uefau17.com

Panglima TNI Yudo Margono Serahkan Misi Pembebasan Pilot Susi Air ke Agus Subiyanto - News

, Jakarta Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan misi pembebasan Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) akan diteruskan kepada Jenderal Agus Subiyanto.

Hal itu disampaikan Yudo, mengingat masa baktinya sebagai Panglima TNI yang akan memasuki masa pensiun pada akhir November 2023 dan akan digantikan, Jenderal Agus Subiyanto sebagai kandidat tunggal.

"Saya kira kepemimpinan kita kan selalu berjalan terus. saya pensiun ada penggantinya dan selalu melaksanakan perjalanan dalam tugas ini tidak boleh berhenti. Memang harus terus menerus dilanjut oleh para generasi penerus,” kata Yudo kepada wartawan, dikutip Selasa (14/11/2023).

Yudo pun menegaskan persoalan pembebasan Kapten Philip Mark bukanlah beban. Sebab selama menjabat, dirinya telah melaksanakan misi pembebasan sesuai dengan rencana mengedepankan dialog.

"Apakah saya kenapa nggak menggunakan kekuatan militer? Ini yang selalu saya antisipasi. Saya bisa, saya punya kemampuan, saya tahu posisinya tapi nanti masyarakat yang jadi korban,” kata dia.

“Tentunya saya memikirkan lebih baik ya kita dialog, melaksanakan dialog melalui pj bupati entah dengan tokoh masyarakat di sana. saya akan terus update itu terus,” tambahnya.

Oleh sebab itu, Yudo meyakini dibawah kepemimpinan Agus TNI akan bisa membebaskan Kapten Philip Mark. Sebagaimana, hasil deteksi dan prediksi yang dilakukan sampai saat ini.

“Tentunya nanti akan saya serahkan pada jenderal Agus Subiyanto untuk ditindaklanjuti terutama para komandan- komandan, para panglima yang di lapangan,” ujarnya.

Pilot Philips adalah warga negara Selandia Baru yang disandera oleh KKB ketika di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2) lalu.

Pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY itu diduga dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya sesaat setelah mendarat. Sampai sekarang TNI-Polri masih melakukan upaya penyelamatan terhadap Pilot Philips. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

9 Bulan Jadi Sandera

Nasib pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata hingga saat ini masih belum menemui kejelasan. Penyanderaan bahkan sudah berlangsung sembilan bulan sejak ditahan di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Selasa 7 Februari 2023.

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menyatakan, pihaknya masih terus berkomunikasi dengan berbagai stakeholder terkait guna bernegosiasi dengan KKB untuk membebaskan pilot Susi Air. 

Dia berharap Kriminal Bersenjata (KKB) segera membebaskan Kapten Philip Mark Mehrtens sebagai kado menjelang Hari Raya Natal. 

"Saya berharap KKB segera membebaskan sandera dan itu diberikan sebagai kado Natal," ucap Mathius dalam keterangannya, Selasa (7/11/2023).

"Berbagai upaya negosiasi terus dilakukan untuk membebaskan sandera dan berharap dapat segera dibebaskan," sambungnya.

Adapun, Mathius menjelaskan dari informasi yang diterima, Kapten Philip dalam kondisi sehat dan masih berada bersama KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Memang dari laporan yang diterima kondisi pilot Philip yang sudah sembilan bulan disandera dalam keadaan sehat dan mudah-mudahan pilot tersebut dapat segera dibebaskan," tutur dia.

 

3 dari 3 halaman

Janji Jokowi Bebaskan Sandera Pilot Susi Air

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan negara akan mengerahkan segala cara untuk membebaskan sandera. Namun terkait cara apa yang ditempuh, Jokowi enggan berbicara banyak.

“Kita memang tidak mau berbicara banyak, semua sudut semua jurus kita gunakan,” tegas Jokowi saat ditemui di Nyoman Nuarta Art Gallery Bandung, Rabu (12/7/2023). 

Jokowi menjelaskan, upaya dilakukan bersifat rahasia dan bukan untuk konsumsi publik. Tujuannya, agar upaya penanganan dilakukan betul sempurna.

“Pada titik akhirnya menghasilkan sesuatu tapi tak bisa saya sampaikan upaya itu,” jelas presiden.

“Ada upaya bawah tanah, ada upaya atas tanah,” imbuh dia.

Soal progres sampai hari ini, Jokowi kembali menegaskan hal itu tidak bisa disampaikan.

“Tidak bisa saya sampaikan,” Jokowi menandasi. 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat