, Jakarta - Co-captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Sudirman Said angkat bicara soal kemungkinan Jusuf Kalla (JK) bertemu dengan Megawati Soekarnoputri. Dirinya mengaku tidak bisa memperkirakan.
"Saya tidak bisa mewakili Pak JK jadi saya tidak tahu suasana kedepannya Bu Mega," ujar Sudirman saat di Padepokan Kalisoga, Brebes, Jumat (19/4/2024).
Baca Juga
Namun, ia berpendapat setiap tokoh negara perlu bertemu setelah putusan Mahkamah Konstitusi (putusan MK) karena kondisi negara yang kurang stabil usai Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Advertisement
"Politiknya tercabik-cabik kemarin, politik mengalami luka lah, lukanya luka dalam, demokrasinya sedang luka," ucap Sudirman Said.
"Ekonominya sedang menghadapi tantangan, internalnya mengalami banyak tekanan," sambung dia.
Selain itu, Sudirman mengatakan, siapa pun yang terpilih menjadi presiden berdasarkan putusan MK, diharap dapat menata negara kembali. Dan hal tersebut membutuhkan banyak masukan dari berbagai elemen.
"Artinya bagaimana menghidupkan demokrasi yang substantif, bagaimana instumen-instrumen kontrol bisa difungsikan kembali, parlemen berfungsi kembali, PPK berfungsi kembali, KPK berfungsi kembali," beber Sudirman.
Oleh karena itu, dirinya berharap agar semua pihak dapat bertemu. Tidak hanya terbatas pada JK dan Megawati.
"Saya punya harapan begitu semua. Dan ketika selesai ya rembugan, gitu," pungkas Sudirman Said.
Sebelumnya, Co-captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Sudirman Said mennyatakan, pihaknya menghormati apapun hasil putusan Mahkamah Konsitutsi yang disampaikan dalam Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 pada 22 April 2024 mendatang.
"Ya, kita mesti hormati apapun keputusannya," kata Sudirman di Padepokan Kalisoga, Brebes pada Kamis 18 April 2024.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sudirman Said: Setelah Putusan MK, Kita Harus Move On
Lebih lanjut, Sudirman berpesan agar pihak yang kalah maupun menang untuk tidak memberikan reaksi yang berlebihan.
"(Pihak) yang kalah (jangan) terus menangis dan (pihak) yang menang tidak boleh (bersikap) jumawa dan merasa mendapatkan semua yang diperoleh," ujar Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu.
Sudirman meyakini bahwa MK akan menimbang pernyataan yang diberikan oleh berbagai pihak dalam Sidang PHPU Presiden Tahun 2024.
Advertisement
"Apapun keputusan yang diambil oleh MK dengan paparan bukti-bukti, paparan kejadian, suara masyarakat, suara guru besar, suara orang-orang pintar, pengirim surat yang disebut amicus curae sebagai sahabat pengadilan, saya punya keyakinan atau harapan besar bahwa MK akan menempatkan itu sebagai catatan-catatan penting dalam bernegara," kata dia.
"Tugas mereka adalah sebagai lembaga konstitusi oleh karena itu segala sesuatu yang membahayakan harus dicatat sebagai sesuatu peringatan," tambahnya.
Advertisement
Minta Pihak Pemenang Merangkul
Sudirman mengatakan kedua pihak agar segera kembali seperti semula setelah putusan dibacakan karena ada banyaknya permasalahan yang ada.
"Setelah proses itu selesai sebaiknya kita segera move on, segera menata karena nanti yang menang kan harus beres-beres nyusun kabinet menyiapkan pilkada. Kemudian jangan lupa keadaan ekonomi kita sedang tidak baik-baik saja," jelas Sudirman.
Dia berharap agar pihak yang nantinya memerintah (eksekutif) dapat mengambil talenta-talenta terbaik Indonesia agar pemerintahan dapat berjalan dengan baik.
Advertisement
"Pemimpin politik ada dalam jalur masing-masing tapi teknokrat kan bisa diambil dari mana saja. Jadi ambil lah orang-orang terbaik untuk masuk ke dalam tim eksekutif karena sudah puluhan tahun lamanya kita investasi mengirim anak-anak muda Indonesia ke berbagai negara untuk belajar berbagai macam itu," katanya.
Sudirman Said mengatakan saat pergantian pemerintahan adalah waktu yang tepat untuk memberikan kesempatan kepada talenta yang telah disiapkan sebelumnya.
"inilah kesempatan bagi karena tiap 5 tahun ada perputaran leadership. Ini adalah kesempatan yang baik untuk panen investasi yang sudah kita lakukan berpuluh-puluh tahun," jelas Sudirman.
Respons Sudirman Said soal Kabar Renggangnya Parpol Pendukung AMIN di Koalisi Perubahan
Co-captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Sudirman Said memberikan respons terkait kabar dugaan renggangnya Koalisi Perubahan pendukung pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Dia menjelaskan, merenggangnya Koalisi Perubahan disebabkan oleh tiga faktor. Yang pertama, kata Sudirman, adalah adanya perbedaan kepentingan dalam pasangan calon (paslon).
"Saya kan selalu mengatakan ada 3 entitas. Yang pertama paslon, paslon tentu saja juga punya kepentingan mengurus partai, yang satunya punya kepentingan mengurus sendiri dan segala macam," kata Sudirman saat sesi wawancara di Padepokan Kalisoga, Brebes, Kamis 18 April 2024.
Advertisement
"Itu pasti dalam kondisi ini kalau dikatakan agak renggang ya wajar lah kan urusannya berbeda. Lain kalau pasangan datang dari satu partai," sambung dia.
Lalu, Sudirman mengatakan, penyebab kedua adalah entitas (partai) pengusung paslon menganggap tugasnya telah usai. Seperti diketahui, ketiga partai politik (parpol) pengusung AMIN adalah NasDem, PKB, dan PKS.
"Entitas kedua adalah entitas koalisi yang bertiga itu. Yang bertiga itu terbentuk karena kesepakatan sesuatu jalan mungkin sebagai koalisi mereka merasa sudah bertugas mengusung calon sudah selesai, karena kan mereka bersepakat mengusung calon, calonnya bertanding kemudian hasilnya begitu. Sekarang entitas calon yang memproses ke MK. Jadi ini punya batas waktu," papar dia.
Kemudian, Sudirman mengatakan, faktor ketiga penyebab renggangnya Koalisi Perubahan adalah adanya otonomi bertindak dari setiap parpol (partai politik).
"Yang terakhir adalah entitas parpol yang masing2 punya otonomi mau bersikap. Mungkin sebagian mempertimbangkan bergabung dengan yang menang, sebagian merasa lebih tepat di luar jadi ketiga entitas ini punya tantangan punya prioritas punya strategi masing-masing yang tidak bisa diseragamkan," beber dia.
Namun, Sudirman berpandangan sikap tersebut adalah hal yang wajar.
"Saya sih melihatnya ini suatu normal saja dan proses transisi ini adalah sangat menentukan arahnya mau kemana tapi apapun sikap dari partai2 itu Pak Anies kan bukan bagian dari partai jadi mesti menghormati sikap masing2 partai," pungkas Sudirman Said.
Terkini Lainnya
Respons Sudirman Said soal Kabar Renggangnya Parpol Pendukung AMIN di Koalisi Perubahan
Sudirman Said: Setelah Putusan MK, Kita Harus Move On
4 Menteri Dipanggil MK Jadi Saksi Sengketa Pilpres, Sudirman Said: Wajib Hadir
Sudirman Said: Setelah Putusan MK, Kita Harus Move On
Minta Pihak Pemenang Merangkul
Respons Sudirman Said soal Kabar Renggangnya Parpol Pendukung AMIN di Koalisi Perubahan
Sudirman Said
Jusuf Kalla
Megawati
Megawati Soekarnoputri
JK
MK
Putusan MK
Rekomendasi
Sudirman Said: Setelah Putusan MK, Kita Harus Move On
4 Menteri Dipanggil MK Jadi Saksi Sengketa Pilpres, Sudirman Said: Wajib Hadir
Sudirman Said: Syarat Jadi Pemimpin Nasional di Indonesia Terlalu Longgar
Co-captain Timnas AMIN Bocorkan Poin Percakapan JK dengan Sekjen PDIP
Sudirman Said: Kekuasaan Cenderung Menyimpang, Pihak yang Kalah Harus Jadi Penyeimbang
Sudirman Said Klaim Banyak Tanda dan Gejala Tak Beresnya Penyelenggaran Pemilu 2024
Sudirman Said Sebut Pendukung Ganjar dan Anies Akan Intens Bertemu
Sudirman Said: Ada Bisik-Bisik Seluruh Partai Akan Dimasukkan dalam Koalisi Pemerintahan
Sudirman Said: Kita dalam Masa yang Mencemaskan, Sudah Tidak Ada Rem Lagi
Piala Asia U-23 2024
Timnas Indonesia Tantang Korsel di Piala Asia U-23 2024, Ini Prediksi Gibran Rakabuming Raka
Ini Dia Pemain Termahal di Timnas Indonesia U-23
5 Pemain Termahal di Skuad Timnas Indonesia U-23
Adu Mahal Timnas Indonesia Vs Timnas Korsel di Piala Asia U-23 2024
Lawan Korsel di Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia Ternyata Punya Harga Pasar Fantastis
Infografis Timnas Indonesia Tembus 8 Besar Piala Asia U-23 2024
Hari Kartini
Rayakan HUT ke-39, RS Hermina Gelar Aktivitas Fun Run dan Perkenalkan Logo Baru
Hari Kartini 2024, Acil Odah Pimpin Perempuan Banua Lestarikan Lingkungan
Seperti Kartini, Pemilik 5 Zodiak Ini Dikenal Sebagai Perempuan Tangguh dan Menginspirasi
Apresiasi Peran Perempuan, Pelita Air Persembahkan Kartini Flight dan Karbon Netral Industri Aviasi
Hari Kartini, Penerbangan Khusus Pelita Air Libatkan Pilot dan Awak Kabin Perempuan
Pesan Wali Kota Madiun untuk Perempuan, Teruslah Berkarya Tapi Jangan Lupa Kodratnya
Liga Champions
Barcelona Kandas di Liga Champions, Ronald Araujo Ogah Tanggapi Kritik Terbuka Rekan Setim
Mikel Arteta: Kekalahan Pahit dari Bayern Munchen Tidak Akan Merusak Arsenal
Kylian Mbappe Ungkap Makna Kesuksesan PSG Capai Semifinal Liga Champions
Thomas Tuchel Balas Kritikan Usai Bayern Munchen Pastikan Satu Tiket di Semifinal Liga Champions
Pep Guardiola Terima Kekalahan Manchester City dan Tak Salahkan Real Madrid
BRI Liga 1
Jadwal dan Link Streaming BRI Liga 1 2023/2024 Pekan ke-33 di Vidio: Persib vs Borneo FC
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Sikat RANS, PSIS Jaga Asa ke Championship Series
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Hajar Borneo FC, Arema FC Tinggalkan Zona Degradasi
Hasil BRI Liga 1: Hajar PSM Makassar, Madura United Jaga Asa ke Championship Seies
Hasil BRI Liga 1: Dewa United Menang Dramatis Lawan PSS, Bhayangkara FC Degradasi
Hasil BRI Liga 1: Hat-trick David da Silva Hancurkan Persebaya, Persib Segel Posisi 2
TOPIK POPULER
Populer
MK Mentahkan Tudingan Erick Thohir Langgar Aturan Pemilu
Prabowo Bersyukur Sengketa Pilpres 2024 Selesai: Sekarang Persiapan untuk Masa Depan
40 Harian Wafatnya Habib Hasan Bin Jafar Assegaf Akan Digelar di Depok
Sambangi Kertanegara, Waketum Nasdem Bicara dengan Dasco dan Prabowo
Usai Putusan MK, PDIP Pastikan Gugatan di PTUN Jalan Terus
Sejumlah Selegram Ditangkap Polisi Diduga Akibat Narkoba
Sebelum Bunuh Diri di Kali Mookervart, Seorang Wanita Mengaku Kesurupan Diserang Buaya Putih
Usai Putusan MK, PKS Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran Jadi Capres-Cawapres Terpilih
Nusron Sebut Bakal Ada Parpol Pengusung Anies dan Ganjar Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Putusan MK
Yusril: Salinan Putusan Sengketa Pilpres Disimpan Prabowo Sebagai Sejarah
Putusan MK Keluar, Prabowo-Gibran Siap Kejar Target Investasi Rp 1.650 Triliun
5 Respons Kubu Prabowo-Gibran Setelah Putusan MK Tolak Semua Gugatan Terkait Sengketa Pilpres 2024
4 Pernyataan Muhaimin Iskandar Usai Putusan MK Tolak Gugatan Anies-Cak Imin Terkait Sengketa Pilpres 2024
Berita Terkini
Mikel Arteta Jamin Kesuksesan Chelsea di Masa Depan, Ini Alasannya
Jadwal Lengkap Pemberangkatan, Penerbangan dan Kepulangan Haji 2024
Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika Terkait Kasus Narkoba
Jalan Tol Trans Sumatera Dilalui 2,1 Juta Kendaraan selama Mudik dan Arus Balik Lebaran
Apa Fungsi Sunscreen untuk Kulit? Begini Cara Memilih Produk Terbaik
550 PPPK Banyuwangi Kantongi SK Pengangkatan, Nakes Terbanyak
Start Bagus Wakil Indonesia di Basketball Champions League Asia Putaran 2
Yusril: Salinan Putusan Sengketa Pilpres Disimpan Prabowo Sebagai Sejarah
Top 3 Berita Hari Ini: Kahiyang Ayu Jalani 3 Treatment Rambut di Salon Langanan, Warganet Penasaran Berapa Biayanya
Diikuti 220 Peserta, DBL Camp 2024 Hadirkan Persaingan Sengit Antar Pebasket Muda Indonesia
Karma 2017: Bali United Beri Spanduk Degradasi ke Bhayangkara FC
Bos KAI Commuter Buka Suara Soal KRL Tembus ke Karawang
Cara Memilih Model Kemeja untuk Wanita yang Cocok Dipakai saat Kuliah
KAI Commuter Layani Lebih dari 20 Juta Orang Selama Angkutan Lebaran 2024