masuk ke pemintalan. Kemudian, warna benang disusun membentuk motif yang dikenal dengan nama nyekir. Hasilnya kemudian dimasukkan ke alat tenun. Proses ini disebut nyucuk.
"Nyucuk harus helai demi helai," ucap Afrian. Setelah itu baru ditenun.
Kain tenun lurik juga membutuhkan perlakuan khusus, seperti direndam air sebelum dijahit, simpan dalam lemari yang tidak lembab, jemur di tempat yang teduh, dan hindari mencuci dengan deterjen keras.
Saksikan video menarik pilihan berikut ini:
Terkini Lainnya
Tenun Troso Jepara Siap Pukau Timur Tengah di Riyadh, Arab Saudi
IKEA Teras Indonesia ke-7 Hadirkan Produk Tenun hingga Batik
Seperti Jaga Anak, Tenun Sumba Harus Tidur Dahulu Saat Dibuat
Sulitnya Regenerasi Penenun
Lurik Naik Kelas
Jadi Tujuan Wisata
Proses Panjang Lurik ATBM
Yogyakarta
tenun lurik
Lurik
Tenun
Rekomendasi
Menggali Keunikan Kain Tenun, Warisan Budaya dan Kreasi Seni Mengagumkan
Perjalanan Seutas Benang Jadi Kain Menginspirasi Desain Interior Hotel Baru di BSD Tangerang
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Copa America 2024 Argentina Vs Ekuador: Tim Tanggo Didukung Rekor Apik
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
TOPIK POPULER
Populer
Tayang Juli 2024, Cerita Suka Duka Gadis Pemandu Sorak dalam Anime Nanare Hananare
Kader Gerindra di Kampar Siap Alokasikan APBD Dukung Program Susu Gratis Prabowo Subianto
Jaksa Jebloskan 3 Tersangka Korupsi Pupuk Bersubsidi di Bengkalis
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi hingga Jumat Pagi 5 Juli 2024, Kolom Abu Capai 3.000 Meter
Tips Penting bagi Peminat Jogging, Perhatikan dengan Seksama Urutannya Agar Tidak Cedera
Kebakaran Hanguskan Ruko Beserta Mobil di Kotarih Sergai, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta
Tergiur Emas Milik Korban Ternyata Imitasi, Sepasang Kekasih jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Wanita di Sukabumi
Spesifikasi Zenless Zone Zero, Game Action RPG Baru dari HoYoverse
Ada SBY di Line Up Konser Pestapora 2024, Segini Daftar Harga Tiketnya
Untuk Pecinta Tahu, Kota Bandung Gelar Festival Kuliner Serba Tahu: Ada Moci hingga Donat Tahu
Ketua KPU
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Berita Terkini
Pemkab Gresik Keluarkan Surat Edaran Larangan Judi Online, ASN Diharap Jadi Contoh
Beraksi Puluhan Kali, Sindikat Pencuri AC di Bandar Lampung Akhirnya Mati Kutu
Proses Pengobatan Panjang, Anak dengan Kanker Rentan Alami Masalah Psikososial
Influencer Bagikan Resep Sunscreen Buatan Rumah, Pakar Tegaskan Bahayanya
6 Potret Cassandra Lee Liburan Bareng Keluarga di Singapura, Ajak Ryuken Lie
Jadi Kloter Terakhir yang Lolos, Atlet Renang Joe Aditya Akui Kaget Bisa Amankan Tiket Olimpiade Paris 2024
Periksa 26 Titik Ganjil Genap Jakarta yang Berlaku Jelang Akhir Pekan, Jumat 5 Juli 2024
Populasi Menurun jadi Risiko Hambatan Kinerja Ekonomi China
Amanda Rawles Nyaman Adu Akting dengan Chicco Kurniawan di Film 1 Kakak 7 Ponakan, Apa Alasannya?
Hujan Masih Bertahan di Tengah Musim Kemarau, BMKG Jelaskan Alasannya
Pasar Tablet Ramai Bikin Poco Tergiur Boyong Poco Pad ke Indonesia
Top 3: Upah Minimum UMP dan UMK Berbeda Bikin Penasaran
Ini Alasan KY Pantau Sidang Pra Peradilan Pegi Setiawan
Top 3 Islami: Kisah Karomah Mbah Kholil Bangkalan yang Bikin Takjub Gurunya, Doa Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Bikin Iblis Terbakar
Asal-usul Pecel Lele, Makanan Favorit Naufal Hafidz Si Jenius dari ITB