, Jakarta - Penertiban pedagang kaki lima (PKL) oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di kawasan Gunung Mas Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Senin pagi 24 Juni 2024 diwarnai perlawanan dari pedagang.
Petugas yang hendak meratakan ratusan bangunan PKL menggunakan alat berat, dihalangi para pedagang. Bahkan, beberapa petugas tampak mendorong pemilik lapak yang enggan ditertibkan.
Baca Juga
Penertiban PKL sebagai instruksi Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu agar ratusan pedagang di kawasan Puncak mengisi kios yang telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Bogor, yakni Rest Area Gunung Mas. Asmawa Tosepu juga hadir memimpin kegiatan penertiban tersebut.
Advertisement
Penertiban juga bertujuan untuk meminimalisir kemacetan dan mencegah sampah liar menumpuk di sembarang tempat sehingga memicu banjir serta pencemaran lingkungan. Setidaknya terdapat 503 lapak PKL yang ditertibkan untuk segera pindah ke Rest Area Gunung Mas.
Namun rupanya, PKL di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor meluapkan kekesalan dengan membakar ban dan sisa material bangunan hingga melempar sampah ke jalan.
Pantauan sekitar pukul 11.00 WIB di tiga titik lokasi yakni kawasan Gunung Mas, Riung Gunung, dan Masjid Atta'Awun. Tampak api berkobar di sejumlah titik akibat pembakaran ban dan material bangunan.
Kepala Satpol PP Kabupaten Cecep Iman Nagarasit menyayangkan terjadi penolakan, sebab para pedagang sendiri yang meminta agar pemerintah daerah menyediakan tempat untuk direlokasi, sebelum menertibkan lapak PKL di Puncak.
"Sekarang setelah tempat relokasi sudah disiapkan di Rest Area Gunung Mas, mereka tetap ngambil kunci kios dan lapak dagangannya di pinggir jalan ga mau dibongkar. Ini ironis," ujar Cecep, Senin 24 Juni 2024.
Dan sayangnya, tiga petugas Satpol PP Kabupaten Bogor menjadi korban bentrokan dengan sejumlah PKL Puncak Bogor.
"Ada tiga anggota kami yang jadi korban, yaitu Rexi, Andre dan Ruli. Rexi yang kena hantaman balok sampai hidungnya berdarah," ujar Kepala Bidang Ketertiban Umum Satpol PP Kabupaten Bogor Rhama Kodara.
Berikut sederet fakta terkait PKL Puncak Bogor yang dibongkar dan direlokasi dihimpun :
Penertiban pedagang kaki lima (PKL) oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di kawasan Gunung Mas Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, diwarnai perlawanan dari pedagang.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Ratusan Lapak PKL Dibongkar, Bakal Dipindah ke Rest Area Gunung Mas
![Massa PKL ricuh dengan Satpol PP di puncak](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/_iDrDisipZ4RUiAgT2LwkplKTD0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4872782/original/034634400_1719201864-Massa_PKL_ricuh_dengan_Satpol_PP_dan_membakar_ban_bekas_di_puncak-arbas_3.jpg)
Penertiban pedagang kaki lima (PKL) oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di kawasan Gunung Mas Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, diwarnai perlawanan dari pedagang.
Petugas yang hendak meratakan ratusan bangunan PKL menggunakan alat berat, Senin pagi 24 Juni 2024 dihalangi para pedagang. Bahkan, beberapa petugas tampak mendorong pemilik lapak yang enggan ditertibkan.
Penertiban PKL sebagai instruksi Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu agar ratusan pedagang di kawasan Puncak mengisi kios yang telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Bogor, yakni Rest Area Gunung Mas. Asmawa Tosepu juga hadir memimpin kegiatan penertiban tersebut.
Penertiban juga bertujuan untuk meminimalisir kemacetan dan mencegah sampah liar menumpuk di sembarang tempat sehingga memicu banjir serta pencemaran lingkungan.
Setidaknya terdapat 503 lapak PKL yang ditertibkan untuk segera pindah ke Rest Area Gunung Mas.
Advertisement
2. Alasan Dibongkar, Jadi Pemicu Kemacetan di Puncak
![Massa PKL ricuh dengan Satpol PP di puncak](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/xrsdJb7MN9Q4Enibw864kBOo7BA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4872785/original/096620600_1719201865-Massa_PKL_ricuh_dengan_Satpol_PP_dan_membakar_ban_bekas_di_puncak-arbas_6.jpg)
Kepala Bidang Ketertiban Umum Satpol PP Kabupaten Bogor, Rhama Kodara mengatakan, penertiban lapak PKL melibatkan 450 personel gabungan dari Satpol PP, kepolisian dan TNI.
Tiga alat berat juga disiapkan untuk membongkar lapak PKL yang berdiri mulai dari Simpang Tamansari Bogor sampai dengan kawasan Riung Gunung.
"Ratusan PKL itu tidak memiliki legalitas karena berdiri atas area publik seperti trotoar, di atas saluran air dan lahan kebun," kata Rhama.
Ia menerangkan, para PKL tersebut kerap menjadi salah satu pemicu kemacetan lalu lintas di Puncak, merusak estetika dan tumpukan sampah.
Satpol PP Kabupaten sebelumnya telah melayangkan surat imbauan kepada para pemilik untuk membongkar lapak secara mandiri dan pindah ke Rest Area Gunung Mas. Namun sebagian pemilik menolak dengan alasan berjualan di Rest Area Gunung Mas sepi.
"Untuk penertiban dibagi dua tahap. Tahap pertama sebanyak 287 kios. Sisanya, nunggu pelimpahan dari DPKPP Kabupaten Bogor. Tapi yang jelas semua harus pindah ke Rest Area Gunung Mas," pungkas Rhama.
3. Kesal Lapak Dibongkar Paksa, PKL Bakar Ban hingga Buang Sampah ke Jalan
![Massa PKL ricuh dengan Satpol PP di puncak](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/wZDOHsq8vmD1TM0MkEqIZzOF51A=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4872778/original/096345500_1719201738-Massa_PKL_ricuh_dengan_Satpol_PP_dan_membakar_ban_bekas_di_puncak-arbas_1.jpg)
Pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, meluapkan kekesalan dengan membakar ban dan sisa material bangunan hingga melempar sampah ke jalan, Senin 24 Juni 2024.
Pantauan sekitar pukul 11.00 WIB di tiga titik lokasi yakni kawasan Gunung Mas, Riung Gunung, dan Masjid Atta'Awun.
Tampak api berkobar di sejumlah titik akibat pembakaran ban dan material bangunan. Sampah pedagang terlihat berserakan di badan jalan. Tercium bau menyengat sampai pengendara harus menutup hidung. Diduga mereka sengaja melakukan aksi ini untuk menghambat aru lalu lintas.
Alasan pedagang enggan direlokasi ke Rest Area Gunung Mas karena sepi pengunjung. Selain itu, ukuran kios sangat kecil yakni rata-rata 2x3 meter.
Advertisement
4. Sayangkan PKL Tak Mau Direlokasi, Penertiban Dibagi Dua Tahap
![Massa PKL ricuh dengan Satpol PP di puncak](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/IADhv-vWgIXNLDUScwhXfvNKXE4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4872795/original/026734600_1719202167-Massa_PKL_ricuh_dengan_Satpol_PP_dan_membakar_ban_bekas_di_puncak-arbas_3.jpg)
Kepala Satpol PP Kabupaten Cecep Iman Nagarasit menyayangkan terjadi penolakan, sebab para pedagang sendiri yang meminta agar pemerintah daerah menyediakan tempat relokasi, sebelum menertibkan lapak PKL di Puncak.
"Sekarang setelah tempat relokasi sudah disiapkan di Rest Area Gunung Mas, mereka tetap ngambil kunci kios dan lapak dagangannya di pinggir jalan ga mau dibongkar. Ini ironis," ujar Cecep.
Karena itu, sesuai arahan pimpinan dan Perda tentang bangunan liar di kawasan Puncak untuk dilakukan penertiban dalam upaya penataan kawasan Puncak.
"Ratusan PKL yang sudah terdata sebelumnya harus pindah ke Rest Area Gunung Mas," jelas Cecep.
Kepala Bidang Ketertiban Umum Satpol PP Kabupaten Bogor Rhama Kodara mengatakan penertiban PKL dibagi dua tahap. Tahap pertama mulai dari simpang Taman Safari Indonesia sampai dengan Naringgul.
"Total ada 501 PKL yang harus direlokasi. Tapi hari ini ada 331 bangunan liar yang kami bongkar. Sisanya menunggu pelimpahan dari DPKPP Kabupaten Bogor yaitu dari Naringgul sampai perbatasan Cianjur," tandas Rhama.
5. Tiga Petugas Satpol PP Jadi Korban Bentrok di Puncak
![Massa PKL ricuh dengan Satpol PP di puncak](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/axtlEtwoYj1p3jhEBJ-ztRmmqvI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4872796/original/001870900_1719202168-Massa_PKL_ricuh_dengan_Satpol_PP_dan_membakar_ban_bekas_di_puncak-arbas_4.jpg)
Tiga petugas Satpol PP Kabupaten Bogor menjadi korban bentrokan dengan sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Puncak, Cisarua, Rabu siang 26 Juni 2024.
"Ada tiga anggota kami yang jadi korban, yaitu Rexi, Andre dan Ruli. Rexi yang kena hantaman balok sampai hidungnya berdarah," ujar Kepala Bidang Ketertiban Umum Satpol PP Kabupaten Bogor Rhama Kodara.
Rhama menjelaskan, kejadian bermula saat tim gabungan dari Satpol PP bersama Dinas Lingkungan Hidup dan petugas PUPR sedang mengangkut material bekas pembongkaran lapak pedagang di kawasan Gantole. Pembersihan tersebut menggunakan alat berat agar lebih mudah diangkut ke truk sampah.
"Di area itu, di bahu jalan ternyata ada bangunan 3 toilet umum, ada kamar juga. Nah itu disewakan," kata dia.
Karena masuk bangunan liar, maka petugas bertindak untuk melakukan penertiban. Namun saat akan dibongkar, pemilik bangunan tersebut tidak terima hingga cekcok dengan operator alat berat dari Dinas PUPR.
Setelah keduanya adu mulut, warga yang mengenakan kaos oblong hitam membenturkan kepalanya ke kepala petugas tersebut. Karena terprovokasi, maka terjadi perkelahian.
"Salah satu orang nyundul ke kepala petugas PUPR dan akhirnya chaos," ucap Rhama.
Kejadian tersebut membuat tiga anggotanya yang berusaha melerai pertikaian tersebut malah menjadi korban amukan sejumlah warga yang diduga pedagang di Puncak.
"Awalnya setelah kejadian ga kita tanggapi, tapi 3 anggota kami yang akan membuat laporan ke Polsek Cisarua," terangnya.
Pasca pembongkaran, kata dia, petugas gabungan melakukan tugas sesuai aturan, yaitu melakukan pembersihan sisa material sekaligus menertibkan jika menemukan bangunan liar yang belum dieksekusi pada Senin kemarin.
"Intinya mereka tidak terima lapak dagangannya dibongkar. Dan mereka mempertahankan," jelas Rhama.
![Infografis Aturan di Pusat Perbelanjaan, Mal, Pusat Perdagangan PPKM Level 1 Jawa-Bali](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/gNLX_62IDl6dCI9DocRP7HDqVEA=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4046910/original/062300700_1654697625-PPKM_3.jpg)
Terkini Lainnya
5 Fakta Kasus Penipuan dengan Modus Like Video YouTube, Dalang Pelaku WNI di Kamboja
5 Fakta Konser Lentera Festival 2024 Ricuh, Ketua Pelaksana Ditetapkan Jadi Tersangka
3 Fakta Konser Bruno Mars Jakarta, Mulai Kapan Digelar hingga Pembelian Tiket
1. Ratusan Lapak PKL Dibongkar, Bakal Dipindah ke Rest Area Gunung Mas
2. Alasan Dibongkar, Jadi Pemicu Kemacetan di Puncak
3. Kesal Lapak Dibongkar Paksa, PKL Bakar Ban hingga Buang Sampah ke Jalan
4. Sayangkan PKL Tak Mau Direlokasi, Penertiban Dibagi Dua Tahap
5. Tiga Petugas Satpol PP Jadi Korban Bentrok di Puncak
Fakta
PKL
Penertiban PKL
PKL Puncak Bogor
Juni
Direlokasi
puncak
ricuh
Rest Area Gunung Mas Puncak
Rest Area Gunung Mas
Rekomendasi
5 Fakta Konser Lentera Festival 2024 Ricuh, Ketua Pelaksana Ditetapkan Jadi Tersangka
3 Fakta Konser Bruno Mars Jakarta, Mulai Kapan Digelar hingga Pembelian Tiket
5 Fakta Viral Aksi Bocah Halangi Pengendara Motor di Jalur Sepeda, Kasus Berakhir Damai
7 Fakta Terkait PKS Resmi Usung Anies Baswedan-Sohibul Iman Maju di Pilkada Jakarta 2024
6 Fakta Konser Bruno Mars di Jakarta September 2024, Indonesia Spesial Digelar 2 Hari Daripada Negara Lain
7 Fakta Judi Online, Transaksi di Kalangan Atas Sentuh Rp 40 Miliar hingga 80 Ribu Anak Jadi Pemain
3 Fakta Grace Natalie Resmi Jadi Komisaris MIND ID, Bukan Jabatan Mentereng Pertama yang Didapat
6 Fakta Pengancam dan Pemeras Ria Ricis Ditangkap, Terdesak Masalah Ekonomi
3 Fakta Video Viral Empat Remaja SMPN 216 Jakarta Ejek Anak Palestina
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Peru: Kesempatan Pelapis Tim Tango
Hasil Copa America 2024: Brace Vinicius Junior Bawa Brasil Gulung Paraguay
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Kamis 27 Juni Pukul 19.30 WIB: Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Hoaks Terkini Seputar Judi Online, Simak Biar Tak Terpengaruh
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Top 3 News: Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro Jaya Sebut Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Pilkada 2024
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
Visi Eman Suherman Majukan Majalengka dengan Kolaborasi Disebut Menuai Dukungan Besar
Buka Mukerwil PPP Jambi, Mardiono Kobarkan Semangat Kader Jelang Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Data KIP Kuliah Terkunci, Kemendikbud Diminta Lindungi Mahasiswa
Guru Honorer Sempat Berpamitan ke Kekasihnya Sebelum Bunuh Diri di Fly Over Cimindi
Keseruan Memburu Sunset dari Atas Kapal Sarawak River Cruise
Guru Honorer yang Bunuh Diri di Fly Over Cimindi Terkenal Humoris dan Bersahabat
HUT ke-78 Bhayangkara, Panglima TNI Harap Polri Terus Beri Pelayanan Terbaik
Ganjil Genap Jakarta Tak Berlaku Hari Ini Akhir Pekan Minggu 30 Juni 2024
Polri Gelar Pesta Rakyat Hari Bhayangkara di Monas 1 Juli 2024, Ada Makanan dan Minuman Gratis
Hasto Pastikan Siap Hadiri Panggilan KPK Terkait Kasus Harun Masiku
Karya Kreatif Mataraman 2024 Resmi Dibuka, Pj Wali Kota Kediri Beri Apresiasi ke Bank Indonesia
TPDI Dukung Alex Marwata: Penyidik KPK Harus Profesional Tangani Kasus Harun Masiku
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Menang 4-1, Spanyol Bungkam Perlawanan Gigih Georgia untuk Tiket Perempat Final
Hasil Euro 2024: Diwarnai Gol Salto Jude Bellingham, Inggris Sukses Tekuk Slovakia dengan Dramatis
Saksikan Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Georgia, Segera Dimulai
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Dapatkan Link Live Streaming 16 Besar Euro 2024 Inggris vs Slovakia, Tayang Sesaat Lagi
Berita Terkini
Kisah Iblis Curhat kepada Nabi Musa Ingin Taubat, Diceritakan Gus Baha
Tak Roboh Saat Perang Saudara, Patung Lilin Abraham Lincoln di AS Meleleh Akibat Panas Ekstrem
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Hasil Euro 2024: Menang 4-1, Spanyol Bungkam Perlawanan Gigih Georgia untuk Tiket Perempat Final
2.959 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Pesta Rakyat di Hari Bhayangkara ke-78
Prediksi Peramal India Kiamat 29 Juni Tak Terbukti, Ini 10 Tanda Hari Akhir dan Urutannya dalam Hadis
Konde Berbalon Seorang Pengantin Perempuan Bikin Heran Warganet, Buat Apa?
Bagaimana Bisa Jantung Terserang Rematik? 4 Faktor Ini Diduga Menjadi Penyebabnya
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 1 Juli 2024
Polisi Temukan Surat Permintaan Maaf Guru Honorer yang Bunuh Diri di Fly Over Cimindi
Ribuan Warga Bolmong Terdampak Banjir, BNPB Salurkan Bantuan Kebutuhan Pokok
Hasil Euro 2024: Diwarnai Gol Salto Jude Bellingham, Inggris Sukses Tekuk Slovakia dengan Dramatis
Hasto Pastikan Siap Hadiri Panggilan KPK Terkait Kasus Harun Masiku
Saksikan Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Georgia, Segera Dimulai
Kalau Ada yang Tidak Bisa Sholat, Siapa yang Salah? Ini Penjelasan Buya Yahya